Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN MATERI

2.1.

Kerangka Teori
1. Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata didik, Lalu kata ini

mendapat awalan kata me- sehingga menjadi mendidik artinya


memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan
memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pengertian
pendidikan yang lain adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki

kekuatan

spiritual

keagamaan,

pengendalian

diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang


diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara . Dari
pengertian pendidikan diatas dapat kita simpulkan bahwa
pendidikan memiliki 5 unsur yaitu pengendalian diri, spiritual,
potensi kecerdasan, pembinaan akhlak, serta keterampilan. Jika
ke-lima unsur tersebut dapat terpenuhi maka pendidikan tersebut
dapat dibilang sudah sempurna karena ke 5 unsur pembentuk dari
pendidikan merupakan unsur pembangun dan penunjang dalam
jalannya pendidikan tersebut.
2. Hak Asasi Manusia
Konsep Negara hukum Modern menempatkan prinsip
perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia (the protection of
fundamental rights) menjadi salah satu prasyarat suatu Negara
untuk dapat disebut sebagai Negara hukum. Dan Secara yuridis
definisi dari Hak Asasi Manusia dapat dilihat dalam rumusan Pasal
1 angka 1 Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia: adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan setiap manusia sebagai makhluk Tuhan
3

Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib


dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara Hukum,
Pemerintahan,

dan

setiap

orang,

demi

kehormatan

serta

perlindungan harkat dan martabat manusia . Karena sifatnya


yang

alami

maka

perlindungannya

sudah

terletak

sepantasnya

pada

tangan

tanggung

pemerintah

jawab
sebagai

penyelenggara pemerintahan Negara. Oleh karena itu dalam


Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Staatgrundgesetz yaitu
pada pasal 28I ayat (4) dikatakan bahwa: perlindungan,
pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab Negara, terutama pemerintah. Konstitusi
secara jelas mengamanatkan Negara khususnya pemerintah
untuk senantiasa berperan aktif dalam perlindungan, pemajuan,
penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia, apalagi tugas
pemerintah

sebagai

kesejahteraan

implementasi

(welfarestate),

dari

prinsip

menempatkan

Negara

peran

aktif

pemerintah (bestuur) untuk menciptakan atau mewujudkan suatu


kesejahteraan umum (bestuurzorg).
2.2.

Analisis Permasalahan
1. Hubungan Koherelasi antara Pendidikan dan HAM
Seperti yang kita ketahui dari dulu sampai sekarang
bahkan yang akan datang, pendidikan merupakan salah satu
faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang
merupakan

sarana

pengembangan

diri

dalam
kepada

pengembangan
dirinya

dirinya

sendiri

baik

maupun

pengembangan diri kepada dan untuk masyarakat disekitar


lingkungan hidupnya maupun masyarakat luas. Melihat dan
mengacu pada itu maka Dunia melihat pendidikan sebagai salah
satu faktor penting dalam membangun dunia demi masa depan
yang lebih baik, oleh karena itu Dunia memandang bahwa
pendidikan merupakan salah satu Hak Asasi Manusia yang sangat
penting dan hakiki selain Hak untuk hidup dan Hak untuk
4

beragama, oleh karena itu maka Dunia menganggap pendidikan


merupakan Hak Asasi yang wajib diberikan kepada setiap
manusia yang ada di dunia serta tidak dapat diganggu gugat oleh
karena itu maka Dunia mensetujui pendidikan sebagai HAM
dengan mencantumkan Pendidikan dalam UDHR (Universal
Declaration of Human Right) sebagai mana tertuang dalam pasal
26 (1) Setiap orang berhak memperoleh pendidikan. Pendidikan
harus dengan cuma-cuma, setidak-tidaknya untuk tingkatan
sekolah rendah dan pendidikan dasar. Pendidikan rendah harus
diwajibkan. Pendidikan teknik dan kejuruan secara umum harus
terbuka bagi semua orang, dan pendidikan tinggi harus dapat
dimasuki dengan cara yang sama oleh semua orang, berdasarkan
kepantasan.

