Rekam Medik
a. Anamnesis
1. Identitas
Nama
No. MR
Umur
Suku bangsa
Agama
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Alamat
MRS
2. Keluhan Utama
: Ny. Y
: 058170
: 32 tahun
: Indonesia
: Islam
: SMA
: IRT (Ibu Rumah Tangga)
: Beranti Raya, Natar, Lampung Selatan
: 1 Januari 2016 (pukul 12.11 WIB) melalui IGD
Sedang/ cukup
b. Pemeriksaan Fisik
1. Status Presens
a. Status Generalis
o Keadaan Umum
: Tampak sakit ringan
o Kesadaran
: Kompos mentis
o Tanda Vital
o Tensi
: 120/ 80 mmHg
o Nadi
: 78 x/ menit
o Respirasi
: 20 x/ menit
o Suhu
: 36,7c
o Kepala
: Normocephali, Konjungtiva tidak anemis, Sklera
tidak anemis (DBN)
o Leher
: JVP tidak meningkat, tidak terdapat benjolan
(DBN)
o Thoraks
o Abdomen
regio supra pubis, bising usus normal, hepar dan lien sulit teraba.
o Ekstremitas superior et inferior
: Dalam batas normal
2. Pemeriksaan Obstetri
Abdomen cembung, simetris, massa (-), nyeri tekan (+) di bagian bawah
pusat, fundus uteri teraba 1-2 jari di atas simpisis pubis.
3. Pemeriksaan Inspekulo
Tidak dilakukan
4. Pemeriksaan Dalam
Tidak dilakukan
c. Rencana Pra Tindakan (advice dr. Spesialis OG di IGD)
- IVFD RL + 1 ampul Duvadilan 20 tetes per menit
- Injeksi Ceftriaxone 2X1 gr IV (skin test)
- Injeksi Asam traneksamat 3x1 ampul
- Cek DL, CT, BT
d. Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium : Hasil keluar tanggal 1 Januari 2016 pukul 14.10 WIB
Hb
: 11,6 gr%
MCH
: 31 pg
Hematokrit : 35%
MCHC
: 35 g/dl
Leokosit
: 6400 uI
BT
: 3 menit
Eritrosit
: 3,7 uI
CT
: 13 menit
MCV
: 82 fi
Trombosit
: 342.000 uI
e. Diagnosis Kerja
G2P1A0 hamil 10 minggu et causa suspect abortus insipien
f. Prognosis
2
Dubia
g. Follow up
1. Pra tindakan
Tanggal 1 Januari 2016 pukul 14.15 WIB
o Keluhan
: Keluar darah dari jalan lahir sejak 3 hari lalu, tadi
pagi keluar gumpalan darah sebesar koin.
o Vital Sign : KU : baik
Kesadaran : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 78x/ menit
RR : 20x/ menit
T : 36,9c
Perdarahan : 2 cc
o Planing
- Rencana USG (2 Jan 2016 pukul 09.00 WIB)
- Puasa mulai dari pukul 24 WIB
- IVFD RL + 1 ampul Duvadilan 20 tetes per menit
- Injeksi Ceftriaxone 2X1 gr IV
- Injeksi Asam traneksamat 3x1 ampul
2. Pemeriksaan
Sebelum dilakukan pemeriksaan USG os mengeluarkan gumpalan
darah saat BAK di kamar mandi pukul 09.18.
Gumpalan darah
yang dikeluarkan
pada saat BAK
Lalu di lakukan USG pada tanggal
Januari 2016 pukul 09.49 WIB dan di
dapatkan hasil :
II.
Permasalahan
1. Apakah diagnosis pasien sudah tepat ?
2. Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat ?
III.
Analisis Kasus
Abortus Inkomplit
disengaja.2
Abortus provokatus (induksi abortus) adalah abortus yang disengaja,
baik dengan memakai obat-obatan maupun dengan alat-alat.3
Abortus ini terbagi lagi menjadi:
tradisional.3
Menurut gambaran klinis, dibedakan atas:1.2.3.6
Abortus membakat (imminens) yaitu abortus tingkat permulaan, dimana
terjadi perdarahan pervaginam, ostium uteri masih tertutup dan hasil
konsepsi masih baik dalam kandungan.
peritonium.
Insiden Abortus Inkomplit
II.
Wanita Muda
Lebih dari separuh atau 57% wanita pelaku aborsi, adalah mereka yang
berusia dibawah 25 tahun. Bahkan 24% dari mereka adalah wanita remaja
berusia dibawah 19 tahun.
Usia
Di bawah 15 tahun
15 17 tahun
18 19 tahun
20 24 tahun
25 29 tahun
30 34 tahun
35 39 tahun
40 tahun ke atas
Jumlah
14.200
154.500
224.000
527.700
334.900
188.500
90.400
23.800
%
0,9 %
9,9 %
14,4 %
33,9 %
21,5 %
12,1 %
5,8 %
1,5 %
Belum Menikah
Jika terjadi kehamilan diluar nikah, 82% wanita di Amerika akan
melakukan aborsi. Jadi, parawanita muda yang hamil diluar nikah, cenderung
dengan mudah akan memilih membunuhanaknya sendiri. Untuk di Indonesia,
jumlah ini tentunya lebih besar, karena didalam adat Timur, kehamilandiluar
nikah adalah merupakan aib, dan merupakan suatu tragedi yang sangat tidak
bisaditerima masyarakat maupun lingkungan keluarga.
III.
Perdarahan bisa sedikit atau banyak, dan biasanya berupa stolsel (darah beku),
sudah ada keluar fetus atau jaringan. Pada abortus yang sudah lama terjadi atau
pada abortus provokatus yang dilakukan oleh orang yang tidak ahli, sering terjadi
infeksi. Tanda-tanda infeksi alat genital berupa demam, nadi cepat, perdarahan,
berbau, uterus membesar dan lembek, nyeri tekan, luekositosis. Pada pemeriksaan
dalam untuk abortus yang baru saja terjadi didapati serviks terbuka, kadangkadang dapat diraba sisa-sisa jaringan dalam kanalis servikalis atau kavum uteri,
serta uterus berukuran kecil dari seharusnya.3
Teknik tradisional yang biasa digunakan pada abortus provokatus kriminalis:1
-
serviks
Minum jamu-jamuan, substansi yang kaustik
Daun-daun, akar-akar, kayu-kayuan dan pewarna
Makan-obat-obat kontrasepsi dalam jumlah yang banyak sekaligus ada
juga dilaporkan jatuh dari tempat yang tinggi, berdansa, melakukan
V.
VI.
10
Anamnesis3
o Adanya amenore pada masa reproduksi
o Perdarahan pervaginam disertai jaringan hasil konsepsi
o Rasa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis
Pemeriksaan Fisik9.10
o Abdomen biasanya lembek dan tidak nyeri tekan
o Pada pemeriksaan pelvis, sisa hasil konsepsi ditemukan di dalam
uterus, dapat juga menonjol keluar, atau didapatkan di liang vagina.
o Serviks terlihat dilatasi dan tidak menonjol.
o Pada pemeriksaan bimanual didapatkan uterus membesar dan lunak.
Pemeriksaan Penunjang2
o Pemeriksaan laboratorium berupa tes kehamilan, hemoglobin,
leukosit, waktu bekuan, waktu perdarahan, trombosit, dan GDS.
o Pemeriksaan USG ditemukan kantung gestasi tidak utuh, ada sisa hasil
konsepsi
VII. Diagnosis Banding Abortus Inkomplit9
- Abortus komplit
- Kehamilan ektopik
VIII. Penatalaksanaan Abortus Inkomplit2.3
1. Memperbaiki keadaan umum. Bila perdarahan banyak, berikan transfusi
darah dan cairanyang cukup.
2. Pemberian antibiotika yang cukup tepat
Suntikan penisilin 1 juta satuan tiap 6 jam
Suntikan streptomisin 500 mg setiap 12 jam
Atau antibiotika spektrum luas lainnya.
3. 24 sampai 48 jam setelah dilindungi dengan antibiotika atau lebih cepat
bila terjadi perdarahan yang banyak, lakukan dilatasi dan kuretase untuk
mengeluarkan hasil konsepsi.
4. Pemberian infus dan antibiotika diteruskan menurut kebutuhan dan
kemajuan penderita.
5. Semua pasien abortus disuntik vaksin serap tetanus 0,5 cc IM.
11
12
X.
sebelumnya.
-
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Rieuwpassa C, Rauf S, Manoe IMS. M. Pola Bakteri Aerob Pada Penderita
Abortus Inkomplit Infeksiosa Provokatus Kriminalis Pada Beberapa Rumah
Sakit Di Makassar dalam Kumpulan Makalah Ilmiah POGI Cabang
Makassar. Bagian/ UP. Obstetri dan ginekologi FKUH. Makassar. 2003.
2. Manoe IMS. M, Rauf S, Usmany H. Abortus dalam Pedoman Diagnosis dan
Terapi Obstetri dan Ginekologi. Bagian/ SMF Obstetri dan Ginekologi FKUH
RSUP dr. Wahidin Sudiro Husodo. Ujung Pandang. 1999. Hal 97-103.
3. Mochtar R. Abortus dan Kelainan dalam Tua Kehamilan dalam Sinopsis
Obstetri. Jilid 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1998. Hal 209-214.
4. Gugur Kandungan. Available at: http://www.en.wikipedia.org. Accessed on
january, 17 2016.
14
15