Di sini penulis persembahkan pula bicara berkenaan Rahsia Marifat. Sebahagian daripada ilmu
petunjuk daripada Allah Ta'ala kepada hambanya yang terpilih. Pegangilah dan hayatilah ianya
di dalam setiap amalan. Sebagai panduan dan persediaan menghadapi-Nya. Insya-Allah.
Adapun Rahsia Marifat itu adalah rahsia bagi diri, tiada siapa pun boleh menghuraikan di atas
rahsia diri masing-masing melainkan orang-orang ahli Sufi dan Wali sahaja yang boleh
menghuraikan.
Seperti kata Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani r.a. sesudah beliau menunaikan solat sunnat hajat,
lalu ia berkata :
Ya Tuhanku! Di manakah maqam yang yang lima itu di dalam diri hamba? Iaitu yang pertama
Subuh, kedua Dzohor, ketiga Asar, keempat Maghrib dan kelima Isya'.
Maka tatkala itu bergerak-geraklah seluruh anggotanya maka diketahuilah beliau tentang
kedudukan maqam yang lima itu. Maka berzikirlah ia tiada berhenti-henti daripada satu waktu
kepada satu waktu.
1. Pada waktu Subuh maka bergerak-geraklah perumahan hatinya maka berkatalah ia, Ya
Tuhanku! Telah nyatalah hamba bahawasanya Subuh itu bermaqam di hati hamba. Maka
berzikirlah ia tiada berhenti-henti sampailah pada waktu Dzohor.
2. Apabila sampai pada waktu Dzohor, maka berdenyut lagi hatinya. Tatkala itu terasalah ia suatu
benda yang pahit mengalir di batang lehernya. Maka berkatalah ia, Ya Tuhanku! Telah nyatalah
aku bahawasanya waktu Dzohor itu bermaqamnya pada hempedu ku. Maka berzikirlah ia tiada
berhenti-henti sampailah ia pada waktu Asar.
3. Apabila sampai pada waktu Asar maka bergeraklah berhampiran dadanya sebelah kiri. Maka
katanya lagi, Ya Allah! Ya Tuhanku! Ketahuilah hamba bahawasanya waktu Asar itu
bermaqamnya pada paru-paru hamba. Maka berzikirlah lagi ia sampailah pada waktu Maghrib
tiada ia berhenti-henti.
4. Setelah sampai pada waktu Maghrib berdenyut-denyutlah di dalam dadanya. Setelah
diperhatikan denyutan itu, maka ia berkata lagi, Ya Allah! Ya Tuhanku! Telah nyatalah hamba
bahawasanya waktu Maghrib itu bermaqam pada jantung hamba. Maka berzikirlah ia daripada
Maghrib sampailah ia pada waktu Isya.
5. Setelah sampai pada waktu Isya, maka berdenyut-denyutlah dadanya di sebelah kanan.
Tatkala itu maka nyatalah ia waktu Isya itu pada limpanya. Maka bersyukurlah ia ke Hadhrat
Allah Taala. Katanya, Ya Allah! Ya Tuhanku! Dengan kerana Mu aku mengetahui akan segalagalanya. Maka berzikirlah ia tiada berhenti-henti sehingga sampai pada waktu Subuh. Maka
kedengaranlah pada telinganya, Ya Abdul Qadir! Di dalam lima waktu itu bahawasanya
terhimpun ia di dalam waktu Subuh.
Maka telah nyata kedudukan maqam lima waktu itu pada diri kita oleh itu tiada boleh dinafikan
tiap-tiap sesuatu itu. Bukannya kehendak ilmu yang luas tiada suatu pun yang boleh
mengisbatkan kepada kita. Hanya pada diri kita sahaja yang boleh menandakan suatu itu di alam
ini.
Maka berkata seorang ahli Sufi (Syeikh Kiryani r.a.) kepada sahabat-sahabatnya bahawasanya,
Hamba dapat mengetahui akan maqam yang lima ini adalah wujudnya pada lima haqiqat. Yang
dinamai ia pada tiap-tiap waktu ini.
1. Waktu Subuh menyatakan wujudnya Allah.
HAKIKAT SHALAT
Adapun kemudian daripada itu, yakni daripada memuji Allah dan mengucapkan shalawat kepada
Rasulullah SAW, maka inilah suatu kitab yang sudah dipindahkan dari bahasa Arab ke bahasa
Indonesia, supaya mudah bagi orang yang baru belajar menginginkan Allah. Bahwasanya
diceritakan dari Abdullah Bin Umar r.a, katanya adalah kamu berduduk pada suatu orang kelak
ke hadapan Rasulullah SAW, minta belajar ilmu Jibril a.s, daripada ilmu yang sempurna dunia
dan akhirat, yaitu membiasakan dari hakikat didalam shalat lima waktu yaitu wajib bagi kita
untuk mengetahuinya.
Yang harus mereka ketahui pertama kali hakikat shalat ini supaya sempurna kamu menyembah
Allah, bermula hakikatnya didalam shalat itu atas 4 (empat) perkara :
1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU (MUNAJAH).
3. SUJUD (MIRAJ).
4. DUDUK (TABDIL).
Adapun hakikatnya :
1. BERDIRI ( IHRAM)
itu karena huruf ALIF asalnya dari API, bukan api pelita dan bukan pula api bara. Adapun artinya
API itu bersifat JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN ALLAH TAALA, yang
terdiri atas 2 (dua) perkara :
KUAT.
LEMAH.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, karena hamba itu tidak mempunyai KUAT dan
LEMAH karena hamba itu di-KUAT-kan dan di-LEMAH-kan oleh ALLAH, bukannya kudrat
dan iradat Allah itu lemah. Adapun kepada hakikatnya yang sifat lemah itu shalat pada sifat kita
yang baharu ini. Adapun yang dihilangkan tatkala BERDIRI itu adalah pada segala APAL
(perbuatan) hamba yang baharu.
2. RUKU (MUNAJAH)
itu karena huruf LAM Awal, asalnya dari ANGIN, bukannya angin barat dan bukan pula angin
timur. Adapun artinya ANGIN itu bersifat JAMALULLAH yang artinya sifat KEELOKAN
ALLAH TAALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
TUA.
MUDA.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak mempunyai TUA dan
MUDA. Adapun yang dihilangkan tatkala RUKU itu adalah pada segala ASMA (nama) hamba
yang baharu.
3. SUJUD (MIRAJ)
itu karena huruf LAM Akhir, asalnya dari AIR, bukannya air laut dan bukan pula air
sungai. Adapun artinya AIR itu bersifat QAHAR ALLAH yang artinya sifat KEKERASAN
ALLAH TAALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
HIDUP.
MATI.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak pun mempunyai HIDUP
dan MATI. Adapun yang dihilangkan tatkala SUJUD itu adalah pada segala NYAWA (sifat)
Adapun artinya TAARRADH itu adalah menentukan pada fardhunya empat, tiga atau dua.
Adapun TAIN itu adalah menyatakan pada waktunya, zhuhur, ashar, maghrib, isya atau subuh.
INILAH FASAL Masalah yang menyatakan sempurnanya didalam shalat :
Adapun sempurnanya BERDIRI (IHRAM) itu hakikatnya :
Nyata kepada AFAL Allah.
Hurufnya ALIF.
Alamnya NASUWAT.
Tempatnya TUBUH, karena tubuh itu kenyataan SYARIAT.
Adapun sempurnanya RUKU (MUNAJAH) itu hakikatnya :q
Nyata kepada ASMA Allah.
Hurufnya LAM Awal.
Alamnya MALAKUT.
Tempatnya HATI, karena hati itu kenyataan THARIQAT.
Adapun sempurnanya SUJUD (MIRAJ) itu hakikatnya :q
Nyata kepada SIFAT Allah.
Hurufnya LAM Akhir.
Alamnya JABARUT.
Tempatnya NYAWA, karena Nyawa itu kenyataan HAKIKAT.
Adapun sempurnanya DUDUK (TABDIL) itu hakikatnya :q
Nyata kepada ZAT Allah.
Hurufnya HA.
Alamnya LAHUT.
Tempatnya ROHANI, karena ROHANI itu kenyataan MARIFAT.
Adapun BERDIRI (IHRAM) itu kepada SYARIAT Allah.q
Hurufnya DAL.
Nyatanya kepada KAKI kita.
Adapun RUKU (MUNAJAH) itu kepada THARIQAT Allah.q
Hurufnya MIM.
Nyatanya kepada PUSAT (PUSER) kita.
Adapun SUJUD (MIRAJ) itu kepada HAKIKAT Allah.q
Hurufnya HA.
Nyatanya kepada DADA kita.
Adapun DUDUK (TABDIL) itu kepada MARIFAT Allah.q
Hurufnya MIM Awal.
Nyata kepada KEPALA (ARASY) kita.
Jadi Orang Shalat membentuk huruf AHMAD / MUHAMMAD.
INILAH FASAL Asal TUBUH kita (jasmaniah) kita dijadikan oleh Allah Taala atas 4
(empat) perkara :
1. API.
2. ANGIN.
3. AIR.
4. TANAH.
Adapun NYAWA kita dijadikan Allah Taala atas 4 (empat) perkara :
1. WUJUD.
2. NUR ILMU.
3. NUR.
4. SUHUD.
Adapun MARTABAT Tuhan itu ada 3 (tiga) perkara :
1. AHADIYYAH.
2. WAHDAH.
3. WAHIDIYYAH.
Adapun TUBUH kita dijadikan Allah Taala atas 4 (empat) perkara :
1. WADIY.
2. MADIY.
3. MANIY.
4. MANIKEM.
INILAH PASAL
Masalah yang menyatakan jalan kepada Allah Taala atas 4 (empat) perkara :
1. SYARIAT. = AFAL. = BATANG TUBUH.
2. THARIQAT. = ASMA. = HATI. DIRI
3. HAKIKAT. = SIFAT. = NYAWA. KITA
4. MARIFAT. = RAHASIA. = SIR.
Adapun hakikatnya :
SYARIAT itu adalah KELAKUAN TUBUH.
THARIQAT itu adalah KELAKUAN HATI.
HAKIKAT itu adalah KELAKUAN NYAWA.
MARIFAT itu adalah KELAKUAN ROHANI.
Adapun yang tersebut diatas itu nyata atas penghulu kita Nabi MUHAMMAD. Karena lafadz
MUHAMMAD itu 4 (empat) hurufnya yaitu :
1. MIM Awal.
2. HA.
3. MIM Akhir.
4. DAL.
Adapun huruf MIM Awal itu ibarat KEPALA.
Adapun huruf HA itu ibarat DADA.
Adapun huruf MIM Akhir itu ibarat PUSAT (PUSER).
Adapun huruf DAL itu ibarat KAKI.
4.Sholat maghrib : 3 rokaat.Tujuannya untuk mati.Tiga rokaat karena orang mati itu
melepaskan :Dzad,Nur dan Sir
5.Sholat Isya :4 rokaat.Karena Tujuannya untuk hijrah ( pindah dari Alam Fana ke Alam
Akherat ), maka jasad harus membawa roh jasmani/hewani,roh
nabati,dan roh rewani
-nyawa harus membawa Roh Rahmani dan Roh Nurani
-Roh harus membawa Roh Kudus
-Rokhani harus membawa Roh Rabbani dan Roh Burhani
2.SHOLAT TAUHID
Sholat Tauhid ini dipergunakan sebagai pengisi waktu luang antara ke 5 sholat sayariat.Hal ini
untuk memenuhi persyaratan Firman Allah :
BARANG SIAPA SELALU INGAT KEPADAKU,MAKA AKU AKAN SELALU INGAT
KEPADANYA
Maka para penganut ilmu MARIFAT mengutamakan sholat Tauhid dari pada sholat
Syariat
Padahal Sholat syariat itu jaga termasuk sholat Muhammad SAW.Dan ada maksud dan
tujuannya .Dikarenakan kebanyakan mereka tidak mengerti maksud dan tujuannya,maka sholat
syariat banyak ditinggalkan oleh orang Marifat.
Sholat Tauhid dilakukan dengan melakukan ( Dzikir Qolbu ).Dengan Dzikir Qolbu
Ini,maka senua nafsu diimami oleh Rosul/Nur Muhammad dan juga semua Alif Mutakalimun
Arif melakukan sholat di Baitullah.Ini adalah sholat fardu yang dilakukan berjamaah di
Baitullah.Dan ini pula yang dimaksud dengan sholat paling ampuh yang tidak diketahui oleh
orang lain !
Keterangan : Mula-mula mereka sholat di Baitul Muharam (Tenggorokan ),lalu pindah ke Baitul
Muqadis ( Puser ) terus ke Baitul Mamur ( kening ),lalu pindah lagi ke Baitul Muqadas
( Kemaluan ) dan akhirnya sholat di Baitullah ( Ulu Hati )
Oleh karena adanya sholat ini,maka baik bayi lahir maupun orang mati tidak pernah tepat
jamnya.Kalau tidak lebih sekian detik atau menit,ya kurang sekian detik atau menit.Yang hanya
Sholat di Baitullah,Tidak berpindah-pindah ialah ke4 nafsu yang diimami oleh Rosul/Nur
Muhammad.
3. SHOLAT DHAIM
Sewaktu di Gua Rahim,semua umat manusia pernah melakukan sholat.Dan sholatnya adalah
Dhaim Mul Haq.Oleh sebab itu tidak benar bahwa masih ada orang kafir hidup dialam Fana ini.
Karena ketika lahir kita ini kehilangan HAQ,maka lalu LAHAULA WALA QUWATA ILLA
BILLAHIL ALIYILADHIM ( Tiada daya apa-apa kecuali ALLAH yang punya kuasa ),tidak
bias lagi KUNFAYAKUN.Maka selama hidup ini kita ikhtiar untuk mandapatkan HAQ yang
hilang itu.Agar kita dapat berbuat amal dengan sempurna.
HAQ ini adanya di Alam Akbar/LAUHUL MAHFUZ.Sarananya sudah ada dan dalam diri
kita.Yaitu ditengah-tengah Tonsil.