Anda di halaman 1dari 14

PENGAMBILALIHAN SAHAM PT SUKSES ABADI

KARYA INTI OLEH PT MUARABUNGO PLANTATION


(Studi Putusan Nomor: 01/KPPU-M/2014 )

oleh:
CYNTIA WULANDARI
(1212011079)

HUKUM KEPERDATAAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015

PENGAMBILALIHAN SAHAM PT SUKSES ABADI

KARYA INTI OLEH PT MUARABUNGO PLANTATION


(Studi Putusan Nomor: 01/KPPU-M/2014 )

A. KRONOLOGIS KASUS
PT Muarabungo Plantation berkedudukan di Plaza Mutiara Suite
1101 Lantai 11 Jalan Dr. Ide Anak Agung Gede Kav. E.1.2 Nomor 1 dan 2
Jakarta. PT Muarabungo Plantation merupakan Perseroan Terbatas (PT)
yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Negara Republik Indonesia, dibuktikan dengan Akta Notaris Drajad
Uripto, S.H., Nomor 33 tanggal 31 Juli 2006. Akta pendirian tersebut telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI dalam Surat
Keputusan Nomor: W9-00097HT.01.01 Tahun 2006 tanggal 10 Oktober
2006. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 anggaran dasar perseroan, bahwa
maksud dan tujuan PT Muarabungo Plantation adalah bergerak di bidang
perdagangan dan industri.
PT Muarabungo Plantation dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera
Food, Tbk. dengan kepemilikan saham sebesar 70% dan Tn. Stefanus
Joko Mogoginta sebesar 30%. PT Muarabungo Plantation sendiri memiliki
2 (dua) anak perusahaan, yaitu PT Jatisari Srirejeki dan PT Indo Beras
Unggul yang masing-masing kepemilikan sahamnya sebesar 99,99%. PT
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk juga memiliki anak perusahaan dengan
kepemilikan langsung dan tidak langsung, anak perusahaan yang
dimaksud:
1. PT Tiga Pilar Sejahtera.
2. PT Asianiaga Prakarsatama.
3. PT Naga Mas Sakti Pratama.
4. PT Poly Meditra Indonesia.
5. PT Bumiraya Investindo.

6. PT Bumiraya

Investindo.

PT Bumiraya

Investindo

memiliki

beberapa anak perusahaan antara lain:


a. PT Charindo Palma Oetama.
b. PT Muarabungo Plantation.
c. PT Airlangga Sawit Jaya.
d. PT Mitra Jaya Agro Plan.
e. PT Tugu Palma Sumatera.
f. PT Patra Power Nusantara.
g. PT Balaraja Bisco Paloma. PT Balaraja Bisco Paloma memiliki
anak perusahaan yaitu PT Putra Taro Paloma.
h. PT Jatisari Srirejeki.
i. PT Indo Beras Unggul.
Kemudian PT Muarabungo Plantation melakukan pengambilalihan
saham PT Tandan Abadi Mandiri Inti sebesar 99,96% pada tanggal 22
November 2012 yang disahkan dengan Nomor: AHU-AH.01.10-01248
oleh Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 21 Januari 2013. PT
Tandan Abadi Mandiri

Inti merupakan suatu Perseroan Terbatas yang

didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang


berlaku di Negara Republik Indonesia didirikan berdasarkan Akta Notaris
V. Henry, S.H. Nomor: 11 tanggal 9 Maret 2007 dan berkedudukan di
Surakarta Jawa Tengah. Akta pendirian tersebut telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI berdasarkan Surat
Keputusan Nomor: W9-00411 HT.01.01-TH.2007. Berdasarkan ketentuan
Pasal 3 anggaran dasar perseroan, bahwa maksud dan tujuan PT Tandan
Abadi

Mandiri

Inti

adalah

bergerak

di

bidang

pertambangan,

perdagangan, pembangunan jasa, perindustrian, pengangkutan, pertanian


dan percetakan. PT Tandan Abadi Mandiri Inti dimiliki oleh Hary Tjahjono
dan Rudy Wong Hing Gwan dengan kepemilikan saham Hary Tjahjono
sebesar 80% dan Rudy Wong Hing Gwan sebesar 20%.

