Kuliah Etika 2012
Kuliah Etika 2012
IMAN
I.
Allah
perseorangan yang
mengandung kepercayaan,
kesetiaan dan kasih.
Iman adalah penyerahan kepada
kehendak
Allah dan partisipasi dalam
pekerjaan Allah.
perbuatan Lahiriah
.Kita harus melakukan perbuatanperbuatan yang baik
dan sekaligus menjadi orang-orang yang
baik karena
tabiat yang baik menghasilkan perbuatanperbuatan
yang baik.
.Kata Yunani ethos atau ethika berarti sikap
dasar
seseorang. Ethos juga berarti rumah di
batin
manusia, yaitu sikap batinnya, tabiatnya
dan
Kristen
dalam ajaran
Yesus
Tuhan Yesus lebih menekankan
pembaruan hati manusia dari pada
penyataan lahiriah dengan hukumhukum. Ketaatan kepada hukum harus
disertai dengan sikap kasih kepada
sesama dan ketaatan kepada Allah.
Allah tidak hanya memandang
pelaksanaan hukum-hukum yang
lahiriah, melainkan lebih memperhatikan
motif yang mendasari perbuatan
manusia.
Tabiat
. Pembentukan tabiat seseorang
ditentukan oleh pembawaan biologis,
oleh lingkungan sosial dan oleh faktorfaktor lain yang tidak kita pilih sendiri.
. Bagian yang diberikan itu merupakan
bahan mentah tabiat kita yang
menyediakan kemungkinan-kemungkinan
dan kemampuan-kemampuan yang dapat
dikembangkan, dapat diberi bentuk
tertentu, dapat dikendalikan atau
diarahkan tetapi tidak dapat dihapuskan
sama sekali.
LINGKUNGAN SOSIAL
I. Pengaruh masyarakat atas kehidupan
moral
. Manusia dalam masyarakat
Setiap masyarakat mempunyai ADAT yang
terdiri dari nilai-nilai, norma-norma, sistim hukum
dan aturan-aturan yang mengatur,
mengendalikan dan memberi arah kepada
kelakuan dan perbuatan manusia dalam
masyarakat tersebut.
Pranata-pranata sosial melaksanakan kontrol
pengendalian sosial yang menghargai perilaku
yang dikehendaki maupun menghukum yang
tidak dikehendaki. Masyarakat hanya bisa
berjalan kalau mempunyai kemampuan untuk
menertibkan yang menyimpang.
Kristen
. Etika Kristen adalah etika persekutuan
Kristen, bukan
etika yang berdasarkan pertimbangan
orang yang
terpisah dari orang Kristen lainnya.
Kehidupan orang
Kristen selalu dalam, dengan dan
untuk persekutuan
saudara-saudaranya dalam Kristus.
. Pengambil keputusan etis harus
bertanggungjawab
untuk membuat keputusan yang
menguntungkan
5. Norma-norma batin
. Dalam Perjanjian Baru, Allah menaruh hukum-Nya
dalam akal budi dan menuliskannya dalam hati umatNya (Ibrani 8:8-12; 10:16).
. Fungsi norma-norma yang terpenting ialah perannya
dalam membentuk sikap mental kita tentang apa yang
baik dan apa yang salah. Bimbbingan norma-norma
melewati hati nurani dan sikap kita lebih penting dari
pada bimbingannya yang langsung waktu kita
menerapkan norma-norma pada masalah-masalah.
. Peresapan norma-norma ke dalam hati mengandung
bahaya. Bahaya ini disebabkan karena kuasa norma
yang tertanam dalam sikap batin kita lebih besar dari
pada norma-norma yang belum meresap ke batin kita.
Bimbingan norma dari batin kita sering tidak kita
sadari sehingga bimbingan norma itu mungkin kurang
III. Kesimpulan
1. Bahaya-bahaya dalam penggunaan
norma-norma
. Penggunaan norma-norma mengandung
bahaya bahwa kita mengukur kebaikan kita
berdasarkan kepatuhan kita kepada normanorma itu.
. Peraturan-peraturan dapat menjadi
halangan bagi kasih. Hukum-hukum dapat
diterapkan dengan keras tanpa kepekaan
kepada keperluan sesama kita.
Orang yang menggunakan peraturanperaturan dapat mementingkan pelanggaranpelanggaran dan dosa-dosa yang kecil-kecil
tetapi mengabaikan kecongkakan dan dosadosa sosial seperti ketidakadilan dan
penindasan.
Norma-norma dapat membelenggu
kebebasan dan tanggung jawab kita sebagai
pelaku.
Kecenderungan untuk menggunakan normanorma sebagai faktor satu-satunya dalam
pengambilan keputusan etis.
SITUASI
I. Mengapa kita perlu mengerti
situasi?
. Agar dapat menerapkan norma-norma
dan nilainilai etis kepada situasi itu.
. Agar dapat melakukan perbuatan
yang tepat dan
berguna dalam situasi itu.
. Agar dapat mengetahui masalahmasalah yang
situasi
. Kekuatan situasi dan keterbatasan
pengetahuan kita
Setiap situasi ditentukan oleh delapan unsur:
. Tempat: Rumah, Kota, Negara
. Waktu: Jam, Hari, Bulan, Tahun
. Benda: Bergerak dan tidak bergerak
. Orang-orang yang bertindak dalam situasi
itu
. Struktur sosial dan lembaga-lembaga sosial
. Gagasan-gagasan dan pikiran-pikiran
. Kejadian yang dilakukan atau dialami oleh
orangorang dalam situasi itu.
.
ttg situasi?
Kita harus menyelidiki situasi untuk
mengambil keputusan yang benar dan tepat.
Kita harus menggunakan bahan-bahan ilmiah
dan keterangan para ahli.
Kita harus memperluas pengertian kita
tentang situasi agar mencakup semua faktor
yang bersangkutpaut dengan keputusan kita.
Kita harus peka kepada pekerjaan dan
kehendak Allah untuk mengerti bagaimana
Allah bekerja dan bagaimana maksud-Nya
dalam setiap situasi yang kita hadapi.
Kita harus peka kepada keperluan orang lain
dan mempertimbangkan akibat dari setiap
keputusan kita.
tentang situasi
Norma-norma dan nilai-nilai etis
sangat penting
dalam pengambilan keputusan etis.
Keputusan etis yang tepat diambil
berdasarkan
pemahaman situasi dan realita
tentang masalah
yang dihadapi.
Pengetahuan yang memadai sangat
diperlukan
I. Sumber-Sumber Bantuan
. DOA
. IBADAH
. ALLAH ROH KUDUS
. GEREJA DAN KOMUNITAS ORANG
PERCAYA
. ALKITAB
. LITERATUR
keberanian kita
untuk mengambil keputusan:
Kita yakin bahwa Allah mengampuni
kesalahan kita walaupun keputusan kita
kurang tepat. Kita percaya bahwa
Waktu kita masih lemah, Kristus telah
mati untuk kita orang-orang durhaka
(Roma 5:6).
Kita yakin bahwa Allah memerintah
dunia ini dan Ia bekerja terus menerus
untuk mencapai maksud-Nya di dunia.
Kita tahu bahwa Allah dapat memakai
kesalahan kita bersama dengan
kebenaran kita untuk mewujudkan
pengambilan keputusan
Mencari sebanyak mungkin pilihan, dan menjelaskan pilihanpilihan keputusan yg ada agar dapat memilih keputusan yg
terbaik
Keputusan
Jelaskan Proses pengambilan
keputusan
yang harus diambil oleh Jo dan Fin
Jelaskan