Anda di halaman 1dari 27

Text Book Reading : Shock

Nico Aldrin Avesina


Redopatra Asa Gama
Sarah Windia Baresti
Tresa Ivani Saskia

Pendahuluan
Sistem kardiovaskuler atau sistem sirkulasi adalah
suatu sistem yang berfungsi untuk mempertahankan
kuantitas dan kualitas dari cairan yang ada diseluruh
tubuh. Gangguan pada sistem kardiovaskuler
merupakan penyebab kematian paling tinggi.
Syok adalah suatu sindrom klinis kegagalan akut fungsi
sirkulasi yang menyebabkan ketidakcukupan perfusi
dan oksigenasi jaringan. Syok merupakan salah satu
kejadian kegawatdaruratan dengan angka insiden yang
tinggi bahkan sering menyebabkan kematian akibat
keterlambatan dan kurangnya pengetahuan
masyarakat dalam menangani kejadian syok ini, yang
berakibat pada kesalahan penanganan.
Maka dari itu pada textbook reading ini menjelaskan
gambaran tentang syok (shock) dan penangananya.

Syok
Syok adalah suatu sindrom klinis kegagalan akut
fungsi sirkulasi yang menyebabkan
ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi
jaringan, dengan akibat gangguan mekanisme
homeostasis
Syok terbagi menjadi :
Syok hipovolemik merupakan tipe syok yang paling
umum ditandai dengan penurunan volume
intravaskular.
Syok kardiogenik disebabkan oleh kegagalan fungsi
pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung
menjadi berkurang atau berhenti sama sekali.
Syok distributif atau vasogenik terjadi ketika volume
darah secara abnormal berpindah tempat dalam
vaskulatur seperti ketika darah berkumpul dalam

Etiologi
Syok hipovolemik
Perdarahan : hematoma subskapular hati, aneurisma
aorta pecah, perdarahan gastrointestinal, dan
perlukaan ganda
Kehilangan plasma : luka bakar luas, pankreatitis,
deskuamasi kulit, sindrom dumping.
Kehilangan cairan ekstraselular : muntah, dehidrasi,
diare, terapi diuretik yang sangat agresif, diabetes
insipidus, insufisiensi adrenal

Syok Kardiogenik
Koroner, disebabkan oleh infark miokardium
Non-koronerdisebabkan oleh kardiomiopati,
kerusakan katup, tamponade jantung, dan disritmia.

Etiologi
Syok Distributif
Syok neurogenikseperti cedera medulla spinalis,
anastesi spinal. Pada syok neurogenik, vasodilatasi
terjadi sebagai akibat kehilangan tonus simpatis.
Syok anafilaktikseperti sensitivitas terhadap
penisilin, reaksi transfusi, alergi sengatan lebah.
Syok anafilaktik disebabkan oleh reaksi alergi ketika
pasien yang sebelumnya sudah membentuk anti
bodi terhadap benda asing (anti gen) mengalami
reaksi anti gen antibodi sistemik.
Syok septik seperti imunosupresif, usia yang ekstrim
yaitu > 1 thn dan > 65 tahun, malnutrisi. Syok
septik adalah bentuk paling umum syok distributuf
dan disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas.

Patofisiologi
Faktor yang dapat mempertahankan tekanan darah
normal
Pompa jantung. Jantung harus berkontraksi secara
efisien. (kontraktilitas)
Volume sirkulasi darah. Darah akan dipompa oleh
jantung ke dalam arteri dan kapiler-kapiler
jaringan. (preload)
Tahanan pembuluh darah perifer. Yang dimaksud
adalah pembuluh darah kecil, yaitu arteriolearteriole dan kapiler-kapiler. (afterload)

Mekanisme Hemodinamik
Syok

Patofisiologis Syok

Keadaan Syok
Kompensasi
Pada fase ini fungsi-fungsi organ vital masih dapat
dipertahankan melalui mekanisme kompensasi
tubuh dengan meningkatkan reflek simpatis.

Dekompensasi
fase ini mekanisme kompensasi mulai gagal
mempertahankan curah jantung yang adekuat dan
sistem sirkulasi menjadi tidak efisien lagi. Jaringan
dengan perfusi yang buruk tidak lagi mendapat
oksigen yang cukup, sehingga metabolisme
berlangsung secara anaerobic yang tidak efisien.

Irreversibel
Kegagalan mekanisme kompensasi tubuh
menyebabkan syok terus berlanjut, sehingga terjadi
kerusakan/kematian sel dan disfungsi sistem multi
organ lainnya.

Manifestasi Klinik pada


Sistem Organ
Sistem Kardiovaskular

Sirkulasi perifer terganggu : pucat, ekstremitas dingin


Nadi cepat dan halus
Tekanan darah rendah
Vena perifer kolaps
Central vena pressure rendah

Sistem Respirasi
Pernafasan cepat dan dangkal

Sistem Saraf Pusat


Perubahan mental : gelisah sampai tidak sadar

Sistem Saluran cerna


Mual dan muntah

Sistem Saluran Kemih


Produksi urinberkurang. Normal rata-rata produksi urin
pasien dewasa adalah 60 ml/jam (1/51 ml/kg/jam).

Manifestasi Klinik Syok


Syok Hipovolemik
Tahap ringan (<20% volume darah) : ekstremitas dingin,
capillary refill test meningkat, diaporesis, vena kolaps, cemas.
Tahap sedang (20-40% volume darah) : tahap ringan ditambah
takikardia, takipnea, oliguria, hipotensi ortostatik.
Tahap berat (>40% volume darah) : tahap sedang ditambah
hemodinamik tak stabil, takikardia bergejala, hipotensi,
perubahan kesadaran.

Syok Kardiogenik

Penurunan tekanan darah


Nadi yang lambat atau cepat atau tidak beraturan
Peningkatan CVP
Penurunan produksi urine
Penurunan cardiac indeks
PaO2 Menurun
Produksi laktat meningkat

Manifestasi Klinik Syok


Syok Distributif
Syok neurogenik
tanda tekanan darah turun,naditidak bertambah cepat, bahkan
dapat lebih lambat (bradikardi) kadang disertai dengan adanya
defisit neurologis berupa quadriplegia atau paraplegia.
keadaan lanjut, sesudah pasien menjadi tidak sadar, barulah nadi
bertambah cepat.

Syok Anafilaktik
hipotensi yang nyata dan kolaps sirkulasi darah.
gejala yang timbul beberapa detik sampai beberapa menit setelah
penderita terpajan oleh alergen atau faktor pencetus nonalergen.
anafilaksis merupakan reaksi sistemik sehingga melibatkan banyak
organ yang gejalanya timbul serentak dan hampir serentak.

Syok Septik

Demam
Berkeringat
Sakit kepala
Nyeri otot

Diagnosis
Anamnesis

Riwayat gangguan jantung


Riwayat diabetes melitus
Riwayat trauma
Riwayat infeksi (demam)
Riwayat kontak dengan alergen atau konsumsi obatobatan
Pasien tampak lemas

Diagnosis
Pemeriksaan Fisik

ABC
TTV
Kulit
Jantung
Produksi urin
Tekanan vena sentral
pCO2 dan pO2
Gambaran klinis syok kardiogenik, syok septik, syok anafilaktik, syok
neurogenik, syok obstruktif.

Pemeriksaan Penunjang

Darah lengkap
Kadar elektrolit
Kadar BUN/kreatinin
Glukosa darah
Laktat Serum
PT/PTT
Pulseoxymetri
EKG

Tatalaksana Syok
Stabilisasi fungsi-fungsi vital
Identifikasi dan koreksi gangguan hemodinsmik
dan metabolik
Identifikasi dan koreksi penyakit penyebab dan
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya syok.

Tatalaksana Syok
Tatalaksana Syok secara umum
Mengatasi gangguan pernafasan
Pemberian cairan
Pemberian obat golongan vasoaktif
Pemberian antibiotika
Pemberian Steroid
Tindakan operatif
Nutrisi parenteral

Tatalaksana Syok
Syok Hipovolemik
Infus cepat kristaloid untuk ekspansi volume
intravaskuler melalui kanula vena besar (dapat lebih
satu tempat) atau melalui vena sentral.
Pada perdarahan maka dapat diberikan 3-4 kali dari
jumlah perdarahan. Setelah pemberian 3 liter
disusul dengan transfusi darah. Secara bersamaan
sumber perdarahan harus dikontrol.
Resusitasi tidak komplit sampai serum laktat kembali
normal. Pasien syok hipovolemik berat dengan
resusitasi cairan akan terjadi penumpukan cairan di
rongga ketiga.
Vasokonstriksi jarang diperlukan pada syok
hipovolemik murni.

Tatalaksana Syok
Syok Obstruktif
Penyebab syok obstruktif harus diidentifikasi dan
segera dihilangkan.
Pericardiocentesis atau pericardiotomi untuk
tamponade jantung.
Dekompressi jarum atau pipa thoracostomy atau
keduanya pada tension pneumothorax.
Dukungan ventilasi dan jantung, mungkin
trombolisis, dan mungkin prosedur radiologi
intervensional untuk emboli paru.
Abdominal compartment syndrome diatasi dengan
laparotomi dekompresif.

Tatalaksana Syok
Syok Kardiogenik
Optimalkan pra-beban dengan infus cairan.
Optimalkan kontraktilitas jantung dengan inotropik sesuai
keperluan, seimbangkan kebutuhan oksigen jantung. Selain
itu, dapat dipakai dobutamin atau obat vasoaktif lain.
Sesuaikan pasca-beban untuk memaksimalkan CO. Dapat
dipakai vasokonstriktor bila pasien hipotensi dengan SVR
rendah. Pasien syok kardiogenik mungkin membutuhkan
vasodilatasi untuk menurunkan SVR, tahanan pada aliran
darah dari jantung yang lemah. Obat yang dapat dipakai
adalah nitroprusside dan nitroglycerin.
Diberikan diuretik bila jantung dekompensasi.
PAC dianjurkan dipasang untuk penunjuk terapi.
Penyakit jantung yang mendasari harus diidentifikasi dan
diobati.

Tatalaksana Syok
Syok Distributif
Pada SIRS dan sepsis, bila terjadi syok ini karena
toksin atau mediator penyebab vasodilatasi.
Pengobatan berupa resusitasi cairan segera dan
setelah kondisi cairan terkoreksi, dapat diberikan
vasopresor untuk mencapai MAP optimal. Sering
terjadi vasopresor dimulai sebelum pra-beban
adekuat tercapai. Perfusi jaringan dan oksigenasi sel
tidak akan optimal kecuali bila ada perbaikan prabeban.
Obat yang dapat dipakai adalah dopamin,
norepinefrin dan vasopresin.
Dianjurkan pemasangan pulmonary artery catheter
(PAC).
Pengobatan kausal dari sepsis.

Tatalaksana Syok
Syok Neurogenik
Setelah mengamankan jalan nafas dan resusitasi
cairan, guna meningkatkan tonus vaskuler dan
mencegah bradikardi diberikan epinefrin.
Epinefrin berguna meningkatkan tonus vaskuler
tetapi akan memperberat bradikardi, sehingga dapat
ditambahkan dopamin dan efedrin. Agen
antimuskarinik atropin dan glikopirolat juga dapat
untuk mengatasi bradikardi.
Terapi definitif adalah stabilisasi Medulla spinalis
yang terkena.

Tatalaksana Syok

Penyulit Syok
Pada stadium lanjut syok menyebabkan
kegagalan fungsi pada beberapa organ
multiple organ failure. Dapat terjadi keadaan
yang disebut shock lung, shock kidney, shock liver
dan sebagainya, bila demikian keadaannya atau
kondisinya maka kemungkinan hidup penderita
adalah minimal.

Prognosis
Syok perlu didiagnosa dan diterapi secara dini,
makin dini diketahui dan diberikan terapinya
maka makin baik prognosanya.
Kemungkinan untuk selamat dari penderita syok
dapat diketahui dengan mengukur kadar laktat
darah (konsentrasi laktat dalam darah meningkat
> 2 mMol/L), jika konsentrasi laktat naik sampai 3
mMol/L maka kemungkinan untuk selamat turun
dari 90% menjadi 10%.

Kesimpulan
Syok adalah suatu keadaan klinis akibat perfusi
jaringan yang tidak adekuat. secara umum syok
dikelompokkan yaitu syok hipovolemik, syok
kardiogenik, dan syok distributif. diagnosis syok
ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang ditandai
dengan perubahan pada kulit, dada,suhu tubuh,
tanda-tanda vital. Kejadian syok bersifat akut yang
penatalaksanaannya ditujukan untuk stabilisasi
fungsi-fungsi vital secara dini agar tidak
menyebabkan kegagalan fungsi organ. Diagnosa
yang cepat dan terapi secara dini akan membuat
prognosa yang lebih baik pada kejadian syok.

Daftar Pustaka
American Collage of Surgeon. 2008. Advanced
trauma life suppord for doctor(ATLS). Edisi 8.
Chicago
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
Setiati S. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.
Eliastam M, Sternbach GL, Bresler MJ. 1998.
Penuntun Kedaruratan Medis edisi 5. Jakarta: EGC
Sabiston DC, Jr MD. 2004. Sabiston Buku Ajar
Bedah. Jakarta : EGC.

Terima Kasih
Thank you
Grazie
Merci beacoup
Vielen dank
Arigatou Gozaimasu
Kansahamnida
Xie xie

Anda mungkin juga menyukai