(2)

perkembangan

Pendidikan

pribadi

yang

harus

ditujukan

seluas-luasnya

ke

serta

arah
untuk

mempertebal penghargaan terhadap hak asasi manusia dan


kebebasan-kebebasan dasar. Pendidikan harus menggalakkan
saling pengertian, toleransi dan persahabatan di antara semua
bangsa, kelompok ras maupun agama, serta harus memajukan
kegiatan

Perserikatan

Bangsa-Bangsa

dalam

memelihara

perdamaian . Dan begitu juga Indonesia, sebagai bangsa yang


berpikiran terbuka dan maju menganggap pendidikan sebagai
modal

penting

dalam

pembangunan

masyarakat

yang

berwawasan dan berintelektual tinggi serta mampu bersaing


dalam dunia, selain itu juga Indonesia menganggap pendidikan
juga sangat penting sebagai pilar utama pembangunan bangsa
selain Pilar Ekonomi, Pilar Hukum, dan Pilar Sosial , sehingga
pendidikan dianggap masyarakat Indonesia sebagai salah satu
hak asasi yang wajib diterima oleh setiap individu maupun
kelompok untuk menunjang kehidupan pribadi maupun kelompok
dari manusia tersebut sehingga dia dapat berkembang dan dapat
mensejahterakan hidupnya dengan pendidikan yang dia miliki dan
dapat mengembangkan potensi serta memajukan bangsa, oleh

sebab itulah maka Indonesia menganggap Pendidikan merupakan


salah satu Hak Asasi yang perlu dilindungi dan diterapkan, oleh
karena itu demi melindungi dan menerapkannya maka Indonesia
mencantumkan pendidikan dalam konstitusi mereka yaitu pada
UUD 1945 pasal 28c ayat 1 dan 2 yang berbunyi (1) Setiap orang
berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia. (2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negaranya dengan dicantumkannya
pendidikan sebagai salah Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945
maka resmilah pendidikan sebagai salah satu Hak Asasi Manusia
yang diakui di Indonesia dan dilindungi oleh hukum positif yang
berlaku di Indonesia. Dengan adanya UU yang mengaturnya
maka perlindungan Hukum telah diberikan untuk HAM atas
pendidikan, bagaimana dengan orang yang

tidak mampu

mengecap pendidikan dikarenakan kekurangan biaya ataupun


keterbatasan ekonomi? Oleh karena itu pada pasal 31 ayat 1 dan
2 UUD 1945 (1)Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh negara (2) Negara mengembangkan sistim jaminan sosial
bagi seluruah rakyat dan memberdayakan masyarakat yang
lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. .
dengan adanya pasal tersebut dalam konstitusi maka pemerintah
wajib membiayainya tanpa terkecuali sedikitpun, karena itu telah
tertuang dalam konstitusi dan wajib dijalankan amanat tersebut,
agar tercipta keselarasan dan keseimbangan dan tidak terjadi
kecemburuan sosial dalam masyarakat. Selain itu juga pemerintah
telah menuangkan pendidikan dalam UUD 1945 selain pada pasal
28c ayat 1 dan 2, yaitu pada pasal 31 ayat 1 s.d 5, yang berbunyi
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap

warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah


wajib

membiayainya.

menyelenggarakan

(3)

satu

Pemerintah

sistem

mengusahakan

pendidikan

nasional,

dan
yang

meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam


rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undangundang. (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurangkurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan
dan belanja negara serta dari aggaran pendapatan dan belanja
daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional.(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat

manusia.

