Anda di halaman 1dari 4

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

PEMBUATAN MESIN SIRAM PORTABLE UNTUK MENGURANGI TINGKAT KELUHAN


MUSKULOSKELETAL PEKERJA SIRAM TANAMAN BAWANG MERAH
DI KABUPATEN BREBES
Tofik Hidayat, M. Fajar Nurwildan
Teknik Indaustri Fakultas Teknik UPS Tegal
Jalan Halmahera KM 1 Tegal
email : tofik.hdt @gamail.com
ABSTRAK
Brebes terkenal sebagai penghasil bawang merah terbesar di Indonesia, 11 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada
merupakan daerah penghasil bawang merah. Saat ini para petani bawang merah kesulitan untuk mencari tenaga kerja muda
yang tertarik untuk terjun sebagai pekerja pada tanaman bawang merah. Alasan yang disampaikan adalah beratnya beban
pekerja terutama pada saat menyiram bawng merah. Keluhan yang sering dialami pekerja adalah Keluhan Muskuloskeletal
yang meliputi bagian pinggang dan lengan atas pekerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengurangi keluhan muskuloskeleta pekerja siram bawang merah. Keluhan dapat
dikurangi dengan meringankan beban kerja pekerja. Dengan menggunakan metode rasioanl, peneliti mengembangkan alat
yang berfungsi untuk menggantikan alat siram yang sudah ada. Desain alat dirancang dengan mempertimbangkan keluhan
pekerja, kekurangan alat yang telah dipakai dan harapan alat yang akan dirancang.
Desain alat merupakan penggabungan dari alat yang sudah ada berupa mesin potong rumput portable yang di rakit
dengan pompa air. Pompa air diambil bagian rumah pompanya kemudian dibuat rumah penghubung untuk dipasangkan ke
mesin potong rumput portable maka menjadi alat baru yang berfungsi sebagai alat siram yang disebut dengan mesin siram
portable. Dari hasi uji baik skala laboratorium dan aplikasi disawah, menunjukan bahwa alat mampu bekerja dengan baik
dan dapat mengurangi beban pekerja siram
Kata kunci : Mesin Siram Portable, Muskuloskeletal, Metode Rasional

PENDAHULUAN
Bawang merah bagi Kabupaten Brebes
merupakan trade mark mengingat posisinya sebagai
penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran
nasional. Pusat bawang merah di Kabupaten Brebes
tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan)
dengan luas panen per tahun 20.000 - 25.000 hektar.
Dari sekitar 1,7 juta penduduk Brebes, sekitar 70
persen bekerja pada sektor pertanian. Sektor ini
menyumbang 53 persen Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes, yang 50 persen
dari pertanian bawang merah (BPS, Statistik Daerah
Kabupaten Brebes 2011)
Tanaman bawang merah merupakan jenis
tanaman yang membutuhkan banyak air, sehingga
mulai hari ke 2 tanaman harus mulai disiram setiap
hari. Setiap hari tanaman tersebut harus disiramAdapun alat yang dipakai menggunakan ember
atau alat siram yang didesain secara khusus dengan
volume 3 5 liter, seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Petani Bawang dengan Aktifitas Siram

Hidayat, dkk (2012) Penelitian yang dilakukan pada pekerja siram bawang diperoleh data
kelelahan pada musculoskeletal. 40 % pekerja
mengalami kelelahan pada pinggang, 40 % pada
pergelangan tangan dan sisanya pada pantat. Kondisi
tersebut menjadikan banyak generasi muda yang
enggan terjun menjadi pekerja siram bawang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi
beban kerja pekerja siram bawang merah.
Tujuan penelitian pembuatan mesin siram
portabel ini adalah untuk mengurangi keluhan
musculoskeletal pekerja siram bawang merah
sehingga akan menjadi daya tarik bagi pemuda
bekerja sebagai petani dan sekaligus sebagai pekerja
siram bawang merah.
METODE PENELITIAN
Penelitiaan ini merupakan penelitian eksperimen yang mengidentifikasikan data antropometri
dan keluhan-keluhan pekerja sebagai data primer.
Data ini diperoleh dari wawancara langsung dengan
pekerja siram bawang merah dan pemilik lahan
tanaman bawang merah. Sedangkan data sekunder
diperoleh dari BPS, Statistik Daerah Kabupaten
Brebes.
Metode yang digunakan untuk perancangan
adalah metode rasional ( rational methods ) adalah
metode yang dilandasi pada kebutuhan pemakai dan
bekerja secara rasional. Metode ini bekerja dengan
menjelaskan sasaran perancangan yang disebut

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013

M 172

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

dengan klarifikasi tujuan, diteruskan dengan penetapan fungsi rancangan alat. Penetapan spesifikasi
rancangan produk dan dilanjutkan dengan pembangkitan alternatif.
Data Dan Analisis Data
a. Data Penelitian
Tabel 1. Data Keluahan dan Ergonomi Pekerja
No

Nama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Warssa
A Hadi
Rusmani
Sunarto
Talim
Kaman
Sultoni
Biusri
Darjo
Salya
Toni
Rosli
Darjan
Burhan
Barip
Abdillah
Karsa
Surip
Carsad
Juned
Tanto
Agus
Dasmad
Tarslim
Karsa

Ukuran
LB
40
41
40
42
38
40
40
40
27
42
39
39
45
40
40
40
40
40
40
40
38
40
38
39
40

TB
50
54
45
53
40
50
45
45
30
53
40
45
50
53
50
50
50
50
50
50
47
50
47
45
50

Keluhan
OLU
OLS
Bisep
Bisep
Bisep
Bisep
Bisep
Bisep
Bisep
Bisep
Bisep
bisep
bisep
bisep
bisep
bisep
bisep
bisep
bisep
bisep
bisep
bisep
bisep
bisep
bisep
bisep
bisep

Paha
Bokong
Pergelangan
Paha
Punggung
Punggung
Paha
Punggung
Punggung
Perg. tangan
Perg. tangan
Bokong
Bokong
Perg. tangan
Bokong
Perg. tangan
Punggung
Punggung
Bokong
Bokong
Punggung
Punggung
Punggung
Bokong
Pungguing

b. Analisis Data
1) Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data ditentukan menggunakan rumus:

Dari Tabel 1 dilakukan control data, dan didapat


data nomer 9 tidak masuk dalam batas kontrol.
Dengan demikian didalam perhitungan kecu-

P5 = x - 1.645.

a. Perhitungan Persentil Lebar Bahu


P5 = x - 1.645.

P5 = x - 1.645.

x = 39,52 - 1.645 (2,973)


= 34.66 = 35 cm
b. Perhitungan Persentil Tinggi Bahu
x = 44,35 - 1.645 (5,209)
= 35.78 = 36 cm

3) Perancangan Produk
Perancangan produk dilakukan dengan menggunakan metode rasional.
a. Tahap Klarifikasi Tujuan
Tahap ini menggunakan metode Objectives Tree
(Gambar 2) yang akan menjelaskan sasaran
proses perancangan mesin pompa air portable
yang nyaman, perfomansinya baik, dan biaya
murah.

Gambar 2. Objectives Tree Mesin Pompa


Air Portable
b. Tahap penetapan fungsi
Secara umum alat siram yang menggunakan
ember khusus dalam bekerja dapat digambarkan
dalam Funtion Analysis (Black Box) seperti pada
Gambar 3.

kupan data data tersebut dikeluarkan, maka


data yang ada berjumlah n = 24 dengan
maka akan diperoleh :
Gambar 3. Funtion Analysis (BlacK Box) Alat Siram
Dimana nilai N (perhitungan ) < N (pengamatan),
maka pengamatan dinyatakan cukup memenuhi.
2) Persentil Data Antropometri
Persentil yang digunakan adalah persentil ke-50 agar
operator dengan ukuran anthropometri besar
maupun kecil dapat menggunakan alat hasil rancangan. Persentil tersebut di cari dengan menggunakan formula berikut :

Metode rasional mencoba membuka black box


menjadi transpaant box, dengan demikian maka
akan dihasilkan rancangan produk yang berfungsi
secara optimal. Funtion Analysis (Transparant Box)
hasil pengembangan alat seperti terlihat pada
Gambar 4.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013

M 173

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

Gambar 4. Funtion Analysis (Transparant Box)


Mesin Pompa Air Portable
c. Tahap Pembuatan Desain
1. Pemilihan Mesin
Pemilihan mesin potong rumput dipilih dari jenis
mesin dengan beban minimal, hal ini untuk
mengurangi beban pekerja saat digunakan. Tipe
yang dipakai adalah jenis mesin pemotong
rumput gendong mesin 2 tak 50 cc dengan daya
putar maksimum 6000 rpm.
2. Pemilihan Pompa Air
Pompa air dipilih yang memiliki beban paling
kecil,. Atas dasar pertimbangan tersebut maka
pemilihan dilakukan pada tipe pompa hisap
tanpa tabung
3. Proses Pembuatan
a) Memotong pompa air
Pompa air yang sudah disiapkan kemudian
dilakukan pemotongan untuk memisahkan rumah
pompa dan rumah kelistrikannya, seperti Gbr 5.

