Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini sebagai salah satu Tugas Mata
Kuliah Sistem Informasi dengan Dosen Pembimbing Bpk. Nahot Frastian, S.Kom, pada
Jurusan Teknik Informatika dengan

Judul

Makalah : Sistem Informasi Penjualan Pada

Minimaket Alfamart. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu untuk menyusun makalah ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis cukup mengalami kesulitan. Hal ini tidak
lain disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dari segi penyajian,
pengkajian materi, bahasa maupun tata cara penulisan, karenanya kami dengan lapang hati
menanti kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sehingga dapat menjadi lebih baik
lagi.
Penulis telah berusaha dengan semaksimal tenaga untuk menuangkan hal-hal yang
penulis baca dan ketahui untuk dijadikan sebagai suatu informasi. Penyelesaian penulisan
makalah ini tidak lepas berkat kerjasama team yang baik, sehingga dapat selesai pada
waktunya.
Akhirnya Penulis berharap makalah ini dapat berguna dan memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi lingkungan akademik dimana Penulis selama ini menuntut ilmu, maupun
pihak lain yang membutuhkan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin Yarabbal Alamin.

Jakarta, 28 Desember 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................................1
Daftar isi...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................4
B. Perumusan Masalah......................................................................................................5
C. Tujuan penulisan...........................................................................................................5
D. Definisi Istilah..............................................................................................................6
E. Sistematika Penulisan...................................................................................................6
F. Metodologi Penelitian...................................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sistem Informasi.........................................................................................8
a) Pengertian Sistem..................................................................................................8
b) Pengertian Informasi.............................................................................................8
c) Sistem Informasi menurut John F. Nash (1995:8)...............................................8
d) Sistem Informasi menurut Henry Lucas (1988:35)..........................................8
B. Pengertian Penjualan....................................................................................................10
C. Tujuan sistem penjualan...............................................................................................11
D. Faktor yang mempengaruhi penjualan.........................................................................11
1) Produsen Barang....................................................................................................11
2) Konsumen..............................................................................................................12
3) Sistem dan Prosedur Penjualan.............................................................................12
4) Kegiatan utama perusahaan dagang......................................................................13
BAB III PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan..........................................................................................................14
B. Faktor Kesuksesan........................................................................................................15
C. Prosedur kegiatan penjualan.........................................................................................15
D. Persediaan barang dagang............................................................................................16
E. Proses Transaksi Di Toko.............................................................................................17
F. Sistem informasi Alfamart............................................................................................17
G. Manfaat Penggunaan Barcode Dan Mesin Kasir..........................................................18
H. Flowchart dari sub system yang terdapat pada system informasi alfamart..................20
I. Stuktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan Operasional Toko...................................20
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan.............................................................................................................24
2. Saran.......................................................................................................................24
Daftar Pustaka...............................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi indonesia yang maju dan berkembang pesat
khususnya di kota-kota besar, telah terjadi perubahan diberbagai sektor, termasuk dibidang
industri retail dan produksi serta pada kegiatan eceran di Indonesia yang telah berkembang
menjadi usaha yang berskala besar.
Perkembangan bisnis eceran yang pesat ini tidak lepas dan faktor meningkatnya jumlah
penduduk indonesia dan juga meningkatnya pendapatan perkapita penduduk yang
menyebabkan taraf hidup masyarakat semakin meningkat. Hal ini membawa dampak kepada
pola perilaku belanja seseorang, dimana semakin meningkatnya taraf hidup maka tuntutan akan
pemenuhan kebutuhan akan semakin meningkat Perdagangan eceran bersifat dinamis hal ini
ditunjukan dengan perkembangan yang terus menerus, bentuk usaha eceran yang cukup pesat
adalah banyaknya jaringan minimarket diberbagai pelosok tanah air seperti pemain utama PT
Sumber Alfaria Trijaya (SAT) yang lebih dikenal dengan nama Alfamart.
Alfamart merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan dan
jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Dengan berbagai
3