Pada

pasal

ini

pemerintah

menunjukkan

tanggungjawabnya atas pendidikan warganya dimana pemerintah


memasukkan

anggaran

pendidikan

dalam

anggaran

pembelanjaan negara sebagai realisasi dari peran pemerintah


dalam memajukan pendidikan, selain itu pemerintah juga
mensosialisasikan bahwa setiap warga negara wajib menerima
pendidikan sebagai mestinya dan akan dibiayai oleh pemerintah
dalam pembayarannya, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah
serius

dalam

memajukan

pendidikan

dan

memajukan

masyarakatnya untuk memperoleh pendidikan dengan merata


seluruh kalangan.
2. Bentuk-bentuk Implementasi Perlindungan Hukum Terhadap
HAM dan Pendidikan
Yang menjadi dasar penting hubungan Pendidikan dan
HAM dalam bangsa dan negara Indonesia adalah Hukum, dimana
untuk menjaga koherelasi dan perlindungan tersebut maka Hukum
harus mengikat HAM dan Pendidikan didalamnya dimana
Pendidikan merupakan bagian penting dari HAM yang perlu
dijaga, karena merupakan Hak Hakiki yang harus dilindungi serta
harus diberikan kepada seluru umat manusia di Indonesia.

Pengimplementasian Pendidikan dan HAM di Indonesia


dapat dilihat dari
a. Pasal 28c ayat 1 dan 2 UUD 1945
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia. (2) Setiap orang berhak untuk
memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya . Dimana
dalam pasal ini menyebutkan bahwa setiap orang berhak mendapat
pendidikan, disini dapat dilihat bahwa kata setiap disini mengacu
pada seluruh tanpa terkecuali sedikitpun, artinya tidak ada yang
tidak boleh mendapat pendidikan, serta kata berhak disini mengacu
bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menerimanya tanpa
terkecuali dan tanpa dikekang. Dengan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa pendidikan merupakan bagian dari HAM yang
tidak terpisahkan, bahkan bagian penting dari HAM.
b. Pasal 28i ayat 4 UUD 1945
perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak
asasi

manusia

adalah

tanggung

jawab

Negara,

terutama

pemerintah.
Artinya bahwa HAM wajib dilindungi oleh pemerintah dan
subbagiannya, penerapannya juga harus dilakukan pemerintah
kepada warganya.
c. Pasal 28j UUD 1945
(1)Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,(2)
dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undangundang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain untuk

memenuhi tuntutan yang adil, sesuai dengan pertimbangan moral,


nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalm suatu
masyarakat demokratis dari pasal tersebut dapat kita simpulkan
bahwa

pemerintah

tidak

saja

hanya

mengatur

mengenai

perlindungan hukumnya saja bagi pelanggar, namun pemerintah


juga mengatur mengenai tata tertib HAM dalam bermasyarakat,
dimana walaupun setiap orang mempunyai HAM namun tidak boleh
semena-mena karena ada batasan-batasannya juga yaitu HAM
orang lain.
d. Pembukaan UUD 1945
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan

kesejahteraan

umum,

mencerdaskan

kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan


kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial pada
pembukaan ini terdapat kata mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang merujuk pada pendidikan, disini tampak jelas bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang menjunjung tinggi pentingnya
pendidikan bagi warganya serta bagi negaranya, sehingga unsur
pendidikan dimasukkan kedalam pembukaan konstitusi Indonesia.
e. UU No 23 Tahun Tentang Pendidikan Nasional
Dengan adanya UU ini maka dapat dipastikan bahwa
pemerintah

bersungguh-sungguh

melindungi

dan

dalam

mengimplementasikan

sistemnya

untuk

pendidikan

dalam

kehidupan warga dan menaruhnya dalam lindungan hukum.


f. UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM
Dengan

adanya

UU

ini,

maka

pemerintah

mengakui

keberadaan HAM dan melindunginya dengan UU dan hukum yang


berlaku sebagaimana tertera dalam UU tersebut, selain itu dengan
adanya UU ini maka sudah bisa dipastikan pemerintah mengakui
HAM dan melindunginya dengan menciptakan UU ini dan

mengimplementasikannya dalam kehidupan bernegara dan bagi


masyarakat.
g. UU No 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, Kepres No 50
Tahun 1998 tentang KOMNAS HAM, Kepres No 181 Tahun 1998
tentang KOMNAS anti kekerasan Anak dan Perempuan
Dengan

