Ileus Paralitik
Ileus Paralitik
OBSTRUKTIF
Rahma yanti Daud
Sumar dianti
DEFINISI
Ileus
obstruksi
merupakan
penyumbatan
intestinal mekanik yang terjadi karena adanya
daya
mekanik
yang
bekerja
atau
mempengaruhi
dinding
usus
sehingga
menyebabkan
penyempitan/penyumbatan
lumen usus.
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya ileus obstruktif beragam
jumlahnya
berdasarkan
umur
dan
tempat
terjadinya obstruksi.
Obstruksi mekanik dari lumen intestinal biasanya
disebabkan oleh tiga mekanisme:
1) Blokade intralumen (obturasi)
2) Intramural atau lesi intrinsik dari dinding usus
3) Kompresi lumen atau konstriksi akibat lesi
ekstrinsik dari intestinal
80
tua
pikirkan
kemungkinan
adanya
PATOFISIOLOGI
Respon usus terhadap obstruksi
Akumulasi cairan intestinal di proksimal daerah
obstruksi terjadi gangguan mekanisme absorbsi
normal kegagalan isi lumen untuk mencapai
daerah distal dari obstruksi.
Peristaltik bagian proksimal usus meningkat
menyebabkan aktivitasnya pecah. Bila obstruksi
terus berlanjut terjadi peningkatan tekanan
intraluminal bagian proksimal dari usus tidak
akan berkontraksi dengan baik dan bising usus
menjadi tidak teratur dan hilang.
Peningkatan
tekanan
intraluminal
dan
adanya
distensi gangguan vaskuler terutama stasis vena
dinding usus menjadi udem dan terjadi translokasi
bakteri ke pembuluh darah produksi toksin oleh
translokasi bakteri timbul gejala sistemik.
Efek lokal peregangan usus adalah iskemik akibat
nekrosis disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke
dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik.
KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebabnya ileus obstruktif dibedakan
menjadi tiga kelompok (Yates, 2004) :
1) Lesi-lesi intraluminal, misalnya fekalit, benda
asing, bezoar, batu empedu.
2) Lesi-lesi intramural, misalnya malignansi atau
infl amasi.
3) Lesi-lesi ekstramural, misalnya adhesi, hernia,
volvulus atau intususepsi.
Untuk
keperluan
klinis
dan
berdasarkan
letak
sumbatan, ileus obstruktif dibagi dua (Ullah et al.,
2009):
1) Ileus obstruktif usus halus, yaitu obstruksi letak
tinggi dimana mengenai duodenum, jejunum dan
ileum
2) Ileus obstruktif usus besar, yaitu obstruksi letak
rendah yang mengenai kolon, sigmoid dan
rectum.
MANIFESTASI KLINIS
Terdapat 4 tanda kardinal gejala ileus obstruktif :
1) Nyeri abdomen
2) Muntah
3) Distensi
4) Kegagalan buang air besar atau gas (konstipasi)
)Gejala ileus obstruktif tersebut bervariasi tergantung
kepada:
1) Lokasi obstruksi
2) Lamanya obstruksi
3) Penyebabnya
4) Ada atau tidaknya iskemia usus
Gejala utama
obstipasi.
nyeri
kolik,
mual-muntah
dan
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pada ileus obstruktif usus halus kolik dirasakan di
sekitar umbilkus, sedangkan pada ileus obstruktif
usus besar kolik dirasakan di sekitar suprapubik.
Muntah pada ileus obstruktif usus halus berwarna
kehijaun dan pada ileus obstruktif usus besar onset
muntah lama.
Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Dapat
ditemukan
tanda-tanda
generalisata
dehidrasi, yang mencakup kehilangan turgor kulit
maupun mulut dan lidah kering. Pada abdomen
harus dilihat adanya distensi, parut abdomen,
hernia dan massa abdomen. Inspeksi pada
penderita
yang
kurus/sedang
juga
dapat
ditemukan darm contour (gambaran kontur
usus)
maupun
darm
steifung
(gambaran
gerakan usus).
2)
3)
Auskultasi
Terdengar kehadiran episodik gemerincing
logam bernada tinggi dan gelora (rush)
diantara
masa
tenang.
Tetapi
setelah
beberapa hari dalam perjalanan penyakit dan
usus di atas telah berdilatasi, maka aktivitas
peristaltik (sehingga juga bising usus) bisa
tidak ada atau menurun.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Foto polos abdomen (foto posisi supine, posisi
tegak abdomen atau posisi dekubitus) dan posisi
tegak thoraks. Pada foto abdomen dapat
ditemukan beberapa gambaran, antara lain:
1) Distensi usus bagian proksimal obstruksi
2) Kolaps pada usus bagian distal obstruksi
3) Posisi tegak atau dekubitus: Air-fl uid levels
4) Posisi supine dapat ditemukan distensi usus
dan step-ladder sign
5) String of pearls sign, gambaran beberapa
kantung gas kecil yang berderet
6) Coff ee-bean sign, gambaran gelung usus
yang distensi dan terisi udara dan gelung
usus yang berbentuk U yang dibedakan dari
dinding usus yang oedem.
7) Pseudotumor Sign, gelung usus terisi oleh
DILATASI USUS
HERRING BONE
COFFEE BEAN
STEP LADDER
PENATALAKSANAAN
Pasien dengan obstruksi intestinal biasanya mengalami
dehidrasi dan kekurangan Natrium, Khlorida dan Kalium
yang membutuhkan penggantian cairan intravena dengan
cairan salin isotonic seperti Ringer Laktat.
Urin harus di monitor dengan pemasangan Foley Kateter.
Pemeriksaan elektrolit serial, seperti halnya hematokrit
dan leukosit, dilakukan untuk menilai kekurangan cairan.
Antibiotik spektrum luas diberikan untuk profi laksis atas
dasar temuan adanya translokasi bakteri pada ostruksi
intestinal.
DEKOMPRESI
Pemasangan
nasogastric
tube
bertujuan
untuk
mengosongkan
lambung,
mengurangi
resiko
terjadinya aspirasi pulmonal karena muntah dan
meminimalkan terjadinya distensi abdomen.
Pasien dengan obstruksi parsial dapat diterapi secara
konservatif dengan resusitasi dan dekompresi.
Penyembuhan gejala tanpa terapi operatif dilaporkan
sebesar 60 85% pada obstruksi parsial.
TERAPI OPERATIF
Pa d a umumnya d ikenal 4 macam (cara) tind akan b edah
ya ng d ike rjakan p ada ob struksi ileus.
1) Koreks i s ederha na (s imp le correction). Tind akan b eda h
sed erhana untuk memb ebas kan usus dari jepitan,
mis a lnya p ada hernia incarc erata non-s trang ulasi,
jepitan oleh streng/ ad hes i atau p ada v olvulus ringan.
2) Tinda kan op eratif by-pas s. Membuat s aluran us us b aru
ya ng
"melew ati"
b agian
usus
ya ng
tersumbat,
mis a lnya p ada tumor intralurninal, Crohn d iseas e, da n
seb a g ainya.
3) M embuat fi stula entero -c utaneus p ada b agian p roxima l
d ar i te mpat ob struksi, mis alnya p ad a Ca stad ium
la njut.
4) M ela kukan reseks i us us yang ters umb at d an memb uat
a na s tomos is ujung -ujung usus untuk memp ertahanka n
kontinuitas
lumen
us us,
misalny a
pad a
ca rcinomacolon,
inv ag inasi
strang ulata,
da n
seb a g ainya.
ILEUS PARALITIK
DEFINISI
Neurologi
k
Metabolik
Obatobatan
Infeksi
Iskemia
Usus
ETIOLOGI
Pasca Operasi
Kerusakan Medulla Spinalis
Iritasi persarafan splenik
Gangguan keseimbangan elektrolit
Komplikasi DM
Uremia
Narkotik
Antikolinergik
Katekolamin
Pneumonia
Empiema
Peritonitis
Sepsis
Mesenterik iskemik
PATOFISIOLOGI
Obat-obatan
(narkotik,
antihipertensi,
opioid,dll)
Iskemi atau
penurunan fungsi
plexus mesenterius
Perangsangan kuat
pada saraf
parasimpatis
Menghambat
aktifitas traktus
gastrointestinal
Peristaltik usus
Gangguan N.
Thoracalis
Menghambat
kontraksi otot organ
abdomen
Bakteri berkembang
biak
MANIFESTASI KLINIS
Mual
Muntah
Obstipasi
Distensi
Anoreksia
Nyeri Abdomen (-)
DIAGNOSIS
Kembung
Mual/ muntah
Anoreksia
Anamnes
Nyeri
abdomen
is
jarang
Tidak flatus dan
BAB
DIAGNOSIS
Pemeriks
aan
Fisik
Distensi Abdomen
Bising usus lemah
tidak ada
Nyeri tekan tidak ada
Perkusi : timpani
DIAGNOSIS
Pemeriksa
an
Penunjan
g
Pemeriksaan
laboratorium
Darah Rutin : Leukosit
Darah kimia :
Kadar elektrolit
Ureum
Glukosa darah
Pemeriks
aan
Penunja
ng
Pemeriksaan Radiologi
Distensi lambung,
usus halus dan usus
besar Hearing
bone
Air fluid level
Foto abdomen
dengan kontras
GAMBARAN RADIOLOGIS
Dilatasi semua bagian usus termasuk lambung dan
rektosigmoid
Seluruh rongga usus terisi udara
Preperitoneal fat menjadi tipis atau kadang menghilang
Penebalan dinding herring bone appearance atau
bag of popcorn.
Tampak gambaran air fl uid level yang pendek-pendek
(step ladder appearance) di usus halus
Tampak gambaran air fl uid level yang panjang-panjang
di kolon
Ileus
paralitik.
Supinasi. Dilatasi
secara general di
kedua-dua bagian,
usus besar dan
usus kecil pada
pasien wanita yang
berumur 84 tahun
yang mempunyai
peritonitis
dan
perforasi
akibat
AIR-FLUID LEVEL
STEP LADDER
Paralitik
Obstruktif
(-)
(+)
Preperitoneal
fat
Distensi
Proksimal yang
tersumbat
Udara
Di seluruh usus
Distal
sumbatan/sedikit,
di rektum (-)
Peritonitis
Berhubungan
Jarang
Etiologi
Volvolus,
invaginasi,
Gambaran
Radiologi
sentinel loop
herring bone
air fluid level (+) kecuali pada
proses yang lama
Dinding usu menebal
(edema/eksudat)
Step ladder
PENATALAKSANAAN
Konservati
f
Penderita
dirawat di
rumah sakit.
Penderita
dipuasakan
Kontrol status
airway,
breathing and
circulation.
Dekompresi
dengan
nasogastric
tube.
Intravenous
fluids and
electrolyte
Text
Text
Penatalaksana
an
Text
Operatif
25
Farmakolo
gis
Antibiotik
broadspectrum
untuk bakteri
anaerob dan
aerob.
Analgesik
apabila nyeri.
Prokinetik:
Metaklopromide
, cisapride
Parasimpatis
stimulasi:
bethanecol,
neostigmin
Simpatis
blokade: alpha
^^
Thank You