Anda di halaman 1dari 4

Perjuangan Diplomasi Ide Anak Agung Gde Agung

Terhadap Kolonial Pasca Proklamasi


I.

pendahuluan

A. Latar belakang
Perjuangan
melawan
kolonial
belanda
setelah
kemerdekaan terjadi di berbagai daerah di Indonesia, Belanda
masuk melalui NICA dan menerapkan strategi Adu domba dan
memecah belah persatuan terhadap Indonesia setelah
proklamasi, hal ini juga dilakukan di wilayah bali, di wilayah Bali
beberapa tokoh nasionalis republiken melawan penjajahan
Belanda untuk mampu tetap bersinergi dengan wilayah Jawa
untuk tetap memegang teguh hasil dari proklamasi 17 agustus
1945, dan berusaha melakukan upaya penyatuan dengan
wilayah lain.
Menurut I Gusti Putu Merta Ada 3 cara mempertahankan
untuk mempertahankan kemerdekaan, yang semuanya sama
penting dan pelaksanaanya memerlukan koordinasi, golongan
pertama berpendapat bahwa cara yang terbaik adalah
bertempur baik melalui melalui gerilya atau serangan umum
langsung ke basis basis tempat musuh berada. Mereka
berpendapat bahwa proklamasi berarti siap berperang dan kalau
musuh datang ingin menjajah harus di gempur dengan kekuatan
penuh
golongan
ini
meremehkan
cara
berjuang
mempertahankan kemerdekaan melalui berunding bahkan
berunding identik dengan mengemis ngemis.
Golongan kedua menanggap cara berunding Yang paling
tepat. Sulit untuk membayangkan dengan cara bertempur bisa
memenangkan pertempuran, sebab belanda terlalu kuat, apalagi
dibantu dengan tentara sekutu yang memiliki senjata lengkap
dan modern.
Golongan ketiga berpendapat bahwa perjuangan dilakukan
di tiga bidang bersamaan, yaitu bidang pertempuran, bidang
negara, bidang perundingan.
Pada tahun 1999 diadakan upacara ngaben terhadap Dr.
Ide Anak Agung Gde Agung, masyarakat sejarawan indonesia
mengangkatnya
sebagai
kehormatan
walaupun
bukan
merupakan seorang sejarawan, beliau telah menyumbangkan
banyak terhadap pengetahuan sejarah, Ide Anak Agung Gde

Agung di lahirkan di Gianyar tangga 24 juli 1921 Sebagai anak


raja gianyar waktu itu, setelah menempuh pendidikan di Jawa ia
kembali ke Bali karena meletusnya perang pasifik. Perjuanganya
di mulai setelah ayahnya di fitnah dan dipenjara dan harus
menggantikanya sebagai raja di wilayah Gianyar, Ide Anak Agung
Gde Agung berhasil mengamankan rakyatnya dari tangan koloni
jepang dan memanfaatkan jepang untuk membentuk tentara
yang lebih kuat melalui diplomasinya, Ide Anak Agung Gde
Agung melakukan perjuangan yang kuat melawan para koloni
setelah proklamasi di indonesia, kepercayaan Ide Anak Agung
Gde Agung terhadap Ir. Soekarno dan rasa kagumnya terhadap Ir.
Soekarno membuat dirinya memegang tegus proklamasi sebagai
dasar perjuanganya di Bali.
Setelah kemerdekaan di proklamirkan, tentara belanda
menolak pernyataan itu dan terus melakukan intimidasi, Ide Anak
Agung Gde Agung berusaha mempelajari situasi yang gawat dan
merugikan, bulan september 1945 Ide Anak Agung Gde Agung
mewakili dewan raja di Bali, sebagai seorang yang berpendidikan
Ide Anak Agung Gde Agung memilih cara perlawanan dengan
berdiplomasi untuk memperoleh kemerdekaan indonesia, karena
Ide Anak Agung Gde Agung berada di kota yang merupakan
wilayah musuh Ide Anak Agung Gde Agung sering mendapatkan
perlawanan dari kaum pejuang dari golongan lain, walaupun
tidak semua pejuang memusuhinya, menurut Ide Anak Agung
Gde Agung prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam
mengadakan perundingan dengan Belanda ialah terutama sekali
mengehentikan permusuhan.
Ide Anak Agung Gde Agung mempunyai semangat
nasionalisme yang tinggi yang berasal dari pendidikan
belandanya dan dari lagu belanda, dan selain itu juga dari surat
kabar dan tokoh di indonesia, dengan semangat nasionalismenya
mampu melawan belanda dengan gigih.
Ide Anak Agung Gde Agung yang berada di posisi lebih
lemah mempunyai pendirian bahwa perlawanan harus bersifat
cerdik dan nampak bekerja sama dengan belanda, perjuangan
politiknya bersifat realistis untuk mendapatkan kemenangan, Ide
Anak Agung Gde Agung berjuang dengan tidak terang terangan
melawan belanda karena Ide Anak Agung Gde Agung merasa
tidak mempunyai kemampuan dalam perjuangan bersenjata,
secara politis berarti ia mau bunuh diri, dan akan menimbulkan
banyak kerugian, Ide Anak Agung Gde Agung berusaha

