6 Deddy T Sutisna PDF
6 Deddy T Sutisna PDF
PERENCANAAN
SARI
Daerah Wayamli,
tempat
Timur disusun oleh komplek batuan ultra basa, gabro, basal dan
naiknya
magma
membentuk
yang mengandung
rekahan-
eksplorasi
yang
struktur
ini menjadi
target eksplorasi
target perencanaan
dan
kepada faktor-faktor
kemiringan
berupa serpentinit
Dengan
rekahan pada batuan induk ultra basa dan morfologi yang berhubungan,dengan
demikian
ditentukan
3 (tiga) daerah
perencanaan
eksplorasi,
merupakan daerah dengan tingkat prospektif yang sangat tinggi untuk mendapatkan
yaitu
: (1) Sektor A
berkadar tinggi; (2) Sektor B merupakan daerah yang mempunyai tingkat prospektif relatif diatas rata-rata;
(3) Sektor
ABSTRACT
The Wayamli area, Teluk Buli, Eastern Halmahera is composed of an ultramafic complex, gabbro, basalt and
diabas which occupy entirely southern and. northern parts. The ultramafic rocks consists of mainly serpentinite
and
dunite which play an important role as nickel carrier. The area was planned as an exploration target and experienced
by thrust fault which enable to form fractures within the ultramafic.
of nickel
bearing magmatic solution and became an important factor in creating of nickel ore deposits.
A concept
ultramafic
of selected
exploration
of fractures
ppm
terdapat
nikel tertinggi
dalam
hingga
batuan
ultrabasa
yang
telah
mencapai
ultrabasa
3000
dunit
dan
di Caledonia.
Dalam
mengalami
proses
Though,
area for
kandungan
serpentinisasi
Latar Belakang
such as : the
gaining a high content of nickel ore deposit, (2) Sector B is the relative prospective
nickel above an average value, and (3) Sector C is the area with
factors
serpentinisasi
melibatkan
berlangsung
proses
Ni berkisar
antara
1200-
pelapukan.
daerah
tropis,
Kondisi
yang
morfologi
MAKALAH ILMIAH
nikel.
bagian
eksplorasi terhadap
kepada
model
<
1%
Ni,
perencanaan
berlangsungnya
proses pelapukan.
optimal.
induknya.
kandunqan
mempunyai
atas
Jenis
cebakan
pertama
Pada
proses
ini
terjadi
pemisahan
mempunyai
Zona
Pelindihan
Zona Erosi
I
I
I
I
I
I
I
Gambar 1. Penampang
Pengayaan dangkal:
: dengan sedikit
'
retakna batuan
I
Pengayaan dalam
oleh retakan-retakan
batuan
49
MAKALAH ILMIAH
oleh
dalam
faktor
topografi,
yang
berperan
dengan
PROSES SERPENTINISASI
PERIDOTIT
SERPENTINIT
PROSES PELAPUKAN
PERIDOTIT
DAN LATERISASI
- SERPENTINIT
LAPUK
{7
TERLARUT SEBAGAI
LARUTAN Co-Mg
KARBONAT
KONSENTRASI CELAH
OAR I SENYAWA
KARBONAT
URAT-URAT
MAGNESIT (MgCO 3)
DOLOMIT (CoMg)CO 3
CALSIT (CoCo 3 )
SEBAGAI ROAT OF
WEATERING
KONSENTRASI RESIDU
FeOKSIDA
AI HYDROKSIDA
TERBAWA SEBAGAI
PARTIKEL rOLOIDAL
KONSENTRASI
RESIDU
KONSENTRASI
CELAH
Fe, Ni, Co
SAPROLIT
SOFT BROWN
ORE
HARD BROWN
ORE
{}7
ZONETENGAH
ZONE PALING BAWAH
50
(Ojadjulit, 1992)
MAKALAH ILMIAH
Fluktuasi
batuan
dan
pembentukan
profil
laterit
nikel
susunan
zona
pelindihan
(leaching
zone)
asal,
kemudian
melarutkan
mineral-mineral
Mg,
Si, dan Ni akan larut dan terbawa aliran air tanah dan
pad a
proses
menghasilkan
pengendapan
mineral-mineral
kembali
akan
baru
dan zona
Tabe/1. Kandungan
1).
