oleh:
CYNTIA WULANDARI
(1212011079)
HUKUM KEPERDATAAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
A. KRONOLOGIS KASUS
PT Muarabungo Plantation berkedudukan di Plaza Mutiara Suite
1101 Lantai 11 Jalan Dr. Ide Anak Agung Gede Kav. E.1.2 Nomor 1 dan 2
Jakarta. PT Muarabungo Plantation merupakan Perseroan Terbatas (PT)
yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Negara Republik Indonesia, dibuktikan dengan Akta Notaris Drajad
Uripto, S.H., Nomor 33 tanggal 31 Juli 2006. Akta pendirian tersebut telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI dalam Surat
Keputusan Nomor: W9-00097HT.01.01 Tahun 2006 tanggal 10 Oktober
2006. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 anggaran dasar perseroan, bahwa
maksud dan tujuan PT Muarabungo Plantation adalah bergerak di bidang
perdagangan dan industri.
PT Muarabungo Plantation dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera
Food, Tbk. dengan kepemilikan saham sebesar 70% dan Tn. Stefanus
Joko Mogoginta sebesar 30%. PT Muarabungo Plantation sendiri memiliki
2 (dua) anak perusahaan, yaitu PT Jatisari Srirejeki dan PT Indo Beras
Unggul yang masing-masing kepemilikan sahamnya sebesar 99,99%. PT
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk juga memiliki anak perusahaan dengan
kepemilikan langsung dan tidak langsung, anak perusahaan yang
dimaksud:
1. PT Tiga Pilar Sejahtera.
2. PT Asianiaga Prakarsatama.
3. PT Naga Mas Sakti Pratama.
4. PT Poly Meditra Indonesia.
5. PT Bumiraya Investindo.
6. PT Bumiraya
Investindo.
PT Bumiraya
Investindo
memiliki
Mandiri
Inti
adalah
bergerak
di
bidang
pertambangan,
Inti
peraturan
tersebut
PT Muarabungo
Plantation
wajib
perkara
Nomor:
01/KPPU-M/2014
di
atas
tentang
Inti oleh PT
atas dasar
04/KPPU/Pen/II/2014 penugasan
dinyatakan
perlu
melakukan
Surat
Keputusan
Majelis
Komisi
Nomor
dan/atau
pembacaan tanggapan
7. Setelah
melakukan
menerbitkan
penilian
keputusan
atas
Komisi
perkara
Nomor:
tersebut
komisi
41KPPU/Kep/IV/2014
menjatuhkan
putusan
dengan
C. PUTUSAN
Majelis KPPU memutuskan:
1. Menyatakan bahwa PT Muarabungo Plantation terbukti secara sah
dan meyakinkan melanggar Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat.
2. Menghukum PT Muarabungo Plantation membayar denda sebesar
Rp Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) yang harus disetor ke
Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di
bidang
persaingan
Persaingan
Usaha
usaha
Satuan
melalui
Bank
Kerja
Komisi
Pemerintah
Pengawas
dengan
kode
Inti
Tujuh Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Seratus Tujuh Puluh Dua Rupiah)
dan nilai penjualan gabungan hasil Pengambilalihan Saham dihitung
hingga BUIT adalah sebesar Rp 1.917.618.445.275 (Satu Triliun Sembilan
Ratus Tujuh Belas Miliar Enam Ratus Delapan Belas Juta Empat Ratus
Empat Puluh Lima Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah.
Kemudian Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa dalam Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999
penggabungan,
peleburan
atau
pengambilalihan
tersebut.
b. Bahwa dalam Pasal 1 Ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 57
Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan
Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan Yang Dapat
Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat yang dimaksud pengambilalihan adalah
perbuatan hukum yang dilakukan oleh Pelaku Usaha untuk
mengambilalih saham Badan Usaha yang mengakibatkan
beralihnya pengendalian atas Badan Usaha tersebut.
c. Bahwa dalam Pasal 5 Ayat (1) PP Nomor 57 Tahun 2010 Pasal
5 Ayat 1 Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan
Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan lain yang
berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah
tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling
lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif
secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan
Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan.
berdasarkan
Plantation
harus
ketentuan
sudah
tersebut
melaporkan
PT Muarabungo
kepada
KPPU
Inti selambat-
dalam
pelakukan
pemberitahuan
(1)
Penggabungan
atau
Peleburan
badan
usaha
atau
badan
usaha
yang
mengakibatkan
beralihnya
berdasarkan
uraian
tersebut
terbukti
terjadi
tertentu:
a. Bahwa Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010
mengatur nilai asset badan usaha hasil penggabungan atau
peleburan
atau
pengambilalihan
melebihi
Rp.
atau
nilai
penjualan
penggabungan
atau
(omset)
badan
peleburan
atau
usaha
hasil
pengambilalihan
penjualannya
melebihi
jumlah
tertentu,
wajib
PT
Muarabungo
Plantation(Terlapor)
2013
keterlambatan
sehingga
dalam
terlapor
melakukan
telah
melakukan
pemberitahuan