KELOMPOK TUTORIAL 13
ANGGOTA KELOMPOK
Airi Firdausia
1218011016
Andika Yusuf
1218011015
Debby Aprilia
1218011031
Elly R.
1218011044
Hanif A. 1218011064
Isnida S.A 1218011083
Luqmanul H.
1218011096
Nisrina Pradya
1218011114
Rana M. R.
1218011120
Rembulan Ayu
1218011126
Tiara Chintia
1218011153
Vina Zulfiani
Karbamat,
Bekerja menghambat asetilkolinesterase.
Tetapi pengaruhnya terhadap enzim
tersebut tidak berlangsung lama, karena
prosesnya cepat reversibel.
Piretroid.
Piretrum mempunyai toksisitas rendah
pada manusia tetapi dapat menimbulkan
alergi pada orang yang peka.
Herbisida
Senyawa klorofenoksi
Senyawa-senyawa ini bekerja pada tumbuhan
sebagai hormon pertumbuhan. Toksisitasnya pada
hewan relatif rendah.
Herbisida biperidil
Toksisitas zat ini dilakukan lewat pembentukan radikal
bebas. Toksisitas parakuat ditandai oleh efek paruparu melalui paparan inhalasi dan oral. Keracunan
kronis pestisida paraquat dan dikuat bersifat
karsinogenik.
Fungisida
Senyawa merkuri
untuk mengawetkan butir padi-padian. Beberapa
kecelakaan tragis akibat penggunaan pestisida ini,
menyebabkan banyak kematian dan kerusakan
neurologi menetap.
Senyawa dikarboksimida
Toksisitas akut senyawa ini relatif rendah. Beresiko
relatif rendah.
Derivat ftalimida
Mempunyai toksisitas akut dan kronis yang sangat
rendah namun berpotensi karsinogenik dan
teratogenik.
Senyawa aromatik
Pentaklorofenol (PCP), sebagai bahan
pengawet kayu. Pentakloronitrobenzen
(PCNB) dipergunakan sebagai fungisida
dalam mengolah tanah. Secara akut zat
ini tidak begitu tosik dibandingkan PCP,
tetapi dapat bersifat karsinogenik.
Rodentisida
Warfarin
suatu antikoagulan yang
bekerja sebagai anti metabolit vitamin K,
dengan demikian menghambat pembentukan
protrombin.
Tiourea
ANTU (a-naftiltiourea) sangat toksik pada tikus tetapi
tidak begitu toksik bagi manusia.
Natrium fluoroasetat dan fluoroasetamida.
Sangat bersifat toksik. Menghambat siklus asam sitrat.
BAHAYA PESTISIDA
PATOFISIOLOGI
Penutup Kepala
Alat Pelindung Hidung dan Mulut
Sarung Tangan
Sepatu Kerja
Apron/Baju
TATALAKSANA
ANTIDOTUM
Rodentisida
Bahan Kimia
Efek
Gejala Klinis
Arsenik
Bereaksi dengan
gugus sulfhydryl dari
multiple enzim
Nausea, vomit,
kelemahan
Zinc phosphide
hemolisis
Nausea, vomit,
kelemahan
Barium
Intraselular influks
Timbal ( Pb)
Mengganggu efek fisiologis kalsium, neurotransmiter.
Dapat menyebabkan penurunan refleks, kelemahan,
gangguan kognitif pada anak.
Merkuri
Dapat menyebabkan penurunan pendengaran,
disartria, gangguan sensoris.
Talium
- Dapat menyebabkan neuropati, kelemahan
ekstrimitas, halusinasi, konvulsi dan koma.
PUPUK
Amonia
Port dentry tersering: inhalasi
Gejala klinis: batuk, sakit kepala, keluar
air mata, runny nose, nyeri dada
Amonia dapat mengiritasi kulit dari
ringan sampai berat tergantung dari
konsentrasi amonia
Urea
Urea dapat mengiritasi mata, kulit,
saluran pernapasan
Gejala klinis: Batuk, nafas dangkal,
sakit tenggorokan. Paparan pasa kulit
dapat menyebabkan kemerahan.
Ingesti dapat menyebabkan konvulsi,
sakit kepala, nausea dan vomiting
Amoniun Sulfat
- Inhalasi produk ini dapat menyebabkan
sakit tenggorokan, batuk, atau nafas
pendek. Toksisitas melalui jalur ingesti
dapat menyebabkan sakit tenggorokan,
nyeri abdomen, diare, nausea dan
vomiting.
DAFTAR PUSTAKA
Lessenger JE. 2006. Agricultural medicine: A practical guide.
Porterville: Morinda Medical Group.
Pahan I. 2008. Panduan lengkap kelapa sawit: Manajemen
agribisnis dari hulu hingga hilir. Jakarta: Penebar Swadaya.
Raini M. 2007. Toksikologi Pestisida dan Penanganan Akibat
Keracunan Pestisida. Media Litbang Kesehatan. 7(3): 10-19.
Staff Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. 2004. Kumpulan kuliah farmakologi.
Jakarta: EGC.
TERIMAKASIH