Anda di halaman 1dari 19

PLENO SKENARIO 1

BLOK AGROMEDICINE
TUTORIAL 8

Andrian Rivanda
Anasthasia FM Ayomi
Dwi Waskita Hutama
Enjel Santoso
Fairuz Rabbaniah
Gheavani Legowo
Indriasari Nurul P

1218011019
1218011168
1218011040
1218011045
1218011048
1218011059
1218011082

Imelda Puspita
Kadek Aryati
Meka Anggidian P
Noviana Hartika
Putri Giani
1218011117
Suci Widya P
1218011151

1218011079
1218011088
1118011075
1218011115

SKENARIO 1
Risiko kesehatan yang harus dihadapi oleh pekerja di sektor
pertanian, perikanan dan peternakan berbeda dengan resiko
kesehatan di sektor pekerjaan-pekerjaan lain. Beberapa penyakit
telah dikaitkan dengan sektor pekerjaan ini, diantaranya adalah
flu babi. Pada tahun 2009, penyakit ini pernah menjadi wabah
pada pekerja peternakan babi di Indonesia. Wabah tersebut tidak
hanya menyebabkan kematian pada babi, tapi juga pada
beberapa
pekerja
peternakan
babi.
Untuk
mencegah
terulangnya wabah tersebut diperlukan tindakan dan informasi
yang tepat bagi pekerja di sektor peternakan babi dan
masyarakat yang mengkonsumsi daging babi. Selain flu babi,
terdapat pula beberapa resiko atau permasalahan kesehatan
lainnya di sektor peternakan, pertanian, dan perikanan yang
merupakan bahaya potensial. Resiko tersebut perlu diketahui
untuk dapat dilakukan tindakan pencegahan.

STEP 1

1. Wabah :
Kejadian berjangkitnya suatu penyakit
menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi
dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan
daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka.
2.

Bahaya Potensial :
Sumber resiko yang potensial
mengakibatkan kerugian, baik pada
material, lingkungan maupun manusia.
Bahan-bahan atau mekanisme
argoindustri yang dapat menyebabkan
masalah kesehatan.

STEP 2

1. Macam-macam bahaya
potensial
2. Faktor resiko kesehatan
pada sektor pertanian dan
peternakan
3. Identifikasi bahaya
potensial
4. Langkah-langkah
diagnosis Penyakit Akibat
Kerja
5. Pencegahan pahaya
potensial

STEP 3 & 4
Macam-macam bahaya potensial

1.

a)
b)
c)
d)
e)

Biologi Faktor makluk hidup (cacing tambang, dll)


Kimia Sifat dan karakteristik kimia tersebut
Fisik Individu yang melakukan pekerjaan
Ergonomi Tidak efisiennya hubungan alat kerja dengan
manusianya
Psikologi Konflik dalam lingkungan kerja

2.

Faktor resiko kesehatan pada bidang


atau sektor pertanian dan peternakan,
yaitu:
a)

Pertanian

Mikroba : infeksi, parasit, kecacingan,


malaria, leptospirosis, gigitan serangga,
dan binatang berbisa.

Faktor lingkungan kerja fisik : sinar


ultraviolet, suhu panas, suhu dingin, cuaca,
hujan, angin, dan lain-lain.

Ergonomi : kesesuaian alat dengan kondisi


fisik petani seperti cangkul, traktor, dan
alat-alat pertanian lainnya.

Bahan kimia toksik : agrokimia seperti


pupuk, herbisida, akarisida, dan pestisida.

Peternakan
penyakit zoonis (Flu
burung/H5NI, Flu babi/H1N1, dll)
b)

3.

Metode untuk identifikasi bahaya potensial adalah


sebagai berikut :
a)

Tentukan pekerjaan yang akan di periksa potensi


bahayanya
Pekerjaan yang memerlukan JSA dan RA (Job Safety
Analysis dan Risk Assessment)
Pekerjaan baru dengan potensi bahaya untuk terjadi
kecelakaan kerja
Pekerjaan lama dengan alat-alat baru, sehingga
menimbulkan perubahan pada langkah kerja

b)

Pecahkan pekerjaan menjadi langkah-langkah kerja


Menetapkan langkah-langkah kerja sederhana yang
akan dilaksanakan
Batasi secara umum langkah-langkah kerja tersebut,
contoh: maksimal 10 langkah kerja

c)

Tentukan tahap kerja kritis


Menilai potensi bahaya yang berdampak pada
keselamatan dan kesehatan kerja.

d)

Kenali sumber bahaya

e)

Pengendalian

f)

Sumber bahaya mekanik: putaran mesin, angkat-angkut, roda gigi, rantai,


beban, dll.
Sumber bahaya fisik dan kimia: listrik, tekanan, vibrasi, suhu, kebisingan, bahan
kimia, dll.
Pertimbangkan cidera akibat jatuh, ledakan, paparan gas atau kimia, regangan
otot, dll.
Pertimbangkan lingkungan kerja, peralatan, rekan kerja.
Pertimbangkan kemungkinan personil yang dapat cidera yaitu pelaksana kerja
tersebut atau rekan kerja.

