Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

29

4.1. PENDAHULUAN
Dalam pengecoran logam dapat dipakai bermacam-macam cara dalam
membuat cetakan untuk pengecoran logam tersebut. Salah satu cara yang
terbanyak dipakai adalah menggunakan bahan cetakan pasir.
Hasil penuangan sangat dipengaruhi oleh pasir yang dipergunakan
sebagai bahan pembuat cetakan tersebut. Sebagai bahan pembuat cetakan
pasir harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Proses pembuatan cetakan pasir dapat kita lakukan secara manual,
yaitu menggunakan tangan dan secara mekanik.

4.2. PRASYARAT
Materi

cetakan

pasir

dan

pasir

cetak

ini

diperuntukkan

bagi

mahasiswa teknik mesin yang telah menyelesaikan materi pola.

4.2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mempelajari materi ini dan mengerjakan soal-soal
yang telah diberikan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menyebutkan jenis-jenis pasir cetak
2. Menyebutkan dan menjelaskan syarat-syarat pasir cetak
3. Menyebutkan peralatan yang digunakan untuk pengujian pasir cetak.
4. Menjelaskan proses pengolahan pasir cetak.
5. Menjelaskan proses pembuatan cetakan pasir dengan tangan.
6. Menjelaskan proses pembuatan cetakan pasir dengan mesin.
7. Menjelaskan proses pembuatan inti.

4.4. PASIR CETAK


4.4.1. Jenis-jenis pasir cetak
Pasir cetak yang digunakan ada beberapa macam. Pasir cetak yang
umum digunakan biasanya pasir kuarsa. Adapun jenis-jenis pasir cetak
adalah sebagai berikut :

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

30

1. Pasir Kuarsa
Adalah pasir alam dimana pasir ini umum dipakai dalam dunia
pengecoran logam sebagai bahan dasar cetakan. Bentuk butirannya bulat
sampai sedikit menyudut dan permukaan licin. Warnanya putih hingga
abu-abu kuning.
2. Pasir Zirkon
Jenis pasir ini memiliki sifat khusus yang baik, yaitu pemuaiannya kecil
sekali dan ketahanan suhunya sangat tinggi. Bentuk butirannya seperti
pasir kuarsa mendekati bulat menyudut ringan. Warnanya putih, kelabu
kemerah-merahan.
3. Pasir Chromit
Pasir chromit termasuk pasir buatan, karena bahan dasarnya dari batuan
chrom. Batuan chrom dipecah kemudian dilakukan pemisahan dari
berbagai bahan yang terkandung didalamnya. Selanjutnya diambil serbuk
pasir chromitnya. Bentuk butirannya tajam (serpih) dan warnanya hitam
menghilat.
4. Pasir Olivin
Pasir ini mempunyai persamaan dengan pasir kuarsa yaitu dalam
ukurannya. Memiliki pemuaian yang kecil sekali dan kemampuan panas
yang

tinggi.

Bentuk

butirannya

persegi

dan

permukaannya

licin.

Warnanya hijau kekuningan, coklat, merah hati dan mengkilat seperti


kaca.
4.4.2. Syarat-syarat pasir cetak
Pasir cetak harus memiliki sifat-sifat yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. Memiliki sifat mampu bentuk.
2. Permeabilitas yang cocok.
3. Distribusi besar butir yang cocok

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

31

4. Tahan terhadap temperatur logam yang dituang.


5. Komposisi yang cocok.
6. Mampu dipakai lagi
7. Murah.
4.4.3. Pengujian pasir cetak
Pasir cetak perlu diuji secara berkala untuk mengetahui sifat-sifatnya.
Sifat pasir cetak berubah akibat bercampur kotoran-kotoran atau karena
pengaruh suhu yang tinggi. Pengujian yang lazim diterapkan adalah
pengujian mekanik. Peralatan pengujian pasir cetak terdiri dari :

1. Alat pemadat pasir


Digunakan

untuk

membuat

benda uji pasir dengan cara


pemadatan.

2. Mesin

penguji

tegangan

universal
Digunakan untuk menentukan
mampu

tekan

geser dari pasir.

dan

mampu

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

3. Alat uji mampu padat


Digunakan untuk mampu padat dari pasir cetak.

4. Alat pengukur mampu aliran gas


Digunakan untuk menentukan mampu alir gas atau permeabilitas.

32

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

33

5. Alat pengering pasir dengan infra merah


Digunakan untuk menentukan kadar air pada pasir cetak atau bahan
pengikat pasir.

6. Alat penyaring pasir


Digunakan untuk mendapatkan komposisi besar butiran pasir cetak.

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

34

4.5. PENGOLAHAN PASIR CETAK


Ada dua hal yang penting dalam pengolahan pasir cetak, yaitu kualitas
dari bahan baku dan proses pencampurannya. Proses pengolahan pasir
cetak dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Pengadukan dan penggilingan pasir cetak
Pengaduk pasir mempunyai sebuah pemutar yang mempunyai beberapa
baling-baling yang dipasang pada porosnya dan berputar sekeliling poros
mendatar

dalam

saluran

mendatar.

Pasir

dan

pengikat

diaduk

didalamnya. Biasanya untuk pasir dengan pengikat seperti minyak


pengering atau natrium silikat.

2. Penyampur pasir
Dilakukan untuk memecah bungkah-bungkah pasir setelah pencampuran.

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

35

3. Pengayakan
Dilakukan untuk menyisihkan kotoran dan butir-butir pasir yang kasar.

4. Pemisahan magnetis
Dilakukan untuk menyisihkan potongan-potongan besi yang berada
dalam pasir.

4.6. CETAKAN PASIR


Cetakan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu cetakan logam dan
cetakan pasir. Kebanyakan cetakan yang dipergunakan adalah cetakan pasir

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I

36

CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

untuk proses pengecoran secara umum. Cetakan pasir dapat dibuat dengan
tangan atau dapat juga dibuat dengan menggunakan mesin cetakan.
4.6.1. Pembuatan cetakan pasir dengan tangan
Pembuatan cetakan dengan tangan dilakukan jika jumlah produksinya
kecil, bentuk coran yang sukar dibuat oleh mesin pembuat cetakan atau
coran yang memiliki ukuran besar sekali.

Peralatan pembuatan cetakan pasir dengan tangan


Adapun peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Peralatan yang digunakan untuk memadatkan pasir cetak :
a. Penumbuk runcing, untuk mendapatkan tumbukan yang keras
dan penumbukan pada sudut.

b. Penumbukan

datar,

untuk

penumbukan akhir.

2. Peralatan yang digunakan untuk pemolesan pasir cetak


a. Lanset,

untuk

memoles

permukaan kecil dan membuat


saluran penuangan.

b. Sendok semen, untuk memoles


permukaan

yang

lebar

membuat sistem saluran.

dan

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I

37

CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

c. Kait pasir, untuk mengangkat


pasir
bagian

rontok
cetakan

dan

memoles

yang

dalam

serta bagian-bagian yang tegak.

d. Sendok poles, untuk memoles


permukaan.

e. Tombol poles, untuk membuat


radius cetakan.

3. Pelubang, untuk membuat lubang gas pada cetakan.

4. pembuat cawan tuang, untuk mempermudah pembuatan cawan tuang.

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

5. Batang penarik, untuk mengeluarkan pola dari cetakan.

6. Palu, untuk memukul pola sebelum dikeluarkan.

7. Perata, untuk meratakan permukaan cetakan.

8. Rangka cetak.

38

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I

39

CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

9. Pena pengarah, untuk mengarahkan rangka cetak atas dengan rangka


cetak bawah.

10. Pemberat, untuk menahan desakan cairan pada waktu penuangan.

Proses pembuatan cetakan pasir dengan tangan


Langkah-langkah pembuatan cetakan pasir dengan tangan adalah
sebagai berikut :
1. Rangka cetak bagian bawah dan
pola
cetak

diletakkan
yang

pada

papan

ditaburi

serbuk

muka

hingga

pemisah.

2. Ayak

pasir

menutupi permukaan pola dalam


rangka cetak. Lapisan pasir muka
2 cm. Pasir cetak dimasukkan
dan

dipadatkan

dengan

penumbuk. Pemadatan dilakukan


setiap ketebalan pasir

10

cm. Pasir yang melewati rangka


atau cetakan diratakan.

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I

40

CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK


3. Rangka cetak dibalik

4. Rangka

cetak

bagian

atas

diletak-kan pada rangka cetak


bagian

bawah.

penempat,

pola

Pasangkan
bagian

atas,

saluran turun dan penambah.


Taburi cetakan bawah dengan
pemisah.

5. Ayak

pasir

menutupi

muka

permukaan

hingga
pola.

Pengisian dan pemadatan pasir


cetak,

kemudian

permukaan pasir.

ratakan

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK
6. Cabut

saluran

penambah,

turun

cetakan

41

dan
atas

diangkat kemudian dibalik.

7. Cabut pola bagian atas, buat


sistem saluran

8. Cabut pola bagian bawah.

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

42

9. Pasangkan inti bila ada. Rakit


cetakan atas dan bawah. Buat
lubang gas pada cetakan atas.

10.Berikan

pemberat

diatasnya,

cetakan siap untuk dilakukan


penuangan.

4.6.2. Pembuatan cetakan pasir secara mekanik


Pembuatan cetakan pasir secara mekanik biasanya dilakukan untuk
produksi masal, hal ini akan menambah efisiensi dan menjamin produksi
cetakan yang baik. Pemilihan mesin pembuat cetakan didasarkan pada
ukuran, bentuk, berat dan jumlah produksi coran.

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

43

Pembuatan cetakan dengan mesin guncang


Pengguncangan adalah mekanisme dari cara pembuatan cetakan
yang merupakan benturan tegak berulang-ulang. Rangka cetakan, pola dan
pasir diangkat dan dijatuhkan dalam jangka waktu yang tetap. Gerakan
tegak yang berulang-ulang dari mesin akan memadatkan pasir dalam rangka
cetakan pada pelat pasangan.

Pembuatan cetakan dengan mesin pendesak


Cara pembuatan cetakan dengan mendesak pasir oleh pelat pendesak
dengan mempergunakan tekanan minyak atau udara. Udara tekanan dari
saluran isap mendesak dan mengangkat meja serta mengepres pelat
pendesak yang dipasang tetap pada bagian atas mesin. Pasir dalam rangka
cetakan diletakkan antara pelat pendesak dengan meja, dengan penekanan
yang cukup diperoleh cetakan.

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

44

Pembuatan cetakan dengan mesin guncang desak


Cara kerjanya adalah sebagai berikut : kotak cetakan dipersiapkan, di
antara rangka cetak atas (kup) dan rangka cetak bawah (drag) diletakkan
papan pasangan, seluruhnya diletakkan dalam keadaan terbalik di atas meja
getar. Drag diisi pasir dan diratakan, kemudian ditutup dengan papan alas.
Dengan mengguncangnya, pasir dalam drag dipadatkan. Kemudian dibalik
dan sekarang kup diisi dengan pasir dan diratakan.

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

45

Pembuatan cetakan dengan mesin guncang desak tarik pola


Beberapa
mekanisme

mesin

untuk

pembuat

penarikan

cetakan

pola

dari

guncang
cetakan.

cetakannya dapat dilihat pada gambar di bawah.

desak

mempunyai

Proses

pembuatan

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

46

Pembuatan cetakan dengan mesin pelempar pasir


Pelempar pasir adalah mesin yang mengisikan pasir ke dalam rangka
cetakan dengan jalan melemparkan pasir ke atas pola secara kuat oleh
sudut yang berputar.

4.7. INTI
Inti adalah suatu bentuk dari pasir yang dipasang pada rongga
cetakan untuk mencegah pengisian logam pada bagian yang seharusnya
berbentuk lubang atau berbentuk rongga dalam suatu coran.

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

47

4.7.1. Jenis-jenis inti


Pada dasarnya inti dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu inti pasir
basah dan inti pasir kering. Inti pasir basah merupakan bagian dari pola dan
terbuat dari bahan yang sama dengan cetakan. Inti pasir kering dibuat
secara terpisah dan dipasang setelah pola dikeluarkan, sebelum cetakan
dirakit.

Adapun jenis-jenis inti adalah sebagai berikut :


1. Pola dengan inti pasir basah

2. Inti pasir kering yang disangga


pada kedua ujungnya

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

3. Inti vertikal, ujung atas dibuat


tirus agar tidak merusak pasir
dalam kup sewaktu membuat
cetakan.

4. Inti

berimbang,

inti

yang

disalah satu ujungnya harus


cukup panjang sehingga tidak
jatuh ke dalam cetakan.

5. Inti

tergantung,

inti

berlubang
memungkinkan
cair.

ini
untuk

aliran

logam

48

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

6. Inti

bawah,

lubang

CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

digunakan

berada

di

49

bila

bawah

permukaan.

4.7.2. Peralatan pembuat inti


Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan ini adalah sebagai berikut :
1. Penumbuk,
memadatkan
membantu

gunanya
pasir

inti

pengisian

untuk
dan
pada

bagian-bagian yang sulit dari


kotak inti.

2. Sendok pasir, gunanya untuk


mengambil

pasir

inti

diletakkan di kotak ini.

untuk

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

3. Klem, gunanya untuk menjepit


kotak inti.

4. Mixer,

gunanya

untuk

pengadukan dan pencampuran


bahan pasir inti.

5. Palu,

gunanya

memberikan

untuk

kelonggaran

antara kotak inti dengan pasir


inti.

6. Kait
untuk

pengangkat,

gunanya

mengangkat

inti

kotak inti.

dari

50

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

51

7. Kotak penyalur gas, gunanya


untuk menyalurkan gas secara
merata pada permukaan inti.

8. Slang angin, gunanya untuk


menyalurkan gas dari sumber
gas ke kotak inti.

9. Tabung gas CO 2

4.7.3. Proses pembuatan inti


Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan inti dengan pasir CO 2
adalah sebagai berikut :
a. Pasir kuarsa (silica)
b. Water glass
c. Serbuk kayu (break down agent)

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I

52

CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

Selanjutnya bahan-bahan tersebut dicampur dengan cara pengadukan.


Setelah

proses

pengadukan

selesai

barulah

masuk

tahapan

proses

pembuatan inti.
1. Satukan dua bagian kotak inti
dengan menggunakan klem.

2. Masukkan pasir inti ke dalam


kotak inti.

3. Tumbuk pasir inti hingga padat,


tambahkan
kemudian
begitu
penuh.

lagi

pasir

dipadatkan
seterusnya

inti
lagi,

hingga

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I

53

CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK


4. Ratakan permukaan

5. Buatlah lubang untuk saluran


gas

dengan

menggunakan

kawat.

6. Pukul-pukul

kotak

inti

untuk

memberikan kelonggaran antara


kotak inti dengan pasir inti.

7. Salurkan

gas

CO 2

melalui

lubang saluran gas yang telah


dibuat.

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

54

8. Lepaskan klem dan keluarkan


inti dari kotak inti.

4.8. KESIMPULAN
Dalam pengecoran logam dapat digunakan berbagai macam cetakan,
salah satunya yang sering digunakan adalah dengan menggunakan cetakan
pasir.
Untuk cetakan diperlukan bahan baku pasir yang harus memenuhi
syarat-syarat tertentu. Untuk selalu memenuhi syarat-syarat tersebut,
diperlukan pemeriksaan pasir secara rutin.
Pembuatan

cetakan

pasir

bisa

dilakukan

secara

manual

atau

menggunakan tangan dan secara mekanik.

4.9. SOAL-SOAL
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
-

Cetakan

Inti

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pasir cetak!


3. Jelaskan syarat-syarat pasir cetak yang baik!
4. Sebutkan peralatan-leralatan yang digunakan untuk pengujian pasir
cetak!
5. Sebutkan peralatan-peralatan yang digunakan untuk pembuatan pasir
cetak dengan tangan!
6. Sebutkan peralatan-peralatan yang digunakan untuk pembuatan pasir
cetak dengan tangan!

POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM I


CETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

55

7. Jelaskan langkah-langkah pembuatan cetakan pasir dengan tangan!


8. Jelaskan pembuatan cetakan pasir dengan :
-

Mesin guncang

Mesin pendesak

Mesin guncang desak

Mesin guncang desak tarik pola

Mesin pelempar pasir

9. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis inti!


10. Sebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pasir inti CO 2 !
11. Sebutkan alat-alat yang digunakan untuk pembuatan inti!
12. Jelaskan proses pembuatan inti!

Anda mungkin juga menyukai