ep u ep
dan
ah
gu
memeriksa perkara perdata khusus (Kepailitan) dalam tingkat kasasi telah memutuskan TIM LIKUIDASI LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN, beralamat di
ng
MAHKAMAH AG UNG
Lot 9, Jalan Jend. Sudirman, Kav. 52 , Jakarta, diwakili oleh FIRDAUS ini memberi kuasa kepada: BAMBANG SUKARDI PUTRA, dan kawankawan, Kepala Divisi Litigasi dan para Staf pada Lembaga Penjamin
am
Simpanan, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 13 September 2011, No. SRKA.009/ke/ix/2011; Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I;
ah k
terhadap:
SAHRONI, SH., selaku Kurator PT. Cideng Makmur Pratama (Dalam Pailit), beralamat di Kantor Hukum Siadari & Partners, Gedung Manggala Wanabakti Blok IV, 7th Floor, Room 718, Jalan Jend. Gatot
2011 Jo. putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat khusus tanggal 10 Juli 2009 ; Termohon Kasasi dahulu Penggugat;
ah
Malahayati No. 138 Teluk Betung, Kota Bandar Lampung, Propinsi Lampung; Mahkamah Agung tersebut ; Turut Termohon Kasasi dahulu Tergugat II; Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
ka
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat Pemohon Kasasi dan Turut Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat I dan Tergugat II di muka persidangan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pokoknya atas dalil-dalil :
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 1
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
P U T U S A N
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Pailit) yang diangkat berdasarkan Penetapan Majelis Hakim Jo. Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
gu
2009, yang mempunyai hak untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap permasalahan yang menyangkut harta pailit PT. Cideng Makmur Pratama (Dalam Pailit),
2004 tentang Kepailitan dan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 26 ayat (1) UU Kepailitan :
ah
Tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta pailit harus diajukan oleh atau terhadap Kurator; ; 2 Bahwa Tergugat I adalah Pihak yang di tunjuk berdasarkan Penjamin Simpanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.: 3 Tahun 2008 yang berfungsi sesuai Bab III Pasal 4 adalah sebagai berikut : a
am
ah k
ep
b a
A gu ng
Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, a Merumuskan simpanan; dan ; b Melaksanakan simpanan ; dan menetapkan
ah
lik
turut aktif
Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b, Lembaga Penjamin Simpanan mempunyai tugas sebagai berikut : Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka memelihara stabilitas sistem perbankan ;
ka
ah
a b
Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaian Bank Gagal (bank resolution) yang tidak berdampak sistemik; dan ;
ep
ub
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 2
es
In do ne si
penjaminan
ub lik
In do ne si a
sebagaimana
ng
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Nilai Simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank paling
ng
banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta Rupiah), tetapi Sejak 13 Oktober adalah paling banyak sebesar
2008, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar Rupiah) ;
Perubahan besaran nilai simpanan yang dijamin ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dan selanjutnya dilaporkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat ;
ah
Penyesuaian besaran nilai simpanan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah setelah dikonsultasikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat ;
am
3. Bahwa Tergugat II adalah Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan Undang-Undang No.: 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.: 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan adalah melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. B. Alasan pemilihan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai
ah k
ep
A gu ng
Bahwa berdasarkan pasal 306 UU Kepailitan dinyatakan bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara yang menjadi lingkup tugas Pengadilan Niaga ;
Berdasarkan pasal 3 ayat (1) UU Kepailitan dinyatakan bahwa Putusan dan permohonan dan hal-hal lain yang berkaitan dan atau diatur dalam Undang Undang hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum Debitor ;
