Anda di halaman 1dari 26

LOGO

Deteksi Dini Glaukoma


untuk Mencegah kebutaan
Elsa Gustianty
Subbagian/unit Glaukoma
Bag. I. K. Mata FK. Unpad/ RSM. Cicendo

Pendahuluan

10% : 6.6 juta


BUTA

Dunia:
67 juta org Glaukoma

33 juta
Gl. Sudut terbuka
26 juta
Di negara berkembang
90-100%
tidak menyadari

Negara berkembang :
Jumlah meningkat, bahkan lebih dramatik

1st Irreversible
Blindness
global

2nd blindness
overall
Glaucoma
Penyebab kedua
Indonesia:
Angka kebutaan 1.5%

Definisi

Glaukoma adalah neuropati optik, ditandai


dengan penggaungan diskus optikus yg
berhubungan dg defek lapang pandang,
dimana TIO tinggi menjadi faktor risiko
utama.

Tekanan intra okular tinggi(TIO) tidak lagi


menjadi bagian dari definisi glaukoma.

TIO merupakan faktor risiko terpenting krn


satu-satunya yang dapat dimodulasi.

Dinamika humor akuos

Patofisiologi Gl. Sudut terbuka

Patofisiologi Gl. Sudut tertutup

Patofisiologi

Kerusakan
saraf optik

Ggn
mikrovaskular

Tekanan
Intraokular
tinggi

Tanda dan Gejala

Glaukoma si pencuri penglihatan


Tidak ada keluhan yang berarti
Penderita datang pd stadium
lanjut bahkan buta, yang tidak
mungkin dapat diperbaiki lagi

Gl. Sudut terbuka / Gl. Simpleks

TIO meninggi perlahan


Tanpa mata merah atau
Tidak ada rasa sakit
Kadang2 sakit kepala
Penglihatan sentral tetap baik
sampai stadium lanjut
Secara perlahan terdapat
penyempitan lapang pandang
Berakhir dengan kebutaan

Glaukoma sudut tertutup akut


Sakit kepala hebat
daerah frontal
Halo
Mual sd muntah
Mata merah
Visus menurun

Penyebab Fisiologis TIO tinggi


Di tempat gelap, nonton bioskop, TV di tmp gelap
Membaca lama, menjahit
Tidur telungkup
Emosi
Obat-obatan topikal / sistemik :
sikloplegika,midriatika, fenil efrin

Pemeriksaan pd glaukoma

Tonometri

Funduskopi

Perimetri

Gonioskopi

Prinsip penatalaksanaan

Preserve visual function and quality of life


Menurunkan tekanan intra okular
Meningkatkan perfusi diskus optikus
Proteksi dan
fungsi diskus optikus.

Risiko kebutaan

Gl. Sudut terbuka


Setelah 20 th : monokular 54%
binokular 22%
Gl.sudut tertutup
China, Inuit : monokular 10-50%
bilateral
25%

Faktor risiko kebutaan

Stadium lanjut
Usia muda
Kontrol TIO tdk adekuat
Kepatuhan berobat buruk
Progresifitas meskipun dlm terapi
Pengetahuan tentang glaukoma minimal

Missed diagnosis

Tidak akuratnya pemeriksaan


Pemeriksaan mata tdk komprehensif
Perbedaan kriteria diagnostik dan
progresifitas

Tantangan di negara berkembang


Pelayanan kesehatan mata terbatas
Kesulitan follow up teratur

Skrining untuk glaukoma

Asymptomatic
treatable

Screening test:
Inexpensive
Easy for patient and interpretation
Technician easy
Portable,
Highly sensitive and specific

No good screening test


for glaucoma

Strategi prevensi kebutaan

Population screening

Identifikasi presumtif individu yg


mungkin mendapat keuntungan
dari pem. diagnostik lanjut

Case finding

Pemeriksaan diagnostik
glaukoma pada kasus dgn
ririko tinggi saat pemeriksaan
mata rutin

Identifikasi asimptomatik pasien


Yg berisiko tinggi

Faktor yg memudahkan terkena glaukoma

Usia lanjut , > 40 tahun


Riwayat keluarga
Ras kulit hitam
Penderita kencing manis (DM)
Penyakit kardio-vaskular
Peny autoimun
Pengguna kortiko steroid
Pemakai kacamata minus tinggi
Riwayat trauma mata, operasi mata
Riwayat inflamasi mata berulang

Prevention of blindness

Dapat dicegah dengan


1. Diagnosis dini
2. Treatment yg efektif
3. Monitoring terus menerus

Anjuran yang penting :


Glaukoma dapat diketahui dengan
sedikit upaya dari anda
Bila umur sudah 40 th, lakukanlah
pemeriksaan khusus glaukoma :
TOP (tonometri, oftalmoskopi,
perimetri) setidaknya 2 tahun sekali.

Negara berkembang:
1. Mengintegrasikan glaucoma case
finding pada program pemberantasan
kebutaan yg lain (katarak)
2. Operasi filtrasi secara massal dgn biaya
murah.

RS Mata Cicendo 2007

Anda mungkin juga menyukai