menyesuaikan dengan sikap dan tingkah laku belanda namun


tetap tidak mengurangi kewaspadaan untuk tetap konsekuen
melaksanakan cita cita kemerdekaan Indonesia sesuai
proklamasi kemerdekaan.
Ide Anak Agung Gde Agung yang berjuang sebagai tipe
golongan 2 atau berunding juga menghargai perjuangan melalui
pergerakan Fisik, Ide Anak Agung Gde Agung berusaha untuk
melakukan hubungan dengan para gerilyawan di bali namun
mengalami kesulitan, bukan saja karena adanya pengawasan
dari tentara belanda, tapi juga ada unsur unsur tertentu dari
kalangan kaum pejuang yang menghalang halangi hubungan
antara pemimpin pejuang di Bali dengan Ide Anak Agung Gde
Agung. Sesungguhnya Ide Anak Agung Gde Agung ingin
memberitahukan
kepada
seluruh
pejuang
untuk
tidak
mengutamakan kekerasan dalam pertikaian dengan tentara
belanda, tetapi lebih mengutamakan jalan perundingan dengan
belanda untuk menghindari adanya korban jiwa. Di Bali antara
pemimpin pejuang dan pemerintahan republik indonesia di Bali
harus ada persamaan persepsi di dalam pembicaraan
pembicaraan dengan pihak belanda. apabila segala
upaya
melalui pembicaraan gagal dan nica belanda terus bertindak
sewenang wenang serta mengancam keamanan, ketertiban dan
kelangsungan hidup negara indonesia yang merdeka, maka baru
di tempuh cara cara kekuatan bersenjata.
Dari latar belakang Ide Anak Agung Gde Agung ini lah
muncul ga?ya perjuangan dari beliau yang bila di tulis sejarahnya
Ide Anak Agung Gde Agung mempunyai peran yang menarik di
untuk
mempertahankan
proklamasi
kemerdekaan,
dan
perjuanganya akan di soroti melalui penulisan sejarah ini yang
menggunakan aspek politik dan sosial dari masyarakat bali yang
juga mempengaruhi perkembangan dari peristiwa peristiwa
penting yang diciptakan oleh masyarakat bali.
Perjuangan Ide Anak Agung Gde Agung dan masyarakat
bali akan di jelaskan melalui penulisan ini dengan menggunakan
metodologi strukturis yang menerangkan bahwa kenyataan
sejarah merupakan struktur sosial yang longgar, determinisme
struktur sosial tidak mencakup seluruh masyarakat seperti
metodologi struktural, yang dalam metodologi strukturis
menjelaskan tatanan sosial memungkinkan adanya individu
individu atau kelompok tertentu yang memiliki power untuk
mengubah masyarakat dan mereka itu disebut agency. Maka Ide

Anak Agung Gde Agung menjadi salah satu agency di


masyarakat bali yang menarik untuk di tulis selain perjuangan
agency dari I Gusti Ngurah Rai yang merupakan kelompok
pejuang kemeredekaan dengan perjuangan fisik. Penulisan ini
membahas dari Ide Anak Agung Gde Agung sebagai agency
dalam tatanan sosial dan kelompok agency lain untuk melawan
belanda, perjuanganya akan di tulis dalam pembahasan kali ini.

B. Rumusan Masalah

II.

Bagaimana Perjuangan Ide Anak Agung Gde Agung Dalam


Menghadapi Belanda Pasca Proklamasi melalui diplomasi ?
Landasan Teori

Perjuangan merupakan suatu usaha untuk meraih sesuatu yang


diharapkan demi kemuliaan dan kebaikan. Pada masa
penjajahan, perjuangan adalah segala usaha yang dilakukan
dengan pengorbanan, peperangan dan diplomasi untuk
memperoleh atau mencapai kemerdekaan. Sementara itu pada
awal
kemerdekaan,
perjuangan
dilakukan
untuk
mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan mempunyai arti
luas, sehingga apa yang dilaksanakan oleh pahlawan-pahlawan
di Nusantara merupakan peristiwa-peristiwa dalam perjuangan
nasional Indonesia (Susanto Tirtoprojo, 1982:7).
Kerangka berfikir

Anda mungkin juga menyukai