d. Uji Produk
Uji produk dilakukan untuk mengetahui apakah
rancangan produk berfungsi sesuai dengan
maksud dan tujuan pembuatan produk. Uji
melitputi :
1. Uji labortarium Uji dilakukan di Lab
Produksi Teknik Industri, dan mesin dinyatakan berfungsi dengn baik
2. Uji lapangan uji dilakukan langsung
dipersawahan tanaman bawang. Hasil uji
diketahui posisi pipa hisap terlalu panjang.
Kondisi ini menyebabkan lumpur terhisap
oleh pompa. Posisi pipa buang kurang
ergonomis karena melingkar badan pekerja.
Kondisi ini menjadikan pekerja kesulitan
untuk mengoperasikan pompa.

Gambar 7 Uji Comba Nesin di Persawahan


3. Melakukan perbaikan kekurangan dari uji
kedua dan dilanjutkan dengan uji ke tiga.
Pada uji ketiga mesin berfungsi sesuai dengan
tujuan pembuatan mesin. Gambar 8

Gambar 5 Rumah Pompa Air Dipotong


b) Rumah penghubung memiliki fungsi untuk
menghubungkan rumah pompa dengan mesin
rumput.
c) Merakit proses merakit dua komponen
rumah pompadengan mesin rumput seperti pada
Gambar 6.

Gambar 6. Proses Pembuatan Mesin


Rumput Portable

Gambar 7. Uji Ke-3 Mesin Siram Portebel


KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari urain diatas maka dapat disimpulkan bahwa
a. Mesin secara teknis bekerja dengan baik
b. Mesin siram portabel dapat menurunkan
keluhan Muskuloskeletal pekerja.
c. Peyiraman belum optimal perlu dilakukan
modifikasi shower yang dipasang pada ujung
tangkai siram
2. Saran-saran
a. Dari uji lapangan diketahui bahwa lumpur
yang ada di saluran tempat penyiraman air
memiliki tingkat ketebalan berbeda. Hal ini
dipengaruhi oleh berapa kali lahan digunakan

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013

M 174

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

untuk menanam bawang. Untuk tanaman


bawang yang ke -3 kelebalan lumpur lbih
tebal, untuk itu disaran agar menyediakan
pipa hisap yang disesuaikan dengan kondisi
lumpur.
b. Saat kaki pekerja melangkah ternyata
menimbulkan perubah air, dimana air menjadi
keruh karena bercampur dengan lumpur,
untuk itu perlu dilakukan Pengembangan
model alat siram yang lebih baik dari yang
sudah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Atmosoeharjo, H.S. 1994. Penerapan Ergonomi
Dalam Rekayasa manusia Mesin/Peralatan
(Man-Machine
Design).
Forum
Ilmu
Kesehatan Masyarakat XII No. 1-2 : 113-122.
Barnes. R. 1991. Motion And Time Study, John
Wiley, New York
Cohen, L. 1995. Quality Function Deployment :
How Make QFD Work for You, AddisonWesley Publishing Company, Massachusetts.
Cross, N. 1994. Engineering Design Methods
Strategies Of product, 2nd edition, John Wiley
& Sons Ltd, England.
Grandjean, E. 1993. Fitting the task to the man. 4th
ed. Taylor & Francis Inc. London.
Grandjean. E. 1973. Ergonomics In the Home,
Tailor and Francis, London.
Manuaba, A. 1992. Pengaruh ergonomi terhadap
produktivitas. Seminar Produktivitas Tenaga
Kerja, Jakarta.
Muller, K.F.H. 1965. Ergonomic: man in his
working environment. Chapman and Hill Inc,
London.
Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi konsep dasar dan
aplikasiny,. Guna Widya, Jakarta.
Nurmianto. E.1998 Ergonomi Konsep Dasar Dan
Aplikasinya, Edisi Pertama, Guna Widyan,
Jakarta
Prasetyowibowo, Bagas. 1999. Desain Produk
Industri. Penerbit Yayasan Delapan Sepuluh,
Bandung.
Sumamur,
P.K.,
1992.
Ergonomi
untuk
produktivitas kerja, Yayasan Swabhawa Karya.
Jakarta.
Hidayat, dkk. 2012 Pengembangan Desain Mesin
Pompa Air Portable Alat Siram Tanaman
Bawang Merah Dengan Mempertimbangkan
Faktor Faktor Ergonomi, Penelitian Tidak
Dipublikasikan, UPS

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013

M 175

Anda mungkin juga menyukai