Tanda
panah
menunjukkan
pada
arah aliran
Gambar
air tanah
diatas
sebagai
larutan
Unsur/Mineral
LANDASAN TEORI
Struktur
ini mengakibatkan
pelindihan.
: Proses
Pada dasarnya
pelindihan
utama
proses
yang
Kadar
Kadar Absolut
Relatif (%
dari 1 kg
Berat)
Batuan Asal
ini terdiri
berlangsung
(gram)
secara
horizontal,
pelindihan
celah
pelindihan
yang
secara
pada
vertikal
zona
terjadi
yang
saprolit
di waktu
meliputi
dan
musim
proses
penghujan
Si02
40
400
MgO
42
420
Fe2S03
7,5
75
10
0,2
80
Unsur lainnya
0,8
Spinel - Chrom
0,5
100 %
1.000
pelindihan
yang
terletak
diantara
zona
Ab03
Ni
membentuk
endapan smektit.
terbentuk
di
tergantung
oleh
suatu
daerah
perbedaan
musim
Faktor-faktor
termasuk
adanya
bervasiasi
Derajat
kemarau
rekahan-rekahan
akan
celah
kalsedon-nikel
saprolit
musim
dalam
bertingkat
mempengaruhi
oleh
rendah
pada
pembentukan
zona saprolit
mineral-mineral
dan
garnierit,
pada
serpentinit
akan
menghasilkan
dengan
sedikit
zonakuarsa
atau garnierite.
permukaan
dengan kandungan
mengandung
Mg
mengendap
sebagai
akar-akar
saprolit
dijumpai
garnierit,
C02
olivin [(Mg,
yang
berasal
dari
fluktuasi
air tanah
berlangsung
(Gambar
2).
pengisian
kuarsa
dan
hydrosilikat
yang
Sedangkan
dikenal
di zona
rekahan-rekahan
krisopras
yang tertinggal
Ni pada zona
asal sebagian
magnesit
pelapukan.
pengendapan
. dan
batuan
sebagai
dan senyawa
oleh
sebagai
hasil
limonit
oksida/hidroksida
terikat
sebagai
mineral-
seperti
limonit,
hematit,
Pada rekahan-rekahan
mineral
Jumlah
zona
penqrsian
H2O
sepertinisasi
peridotit
dan
maka
karena
dengan
ini dapat
penghujan.
batuan
Pengendapan
Selain
mineral),
mineral
chromspine/)
unsur
itu terdapat
yang
juga
ikutan
terbentuk
mineral
chromspinel
akibat
pelapukan.
Jika
chromspinel
(relic
(accessory
migrasi
terhadap
relik
unsur-
yang tahan
yang
tidak
MAKALAH ILMIAH
mengalami
diambil
perubahan
sebagai
standar
untuk pembanding
laterit
nikel,
kecil,
sejumlah
air.
internal
dapat
pelapukan
(internal
dibuat
unsur (TabeI1;
Perubahan
praktis
proses
komposisi
H20
dan
standard)
suatu
terjadinya
oleh
peningkatan
Ni
aliran
serpentin
zona pelindihan,
unsur-unsur
ditunjukkan
penting
terjadi
oleh terlindinya
pad a proses
pengendapan
di
tersebut,
maka
mengandung
zona
saprolit
bongkah-bongkah
yang
Mg dan
masih
batuan
oleh
dari
pembawa
Ni akan
terjebak
di
Si
proses
kemiringan
banyak
asal
nikel tergantung
bentuk morfologinya,
dan
unsur-unsur
Fe203
terhadap
pengurangan
penyebaran
tempat lain.
Akibat
residu
bawah.
>95%
kembali
unsur-unsur
laterit
pegunungan-pegunungan
relatif
zona
Secara horizontal
3%.
Perpindahan
kadar
dalam
sementara
pada
ikutan chrom-spinel
kenaikan
10
diperkaya sampai > 72% (72 gram dari 100 gram) dan
Ni
Mg
hingga
model
Penggantian
mengakibatkan
maka
keseimbangan
selama
kimia
sehingga
pengayaan
lereng
nikel.
yang
lereng
kontribusi
5
kategori
mempengaruhi
proses
akan
KETERANGAN :
I-QO ]
Aluvlum
!- Tp~1
~.J
Fm. Ooro$agu
r;pw]
Fm. Weda
l~
Kd
Q.
Fm. Oodaga
Kompleks Ullrabasa
.Dlollt
Ub
----~
Gambar 3. Peta Geologi Daerah Wayamli, Halmahera Tengah untuk Perencanaan Eksplorasi
(Sumber: Peta Geologi Lembar Ternate dan Peta Geologi Lembar Morotai, Pusat Survey Geologi)
52
MAKALAH ILMIAH
Kemiringan
lereng
10 - 20, keseimbangan
Secara
ideal,
dimana
kadar Ni tinggi
Kemiringan
ulang
tektonik
lengan
Halmahera
mengalami
kegitan tektonik
Kemiringan
geologi
regional
telah dilakukan
di
daerah
direncanakan
untuk
eksplorasi
selatan
timur
lembar
dan sebagian
lembar
lain dibawahnya.
bagian
dibentuk
timur
Secara
bagian
perbedaan
susunan
berdasarkan
perkembangan
dan
akan
di
fisiografis
daerah
yang
yaitu
memiliki
pembentuknya
tektonik.
Singkapan
berumur
Eosen
Kapur (Fm.
(Fm.
Dorosagu)
sedangkan
seluruhya
erosi
Mandala
ditutupi
Timur
pada
Barat
daerah
komplek
perencanaan
ultra
Halmahera
S.
gabro,
meliputi daerah
Supriatna
(1980),
Berdasarkan
analisis mikroskop
dan
nikel.
serpentin membentuk
olivin.
Dodaga
merupakan
satuan
baratlaut,
termuda
yang
tersebar
di bagian
tengah
dan
timurlaut;
terdiri
batulanau,
serpih, batupasir,
Pad a batuan
rombakan
bagian
gampingan
batuan
utara
batulanau,
Formasi
ditemukan
Dorosagu
perselingan
serpih,
tidak
terlalu
di
batupasir,
konglomerat
Dorosadu
pembentukan
dari
batulempung,
utara,
perselingan
kadang-kadang
ultra basa.
terdiri
dari
batuan
dan
Dodaga
penting
dalam
Kuarter,
Barat
oleh rempah-rempah
Menurut
basa,
batugamping
mengalami
zaman
utara.
dan
Halmahera
dan
merupakan
Formasi
pengangkatan
sesar naik
bagian
geologi,
batuan
Paleosen
Mandala
zaman
penyusun
dan
batuan
termasukpada
barat
yang
berada
dan
sejak
eksplorasi
berarah
Batuan
eksplorasi
Morotai,
berulang-
dan perlipatan
> kimia,
Pulau
sudah
struktur
Holosen.
ini berbeda
Pemetaan
mandala
Timur
gangguan
kedua
Daerah
hampir
gunung
api
perencanaan
eksplorasi
dilalui
membentuk
oleh
rekahan -
pembentukan
akan
ini
batuan
Secara
mineralisasi
regional
daerah
disusun
beku.
formasi
Dodaga,
Dorosagu,
Togawa
dan
batugamping
permukaan
gunungapi
Batuan
terdiri
terdiri
dari
dari
sedimen
terdiri
oleh
dari formasi-
Tutuli, Weda,
aluvium
terumbu.
andesit
pada
umumnya
magma
yang
mengandung
struktur
ini menjadi
pembentukan
saluran
tempat
unsur
nikel,
naiknya
sehingga
penting
dalam
'DISKUSI
Bacan
dan
Holosen. Batuan
menempati
Konsep
batuan
menjadi
Endapan
sedangkan
formasi-formasi
Tingteng,
berperan
mandala
ini
mengacu
pemilihan
kepada
mempertimbangkan
target eksplorasi
informasi
faktor-faktor
di daerah
diatas
dengan
penting
seperti
berikut:
1.
Terdapatnya
53
MAKALAH ILMIAH
2.