fasilitas dan pelayanan yang semakin lengkap. Sasaran pasar adalah konsumen semua kalangan
masyarakat, yang berada diarea perumahan, fasilitas publik, dan gedung perkantoran. lokasi
gerai yang strategis memudahkan alfamart dalam melayani kebutuhan konsumennya.
Namun disadari usaha minimarket tak ubahnya seperti usaha lainnya yang didalamya
meningkatkan penjualan untuk memperoleh keuntungan. dengan maksud untuk memanfaatkan
semua kekuatan serta peluang yang ada, untuk menutupi kelemahan dan menetralisasi
hambatan yang dihadapi.
Timbulnya keadaan seperti itu menandakan bahwa pengusaha semakin menyadari
pentingnya mempertahankan dan memperluas jaringan untuk kesinambungannya. Pada
dasarnya keberhasilan usaha dibidang retail ini berada pada pengadaan dan penjualan barang
dagangan, baik secara kuantitas maupun kualitas, serta harga yang rendah guna meningkatkan
jumlah kunjungan konsumen.
Penjualan merupakan tulang punggung perusahaan dagang dalam mengembangkan
usaha dalam rangka memperoleh lebih banyak keuntungan. Sebagai ujung tombak dalam
memasarkan produk kepada konsumen. Perusahaan akan terus dapat berkembang untuk
meningkatkan penjualan apabila aktivitas penjualan dikelola dengan baik salah satunya adalah
dengan pencatatan penjualan yang cepat dan tepat dalam upaya laporan penjualan.
Sistem penjualan yang digunakan pada perusahaan pengecer yaitu penjualan tunai yang
diasumsikan bahwa pembeli akan mengambil barang setelah harga barang dibayar dikasir.
Karena dari hasil penjualan itulah perusahaan memperoleh pendapatan untuk menutup biayabiaya operasional lainnya yang telah dikeluarkan, dan berkaitan dengan tujuan perusahaan
untuk memaksimalkan laba.
Maka pengawasan terhadap penjualan merupakan hal yang penting untuk dilakukan
untuk itu perusahaan sangat memerlukan suatu sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi yang berguna bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan.
Dengan demikian sangat diperlukan suatu sistem yang efesien dan efektif dalam
mengelola perusahaan. Dengan adanya sistem informasi ini perusahaan dapat mencatat,
membuat dokumen yang berhubungan dengan penjualan untuk keperluan perusahaan maupun
bagi pihak diluar perusahaan yang memerlukannya.

Informasi memang menjadi unsur penentu dalam pengambilan keputusan, oleh sebab
itu penyusunan makalah Sistem Informasi penjualan hendaknya selalu dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan semua hal tersebut diatas penulis tertarik untuk
membahas mengenai masalah tersebut dengan judul.
"SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA MINIMARKET ALFAMART
B. Perumusan Masalah
Dengan menyusun makalah ini, penulis merumuskan masalah-masalah yang akan
dibahas dalam kaitannya dengan penjualan maka pokok masalah tersebut adalah :
1. Bagaimana sistem dan prosedur penjualan yang dilakukan oleh perusahaan ?
2. Bagaimana peranan sistem informasi penjualan dalam organisasi perusahaan ?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui sistem dan prosedur penjualan yang dilakukan oleh minimarket Alfamart
dalam Meningkatkan Penjualan.
2. Mengetahui peranan sistem informasi penjualan dalam organisasi perusahaan.
D. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan dari makalah multimedia secara berurutan dapat dirinci sebagai
berikut:
1. Bab I :
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Latar Belakang Masalah


Perumusan Masalah
Tujuan penulisan
Definisi Istilah
Sistematika Penulisan
Metodologi Penelitian

2. Bab II Pembahasan
3. Bab III Penutup
- Kesimpulan
- Saran
- Daftar Pustaka
E. Definisi Istilah
1. Sistem Informasi Adalah sesuatu yang mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada beragam
orang untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu : input, proses, dan
output.
5

2. Sistem Informasi Penjualan adalah sistem informasi bisnis yang mencakup kumpulan
prosedur yang melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi, membuat dokumen dan
informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan bagian lain yang berkepentingan,
mulai dari diterimanya order penjualan sampai mencatat timbulnya Tagihan / Piutang
Dagang.
F. Metodologi Penelitian
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penyusunan makalah ini, terbagi menjadi dua
metode yaitu :
1. Metode Kepustakaan ( liberary research ) Yaitu metode pengumpulan data dengan
mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas yang dapat
diperoleh dari perpustakaan
2. Penelitian Lapangan ( Field Research ) Yaitu metode pengumpulan data berdasarkan
penelitian dengan meminta dokumen atau arsip yang ada di minimarket Alfamart yang
berhubungan langsung dengan masalah.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sistem Informasi
a) Pengertian Sistem
"Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang
disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan
atau fungsi utama dari perusahaan."
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari berbagai
unsur atau bagian yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
b) Pengertian Informasi
Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data dan memiliki nilai tambah.
Informasi yang dihasilkan adalah informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
perusahaan. pengertian informasi menurut Cushing dalam bukunya sistem informasi
akutansi oleh nugroho widjajanto 2001 adalah sebagai berikut: "Informasi diartikan
sebagai keluaran ( Output ) dari suatu pengolahan data yang telah diorganisir dan berguna
bagi orang yang menerima"
Dari uraiaan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang berguna
yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang
tepat. Informasi yang bersumber dari pengolahan data bar-us relevan, andal, lengkap, tepat
waktu, dapat dipahami dan dapat diverifikasi.
c) Menurut John F. Nash (1995:8) yang diterjemahkan oleh La Midjan dan Azhar Susanto,
menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah :
Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media,
prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting,
7

proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai
intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.
d) menurut Henry Lucas (1988:35) yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan
bahwa sistem Informasi adalah :
Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedurprosedur yang diorganisasikan,
bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.
Dari pengertian sitem informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem
Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen,
operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan.
Karakteristik dari informasi yang berguna tersebut adalah:
1. Relevan Informasi itu relevan jika mengurangi ketidakpastian, memperbaiki kemampuan
pengambilan keputusan untuk membuat prediksi, mengkonfirmasikan atau memperbaiki
ekspektasi mereka sebelumnya.
2. Andal Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan secara akurat
mewakili kejadian atau aktifitas di organisasi.
3. Lengkap Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian
yang merupakan dasar masalah atau aktifitas-aktifitas yang diukurnya.
4. Tepat waktu Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk
memungkinkan pengambilan keputusan menggunakannya dalam membuat keputusan.
5. Dapat dipahami Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai
dan jelas.
6. Dapat diverifikasi Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang
baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi yang
sama.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan salah satunya adalah untuk memperoleh laba
terutama melalui penjualan baik penjualan tunai maupun kredit. Untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, maka perusahaan harus memiliki sistem informasi yang memadai agar
perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dengan meminimalkan masalah yang ada
di dalam perusahaan.
Didalam perusahaan sistem informasi penjualan yang berfungsi untuk mendorong
seoptimal mungkin agar dapat menghasilkan keuntungan penjualan barang bagi pihak intern
perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan juga untuk kemajuan dan perkembangan
perusahaan itu sendiri. Informasi yang bersumber dari suatu pengolahan data harus merupakan
8

suatu informasi yang terstruktur yaitu mampu memenuhi kriteria tepat waktu, relevan dan
terkontrol yang berguna dan dihasilkan oleh suatu sistem, yang mengelola data menjadi
informasi, pada suatu organisasi yang terstruktur pula, yaitu Informasi yang mengelola data
menjadi Informasi yang memiliki uraian tugas yang dilaksanakan dengan baik menggambarkan
pemisahan fungsi yang jelas.
Perusahaan dalam menentukan langkah dan kebijaksanaan membutuhkan informasi
yang berkualitas dan dapat dipercaya, karena sangat berguna untuk memudahkan pengawasan
terhadap aktivitas perusahaan sehingga eksistensi perusahaan dapat dipertahankan dan tujuan
yang ditargetkan akan tercapai dengan baik. Dengan adanya informasi yang dibutuhkan,
manejemen dapat melakukan pencegahan terhadap tindakan penyelewangan, kecurangan dan
penggunaan harta perusahaan.
Dalam kebijaksanaan akan informasi tersebut, perusahaan dapat memenuhinya baik
melalui proses manual maupun menggunakan alat Bantu pengolahan data, misalnya
menggunakan komputer.
B. Pengertian Penjualan
Menurut standar akuntansi keuangan (2007), "penjualan adalah arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode, arus masuk
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal" (PSAK
NO 23) maka dapat disimpulkan bahwa penjualan merupakan salah satu aktivitas perusahaan
yang membebankan pelanggan atas barang atau jasa yang dijual baik tunai maupun kredit.
Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dinilai berhasil dilihat dari
kemampuannya dalam memperoleh laba. Dengan laba yang diperoleh, perusahaan akan dapat
mengembangkan berbagai kegiatan, meningkatkan jumlah aktiva dan modal serta dapat
mengembangkan dan memperluas bidang usahanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mengandalkan kegiatannya dalam bentuk
penjualan, semakin besar volume penjualan semakin besar pula laba yang akan diperoleh
perusahaan. perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualan yaitu
mencapai volume penjualan, mendapatkan laba tertentu, dan menunjukan pertumbuhan
perusahaan.
Penjualan barang dagang oleh sebuah perusahaan dagang biasanya hanya disebut
"Penjualan", jumlah transaksi yang terjadi biasanya cukup besar dibandingkan jenis transaksi
lainnya. Dalam menjual barang dagangannya perusahaan dapat menerapkan tiga metode
penjualan yang sering dikenal yaitu penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan
konsinyasi. Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa yang diserahkan oleh perusahaan
9

kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari pembeli, sedangkan dalam transaksi
penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau
penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada
pelanggannya.
Penjualan kredit adalah penjualan barang dagang secara tidak tunai yang dicatat sebagai
debit pada perkiraan piutang dagang dan kredit pada perkiraan penjualan atau suatu badan yang
memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) pada masa yang akan
datang akan sanggup memenuhi segala yang telah dijanjikan. Dengan diterimanya
kontraprestasi pada masa yang akan datang, maka jelas tergambar bahwa kredit dalam arti
ekonomi adalah penundaan pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, baik dalam
bentuk barang, uang maupun jasa.
Terlihat bahwa faktor waktu merupakan faktor utama yang memisahkan prestasi dan
kontraprestasi. Dengan demikian kredit itu dapat pula berarti bahwa pihak kesatu memberikan
prestasi baik berupa barang, uang atau jasa kepada pihak lain, sedangkan kontraprestasi akan
diterima kemudian dalam jangka waktu tertentu.
Dalam perusahaan dagang beberapa jenis Penjualan di Perusahaan yaitu :