Rekayasa teknik, yaitu melakukan pengamanan terhadap mesin yang dinilai


memiliki bahaya berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.
Administratif, yaitu memberikan pelatihan dan sertifikasi, briefing K3, rotasi
kerja, dll

Pencatatan

Urutan langkah kerja


Jelaskan langkah kerja
Pengendalian
Dokumentasikan JSA dan RA pada formulir

g)

Komunikasi

h)

Sosialisasikan kepada pelaksana pekerjaan

Peninjauan ulang
Lakukan peninjaan ulang JSA apabila terjadi hal-hal berikut:

Saat pekerjaan selesai


Ada sumber bahaya lain yang teridentifikasi
Ada metode pekerjaan yang berubah

4.

Langkah-langkah diagnosis penyakit


akibat kerja, yaitu:
1)
2)
3)

4)

5)

6)
7)

Tentukan diagnosis klinis


Tentukan pajanan yang dialami oleh
tenaga kerja selama ini
Tentukan apakah pajanan tersebut
memang dapat menyebabkan penyakit
tersebut
Tentukan, apakah jumlah pajanan yang
dialami cukup besar untuk dapat
mengakibatkan penyakit tersebut
Tentukan, apakah terdapat faktor-faktor
lain yang mungkin dapat
mempengaruhi
Cari adanya kemungkinan lain yang
dapat merupakan penyebab penyakit
Buat keputusan, apakah penyakit
tersebut disebabkan oleh pekerjaannya

5.

Pencegahan atau pengendalian bahaya potensial,


yaitu:
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Eliminasi atau meniadakan bahaya potensial


Mengurangi potensi bahaya pada sumbernya
Menutup sumber bahaya
Memindahkan pekerja dari sumber bahaya
Mengurangi paparan pekerja dari sumber bahaya
Penggunaan alat pelindung diri

STEP 5
1.
2.

Ruang lingkup agromedicine


Flu babi (etiologi-tatalaksana)

STEP 7

1. Ruang lingkup agromedicine


Trauma injury
Pulmonary exposures
Agrichemical injury
Lain-lain: zoonosis, food safety, rural
community health service
Proses kerja di sektor pertanian:

Persiapan lahan
Pembibitan dan pengemaian
Penanaman
Perawatan dan penganggulangan hama
penyakit
Pemanenan
Pasca panen

2. Flu babi

Penyakit sal. Nafas akut yg terjadi pd


babi o.k virus yg termasuk dalam
influenza virus tipa A (H1N1)

Karakteristik virus
Family ortomyxoviridae
Mati dengan pemanasan 600C selama
30 menit atau dengan disinfektan
Cara penularan
Inhalasi
Kontak langsung
Melalui media yang terkontaminasi

Tanda-tanda terjangkit H1N1


a)

Kriteria ringan

b)

(X) gejala
Demam tanpa sesak
Batuk pilek tanpa
pneumonia
(X) komorbid (asma, DM,
PPOK)
Usia muda

Kriteria sedang

Gejala ringan dgn komorbid


Sesak nafas
Pneumonia
Usia tua & bayi
Hamil
Keluhan mengganggu:
diare, muntah

c)

Kriteria berat

Pneumonia berat

Gagal nafas

Sepsis

Shock

Penurunan kesadaran

ARDS (Acute Respiratory


Distress Syndrome)

MOF

Pengobatan
a)

Kriteria ringan

b)

Kriteria sedang

c)

Terapi simptomatis
Edukasi

Rawat isolasi
Diberi oseltamivir 2 x 75 mg

Kriteria berat

Rawat ICU
Oseltamivir 2 x 75 mg
Bila ada infeksi sekunder antibiotik spek. Luas
Penatalaksanaan sepsis, bila ditemukan

Pencegahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Cuci tangan memakai sabun dgn air bersih sesering mungkin


Jika batuk/bersin tutup hidung & mulut dengan tisu
Jaga jarak/kontak dengan orang lain yang sakit flu
Jangan meludah sembarang tempat
Bila mengalami gejala flu, segera ke dokter
Hindari kontak dgn orang yang berasal atau baru berpergian
ke negara terjangkit

DAFTAR PUSTAKA
Lesenger,

James Eet ali. 2006. Agricultural


Medicine A Practical Guide. Spinger ; USA
Notoatmodjo, S Promosi Kesehatan dan Ilmu
perilau, Rineka Cipta, Jakarta,2007.
Melnick, Jawetz 2006. Mikribiologi Klinik, EGC;
Jakarta

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai