Anda di halaman 1dari 4

Krisiphala

1306392563
Penyambungan Material 02

Tugas 11
1. Sifat aluminium yang berpengaruh pada pengelasan :
- Kalor jenis dan konduktifitas tinggi
- Koefisian muai yang tinggi
- Titik leleh yang rendah
- Komposisi kimia dan kondisi awalnya
- Lapisan oksida yang dapat menurunkan laju korosi
2. Karena pada TIG frekuensi tinggi arus AC terdapat balanca control, hal ini akan
memberikan hal yang dibutuhkan untuk mengelas aluminium yaitu cleansing action dan
weld penetration action.
3. Solidification cracking : kandungan logam pengisi, dan karakteristik pembekuannya.
Digunakan logam pengisi yang berbeda dengan logam induk dan logam pengisi
mengandung Mg tinggi, ER 5556 [AlMg5Mn] untuk A5052
Liquation cracking : kandungan pengotor yang mempunyai titik lebur rendah, komposisi
dan mikrostruktur logam induk, paduan logam pengisi. Menggunakan kawat logam
pengisi yang mengandung Si (silicon) seperti ER 4043 [AlSi5]
4. Adanya gas hidrogen yang larut di dalam aluminium. Aluminium terkontaminasi udara
luar yang mengandung hidrogen pada proses solidifikasi.
Mitigasinya menggunakan :
- Logam induk dan pengisi harus bebas dari area yang mengandung hidrogen dan gas
pelindung merupakan gas yang murni
- Pelumas pada permukaan material harus dibersihkan sebelum dilakukan pengelasan
5. Softening akan terjadi pada pengelasan aluminium non heat treatable dan telah di cold
deforming karena adanya masukan panas selama las yang menyebabkan rekristalisasi dari
material induk dan juga mengalami grain growth. Oleh karena itu pengelasan dalam

Krisiphala
1306392563
Penyambungan Material 02

kondisi O-temper akan lebih kecil pengaruhnya terhadap softening selama pengelasan
Pada pengelasan aluminium heat treatable akan mengalamai kehilangan kekuatan akibat
bertumbuhnya presipitat yang dapat dikontrol dengan proses cooling (quench) agar
proses aging terjadi sewaktu pendingan setelah proses pengelasan
6. Stir welding :
- Putar pin dengan kecepatan 3000-4000 rpm pada material yang kan di las
- Material dipanaskan akibat friksi dan mencapai temperatur plastisasi
- Material yang terplastisasi kembali ke pin dan mengalami pendinginan yang
membentuk butir yang lebih halus dibanding material induknya
Material yamg dilas dengan FSW adalah :
- Al dan paduan Al
- Tembaga
- Magnesium
- Zinc
- Lead Dll
7. Besi tuang
- Besi tuang putih
Pendinginan cepat pada proses pengecoran besi, ditandai dengan terbentuknya grafit ebas
fasa cementite. Pengelasan tidak dapat dilakukan karena material ini sangat getas.
Weldability yang paling buruk.
- Besi tuang kelabu
Pendinginan lambat pada pengecoran yang akan mendapatkan grafit dengan bentuk
flakes (seperti cacing)
- Besi tuang malleable
Besi tuang dengan grafit berbentuk kapas/rosette. Didapat dengan proses temper pada
besi tuang putih selama kurang lebih 50 jam. Proses temper merubah cementite menjadi
tempered graphite
- Besi tuang nodular

Krisiphala
1306392563
Penyambungan Material 02

Besi tuang yang didapatkan dengan pemberian nodulizer Mg atau Ce sebanyak 0,040,08% untuk membuat bentuk grafit menjadi bulat. Proses ini harus dibarengi dengan
pengurangan unsur sulfur dengan desulfurisasi yang jika tidak dilakukan maka grafit akan
tetap berbentuk flakes yang menebal. Merupaka jenis besi tuang yang paling gampang di
las
- Austempered ductile iron
Besi tuang nodular yang dilakukan proses austempering untuk mendapatkan matrik
ausferrite (austenite dengan acircular ferrite) ditambah dengan ferrite bebas dengan
bentuk nodular. Besi jenis ini memeiliki kekuatan yang paling tinggi sehingga bisa
menggantikan baja cor/temper pada penggunaan tertentu
- Compacted graphite cast iron
Didapatkan dengan pembuatan besi tuang nodular yang tidak di desulfurisasi terlebih
dahulu. Bentuk grafik pta pendek tebal dan tak teratur seperti cacing. Kekuatan mekanis
jenis besi tuang ini ada idiantara besi tuang kelabu dan nodular.
8. Unsur nikel digunakan sebagai elektroda karena tidak berikatan dengan carbon yang
dapat mencegah terjadinya logam las getas hasil dilusi logam induk apabila memakai
logam baja. Karakteristik dari unsur nikel adalah :
- Meningkatan hardenability
- Mencegah pembentukan karbida
- Austenite stabilizer
- Meningkatkan kekuatan fasa perlite
9. Morfologi grafik
- Serpih atau flake : menurunkan plastisitas material dengan signifikan
- Rosette : memiliki plastisitas elongasi 10% terbentuk dengan adanya presipitasi
aglomerasi grafit dari cementite
- Nodular : mempunyai mampu las yang paling karena memiliki plastisitas yang paling
baik dengan memberi efek takik minimal
- Semakin tinggi kandungan karbon maka semakin jelek pula mampu lasnya, semakin
rendah kuat tariknya maka mampu lasnya akan semakin baik

Krisiphala
1306392563
Penyambungan Material 02

10. Memperhatikan siklus termal pada pengelasan besi tuang, karena dapat menghasilkan
struktur yang tidak diinginkan jika tak dapat dikontrol. Struktur karbida dan martensit
dengan kadar kabron tinggi sangat dihindari dalam pengelasan. Selain itu harus
dilakukannya pre-heat pada seluruh komponen yang akan dilakukan pengelasan untuk
menurunkan laju pendinginannya, sehingga akan meminimalisir terjadinya keretakan
pada HAZ.

Anda mungkin juga menyukai