1) Penjualan Langsung yaitu penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan
langsung dikirim ke customer.
2) Penjualan Stock Gudang yaitu penjualan barang dari stock yang telah tersedia di
gudang.
3) Penjualan Kombinasi ( langsung + Stock ) yaitu penjualan dengan mengambil barang
sebagian dari supplier dan sebagian dari stock yang tersedia di gudang.
C. Tujuan sistem penjualan
b. Mencatat order penjualan dengan cepat dan akurat
c. Untuk mengirim produk dan memberikan jasa tepat waktu, sesuai yang dijanjikan
d.
e.
f.
g.
h.

kepada konsumen.
Untuk membuat tagihan atas produk dan jasa secara tepat waktu dan akurat.
Untuk mencatat dan mengelompokkan penerimaan kas secara cepat dan akurat.
Untuk memposting penjualan dan penerimaan kas ke rekening piutang.
Untuk menjaga keamanan produk.
Untuk menjaga kas perusahaan (sumber : http//www.google.penj'ualan.coi-nJ)

D. Faktor yang mempengaruhi penjualan


1) Produsen Barang
Dalam hal ini barang yang dihasilkan naik, karena faktor produksinya mengharuskan hal
itu.
10

Harga barang produksi turun karena faktor produksinya memungkinkan, atau produsen
menemukan cara baru yang lebih efisien dan murah sehingga harga barang yang dihasilkan
dapat diturunkan
Produsen menemukan jenis barang pengganti yang mutunya hampir sama dengan
harganya lebih murah,
produsen memperkenalkan produk baru, yang sebelumnya tidak terdapat di toko.
2) Konsumen
Daya beli meningkat walaupun kelihatannya baik karena pasar akan ramai oleh pembeli,
namun dalam jangka panjangnya tidak akan selalu demikian. Sebab para produsen berikut
tenaga kerja mereka adalah konsumen juga yang menuntut kenaikan upah untuk menaikan
daya beli mereka. Kenaikan upah tenaga kerja akan menaikan harga barang produksi.
Daya beli menurun. Hal ini memang menyulitkan penjualan, dalam keadaan seperti itu
perusahaan besarpun mengalami kesulitan
Konsumen berubah selera, dan lari kebarang-barang lain. Karena perubahan selera ini
dapat menjalar, akibatnya dapat meluas dan pasar akan terpengaruh. c. Keadaan lain diluar
produsen / konsumen
Peranan pedagang besar, misalnya menimbun barang atau melepaskan pada waktu tertentu.
Adanya bencan alam, peperangan, ataupun huru-hara.
Krisis ekonomi dunia.
3) Sistem dan Prosedur Penjualan
Prosedur penjualan dalam setiap, perusahaan memiliki peranan yang sangat penting.
yang meliputi beberapa aktivitas seperti proses penjualan, penyiapan barang, administrasi,
dan pengiriman yang terbagi atas beberapa departement yang ada dalam perusahaan antara
lain

departement

penjualan,

departement

administrasi,

departement

persediaan,

departement pengiriman, departement penagihan, yang melakukan tugasnya berdasarkan


pada tiap departement. jika tidak dapat ditangani akan menyebabkan penurunan kinerja
pada departement yang bersangkutan serta pada departement lainnya.
Oleh karena itu perlu adanya turun tangan dari pihak perusahaan untuk mengamati
dan menyelesaikan permasalahan informasi Agar didapat keseluruhan kinerja department
yang memuaskan dan pada akhirnya akan membuat konsumen puas, yang menjadi fokus
utama perusahaan dalam meningkatkan penjualan. adapun ciri-ciri perusahaan dagang,
yaitu melakukan pembelian barang untuk dijual kembali tanpa melakukan proses produksi
(mengolah / mengubah bentuk), pendapatan pokoknya diperoleh dari penjualan barang
dagang.
4) Kegiatan utama perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
o Melakukan transaksi pembelian barang dagang, baik secara tunai maupun kredit.
11

o Melakukan transaksi penjualan barang dagang, baik secara tunai maupun kredit.
o Melakukan pembayaran utang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi

dalam aktivitas perusahaan.


o Menerima pembayaran/pelunasan piutang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai
transaksi dalam aktivitas perusahaan.
o Melakukan penyimpanan barang dagang selama belum dijual dan diserahkan kepada
pembeli.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan perusahaan nasional yang
bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan
pokok sehari-hari. Alfamart dapat dimiliki masyarakat lugs dengan cara kemitraan.
Sejarah Perusahaan :
o Didirikan Pada tanggal 27 Juni 1999, dengan nama PT Alfa Mitramart Utama (AMU)
Dengan pemegang saham utama adalah PT Alfa Retailindo, Tbk 51 % dan PT Lancar
Distrindo = 49%.
o Tanggal 18 Oktober 1999, toko pertama dibuka dengan nama "Alfa Minimart" di Jl.
Beringin Raya, Karawaci, Tangerang.
o Tanggal 1 Agustus 2002 kepemilikan perusahaan beralih ke PT Sumber Alfaria Trijaya.
Dengan pemegang Sahamnya yaitu PT HM Sampoerna, Tbk 70% dan PT Sigmantara
Alfindo = 30%.
12

Tanggal 1 Januari 2003, nama "Alfa Minimart" diganti menjadi "Alfamart". Kini
perusahaan ini telah berkembang dengan pesat wiring dengan berjalannya waktu, dan.
sudah mempunyai cabang-cabang yang telah tersebar diseluruh Indonesia terdiri dari 10
DC yang tersebar diseluruh wilayah.
Dalam proses pengadaan barang bagi tiap gerai, PT Sumber Alfaria Trijaya yang

merupakan pengelola dan pemilik hak franchise minimarket Alfamart, membangun sendiri
gudang pusat distribusi atau distribution center untuk menunjang kebutuhan masing-masing
gerai.
Satu gudang mampu menyalurkan produk-produk di 300 hingga 400 gerai Alfamart
yang berada di sekitar lokasi gudang seperti cileungsi 1 (meliputi daerah Jakarta selatan,
Depok, Bogor ), cileungsi 2 ( meliputi daerah Jakarta pusat, Jakarta timur, dan bekasi barat ),
cikokol ( meliputi daerah Tangerang kota ), serpong (meliputi daerah serang banten), dan
jababeka. (meliputi daerah karawang dan bekasi ), Bandung, Surabaya, cirebon, lampung, bali
Visi dan mini dari minimarket Alfamart Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang
dimiliki oleh masyarakat lugs dengan memberikan kepuasan konsumen yang berfokus pada
pelayanan berkualitas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan
kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global yang terpercaya,
tersehat, dan terus bertumbuh, dengan Motto: " Belanja Puas Harga Pas " yang memiliki makna
tempat belanja yang nyaman dan lebih hemat dalam bisnis ritel.

B. Faktor Kesuksesan
Faktor yang perlu diperhatikan untuk kesuksesan usaha seperti:
o Lokasi
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel, pada lokasi yang
tepat, sebuah gerai akan lebih sukses di banding gerai lainnya yang berlokasi kurang
strategic, meskipun menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang sama banyak dan
terampil, dan sama-sama punya setting yang bagus .seperti lalulintas pejalan kaki ,
lalulintas kendaraan, dan fasilitas parker.
o Produk
Kelengkapan produk yang dijual adalah pengadaan barang-barang yang sesuai dengan
bisnis yang dijalani toko untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu, dan harga yang
sesuai untuk mencapai sasaran toko dan pemajangan produk sesuai dengan planogram toko.
o Promosi dan Periklanan
Teori komunikasi merupakan landasan bagi keberhasilan strategi promosi yang dilakukan
alfamart seperti penempatan POP (point ofpurchase). Untuk produk yang sedang promo
dan mengoptimalkan program promosi dengan cara :
13

Pemahaman petunjuk pelaksanaan program promosi dari marketing department seperti


adanya Selebaran leaflet yang full color dengan informasi produk dan harga ( semua
personil toko memahami secara rind, dan benar mengenai mekanisme, pelaksanaan, dan

segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan program promosi tersebut).


Antusiasme dan keterlibatan semua personil toko dalam melaksanakan program kerja.
Mengoptimalkan fasilitas promosi seperti penggunaan gondola, floor display, dan area

promo serta Penggunaan sarana leaflet dalam berkomunikasi dengan pelanggan.


Penetapan PKM ( Penetapan Kuantitas Maximum ) dalam ketersediaan stock barang
dan memonitor pencapaian sasaran yang dikehendaki.

C. Prosedur kegiatan penjualan


1) Pemesanan barang dagang, dilakukan dengan dua cara :
o Barang DC biasanya dilakukan dari hasil transaksi penjualan yang dilakukan dalam, satu

hari melalui kiriman database dari toko ke gudang DC (distribution center) via e-mail.
o

Data ini ditampilkan secara otomatis pada formulir pemesanan barang.


Barang BKL barang yang datang langsung ketoko seperti supplier yakult, dan camping,
biasanya pemesanan barang dilakukan dengan membuat PO ( purchasing order) ke
supplier dengan mencetak dokumen tiga rangkap. 1 rangkap asli untuk dc, 1 rangkap
untuk toko, dan 1 rangkap, untuk supplier sebagai bukti tertulis tentang pemesanan
barang.

D. Persediaan barang dagang


Persediaan barang dagang merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan.
karena dapat menentukan besar kecilnya laba perusahaan, sebagai akibat adanya transaksi
pembelian barang, penjualan barang dan retur penjualan maka persediaan barang dagang
akan terus menerus berubah.
Minimarket alfamart menggunakan sistem kertas kerja PKM penetapan kuantitas
maksimum-minimum yaitu setiap item barang sudah diketahui trend penjualan selama 3
bulan (average sales), mengetahui masa tenggang waktu antara permintaan barang sampai
pemenuhan (lead time), dapat merevisi pkm untuk barang yang cepat terjual (past moving)
dan barang yang lama terjual (slow moving) yang dilakukan setiap awal bulan ( minggu I
hari ke V) dengan cara mencetak laporan PKM dan mengusulkan pada area coordinator
untuk dapat merubahnya.
PKM juga dapat mengetahui kondisi dimana barang tersebut sedang kosong di
gudang maupun ditoko (stock out) Evaluasi sistem PKM toko untuk mencapai penjualan
(SPD) maximal yang dilakukan alfamart Produk baru :
PKM toko awalnya sama dengan MPKM yang disetting oleh category Revisi PKM
selanjutnya disesuaikan dengan kemampuan jual masing-masing toko.
14

Sewa fasilitas display / promosi


H-1 pastikan semua barang sewa sudah datang sebelum tutup toko dan memastikan semua
barang sewa sudah terdisplay sesuai petunjuknya.
H-3 kepala toko mengecek N+ dikomputer toko apabila dikomputer belum ada N+ segera
lapor area coordinator .
Pada saat menjelang berakhirnya event natal/lebaran H-7 sesuaikan PKM sebesar nilai
penjualan normal.
Menjelang event natal/lebaran (H-30) merevisi PKM produk-produk musiman dengan
mempertimbangkan estimasi penjualan musiman tersebut.

E. Proses Transaksi Di Toko


Proses transaksi alfamart yaitu konsumen menghampiri kasir. Lalu, kasir akan
menginput/memasukkan barang yang dibeli dengan cara menscanner barcode, barang tersebut.
Alfamart juga mengadakan member card AKU bagi pelanggan alfamart yang dapat di isi ulang
saldonya dan dapat digunakan sebagai pembayaran yang sah pada alfamart. Setelah konsumen
membayar hasil barang belanjaanya maka hasil transaksi pembayarannya akan di print sebagai
tanda bukti pembelian barang pada alfamart.

F. Sistem informasi Alfamart


Untuk mencapai kesuksesan dan mengalami perkembangan hingga saat ini, semua tidak
lepas dari pengelolaan yang baik atas ketiga komponen dalam sistem informasi Alfamart :
Proses Bisnis Dalam bisnis ritel, beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk kesusksesan
usaha seperti ini adalah: district center, SDM, konsep lokasi, ketersediaan barang
(merchandise) dan bagaimana bisa membuat komunikasi lebih cepat. Selain itu dalam
minimarket, itemnya tidak terlalu banyak, tapi dituntut harus fokus.
Karenanya, dibuatlah struktur pembagian kerja yang dijalankan melalui 9 divisi:
operasional, merchandising, pemasaran & pengembangan bisnis, waralaba, TI, keuangan dan
administrasi, HRD, pengembangan korporat & audit.
Teknologi Informasi Dengan banyaknya gerai Alfamart, tentu diperlukan sistem yang
terintegrasi antarsatu toko dengan toko yang lain untuk mendata transaksi dan membuat
laporan yang juga terhubung pada sistem Tehnik informasi secara keseluruhan. Namun SAT
memahami bahwa Alfamart merupakan minimarket dengan proses bisnis yang tidak
sekompleks supermarket ataupun hipermarket.
POS (Point of Sale) umumnya dipakai pada jenis supermarket besar atau department
store. Adapun toko supermarket kecil seperti Alfamart baru sebatas menggunakan jenis cash
register. Selain itu, untuk dapat terus memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para
pelanggannya, Alfamart membentuk komunitas dengan kartu AKU.
15

Dengan kartu AKU, database pelanggan dapat digunakan oleh Alfamart untuk
melakukan continuous improvement dan secara tidak langsung juga dapat digunakan untuk
terus melayani konsumen dengan lebih baik lagi.
Kartu AKU adalah kartu anggota pelanggan Alfamart yang diberikan jika pelanggan
bersedia memenuhi ketentuan yang disyaratkan Alfamart. Bagi anggota pelanggan yang telah
memiliki Kartu AKU bisa memanfaatkan keuntungan-keuntungan berbelanja di Alfamart yaitu:
Hemat-Ku
Program potongan harga hemat/bonus produk tertentu. Hanya Anda pemegang Kartu AKU
yang akan mendapat potongan Harga/Bonus produk tertentu saat berbelanja di Alfamart.
Spesial-Ku
Program penjualan produk-produk ekslusif dengan harga spesial.
Hadiah-Ku
Program hadiah langsung atau Undian.
Sumber Daya Manusia (people) Untuk strategi pengelolaan SDM, manajemen membuat
kombinasi para profesional yang berpengalaman (senior) dengan karyawan yang masih fresh,
sehingga akan ada yang ditunjuk sebagai pemimpin untuk membentuk budaya kerja tim.
Bentuk pelatihan dirancang sesuai dengan karier.
Sebagal informasi, di organisasi toko Alfamart jabatan terendah adalah kasir, lalu naik
ke pramuniaga, berikutnya merchandiser, kemudian asst kepala toko, dan tertinggi kepala toko.
Tahap pelatihannya, dari basic, intermediate hingga advance. Untuk posisi terbawah, bentuk
pelatihannya tergantung pada hasil uji kompetensi, apakah perlu latihan dasar dulu ataukah
langsung intermediate (tahap selanjutnya).

