Anda di halaman 1dari 22

KONSERVASI ARSITEKTUR

“MASJID MENARA KUDUS”


Oleh:
Michael Edo Daniela /12923
Maria Retnaningrum / 12941
Yosef Wikan Kusumadi Dwiputranto / 12956
Angela Piranti Gusti / 13019
SEJARAH

 Masjid Menara Kudus (disebut juga sebagai mesjid Al Aqsa dan


Mesjid Al Manar) adalah mesjid yang dibangun oleh Sunan Kudus pada
tahun 1549 Masehi atau tahun 956 Hijriah dengan menggunakan batu dari
Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama dan terletak di desa
Kauman, kecamatan Kota, kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Mesjid ini
berbentuk unik, karena memiliki menara yang serupa bangunan candi.
Masjid ini adalah perpaduan antara budaya Islam dengan budaya Hindu.
SEJARAH

 Masjid itu justru populer dengan panggilan Menara Kudus karena


berdiri berdampingan dengan menara candi yang memakai arsitektur
bercorak Hindu Majapahit.
 Percampuran dua budaya dalam bangunan yang saling berdekatan itu
menunjukkan kerukunan hidup beragama di kala itu.
 Bahkan untuk untuk menghormati pemeluk agama Hindu, warga yang
tinggal di Kudus tidak menyembelih binatang sapi, karena dalam ajaran
Hindu binatang tersebut sangat dihormati. Mereka taat dan masih
memegang wasiat Sunan Kudus.
SEJARAH

 Meski Masjid Menara Kudus ini ada di Indonesia namun dua keramik
yang digunakan ternyata buatan pabrik keramik dari Vietnam. Penelitian
ini telah dilakukan ilmuwan asal Jepang, Sakai dan Takimoto.
 Dua buah keramik buatan Vietnam di masjid tersebut, satu di
antaranya menempel di atas pintu bagian utara.
 Bentuknya segi empat, dengan warna dasar putih, di bagian tengah
berwarna sedikit kebiruan dengan motif bunga. Ini usianya paling tua,
yaitu awal abad ke-14 atau sekitar tahun 1450.
SEJARAH

 Keramik satunya lagi menempel di pintu sebelah selatan.


Bentuknya lebih besar, lebih menarik, dan banyak warna biru dengan
motif bunga. Umurnya lebih muda, yaitu sekitar awal abad ke-15.

 Motif keramik tersebut mengandung unsur budaya Vietnam dan


Islam. Campuran motif semacam ini bisa ditemukan juga di Istambul,
Turki.
M A S J I D M E NA R A K U D U S

 Pada 5 November 1933 M, sebuah


serambi dibangun kembali di depan
serambi sebelumnya. Dengan demikian,
Kori Agung atau Lawang Kembar
(pembatas ruang yang terbuat dari kayu
ukir) yang dahulu berada di serambi kini
di dalamnya. Di atas serambi yang baru
itu terdapat kubah besar bergaya
arsitektur India.
M A S J I D M E NA R A K U D U S

 Masjid Menara Kudus ini terdiri dari 5 buah


pintu sebelah kanan, dan 5 buah pintu sebelah
kiri. Jendelanya semuanya ada 4 buah. Pintu besar
terdiri dari 5 buah, dan tiang besar di dalam
masjid yang berasal dari kayu jati ada 8 buah.
Namun masjid ini tidak sesuai aslinya, lebih besar
dari semula karena pada tahun 1918 - an telah
direnovasi.
M A S J I D M E NA R A K U D U S

 Di dalamnya terdapat kolam masjid, kolam


yang berbentuk "padasan" tersebut merupakan
peninggalan jaman purba dan dijadikan sebagai
tempat wudhu. Masih menjadi pertanyaan sampai
sekarang, apakah kolam tersebut peninggalan
jaman Hindu atau sengaja dibuat oleh Sunan
Kudus untuk mengadopsi budaya Hindu.
M A S J I D M E NA R A K U D U S

 Di dalam masjid terdapat 2 buah bendera, yang


terletak di kanan dan kiri tempat khatib membaca
khutbah. Di serambi depan masjid terdapat sebuah
pintu gapura, yang biasa disebut oleh penduduk sebagai
"Lawang kembar", konon kabarnya gapura tersebut
berasal dari bekas kerajaan Majapahit dahulu, gapura
tersebut dulu dipakai sebagai pintu spion.
M A S J I D M E NA R A K U D U S

 Menara Kudus itu tingginya kira-kira 17


meter, di sekelilingnya dihias dengan piringan-
piringan bergambar yang kesemuanya berjumlah
32 buah banyaknya. 20 buah diantaranya
berwarna biru serta berlukiskan masjid, manusia
dengan unta dan pohon kurma. Sedang 12 buah
lainnya berwarna merah putih berlukiskan
kembang.
M A S J I D M E NA R A K U D U S

 Dalam menara ada tangganya yang terbuat dari


kayu jati yang mungkin dibuat pada tahun 1895 M.
Tentang bangunannya dan hiasannya jelas
menunjukkan hubungannya dengan kesenian Hindu
Jawa. Karena bangunan Menara Kudus itu terdiri dari
3 bagian : (1) Kaki (2) Badan dan (3) Puncak
bangunan. Dihiasi pula dengan seni hias, atau artefix (
hiasan yang menyerupai bukit kecil ).
M A S J I D M E NA R A K U D U S

 Disebelah utara sebuah komplek


ini ada sebuah pintu kecil menuju ke
komplek pemakaman Kanjeng Sunan
Kudus. Komplek-komplek makam
tersebut terbagi-bagi dalam beberapa
blok, dan tiap blok merupakan bagian
tersendiri dari hubungannya terhadap
Kanjeng Sunan.
M A S J I D M E NA R A K U D U S

 Di sekitar Masjid, bangunan memiliki gaya arsitektur yang cukup beragam.


Pada kawasan permukiman memiliki gaya arsitektur Cina, Kolonial, dan Jawa.
Sedangkan pada pertokoan, mayoritas bergaya arsitektur Cina.
L A N G K A H KO N S E RVA S I

1. Pengembangan ekonomi masyarakat

2. Pengembangan organisasi/lembaga

3. Promosi dan pengembangan jejaring

4. Inventarisasi aset budaya

5. Perencanaan program kegiatan


PENGEMBANGAN EKONOMI

 Pengembangan ekonomi yang dilakukan adalah adanya pertokoan


yang berada di sekitar Masjid Menara Kudus untuk menyediakan
souvenir bagi wisatawan yang berkunjung.
PENGEMBANGAN
ORGANISASI
PENGEMBANGAN JEJARING

 Pengembangan jejaring pada saat sekarang ini sudah sangatlah


mudah dengan adanya teknologi. Masjid Menara Kudus akan lebih
dikenal oleh masyarakat dunia hanya dengan bantuan internet.
Informasi mengenai tempat bersejarah ini dapat menarik wisatawan
untuk datang.
I N V E N TA R I S A S I A S E T
P E R E N C A NA A N P RO G R A M

 Hal sederhana yang bisa dilakukan pertama adalah mendisiplinkan


masyarakat agar menaati aturan yang berada di Masjid menara
Kudus.
FOTO-FOTO
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai