Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

PROSES PEMBUATAN

4.1 Spesifikasi Mesin Penghancur Kotoran Ternak Sapi.

Gambar 4.1. Mesin penghancur kotoran ternak sapi.

Tabel 4.1. Spesifikasi mesin penghancur kotoran ternak sapi.


No

Komponen

1.

Pisau penghancur

Ukuran
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

h.

36

Panjang tabung : 550 mm


Diameter tabung : 80 mm
Diameter tutup tabung : 80 mm
Diameter lubang tutup tabung :
40 mm
Tebal tabung : 5 mm
Tebal tutup tabung : 5 mm
Ukuran pisau :
- Panjang : 1100 mm
- Lebar : 60 mm
- Tebal : 10 mm
Bahan pisau penupas : Baja ST
37

37

i.
j.
k.
l.
m.

Panjang Poros : 800 mm


Diameter poros : 40 mm
Bahan poros : Baja ST 37
Diameter pulley : 200 mm
Tebal pulley : 20 mm

n. Diameter lubang puli : 40 mm


o. Bahan puli : aluminium
p. Diameter lubang bearing : 40
mm
2.

Rangka dan chasing

3.

Mesin penggerak

a.
b.
c.
d.
e.

Panjang : 1200 mm
Lebar : 800 mm
Tinggi : 1300 mm
Bahan : Baja ST 37
Jenis : Siku sama kaki

a. Daya mesin : 12 pk

4.2. Bagian casing Mesin Penghancur Kotoran Ternak Sapi.


Pembuatan mesin penghancur kotoran ternak sapi memerlukan elemen
utama dan elemen pendukung, kemudian disusun/dirakit menjadi satu
kesatuan yang memiliki kegunaan lebih kompleks dan mampu memenuhi
kebutuhan yang diharapkan. Berikut adalah bagian casing yang terdapat pada
mesin penghancur kotoran ternak sapi.
1. Casing atas dan saluran masuk
Casing ini berfungsi menutup bagian poros pisau penghancur,
casing ini ditempatkan diatas poros pisau penghancur serta sebagai
saluran masuk kotoran sapi yang akan dihancurkan dan mencegah
keluarnya kotoran ternak sapi pada saat proses penghancuran. Casing ini
terbuat dari plat baja dengan ketebalan 2 mm. Chasing bagian atas dapat
dilihat pada gambar 4.2.

38

Gambar 4.2. Casing bagian atas dan saluran masuk.


2. Casing bawah dan saluran buang
Casing bagian bawah ini merupakan tahapan setelah pembuatan
chasing bagian atas. Memiliki fungsi meutup bagian poror pisau
penghancur

serta

sebagai

saluran

pembuangan

setelah

proses

penhgancuran yang dilakukan oleh poros penghancur. Casing bagian


bawah dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3. Casing bagian bawah dan saluran keluar.


4.3. Tahap pembuatan casing.
4.3.1. Identifikasi bagian casing.
Identifikasi gambar kerja merupakan langkah untuk mengetahui
gambar kerja sebagai acuan dari perancang yang ditujukan untuk membuat
komponen-komponen berdasarkan gambar kerja. Hal ini dimaksudkan
agar dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya yaitu proses pembuatan atau
pembentukan tidak terjadi kesalahan bentuk, jumlah potongan serta ukuran

39

yang ditentukan. Casing menggunakan plat eyser dengan tebal 0,2 mm.
Casing dibagi atas beberapa bagian yaitu: (1) casing depan bagian atas. (2)
casing rangka samping kiri dan kanan. (3) casing tengah. (4) casing
samping. (5) casing bawah bagian depan.

Gambar 4.4. bagian casing Mesin penghancur kotoran ternak Sapi.


Keterangan :
1. Corong Masuk
2. Penutup bagian Atas
3. Pelat dudukan baut
4. Penutup Bawah
5. Corong kelur
4.3.2 Proses pengerjaan bahan.
Dalam proses ini terdapat beberapa macam beberapa pengerjaan
diantarnya: Pengukuran bahan dan pemberian tanda potong

proses ini

dilakukan untuk mendapatkan ukuran benda kerja yang sesuai dengan


desain yang sudah ditentukan serta memberi tanda potong yang berupa

40

garis. Pada proses ini peralatan yang dibutuhkan diantaranya adalah mistar
baja, mistar gulung,mistar siku, dan penggores/spidol.
4.3.3. Persiapan Alat dan Mesin.
Mesin dan peralatan yang digunakan pada proses pembuatan poros antara
lain: (Lihat Tabel 4.2.)
Tabel 4.2. Alat dan Mesin yang digunakan.
No. Jenis Peralatan
1
Peralatan mengukur bahan

2
3

5
6

Nama Alat/Mesin
Mistar gulung
Mistar baja
Mistar siku
Jangka sorong
Peralatan menandai bahan
Spidol
Penitik
Peralatan pemotongan bahan dan Gerinda duduk
penekuk
Gerinda tangan
Mesin roll
Mesin banding
Peralatan penyambungan bahan Las SMAW
Las Asetilin
Baut dan mur
Peralatan pengeboran
Bor duduk
Bor tangan
Peralatan bantu
Palu
Tang
Ragum
Kunci 12 dan 14 pas ring
Kikir

4.3.4 Proses Pembuatan.


Proses pembuatan casing yang termasuk dalam pembahasan pada
laporan

ini

meliputi

proses

pengukuran,

pemotongan,

pengeboran,

penyambungan (pengelasan dan pemasangan baut) dan finishing.


a. Proses Pengukuran
Memberi ukuran sebuah benda harus mentukan secara jelas tujuannya,
dan tidak boleh menimbulkan salah tafsir. Oleh karena itu proses
pengukuran dilakukan guna mendapatkan dimensi dari bahan yang

41

dikerjakan agar sesuai dengan kebutuhan, baik itu berupa panjang, lebar,
tinggi maupun bentuk. (Lihat Gambar 4.5)

5
6

7
1

10
2

3
4

12

17

15

16
14

13

Gambar 4.5. casing dan bagian yang akan dibuat.


Keterangan :
1. Tepian corong atas

10. Tepian tengah

2. Corong atas

11. Tepian blakang

3. Tepian tengah

12. Corong keluar atas

4. Corong depan

13. Corong keluar bawah

5. Corong blakang

14. Corong keluar samping kiri

6. Corong samping

15. Corong keluar samping kanan

7. Tabung atas

16. Tabung tengah bawah

8. Tabung depan

17. Tabung depan bawah

9. Tabung blakang

11

42

Table 4.3. pengukuran bagian casing pada mesin penghancur kotoran ternak sapi.

NO Ilustrasi Gambar
1

Ukuran (mm)
Panjang = 420
Lebar = 20
Tebal = 3

Jumlah
4 buah

Bahan
Baja ST 37
Profil Plat
Datar

Tepian corong atas


2

Corong atas
3

Panjang = 420
4 buah
Lebar atas =
420
Lebarbawah=
115
Tebal = 2

Plat eyser
Profil Plat
Datar

Panjang = 230
Lebar = 20
Tebal = 3

4 buah

Baja ST 37
Profil Plat
Datar

Panjang = 300
Lebar = 200
Tebal = 2

1 buah

Plat eyser
Profil Plat
Datar

Panjang = 300
Lebar = 410
Tebal = 2

1 buah

Plat eyser
Profil Plat
Datar

Panjang = 230
Lebar = 200
Tebal = 2

2 buah

Plat eyser
Profil Plat
datar

Tepian tengah
4

Corong depan
5

Corong blakang
6

Corong sampimg

43

Panjang = 660
Lebar = 406
Tebal = 2

1 buah

Plat eyser
Profil Plat
datar

Panjang = 230
Lebar = 406
Tebal = 2

1 buah

Plat ST 37
Profil Plat
datar

Panjang = 230
Lebar = 406
Tebal = 3

2 buah

Plat ST 37
Profil Plat
datar

Panjang = 700
Lebar = 50
Tebal = 5

4 buah

Baja ST 37
Profil plat
datar

Panjang = 100
Lebar = 50
Tebal = 5

4 buah

Baja ST 37
Profil plat
datar

Panjang = 200
Lebar = 120
Tebal = 2

1 buah

Plat eyser
Profil Plat
datar

Tabung atas
8

Tabung depan
9

Tabung depan
10

Tepian tengah
11

Tepian belakang
12

Corong keluar atas

44

13

Panjang = 690
Lebar = 200
Tebal = 2

1 buah

Plat eyser
Profil plat
datar

Panjang = 600
Lebar = 300
Tebal = 2

1 buah

Plat eyser
Profil plat
datar

Panjang = 600
Lebar = 300
Tebal = 2

1 buah

Plat eyser
Profil plat
datar

Panjang = 400
Lebar = 406
Tebal = 2

1 buah

Plat eyser
Profil plat
datar

Panjang = 230
Lebar = 406
Tebal = 3

1 buah

Baja ST 37
Profil plat
datar

Corong keluar bawah


14

15

Corong keluar samping


kiri
16

Tabung tengah bawah


17

Tabung depan bawah

b. Proses pemotongan bahan.


Proses pemotongan merupakan tahap yang paling awal dan bertujuan
untuk mengurangi ukuran benda kerja atau bahan dasar karena masih panjang
atau lebar dan belum sesuai dengan ukuran yang kita inginkan, agar bahan
yang dipotong ini sesuai dengan ukuran yang kita inginkan.

45

Proses pemotongan terhadap baja plat datatr digunakan mesin gerinda


potong tangan dan mesin las OAW, alat ini dipilih dalam proses pemotongan
besi plat datar dikarenakan mesin gerinda potong tangan dan mesin las OAW
mampu memotong besi plat datar dalam waktu yang lebih cepat dari pada
gergaji tangan.(lihat Tabel 4.4)
Tabel 4.4. Proses pemotongan
No
1

Ilustrasi Gambar

Proses
Pengamatan
gambar
kerja
Proses
pengukuran
bahan yang
akan
dipotong

Langkah kerja

Ukur bagian
yang akan
dipotong
Menggunakan
mistar gulung
dan spidol
Proses
Potong plat
pemotongan sesuai ukuran
bahan
yang telah
ditentukan
pada table,
ukuran bagian
yang akan
dipotong.
Proses
pemotongan
ini
menggunakan
nozzle dengan
diameter
lubang
pembakaran
sebesar 0,51,0 dengan
tekanan gas
oksigen 1,02,1 dan
tekanan
acetylen 0,21
dengan nyala
oksidasi untuk
proses
pemotonan

Alat/mesin

Mistar
gulung
Spidol

Mesin las
OAW

46

4.3.5. Proses Pengeboran.


Tabel 4.5. Proses Pengeboran.
No

Ilustrasi Gambar

Proses

Langkah kerja

Proses
pengeboran
pada dudukan
casing atas
sebanyak 12
lubang

Setelah semua diberi


tanda untuk dibor,
maka siapkan mesin
bor beserta
perlengkapanya.
Pasang mata bor
dengan ukuran mata
bor 6 untuk
melubangi.
Setelah terpasang
mata bor dengan 6
maka mulai
pengeboran dengan
perlahan-lahan.
Untuk pengeboran ini
bila mata bor terlihat
biru kehitam hitaman
atau berbunyi bising
maka diberi
pendingin (air kran)
agar tidak terlalu
bising.

Proses
pengeboran
pada dudukan
casing samping
sebanyak 6
lubang

Alat/mes
in
Mesin
bor
beserta
peralatan
ya.
Pendingi
n air.

Mesin
bor
beserta
peralatan
ya.
Pendingi
n air.

4.3.6. Proses Penyambungan


Setelah proses pemotongan dan pengeboran bahan sudah sesuai
dengan ukuran yang diharapkan, kemudian dilanjutkan dengan proses

47

pengelasan dan pembautan. Proses pengelasan itu sendiri merupakan


proses penyambungan bahan yang didasarkan pada prinsip ikatan
magnetic antar atom dari kedua bahan yang disambung.
Secara umum dari proses penyambungan ini memiliki beberapa
keuntungan diantaranya dapat menahan kekuatan yang tinggi, mudah
pelaksanaannya, serta cukup ekomomis. Tipe proses pengelasan yang
dipilih adalah SMAW (shielded metal arc welding). Alasan pemilihan tipe
pengelasan menggunakan SMAW adalah bahan seperti besi plat datar dan
plat baja merupakan sama-sama golongan logam ferro, dapat dipakai di
semua posisi, set-up mudah, dan dapat digunakan diluar ruangan. Berikut
adalah proses penyambungan :
a. Proses Pengelasan
Penyambungan bahan dalam pembuatan casing dilakukan dengan
proses pengelasan. Jenis pengelasan yang dipilih adalah SMAW.
Elektroda yang digunakan adalah elektroda tipe E 6013. Arus yang
digunakan sebesar 25-40 Ampere. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyetingan komponen casing yaitu mengenai kesikuan antar
komponen. Kesikuan casing tidak akan terwujud jika penyetingan sebelum
pengelasan dilakuan secara sembarangan.

48

Tabel 4.6. Proses Penyambungan


No Ilustrasi Gambar

Proses

Pengelasn
corong masuk

Langkah kerja

Sebelum
melakukan
pengelasan
terlebih dahulu
dilakukan
penyetelan arus
dengan tegangan
amper antara 2560 amper, dengan
menggunakan
elektroda RD tipe
E 6013 dengan
diametr 2,0 dan
2,5 mm setelah
itu dilakukan
penyikuan agar
tidak geser.
Pengelasan untuk
membentuk
corong atas.
Proses
Sebelum
Pengelasn
melakukan
corong masuk pengelasan
dengan tepian
terlebih dahulu
atas dan bawah dilakukan
penyetelan arus
dengan tegangan
amper antara 2560 amper, dengan
menggunakan
elektroda RD tipe
E 6010 dengan
diametr 2,0 dan
2,5 mm setelah
itu dilakukan
penyikuan agar
tidak geser.
Pengelasan
dudukan casing
utama dilakukan
memutar dan
dilakukan pada

Alat/mes
in
Mesin
Las
beserta
perlengk
apany a.
Mistar
siku.
Sikat
baja.
Palu las.

Mesin
Las
beserta
perlengk
apany a.
Sikat
baja.
Palu las.

49

Proses
pengelasn
antara corong
masuk dan
corong
penyambungg

Proses
pengelasan
corong masuk
dan tabung
depan

Proses
pengelasan
tabung atas

Proses
pengelasan
tepian samping

Proses
pengelasan
tabung bawah

keemPat sisi sisi


casing.
Pengelasan antara
corong masuk dan
corong tengah
dilakukan
memutar dan
dilakukan pada
semua sisi yang
berjumlah 4 sisi
Pengelasan
corong masuk dan
tabung bagian
depan dilakukan
pada tabung
sebanyak 1 sisi

Mesin
Las
beserta
perlengk
apany a.
Sikat
baja.
Palu las.
Mesin
Las
beserta
perlengk
apany a.
Sikat
baja.
Palu las.
Proses pengelasan Kunci
tabung atas dan
ring pas
depan dilakukan
pada tabung
sebanyak 1 sisi

Proses pengelasan
tabung atas dan
dudukan casing
pengelasan
dilakukan pada
dua sisi tabung

Mesin
Las
beserta
perlengk
apany a.
Sikat
baja.
Palu las.
Proses pengelasan Mesin
tabung depan
Las
bawah dan
beserta
dudukan samping perlengk
depan pengelasan apany a.
dilakukan pada
Sikat
satu sisi tabung
baja.
Palu las.

50

Proses
pengelasan
corong
samping
bawah dan
corong
blakang

Proses pengelasan
corong samping
bawah dan corong
blakang
pengelasan
dilakukan pada
satu sisi corong

10

Pengelasan
tutup corong
depan dan
samping

Proses pengelasan
corong samping
bawah dan corong
depan pengelasan
dilakukan pada
satu sisi corong

11

Pengelasan
tutup corong
samping
bagian luar

Proses Pengelasan
tutup corong
samping bagian
luar dan corong
bawah pengelasan
dilakukan pada
tiga sisi corong

Mesin
Las
beserta
perlengk
apany a.
Sikat
baja.
Palu las.
Mesin
Las
beserta
perlengk
apany a.
Sikat
baja.
Palu las.
Mesin
Las
beserta
perlengk
apany a.
Sikat
baja.
Palu las.

51

b. Penyambungan dengan baut


Penyambungan dengan baut digunakan untuk menyambung
komponen lain pada casing seperti casing atas dan casing bawah.

Tabel 4.6. Proses Penyambungan


No
1

Ilustrasi Gambar

Proses

Langkah kerja

Alat

Proses
perakitan
antara
casing atas
dan casing
bawah

Menyiapakan kunci
Kunci ring
ring pas dan baut 10. pas dan
Melakukan perakitan baut 10
antara corong masuk
dan tabung atas,
penyambungan
menggunakan baut
sebanyak 12 buah,
setelah itu proses
penyambungan antara
casing atas dan
casing bawah
menggunakan baut
sebanyak 6 buah.
Dalam proses
pengeboran
menggunakan mata
bor dengan ukuran 6
dengan
menggunakan mata
bor 6 akan
menghasilkan lubang
dengan diameter 10
mm.

4.4. Proses Menyelesaikan Permukaan (finishing)


Proses ini bertujuan agar hasil produk yang dibuat tampilannya bagus
dan menjaga agar tahan terhadap korosi. Finishing yang dilakukan adalah
dengan melakukan pengecatan casing dengan menggunakan spray gun.
Metode pengecatan ini dipilih agar hasilnya halus dan rata.

52

4.5. Uji Fungsi Kinerja.


Casing merupakan komponen yang penting dari mesin penghancur
kotoran ternak sapi. Sedangkan pisau penghancur komponen vital didalam
mesin penghancur kotoran sapi. Dari pengujian yang telah dilakukan dapat
diketahui fungsinya yaitu: casing berfungsi dengan baik yaitu, dapat
melindungi dari komponen yang berbahaya seperti : mata pisau, dan poros.
Hasil yang diperoleh dari pengujian casing pada mesin penghancur
kotoran ternak sapi antara lain:
1. Tidak terjadi gesekan antara mata pisau dengan casing pada saat
mesin dihidupkan.
2. Casing yang dipasang mampu menopang beban kotoran sapi pada saat
proses penghancuran.
4.6. Kelebihan dan kelemahan komponen yang dibuat.
1. Kelebihan
a. Dengan pengecatan yang baik pada keseluruhan komponen ini
menarik untuk dilihat.
b. Casing bagian atas mudah dibuka untuk memeriksa bagian poros
apabila terjadi gangguan. Casing bagian bawah mudah dibongkar
pasang untuk membersihkan sisa-sisa penghancuran kotoran
ternak sapi.
2. Kelemahan
a. Tidak mampu menghancurkan kotoran ternak sapi dengan kondisi
basah.

Anda mungkin juga menyukai