pembentukan

UU

dan

Kepres

diatas

dapat

dinyatakan bahwa pemerintah serius dalam melindungi HAM di


Indonesia, terutama bagi perempuan dan anak sehingga dibentuk
KOMNAS perlindungan anak dan perempuan, disamping itu
pemerintah menunjukkan keseriusannya juga dengan mendirikan
pengadilan HAM yang bertujuan mengadili para pelanggar HAM
terutama HAM berat.
3. Faktor faktor penunjang hubungan HAM dan pendidikan
Untuk menunjang suatu usaha, maka diperlukan beberapa faktor, begitu
juga dalam menunjang suatu hubungan antara Hukum, HAM, dan
Pendidikan, diperlukan juga faktor penting sebagai penunjangnya, yaitu
a. Stabilitas Hukum
Faktor ini adalah faktor penunjang dalam bidang hukum,
dimana stabilitas dari hukum tersebut haruslah flexibel, dalam
pengertian bahwa hukum tersebut tidak terlalu sering diganti, dan
dapat

bertahan

lama

sehingga

tidak

terjadi

kesimpangan-

kesimpangan, serta akibat perubahan zaman, sebab dengan sering


mengganti hukumnya, maka dapat mengakibatkan ketidak stabilan
dalam

penerapan,

karena

seringnya

berganti

hukum

yang

digunakan.
b. Aparatur yang terampil, tegas, bersih dan takut akan hukum
Faktor satu ini juga tidak kalah penting, dikarenakan hukum
merupakan benda pasif yang tidak akan berfungsi tanpa adanya
aparatur yang menjalankan sistemnya, oleh karena itu aparatur
sangat penting dalam penunjang hubungan tersebut, aparatur
haruslah terampil, tegas, bersih, dan takut akan hukum demi
menunjang kesterilan dalam bidang pengaturan, penghukuman,

10

dan penerapan Hukum dalam bidang pendidikan dan HAM. Sebab


jika tidak maka hukum akan runtuh karena sistem yang sudah baik
jika dijalankan dengan orang yang tidak baik maka akan
berantakan. Aparatur tersebut tidak hanya dibidang hukum saja
seperti Hakim, Polisi, dan Kejaksaan, namun juga bidang
pendidikan dan HAM, dimana aparatur dibidang tersebut haruslah
mematuhi segala sesuatu yang sebagaimana telah diatur dalam
UU maupun tata tertib yang telah dibuat. Tanpa adanya neko-neko,
atau lirik sana lirik sini, ataupun terjadi penyimpangan peraturan
demi keuntungan pribadi ataupun golongan.
c. Masyarakat yang madani dan taat hukum
Faktor yang satu ini juga faktor penting dalam menjaga
hubungan antara hukum, HAM, dan pendidikan, bagaimana tidak,
jika seseorang tidak bisa menjaga hubungannya dengan orang lain
serta melanggar HAM nya maka akan terjadi kekacauan, begitu
juga jika dalam masyrakat terdapat diskriminasi dalam penerimaan
pendidikan, dimana salah satu kelompok masyarakat tidak
dibolehkan

memperoleh

pendidikan,

maka

akan

terjadi

pelanggaran HAM dan dapat mengakibatkan jurang sosial didalam


masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan masyarakat yang madani
dan taat hukum agar terciptanya kehidupan yang aman, damai, dan
berpendidikan didalamnya .
d. Sarana dan Prasarana
Selain ketiga faktor diatas, terdapat 1 faktor lagi yang tidak
kalah penting, yaitu sarana dan prasarana, tanpa adanya sarana
dan prasarana maka kegiatan tidak akan dapat dilakukan, tanpa
sarana dan prasarana maka akan terjadi ketimpangan dalam
pelaksanaan, oleh karena itu untuk menunjangnya haruslah
tersedia sarana dan prasarana dalam Hukum, HAM, dan
Pendidikan di Indonesia agar tercipta keseimbangan, keteraturan,
dan kemantapan dalam pelaksanaannya.

11

Anda mungkin juga menyukai