Selanjutnya PT Muarabungo Plantation memberikan Laporan


Pemberitahuan pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri

Inti

kepada KPPU pada tanggal 22 Maret 2013 dengan Nomor Register


pemberitahuan A11513. Laporan pemberitahuan pengambilalihan saham
PT Sukes Abadi Karya Inti tersebut menyertakan nilai aset dan nilai
penjualan dari Badan Induk tertinggi (BUIT) serta seluruh badan usaha
yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau
dikendalikan Badan Usaha Pengambilalihan dengan kurun waktu 3 (tiga)
tahun terakhir. Nilai aset yang dimaksud sebesar Rp. 4.371.896.796.172
(Empat Triliun Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Miliar Delapan Ratus
Sembilan Puluh Enam Juta Rupiah Tujuh Ratus Sembilan Puluh Enam
Ribu Seratur Tujuh Puluh Dua Rupiah) dan nilai penjualan sebesar Rp
1.917.618.445.275 (Satu Triliun Sembilan Ratus Tujuh Belas Miliar Enam
Ratus Delapan Belas Juta Empat Ratus Empat Puluh Lima Ribu Dua
Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah).
Berdasarkan Laporan Pemberitahuan tersebut KPPU melakukan
penyelidikan terkait pemberitahuan yang dilaporkan oleh PT Muarabungo
Plantation berkaitan dengan pengambilalihan saham PT Tandan Abadi
Mandiri

Inti. Berdasarkan penyelidikan oleh KPPU PT Muarabungo

Plantation diduga telah melanggar Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5


Tahun 1995 tentang Larangan Praktek Monopoli juncto Pasal 5 Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010.
Dalam Pasal 29 UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli menyatakan bahwa penggabungan atau peleburan badan
usaha, atau pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal
28 yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah
tertentu, wajib diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan
tersebut, serta dalam Pasal 5 PP No. 5 Tahun 2010 yang menyatakan
bahwa Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau

Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai asset


dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan
secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
tanggal telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha,
Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan. Maka
berdasarkan

peraturan

tersebut

PT Muarabungo

Plantation

wajib

mengikuti aturan dari peraturan perundang-undangan yang dimaksud,


namun dalam kenyataannya PT Muarabungo Plantation melakukan
pemberitahuan laporan nilai aset dan nilai penjulan yang melebihi tertentu
atas pengambilalihan saham kepada KPPU melebihi jangka waktu yang
ditentukan, waktu yang ditentukan adalah selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal pengambilalihan, sedangkan PT Muarabungo
Plantation memberikan laporannya kepada KPPU melebihi 18 hari dari
ketentuan tersebut.
Serta besarnya nilai aset dan penjulan yang dilaporkan oleh PT
Muarabungo Plantation kepada KPPU yang melebihi besarnya nilai aset
dan penjualan yang ditentukan besarnya nilai aset Rp. 4.371.896.796.172
(Empat Triliun Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Miliar Delapan Ratus
Sembilan Puluh Enam Juta Rupiah Tujuh Ratus Sembilan Puluh Enam
Ribu Seratur Tujuh Puluh Dua Rupiah) dan nilai penjualan sebesar Rp
1.917.618.445.275 (Satu Triliun Sembilan Ratus Tujuh Belas Miliar Enam
Ratus Delapan Belas Juta Empat Ratus Empat Puluh Lima Ribu Dua
Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah). Sedangkan nilai aset dan
penjualan yang ditentukan berdasarkan Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57
Tahun 2010:
1. Nilai aset badan usaha hasil penggabungan atau peleburan atau
pengambilalihan melebihi Rp 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima
ratus miliar rupiah).

2. Nilai penjualan (omzet) badan usaha hasil penggabungan atau


peleburan atau pengambilalihan melebihi Rp 5.000.000.000.000,00
(lima triliun rupiah).
B. TATA CARA PENANGANAN PERKARA
Tata cara penanganan perkara dugaan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak sehat diatur dalam Pasal 38-46 Undang-Undang
Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat. Tata cara penangan perkara berdasarkan peraturan
tersebut meliputi penanganan perkara berdasarkan laporan pelapor,
laporan pelapor dengan permohonan ganti kerugian, dan inisitif komisi.
Pada

perkara

Nomor:

01/KPPU-M/2014

di

pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri

atas

tentang

Inti oleh PT

Muarabungo Plantation penanganan perkara didasarkan atas inisitif


KPPU. Penanganan perkara berdasarkan inisitif dalam Perkom No. 1
tahun 2010 tentang Tata Cara Penanganan Perkara terdiri atas kajian,
penelitian, pengawasan pelaku usaha, penyelidikan, pemberkasan, sidang
majelis komisi, dan putusan komisi.
Serangkaian tata cara penanganan dalam perkara Nomor: 01/KPPUM/2014 tentang pengambilaliahan saham PT Tandan Abadi Mandiri Inti
oleh PT Muarabungo Plantation antara lain:
1. Komisi setelah melakukan penyelidikan terhadap pemberitahuan
yang dilaporkan oleh PT Muarabungo Plantation berkaitan dengan
pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri .
2. Berdasarkan laporan penyelidikan identifikasi ini, selanjutnya
Komisi membuat laporan keterlambatan pemberitahuan yang
disampaikan dan disetujui oleh Rapat Komisi.
3. Berdasarkan laporan keterlambatan pemberitahuan, kemudian
Komisi melakukan pemeriksaan pendahuluan sesuai pemeriksaan
pendahuluan perkara Nomor: 01/KPPU-M/2014
Penetapan Komisi Nomor:

atas dasar

04/KPPU/Pen/II/2014 penugasan

Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan


pendahuluan perkara pada tanggal 13 Februari 2014.
Dalam Pasal 39 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999, Komisi
sendirilah yang mengatur mengenai jangka waktu pemeriksaan
pendahuluan, yaitu selambat-lambatnya 30 hari setelah Komisi
laporan, yaitu Komisi wajib menetapkan perlu atau tidaknya
dilakukan pemeriksaan lanjutan.
4. Berdasarkan Rapat Komisi

dinyatakan

perlu

melakukan

pemeriksaan lanjutan, pemeriksaan lanjutan pada perkara Nomor:


01/KPPU-M/2014 selanjutnya Komisi menerbitkan Penetapan
Komisi Nomor: 8/KPPU/Pen/III/2014 tanggal 5 Maret 2014 tentang
pemeriksaan lanjutan perkara Nommor 01/KPPU-M/2014. Untuk
melaksanakan pemeriksaan lanjutan tersebut komisi menerbitkan
Keputusan Komisi Nomor 27/KPPU/Kep/III/2014 tanggal 5 Maret
2014 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi
pada Pemeriksaan Lanjutan Perkara.
5. Selanjutnya Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014
menerbitkan

Surat

Keputusan

Majelis

Komisi

Nomor

10/KMK/Kep/III/2014 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan


Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 , yaitu dalam jangka waktu paling
lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal 13 Maret
2014 sampai dengan tanggal 2 April 2014.
Dalam Pasal 43 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 Komisi
sendiri mengatur mengenai pemeriksaan lanjutan selambatlambatnya 60 (enam puluh) hari sejak dilakukan pemeriksaan
pendahuluan dan dapat diperpanjang kembali 30 hari.
6. Setelah jangka waktu pemeriksaan lanjutan berakhir komisi
selanjutnya menilai, menyimpulkan, dan memutuskan perkara
Nomor: 01/KPPU-M/2014 ini komisi menilai berdasarkan laporan
pemberitahuan, penyerahan

dan/atau

pembacaan tanggapan

laporan keterlambatan pemberitahuan oleh PT Muarabungo


Plantation(tidak hadir dengan alasan sakit) namun dilanjutkan
dengan penyerahan daftar saksi beserta alat bukti dari investigator.

7. Setelah

melakukan

menerbitkan

penilian

keputusan

atas

Komisi

perkara

Nomor:

tersebut

komisi

41KPPU/Kep/IV/2014

tanggal 2 April 2014 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai


Majelis Komisi pada Musyawarah Majelis Komisi Perkara, setelah
menyampaikan petikan musyawarah tersebut Majelis Komisi
menganggap telah memiliki bukti dan penilian yang cukup sehingga
dapat mengambil putusan.
8. Majelis Komisi selanjutnya

menjatuhkan

putusan

dengan

pemberian sanksi pada PT Muarabungo Plantation melalui


musyawarah dalam Majelis Komisi pada Rabu 2 April 2014.
Pembacaan Putusan Komisi dibacakan di muka persidangan yang
dinyatakan terbuka untuk umum pada Selasa tanggal 8 April 2014
oleh Majelis Komisi Majelis Komisi yang terdiri dari R. Kurnia
Syaranie, S.H.,M.H. sebagai Ketua Majelis Komisi; Prof. Dr. Tresna
P.Soemardi, S.E.,M.S. dan Munrokhim Misanam, M.A.,Ec.Ph.D..
masing-masing sebagai Anggota Majelis Komisi, dengan dibantu
oleh Jafar Aly Barsyan, S.H. dan Yanti Cristine, S.H.. masingmasing sebagai Panitera.

C. PUTUSAN
Majelis KPPU memutuskan:
1. Menyatakan bahwa PT Muarabungo Plantation terbukti secara sah
dan meyakinkan melanggar Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat.
2. Menghukum PT Muarabungo Plantation membayar denda sebesar
Rp Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) yang harus disetor ke
Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di
bidang

persaingan

Persaingan

Usaha

usaha

Satuan

melalui

Bank

Kerja

Komisi

Pemerintah

Pengawas

dengan

kode

penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang


Persaingan Usaha).
3. Memerintahkan PT Muarabungo Plantation setelah melakukan
pembayaran denda, maka salinan bukti pembayaran denda
tersebut dilaporkan dan diserahkan ke KPPU.
ANALISIS PUTUSAN KPPU PERKARA NOMOR 01/KPPU-M/2014
(Tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 juncto Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 terkait
Pengambilalihan Saham PT Tandan Abadi Mandiri Oleh PT Muarabungo
Plantation)

D. ANALISIS PUTUSAN DAN KESIMPULAN


Dalam perkara Nomor: 01/KPPU-M/2014 yang menjadi objek
perkara adalah keterlambatan pemberitahuan Pengambilalihan Saham PT
Tandan Abadi Mandiri Oleh PT Muarabungo Plantation. Identitas terlapor
adalah PT Muarabungo Plantation yang beralamat kantor di Alun Graha
Suite 1 Nomor 10 Jalan Prof Soepomo Nomor 33 Tebet Jakarta Selatan.
Mengenai pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri Inti
oleh PT Muarabungo Plantation ditemukan bahwa adanya Laporan
Keterlambatan Pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 22 Maret
2013, atas laporan tersebut ditemukan fakta bahwa PT Muarabungo
Plantation telah membeli 99,96% (sembilan puluh sembilan koma
sembilan puluh enam persen) saham PT Tandan Abadi Mandiri

Inti

dengan nilai transaksi Rp. 249.900.000,- (Dua Ratus Empat Puluh


Sembilan Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah). Nilai asset gabungan hasil
Pengambilalihan Saham dihitung hingga Badan Usaha Induk Tertinggi
(BUIT) adalah sebesar Rp 4.371.896.796.172,00 (Empat Triliun Tiga
Ratus Tujuh Puluh Satu Miliar Delapan Ratus Sembilan Puluh Enam Juta

Tujuh Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Seratus Tujuh Puluh Dua Rupiah)
dan nilai penjualan gabungan hasil Pengambilalihan Saham dihitung
hingga BUIT adalah sebesar Rp 1.917.618.445.275 (Satu Triliun Sembilan
Ratus Tujuh Belas Miliar Enam Ratus Delapan Belas Juta Empat Ratus
Empat Puluh Lima Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah.
Kemudian Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa dalam Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999

tentang Penggabungan atau peleburan badan

usaha, atau pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau nilai
penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib diberitahukan
kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak
tanggal

penggabungan,

peleburan

atau

pengambilalihan

tersebut.
b. Bahwa dalam Pasal 1 Ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 57
Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan
Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan Yang Dapat
Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat yang dimaksud pengambilalihan adalah
perbuatan hukum yang dilakukan oleh Pelaku Usaha untuk
mengambilalih saham Badan Usaha yang mengakibatkan
beralihnya pengendalian atas Badan Usaha tersebut.
c. Bahwa dalam Pasal 5 Ayat (1) PP Nomor 57 Tahun 2010 Pasal
5 Ayat 1 Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan
Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan lain yang
berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah
tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling
lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif
secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan
Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan.

d. Bahwa berdasarkan fakta persidangan, proses akuisisi PT


Tandan Abadi Mandiri Inti oleh Terlapor dilakukan pada tanggal
22 November 2012, dan berlaku efektif secara hukum melalui
Surat Dirjen AHU Kemenkumham pada tanggal 21 Januari
2013. Namun pada kenyatannya, Terlapor melakukan laporan
terkait pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri Inti ke
KPPU pada tanggal 22 Maret 2013.
e. Bahwa

berdasarkan

Plantation

harus

ketentuan
sudah

tersebut

melaporkan

PT Muarabungo
kepada

pengambilalihan PT Tandan Abadi Mandiri

KPPU

Inti selambat-

lambatnya pada tanggal 4 Maret 2013.


f. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor telah melakukan
keterlambatan

dalam

pelakukan

pemberitahuan

pengambilalihan saham kepada KPPU selama 13 (tiga belas)


hari.
Setelah mempertimbangkan hal-hal yang menjadi dasar dalam
perkara ini dilakukan pemenuhan unsur Pasal 29 Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1999 sebagaimana dugaan Majelis kepada Terlapor. Menimbang
bahwa Pasal 29 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 berbunyi sebagai
berikut:

(1)

Penggabungan

atau

Peleburan

badan

usaha

atau

pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang


berakibat nilai asset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu,
wajib memberitahukan kepada Komisi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal penggabungan, peleburan, atau pengambilalihan
tersebut (2) Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai
penjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Untuk membuktikan terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran Pasal
29 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999, maka Majelis Komisi perlu
dipertimbangkan unsur-unsur Pasal 28 Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1999 terlebih dahulu karena memiliki keterkaitan dengan Pasal 29


tersebut. Unsur tersebut terbagi atas unsur pengambilalihan saham, unsur
nilai aset dan/atau nilai penjualan yang melebihi jumlah tertentu dan unsur
keterlambatan melakukan pemberitahuan kepada Komisi.
1. Unsur pengambilalihan saham didasarkan:
a. Pasal 28 ayat (2) yang menyatakan Pelaku usaha dilarang
melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain apabila
tindakan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
b. Pasal 28 ayat (3) yang menyatakan Ketentuan lebih lanjut
mengenai penggabungan atau peleburan badan usaha yang
dilarang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dan
ketentuan mengenai pengambilalihan saham perusahaan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur dalam Nomor
57 Tahun 2010.
c. Pengambilalihan berdasarkan pasal 1 ayat (3) Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 adalah Perbuatan hukum
yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk mengambilalih
saham

badan

usaha

yang

mengakibatkan

beralihnya

pengendalian atas badan usaha tersebut.


d. Bahwa

berdasarkan

uraian

tersebut

terbukti

terjadi

pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh


Terlapor yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas
PT Tandan Abadi Mandiri.
2. Unsur nilai aset dan/atau nilai penjualan yang melebihi jumlah

tertentu:
a. Bahwa Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010
mengatur nilai asset badan usaha hasil penggabungan atau
peleburan

atau

pengambilalihan

melebihi

Rp.

2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah)

atau

nilai

penjualan

penggabungan

atau

(omset)

badan

peleburan

atau

usaha

hasil

pengambilalihan

melebihi Rp 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah).


b. Bahwa berdasarkan uraian pengambilalihan saham PT
Tandan Abadi Mandiri , oleh Terlapor berakibat nilai aset
melebihi jumlah tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010.
3. Unsur keterlambatan melakukan pemberitahuan kepada Komisi:
a. Bahwa berdasarkan Pasal 29 ayat (1) Undang Undang
Nomor 5 tahun 1999 Pengambilalihan saham sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau
nilai

penjualannya

melebihi

jumlah

tertentu,

wajib

memberitahukan kepada Komisi selambat-lambatnya 30


(tiga puluh hari) sejak tanggal pengambilalihan tersebut.
b. Bahwa pengambilalihan PT Tandan Abadi Mandiri oleh PT
Muarabungo Plantation(Terlapor) berlaku efektif secara
hukum pada tanggal 15 Oktober 2012, Namun pada
kenyataannya

PT

Muarabungo

Plantation(Terlapor)

melakukan pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 18


Maret

2013

keterlambatan

sehingga
dalam

terlapor
melakukan

telah

melakukan

pemberitahuan

pengambilalihan selama 76 (tujuh puluh enam) hari dengan


demikian unsur keterlambatan melakukan pemberitahuan
kepada Komisi terpenuhi.
Maka kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh selama
pemeriksaan dan analisa pemenuhan unsur pasal diatas, PT Muarabungo
Plantation terbukti:
1. Benar telah melakukan pengambilalihan saham PT Tandan Abadi
Mandiri Inti dan nilai aset gabungan yang nilai assetnya melebihi

jumlah tertentu sebagaimana diatur dalam PP Nomor 57 Tahun


2010.
2. Benar adanya keterlambatan melakukan pemberitahuan kepada
Komisi setelah efektif yuridis pengambilalihan saham PT Tandan
Abadi Mandiri Inti.

Anda mungkin juga menyukai