ah
diatur bahwa yang dimaksudkan sebagai Pengadilan adalah Pengadilan Niaga dalam lingkungan Peradilan Umum ; 4 Bahwa PT. Cideng Makmur Pratama (Dalam Pailit)
ka
ah
R
Lampung ;
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 3
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
gu
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
1999 menyatakan bahwa kota Bandar Lampung berada dalam wilayah kewenangan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat ;
Dengan demikian pengajuan gugatan melawan hukum ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karenanya harus diterima ; a Bahwa salah
C Latar belakang:
PT. satu
ah
ub lik
1000019305
Pratama (Dalam Pailit) merupakan nasabah penyimpan, Rp. dengan Nomor Rekening Tabungan sebesar
am
2.793.634.146,00 (dua milyar tujuh ratus sembilan puluh tiga juta enam ratus tiga puluh empat ribu seratus empat puluh enam Rupiah) di Tergugat II yang sejak tanggal 24 Maret 2009 telah dicabut izin usahanya berdasarkan Keputusan No.: 11/15//Kep.GBI/2009 ;
ah k
ep
Bank Indonesia, Keputusan GBI b Bahwa sejak dicabutnya ijin usaha Tergugat II maka Simpanan milik PT. Cideng Makmur Pailit) (Dalam I
ah
lik
dikarenakan yang
ka
ub
c
ah
ep
dinyatakan bahwa setiap simpanan nasabah pada Bank Perkreditan Rakyat peserta Penjaminan adalah dijamin dan dibayarkan sepanjang
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 4
es
In do ne si
Pratama beralih
A gu ng
In do ne si a
Cideng Makmur
gu
ng
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ep u
d
b
pengajuan klaim tidak melebihi batas waktu 5 (lima) tahun ; Bahwa Pratama dinyatakan Niaga pada PT. Cideng (Dalam
gu
Putusan MajelisHakim Pengadilan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Perkara No.: 35/ Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst, tertanggal e Bahwa 5 Agustus sejak tersebut, (Putusan Palit) ; terhitung Palit tanggal maka Putusan 2009
ah
am
ah k
ep
ub lik
pasal-pasal Debitur Pratama PT. Pasal 1 ayat (1) UU Kepailitan : Pasal 24 ayat (1) UU Kepailitan : Pasal 69 ayat (1) UU Kepailitan :
terhadap seluruh asset kekayaan Debitur Pailit berlaku ketentuanketentuan Pasal 1 ayat (1), Pasal 24 ayat (1), Pasal 69 ayat (1) serta Pasal 98 UU Kepailitan, yang inti tersebut adalah mengatur tentang kewenangan
A gu ng
untuk menguasai dan mengurus seluruh harta kekayaan beralih dari Cideng (Dalam Pailit) Makmur
Kami selaku Kurator yang diangkat berdasarkan Putusan Pailit tersebut, sebagaimana dikutip di bawah ini :
ah
Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;
ka
Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit, sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan ;
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 5
es
In do ne si
kepada
In do ne si a
Makmur Pailit) telah pailit berdasarkan
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
pailit. ;
Pasal 98 UU Kepailitan :
Sejak mulai pengangkatannya, Kurator harus melaksanakan semua upaya untuk mengamankan harta pailit dan menyimpan semua surat, dokumen, uang,
gu
perhiasan, efek, dan surat berharga lainnya dengan memberikan tanda terima. ; f
Bahwa Penggugat selaku Kurator dalam melaksanakan amanat yang diberikan dalam Undang-undang
ah
ub lik
Kepailitan Kewajiban
am
telah melakukan berbagai upaya untuk menemukan dan mencari Boedel Pailit yang pada akhirnya diketahui bahwa debitur pailit mempunyai simpanan sebesar Rp.
ah k
ep A gu ng
g
2.793.634.146,00 (dua milyar tujuh ratus sembilan puluh tiga juta enam ratus tiga puluh empat ribu seratus
empat puluh enam Rupiah) dalam rekening No. 1000019305 yang terdapat di Tergugat II yang sampai saat ini proses penanganannya telah diambil alih oleh Tergugat I ;
ah
ka
ub ep R
simpanan yang
kami
lik
sangat PT. dengannya
Mengingat
informasi yang berarti mengenai perkembangan keberadaan Cideng akan Makmur terdapat
ah
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 6
es
In do ne si
Undang-Undang membutuhkan
In do ne si a
ng
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ep u
h i
b
dari PT. Cideng Makmur Pratama (Dalam Pailit) ; proses Bahwa sampai dengan saat ini kepailitan PT.
gu
telah berlangsung lebih dari 1 (satu) ada perkembangan yang berarti mengenai simpanan PT. Cideng
ah
am
ub lik
oleh Tergugat I ; kewenangannya Penggugat
ah k
ep
pengembalian simpanan PT. Cideng Makmur Pratama (Dalam Pailit) telah mendapatkan izin dari Hakim Pengawas untuk mengajukan
A gu ng
Gugatan perbuatan melawan hukum kepada Tergugat I dan Tergugat II berdasarkan Penetapan No. Pailit/2009/PN.Niaga. tertanggal 10 Mei 2011 ;
ah
Tiap-tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk Berdasarkan ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata tersebut, unsur perbuatan melawan hukum adalah sebagai berikut : a b Adanya Perbuatan (melawan Hukum/onrechtmatig) ; Adanya Kerugian (Schadel), antara tindakan dan kerugian harus ada mengganti kerugian tersebut ;
ka
ah
ep
ub
lik
diatur menurut ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 7
es
In do ne si
35/ Jkt.Pst.,
In do ne si a
Cideng
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
7 Juli 1996, ditetapkan bahwa Penggugat harus membuktikan adanya unsur-unsur sebagai berikut :
gu
ah
ng
perbuatan melawan hukum menurut ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata, yakni 1
Hubungan Kausal, adanya hubungan kausalitas atau sebab akibat antara kerugian pihak Penggugat dengan kesalahan atau perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat ;
am
Berdasarkan Putusan Hoge Raad Negeri Belanda tanggal 31 Januari 1919 1919 mengenai pengertian perbuatan melawan hukum ( Onrechtmatige daad) : Pengertian Onrechtmatige daad termasuk pula perbuatan yang memperkosa suatu hak orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukum si pembuat sendiri atau
ah k
ep
ah
A gu ng
Kealpaan berbuat, yang melanggar hak orang lain atau bertentangan dengan
kewajiban hukum si pelaku atau melanggar kesusilaan ataupun bertentangan dengan kepatutan yang harus diindahkan dalam pergaulan masyarakat tentang orang lain atau barang ;
Bahwa Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum yakni terhadap Undang-Undang No.: 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ;
ka
Penggugat selaku Kurator berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas No.: 35/ Pailit/2009/PN.Jkt.Pst tertanggal 26 Oktober 2009 telah menunjuk Kantor Hukum Hanis & Hanis yang beralamat kantor di Gedung Sarinah Lt. 12, Jl. M.H. Thamrin No. 11, Jakarta Pusat 10350 untuk melakukan penagihan dan/atau klaim
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 8
es
In do ne si
maka
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa Kantor Hukum Hanis & Hanis tersebut telah mengajukan klaim kepada Oktober 2009 dengan perihal Pengajuan Klaim ;
gu
Bahwa atas surat tersebut Tergugat I telah menanggapi dengan surat No.: S.680/ Nasabah Tergugat II atas nama PT. Cideng Makmur Pratama, yang pada intinya pada Tergugat II melalui mekanisme penjaminan,
KE/X/2009 tertanggal 28 Oktober 2009 dengan perihal Penyelesaian Simpanan memberitahukan bahwa penyelesaian simpanan atas nama PT. Cideng Makmur ditunda
Pratama
ah
Bahwa sampai dengan diajukannya Gugatan Perbuatan Melawan Hukum ini Tergugat I belum juga memberikan kepastian mengenai Simpanan PT. Cideng Makmur Pratama yang tersimpan di Tergugat II ;
am
ah k
Bahwa dengan tidak dapatnya Penggugat menguasai asset Debitur Pailit berupa simpanan dalam Rekening No. 1000019305 yang terdapat di Tergugat II, maka Penggugat telah mengalami kerugian berupa hilangnya kesempatan
ep
ah
A gu ng
2.793.634.146,- (dua milyar tujuh ratus sembilan puluh tiga juta enam ratus
seluruh bunga dari simpanan tersebut yang akan diperhitungkan sejak tanggal
masuk sampai dengan dibayarkannya bunga dimaksud nantinya, yang besarnya adalah 6% per tahun, sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung ;
yang tidak segera mengembalikan simpanan atas nama PT. Cideng Makmur Pratama ; b c Kerugian, adanya kerugian yang ditimbulkan pada diri Penggugat dikarenakan Penggugat tidak dapat memaksimalkan boedel pailit ; Kesalahan dan Kelalaian, adanya kesalahan atau kelalaian Tergugat I yang telah mengetahui adanya Kepailitan PT. Cideng Makmur Pratama namun tidak segera untuk menyelesaikan proses pengembalian boedel pailit ;
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 9
es
In do ne si
ub lik
ng
In do ne si a
kepada Tergugat I atas simpanan PT. Cideng Makmur Pratama (Dalam Pailit)
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
pihak Penggugat berupa tidak dapat dimaksimalkannya boedel pailit dengan lambatnya proses pengembalian boedel pailit ;
ah
gu
No.:
ng
No.: 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, dan oleh karenanya merupakan peserta
Program Penjaminan Simpanan mengatur bahwa : Pasal 29 Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan :
Saldo yang dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 untuk setiap nasabah pada suatu Bank adalah paling tinggi Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar Rupiah) ; Oleh karena itu, Penggugat selaku Kurator dalam usaha pengembalian simpanan PT. Cideng Makmur Pratama (Dalam Pailit) yang terdapat di Tergugat II yang saat ini penjaminan yang telah diatur tesebut, yang pada nantinya akan terdapat kejelasan mengenai boedel pailit PT. Cideng Makmur Pratama (Dalam Pailit) ; Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, Penggugat mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili pengurusannya telah diambil alih oleh Tergugat I berhak untuk mendapatkan nilai
am
ah k
ep
ah
A gu ng
perkara ini, berkenan memberikan putusan sebagai berikut : Primair: 1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2 3
Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ; Memerintahkan kepada Tergugat I untuk mengembalikan uang simpanan PT. sembilan puluh tiga juta enam ratus tiga puluh empat ribu seratus empat puluh enam Rupiah) ditambah bunga sebesar 6 % (enam persen) per tahun kepada Pratama (Dalam Pailit) yang harus dibayar oleh Tergugat I setelah dikabulkannya gugatan ini ;
Cideng Makmur Pratama sejumlah Rp. 2.793.634.146,- (dua milyar tujuh ratus
ka
Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
ah
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 10
es
Subsidair :
ep
ub
lik
In do ne si
ub lik
In do ne si a
Undang-Undang
Hubungan Kausal, adanya hubungan kausalitas atau sebab akibat antara kerugian
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Hukum ; 3
ditambah bunga sebesar 6 % (enam persen) per tahun kepada Penggugat untuk
ah
gu
dimasukkan ke dalam boedel pailit PT. Cideng Makmur Pratama (Dalam Pailit)
Menyatakan sisa uang simpanan sejumlah Rp. 793.634.146,- (tujuh ratus sembilan puluh tiga juta enam ratus tiga puluh empat ribu seratus empat puluh enam Rupiah) ditambah bunga sebesar 6 % (enam persen) per tahun sebagai
Pailit) yang harus dibayar oleh Tergugat I setelah selesainya proses Likuidasi ; 5 Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; Subsidair: bono) ;
am
ah k
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengambil putusan, yaitu putusan No. 05/Gugatan Lain-lain/2011/ PN.Niaga.Jkt.Pst, tanggal 12 September 2011 yang amarnya sebagai berikut:
ep
PT Cideng
Apabila Majelis berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
A gu ng
2 3
Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum ; Makmur Memerintahkan kepada Tergugat I untuk mengembalikan uang Pratama sejumlah Rp.
simpanan
2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) kepada Penggugat untuk dimasukkan ke dalam boedel pailit PT Cideng Makmur Pratama dikabulkan gugatan ini; (Dalam Pailit) yang harus dibayar oleh Tergugat I setelah
ah
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 791.000,- (tujuh ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Tergugat perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 13 September 2011 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 19 September 2011 sebagaimana ternyata dari tanda terima permohonan kasasi No. 53 Kas/Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst jo. No. 05/Gugatan Lain-lain/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst., No. 35/Pailit/2009/
ka
ah
ep
ub
lik
ng
PN.Niaga.Jkt.Pst., yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Hal. 11 dari 29 hal. Put. No.671 K/Pdt.Sus/2011
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 11
es
In do ne si
ub lik
hutang Tergugat I dan Tergugat II kepada PT. Cideng Makmur Pratama (Dalam
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri tersebut pada hari itu juga ;
September 2011 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat I selaku Pemohon
ah
gu
Kasasi, diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 27 September 2011;
diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Kreditur Lain dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : I Eksepsi Mengenai Kewenangan Mengadili.
am
Pengadilan Niaga Tidak Berwenang Mengadili Perkara Terkait Simpanan Nasabah 1 Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan putusan sela yang dibacakan dalam sidang yang terbuka untuk umum pad a tanggal 9 Agustus 2011 menyatakan "bahwa proses kepailitan bersifat lex spesialis dalam proses penyelesaian utang
ah k
ep
dari Pasal 50
dan PKPU yang ditampung pada pengadilan niaga yang ada pada pengadilan.
ah
A gu ng
Sifat
khusus
kepailitan
tersebut
dilihat dari UU Kepailitan pasal 1 angka 1, pasal 16, pasal 28, pasal 29, pasal 31,
pasal 34, pasal 36, pasal 39, pasal 235, dan pasal pasal lainnya yang undang kepailitan, umpamanya pemegang hak tanggungan harus menghentikan dilaksanakan";
menyebabkan ketentuan perundang-undangan lainnya tunduk pada undanghaknya untuk dilaksanakan sampai insolvensi, setelah itu baru bisa
hukum. Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I telah menjelaskan di dalam eksepsinya mengenai kekhususan UU LPS, dapat dilihat pada Pasal 50 UU LPS yang mengatur mengenai kewenangan Pengadilan Niaga dalam UU LPS yang berbunyi :
ka
Dalam hal terdapat sengketa dalam proses likuidasi, maka sengketa dimaksud diselesaikan melalui Pengadilan Niaga sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga dengan adanya Pasal tersebut telah menyatakan secara tegas (Expresis Verbis) bahwa yang menjadi kewenangan Pengadilan Niaga di dalam UU LPS
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 12
es
In do ne si
dapat
ub lik
ng
In do ne si a
Negeri Jakarta Pusat, permohonan mana disertai dengan memori kasasi yang memuat
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Pdt.G/2010/PN.TK, dimana dalam putusan pengadilan menyatakan bahwa yang berwenang mengadili perkara sengketa proses likuidasi adalah Pengadilan Niaga Tanjungkarang tidak berwenang mengadili sengketa proses likuidasi.
ah
gu
Sedangkan untuk perkara a quo tentang sengketa pembayaran klaim telah diatur
tersendiri pula di dalam Pasal 16 UU LPS. Perkara a quo merupakan sengketa yang lebih luas cakupannya, yakni yang terkait dengan sengketa pembayaran
klaim penjaminan, yang memerlukan pembuktian yang tidak sederhana dan tidak pembuktiannya sederhana dan mudah, sehingga berkaitan dengan hal tersebut terhadap perkara klaim penjaminan simpanan tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dipersyaratkan dalam mengajukan dan untuk diperiksa di Pengadilan Niaga.
ng
oleh karenanya pengadilan umum dalam hal ini Pengadilan Negeri Kelas 1A
am
Selanjutnya dalam hal nasabah penyimpan merasa dirugikan dalam hal klaim UU LPS maka yang bersangkutan diberikan tat a cara penyampaian keberatan sebagaimana diatur dalam Pasal 20 UU LPS, salah satunya adalah ayat (1) huruf b mengenai penyelesaian sengketa klaim penjaminan LPS yang berbunyi : ... b. melakukan upaya hukum melalui pengadilan.
ah k
ep
penjaminan simpanan sebagaimana diatur secara khusus dalam Pasal 19 ayat (1)
ah
A gu ng
Negeri, dan jika terkait dengan putusan pejabat tata usaha negara berupa hasil
kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara pada Pengadilan Tata Usaha Negara.
