Struktur bangunan Masjid mempunyai nilai historis seni bangun arsitektur tradisional khas
Indonesia. Wujudnya megah, anggun, indah, karismatik, mempesona dan berwibawa. Kini
Masjid Agung Demak difungsikan sebagai tempat peribadatan dan ziarah.
Penampilan atap limas piramida masjid ini menunjukkan Aqidah Islamiyah yang terdiri
dari tiga bagian ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat Pintu Bledeg,
bertuliskan Condro Sengkolo, yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, dengan makna tahun
1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.
Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini
memiliki nilai historis yang sangat penting bagi perkembangan Islam di tanah air, tepatnya pada
masa Kesultanan Demak Bintoro. Banyak masyarakat memercayai masjid ini sebagai tempat
berkumpulnya para wali penyebar agama Islam, yang lebih dikenal dengan sebutan Walisongo
(Wali Sembilan). Para wali ini sering berkumpul untuk beribadah, berdiskusi tentang penyebaran
agama Islam, dan mengajarkan ilmu-ilmu Islam kepada penduduk sekitar. Oleh karenanya,
masjid ini bisa dianggap sebagai monumen hidup penyebaran Islam di Indonesia dan bukti
kemegahan Kesultanan Demak Bintoro.
.
dengan
nuansa
kental.
Achmad
yang
Arab
Raden
Rachmatullah
lebih
dikenal
barat
Hingga
tahun
masjid.
1905,
e. Masjid Kudus
Masjid ini dibangun pada masa kehidupan Sunan Kudus. Bangunan menara dan pagar masjid ini
menyerupai bangunan candi Hindu, yang dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi
atau tahun 956 Hijriah dengan menggunakan batu Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu
pertama. Masjid ini terletak di desa Kauman, kecamatan Kota, kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Mesjid ini berbentuk unik, karena memiliki menara yang serupa bangunan candi. Masjid ini
adalah perpaduan antara budaya Islam dengan budaya Hindu. Pada masa kini, masjid ini
biasanya menjadi pusat keramaian pada festival dhandhangan yang diadakan warga Kudus untuk
menyambut bulan Ramadan.
Ada beberapa pendapat mengenai asal-usul bentuk menara yang menyerupi candi Hindu
ini. Ada pendapat yang mengatakan, bahwa bangunan ini dikerjakan oleh arsitek Islam yang
sebelumnya telah menguasai arsitek bangunan Hindu. Ahli kebudayaan memandang bangunan
tersebut sebagai hasil perpaduan kebudayaan Islam dengan kebudayaan sebelumnya dan sengaja
dibentuk semacam itu. Tahun pembuatan Masjid Kudus ini kemudian ditetapkan sebagai Hari
jadi Kota Kudus.
2. Keraton
Keraton Kasepuhan Cirebon ini merupakan peninggalan Kerajaan Islam Cirebon. Kerajaan
tersebut pecah menjadi 2, yaitu Kasepuhan dan Kanoman. Keraton Kasepuhan ini juga masih
dapat dilihat, karena bangunannya masih berdiri tegak. Keraton Kasepuhan berisi dua komplek
bangunan bersejarah yaitu Dalem Agung Pakungwati yang didirikan pada tahun 1430 oleh
Pangeran Cakrabuana dan komplek keraton Pakungwati (sekarang disebut keraton Kasepuhan)
yang didirikan oleh Pangeran Mas Zainul Arifin pada tahun 1529 M .Pangeran Cakrabuana
bersemayam di Dalem Agung Pakungwati, Cirebon. Keraton Kasepuhan dulunya bernama
'Keraton Pakungwati. Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti
Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Ia wafat pada tahun 1549
dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua. Nama dia diabadikan dan
dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama Keraton yaitu Keraton Pakungwati yang
sekarang bernama Keraton Kasepuhan.