G. Manfaat Penggunaan Barcode Dan Mesin Kasir


Dalam sistem penjualan dengan menggunakan barcode kita, akan mendapatkan
informasi yang sangat detil dan mutakhir dari banyak aspek usaha yang kita geluti,
memungkinkan kita dalam proses pengambilan keputusan dilakukan dengan percaya diri dan
tepat sebagai misal:
o Proses penjualan yang cepat sehingga dapat mengidentifikasi secara cepat dan tepat serta
melakukan pemesanan kembali (re-order) barang dari supplier dengan cepat dan mampu
mengimbangi tingkat permintaan barang oleh konsumen.
o Mampu mengetahui barang yang lakunya lambat (slow moving) sehingga mencegah
pemesanan barang yang tidak bergerak dan menguntungkan bagi aliran dana (cash flow)
perusahaan.
o Pergerakan penjualan produk dapat di monitor dari kecepatan perputarannya serta tingkat
profitabilitasnya dan memungkinkan untuk produk tersebut mendapat ruang yang bagus
untuk di pajang.
16

o Catatan data penjualan secara periodik dapat digunakan untuk memprediksi loncatan
penjualan musiman.
o Informasi mengenai item produk dapat diketahui di rak bila ada harga promo maupun
kenaikan harga. Disamping penjualan dan pencatatan persediaan, Sistem barcode juga
banyak bermanfaat di bidang jasa pengiriman barang (shipping) / penerimaan barang, dan
penelusuran pencatatan barang (tracking).
Ketika proses pengemasan dan pengepakan produk yang selesai di produksi maka akan
di berikan identifikasi berupa nomer identifikasi barang tersebut. Database yang ada dapat di
hubungkan

(link)

dengan

nomer

identifikasi

tadi

sehingga

memungkinkan

untuk

mempermudah mendapatkan informasi tentang barang tadi baik meliputi nomer order, isi
jumlah, tujuan pengiriman akhir dll.
Informasi data tersebut dapat di padukan dengan sistem komunikasi sehingga
pengolahan data secara elektronik dapat dimanfaatkan oleh riteler / pengecer sebagai informasi
untuk pemesanan barang dan kedatangan barang yang dipesan. Hasil penelusuran pengiriman
barang dapat dikirimkan pada pusat pendistribusian barang sebelum terkirim ke tujuan akhir
pengiriman.
Ketika pengiriman sampai ke tempat akhir (tujuan) maka kode barcode tadi di scan dan
kita dapat mengetahui asal pengirim isi dari kemasan tersebut, dan berapa kita harus membayar
untuk biayanya.
Alasan utama dari penggunaan sistem barcode adalah mempermudah sistem kerja dan
mengurangi biaya karena mampu bekerja lebih efesien. Tingkat ke akurasiannya 1/100,000.
Mesin Kasir (Cash Register). Dengan banyaknya gerai Alfamart, tentu diperlukan sistem yang
terintegrasi antar sate toko dengan toko yang lain untuk mendata transaksi dan membuat
laporan yang juga terhubung pada sistem Tekhnik informasi secara keseluruhan.
Namun SAT memahami bahwa Alfamart merupakan minimarket dengan proses bisnis
yang tidak sekompleks supermarket ataupun hipermarket. POS (Point of Sale) umumnya
dipakai pada jenis supermarket besar atau department store.
Toko supermarket kecil seperti Alfamart baru menggunakan jenis cash register Mesin
Kasir / Cash register adalah suatu peralatan mekanik maupun elektronik untuk menghitung dan
mencatat transaksi penjualan yang biasanya terintegrasi secara model dengan laci (cash drawer)
untuk menyimpan sejumlah mata uang.
Cash register umumnya juga mengeluarkan hasil cetak (print) dari struk penjualan
(receipt) untuk pelanggan. Selain itu, untuk dapat terus memberikan pelayanan yang
memuaskan bagi parapelanggannya, Alfamart membentuk komunitas dengan kartu AKU.

17

Dengan kartu AKU, database pelanggan dapat digunakan oleh Alfamart untuk
melakukan komunikasi secara langsung dan tidak langsung juga dapat digunakan untuk terus
melayani konsumen dengan lebih baik lagi.