Indikasi
proses serpentinisasi
pada batuan
ultra
basa
3.
4.
Struktur
5.
Morfologi
Sektor
yang berhubungan
dengan
kemiringan
1,27 km (2,1209
km /212,09
tingkat prospektif
berdasarkan
1.
propektif mengandung
prioritas
tingkat
Ni yang kemungkinan
pertimbangan-
pertimbangan
di
bagian
tengah
dari
sektor
ini,
ditemukan cebakan
daerah
menentukan
ha) merupakan
untuk
1,67 km x
sebagai berikut :
lereng
tujuan
luas sekitar
yang mempunyai
rata,
B, mempunyai
2.
terdapat
Formasi
Dodoga
1.
antara
batulanau,
2.
3.
yang
terdiri
batuan yang
serpih,
perselingan
batupasir
dan
batugamping
3.
4.
Topografi
(timurlaut
?).
semakin
mempunyai
Sektor A meliputi luas 1,65 km x 2,328 km
(3,8412
tingkat
mendapatkan
yang
sumber
dengan
tinggi
untuk
sangat
daya
daerah
cebakan
bijih
kriteria-kriteria
kemiringan
tidak kondusif
yang
merupakan
kondusif
untuk
jenis
terjadinya
batuan
yang
cebakan
bijih
Sektor C, mempunyai
1,078
km
kemungkinan
curam
cebakan
km /481, 192
ha)
merupakan
pertimbangan-pertimbangan
sebagai
berikut:
yang
berperan
pengendapan
3.
banyak rekahan
Seluruh
daerah
ini ditutupi
oleh satuan
besar
sebagai
tempat
2.
Topografi terjal
Berdasarkan
atas konsep-konsep
eksplorasi
direncanakan
sebagai berikut.
Sektor
sebagai
adanya
kemungkinan
bergelombang
lebih
dari
merupakan
dengan kemiringan
30 yang
keseirnbanqan
bijih nikel
laterit
bukit tidak
batuan
nikel.
zona morfologi
bijih
sehingga
(4,812192
berdasarkan
1.
nikel
lebih
untuk pembentukan
yang
nikel
nikel
berikut ini:
tinggi
antara
memungkinkan
proses
cebakan
menggunakan
bijih
nikel
prioritas
diatas maka
di
daerah
pertama
ini
dengan
metode :
kimia dan
1.
mekaniklfisik.
Pembuatan
Adanya
sangat
Sirkulasi
sirkulasi
air yang
berpengaruh
dominan
yang
yang diakibatkan
lebih
melalui
oleh struktur
54
tahap
awal,
yang
selanjutnya
pensesaran
x 100 m pada
rekahan-rekahan
pada
daerah sekitarnya.
5.
memperapat
pad a tahap
200 m
berkadar
kisaran ketebalan
MAKALAH ILMIAH
Chetetat, E. de : 1947. La genesa at I'evolution desgiements de nickel de la Nouvele Caledonia, Soi. Geol, frame
Bull.
Djadjulit, A; Karim, A.,Hasanudin, D., Kelfas, Y.,Purwanto, H.,Ukat., Sutisna, A.1992,Pemantauan Penambangan
8ijih Nikel di UPN Pomalaa, PT Aneka Tambang Pomalaa, Kolaka, Sulteng. Laporan Tehnik Penambangan
no 36, Direktorat Jendral Pertambangan Umum, Pusat Pengembangan Teknologi Direktorat Proyek
Penelitian Teknologi Pertambangan
Supriatna, S.; 1980, Peta Geologi Lembar Morotai, Maluku Utara, Skala 1: 250.000, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, Bandung
Sukamto dan Simanjuntak, 1982. Makalah dalam Pemantauan Teknologi Penambangan 8ijih Nikel di UPN Pomalaa
PT. Aneka Tambang, Kolaka, Sulawesi Tenggara, diedit oleh Apud Djadjuli dkk., 1992, PPTM, Bandung.
Sutisna, D.T., .1969. Penambangan 8ijih Nikel di Unit Penambangan Nikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara; Skripsi
Akademi Geologi dan Pertambangan, Bandung.
156