3. Makam
Peninggalan Sejarah Islam yang berupa makam adalah sebagai berikut:
a. Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik
Maulana Malik Ibrahim adalah wli pertama di Jawa yang berasal dari negara asing. Ada
beberapa pendapat mengenai asal
mula Maulana Malik Ibrahim. Ada
yang
berpendapat
sehingga
dari
mendapat
Persia,
sebutan
Islam
di
Makasar
dan
diperkirakan dibangun pada tahun 1616 Masehi. Makam tersebut sebagai bukti bahwa sejak
awal bad 17 Islam telah berkembang di Talo, Sulawesi Selatan.
4. Kesusastraan
Hasil kesusastraan peninggalan sejarah Islam berisi ajaran khusus seperti tasawuf atau budi
pekerti yang baik, maupun filsafat kemasyarakatan. Kesusastraan juga ditulis dalam beberapa
bentuk , yaitu:
Suluk : adalah kitab-kitab yang berisi ajaran tasawuf. Beberapa suluk yang terkenal
antara lain: Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang.
Syair : syair adalah salah satu jenis puisi. Kata "syair" berasal dari bahasa
Arabsyuur yang berarti "perasaan". Kata syuur berkembang menjadi katasyiru yang
berarti "puisi" dalam pengertian umumbeberapa karya sastra syair peninggalan sejarah
islam Indonesia karya Hamzah Fansuri antara lain: Syair Perahu dan Syair si Burung
Pingai.
Hikayat : Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu
yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng.beberapa hikayat peninggalan sejarah
Islam Indonesia antara lain; Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat
Bakhtiar, Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Jauhar Manikam dan Hikayat Hang Tuah.
Babad : adalah cerita sejarah yang biasanya lebih bersifat cerita daripada nilai
sejarahnya. Karya-karya babad yang ditemukan andata lain; Sejarah Negeri
Kedah, Sejarah Melayu (Salawat Usalatin), Babad Tanah Jawi, Babad Gianti, Babad
Banten dan Sejarah Raja-raja Riau.
Kitab ajaran Budi pekerti : kitab-kitab ini antara lain Nitisruti, Nitisastra dan Astabrata.
Kitab politik pemerintahan : kitab tentang politik pemerintahan antara lain adalah
Sastra Gending.
5. Peninggalan-peninggalan lain
Peninggaln lain yang merupakan peninggalan Islam adalah seperti berikut:
a. Benteng
Benteng ini dibangun pada masa pemerintahan kerajaan Islam di Banten, yang merupakan
bagian pertahanan Banten dalam menghadapi serangan musuh.
b. Meriam
Meriam Ki Amuk merupakan senjata andalan Banten yang telah beberapa kali dipergunakan
dalam pertempuran melawan musuh. Menurut beberapa sumber sejarah, meriam tersebut dibuat
oleh Kerajaan Islam Banten sendiri dengan mendatangkan para ahli meriam dari Turki.
c. Wayang Kulit
Wayang kulit digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik minat masyarakat agar memeluk
agama Islam. Sunan Kalijaga menampilkan lakon-lakon wayang Hindu yang dalam
pertunjukannya, diubah bergaya Islam dengan muatan dakwah.
d. Gamelan
Pada beberapa peringatan hari-hari besar Islam di Jawa Tengah, gamelan
biasa digunakan
hingga kini. Dulu, gamelan digunakan untuk menarik perhatian orang-orang agar berkumpul.
Setelah itu, mereka diberikan ceramah yang berisi ajaran Islam.
e. Tarian
Ada beberapa tarian yang bercorak Islam. Salah satu contohnya adalah Tari Seudati yang
dimainkan
sambil
bersenandung
salawat
atas
Nabi
Muhammad
Sumber:
http://www.sejarah-negara.com/peniggalan-sejarah-islam-di-indonesia/
http://www.pusakaindonesia.org/masjid-agung-demak-pusat-dakwah-sembilan-wali/
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1350/masjid-sunan-ampel
saw.