H. Flowchart dari sub system yang terdapat pada system informasi alfamart :

I. Stuktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan Operasional Toko


Prinsip yang harus dipegang dalam menyusun suatu stuktur organisasi adalah suatu
fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu
transaksi dari awal sampai akhir.
Seperti telah diuraikan diatas bahwa stuktur organisasi yang baik harus dilengkapi
dengan uraian tugas (job description) yang mengatur tentang tugas, hak, dan wewenang
masing-masing pejabat beserta seluruh jajarannya sesuai dengan fungsinya uraian tugas
tersebut juga harus didukung oleh petunjuk prosedur manual dalam bentuk peraturan.
Stuktur organisasi berdasarkan operasional toko minimarket alfamart

General
Manager
Branch

Deputi
Branch
Manager

18

Area
Merchandis
Pramunia
Kepala
Kasir
Area
Ass.
Koordinat
Kepala
toko
gae
or

Merchandis
Pramunia
Kepala
Kasir
Area
Ass.
Koordinat
Kepala
toko
gae
or

Merchandis
Pramunia
Kepala
Kasir
Area
Ass.
Koordinat
Kepala
toko
ga
e
or

Merchandis
Pramunia
Kepala
Kasir
Area
Ass.
Koordinat
Kepala
toko
ga
e
or

Minimarket alfamart memiliki stuktur organisasi yang sama, stuktur organisasi


menunjukan susunan jabatan atau posisi sebagai pedoman dalam pembagian tugas ditiap
bagian terkait. Tugas dan tanggung jawab tiap bagian stuktur organisasi ditoko alfamart.
1. General Manager adalah pemimpin utama yang bertanggung jawab terhadap kemajuan dan
perkembangan toko minimarket alfamart, general manager tidak berada ditoko melainkan
dikantor pusat PT Sumber alfaria trijaya (SAT).
2. Branch Manager, bertanggung jawab terhadap (Dictribution center) DC dan secara langsung
atas operasional sama halnya dengan general manager tidak berada ditoko melainkan di
kantor pusat PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT).
3. Deputi Manager, adalah wakil branch manager yang membantu tugas branch manager
berada dikantor pusat.
4. Area Manager, bertanggung jawab atas operasional toko, membawahi beberapa area
perwilayah yang dipimpin berdasarkan jumlah toko dalam satu area, biasanya membawahi 6
koordinator wilayah.

19

5. Area Koordinator (korwil) bertanggung jawab secara langsung terhadap operasional toko
membawahi 10 toko menurut pembagian area wilayah yang dipimpin.
6. Kepala toko, bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional. Dan menjadi perantara
antara karyawan ditoko dengan korwil. Seperti :
Melakukan usulan perubahan PKM (penetapan kuantitas maximal), menyampaikan
fokus penjualan hari ini, dan minggu ini.
Melakukan proses permintaan barang, tambahan bila di perlukan.

Mencetak perubahan list harga baru, mengupdate data yang masuk.


Mengkoordinasi pemenuhan display, barang dan melakukan pengawasan terhadap
toko.
7. Ass. Kepala toko adalah wakil kepala toko dan menggantikan tugas kepala toko bila tidak
berada ditoko.
8. Merchandise(MD) bertanggung jawab terhadap pendisplayan produk yang berada ditoko

dan pergantian produk yang sewa.


9. Pramuniaga bertugas membantu merchandiser dalam display produk, Mengecek kebersihan

rak dan barang dagangan.


10. Kasir bertanggung jawab menerima uang atau pembayaran dari konsumen dan Menawarkan
aktivitas promo yang sedang berlangsung. Tinjauan secara umum mengenai prosedur sistem
informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan sudah dapat dikatakan sudah cukup
baik dimana perusahaan menambahkan dokumen yang dibutuhkan seperti mesin register
kas, pembeli datang langsung ke toko dan melakukan pemilihan barang, dan langsung
melakukan transaksi pembayaran ke kasir.
Selain berfungsi menyimpan kas secara aman mesin register kas juga dapat mencegah
terjadinya kecurangan berupa penggelapan uang. Dari stuktur organisasi secara umum garis
vertikal kebawah menggambarkan garis pertanggungjawaban dari tingkat bawah ketingkat
yang lebih tinggi dan seterusnya sampai kepada tingkat paling atas. Didalam melaksanakan
tugas-tugasnya sesuai dengan fungsi dari masing-masing bagian.

20

BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pengertian sitem informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem
Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen,
operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan.
Sistem informasi dalam dunia penjualan sangatlah penting, karena dapat membantu
masyarakat atau para pembaca makalah ini untuk dapat berwirausaha dengan baik, benar dan
terstruktur.
Penulis juga menjelaskan tentang bagaimana cara mendirikan suatu usaha ritel dan juga
faktor kesuksesan serta prosedur penjualan.
2. Saran
Mudah-mudahan apa yang penulis sampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua. Tak
lupa pemulis mengucapkan Terimakasih atas perhatiannya, asslamualaikum wrwb.

21

Anda mungkin juga menyukai