Dengan kata lain, terhadap kedua macam sengketa tersebut di atas menjadi Pemeriksaan terhadap sengketa klaim penjaminan yang diperiksa di Pengadilan
Niaga secara absolut bertentangan dengan kewenangan mengadili (Exceptio eclinatoria); Oleh karenanya putusan sela Majelis Hakim yang menolak eksepsi absolut dari dan merugikan kepentingan hukum Pemohon Kasasi/Dahulu Tergugat I, atas dasar tersebut kami mohon Majelis Hakim Agung untuk membatalkan putusan sela pada tingkat pertama.
ka
ah
ep
ub
lik
2 Bahwa boedel pailit pada suatu badan hukum (perseroan) yang dipailitkan
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 13
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
Terhadap Pasal tersebut telah diterapkan di dalam Putusan Sela Nomor 07/
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
simpanan pada Tergugat II, dimana Tergugat II merupakan badan hukum yang
menjalankan usaha di bidang perbankan, yang tentunya mengacu kepada usahanya/dilikuidasi akan menimbulkan hak bagi PT Cideng Makmur Pratama
ah
gu
UU LPS. Bahwa secara tegas kedudukan hukum Termohon KasasiIDahulu (DL) sehingga hubungan hukum dengan Pemohon Kasasi/ Dahulu Tergugat I
sebagai penjamin simpanan dari nasabah penyimpan, bukan hubungan hukum tabungan per tanggal 1 Oktober 2008 sampai dengan 31 Oktober). Sekali lagi Pemohon KasasilDahulu Tergugat I tegaskan pemenuhan semua
am
kewajiban terhadap bank dalam likuidasi in casu Tergugat II terhadap simpanan yang terdaftar di boedel pailit sebesar Rp. 2.793.634.146- (dua milyar tujuh ratus sembilan puluh tiga juta enam ratus tiga puluh empat ribu seratus empat puluh enam rupiah) bukan menjadi tanggung jawab pemenuhan kewajiban bank oleh Pemohon Kasasi/Dahulu Tergugat I karena Pemohon Kasasi/Dahulu Tergugat I hanya mengambil-alih hak dan wewenang pemegang saham. Hal tersebut sebagaimana diatur secara terang dan
ah k
ep
A gu ng
"LPS mengambil alih dan menjalankan segala hak dan wewenang pemegang tanggung jawab pemegang saham dalam pemenuhan kewajiban bank sesudah
saham, termasuk hak dan wewenang RUPS dalam proses likuidasi. Namun,
II. Eksepsi Mengenai Gugatan Termohon Kasasi/Dahulu Penggugat Error in Persona. 40 baris ke-15 menyatakan sebagai berikut :
ah
"Menimbang bahwa eksepsi Tergugat I dan Tergugat II diatas secara keseluruhannya adalah mengenai penggabungan gugatan antara Tim Likuidasi dengan Lembaga Penjamin Simpanan dan keraguan Penggugat tentang gugatannya apakah perbuatan melawan hukum (PMH) atau Tripanca sebagai tergugat dalam gugatan ini"; Dengan dicabut izin usahanya Tergugat II maka secara hukum Tergugat II telah dibubarkan dan dalam status likuidasi, sehingga terhadap kewajiban pencairan aset dan penagihan piutang dilakukan oleh Tim Likuidasi (Pasal 53 UU LPS) wanprestasi serta kekeliruan Penggugat karena telah menarik PT BPR
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 14
es
In do ne si
ub lik
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
LPS.
ah
gu
likuidasi dalam segala hal yang berkaitan dalam penyelesaian hak dan kewajiban bank tersebut (Pasal 46 UU LPS).
Oleh karenanya pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama (Judex Facti) yang
menyatakan secara keseluruhannya adalah mengenai penggabungan gugatan antara Tim Likuidasi dengan Lembaga Penjamin Simpanan adalah pemahaman
bantahannya Pemohon Kasasi/Dahulu Tergugat I telah menjelaskan perbedaan subyek hukum antara "Tim Likuidasi" dengan "Lembaga Penjamin Simpanan" yang memiliki tugas dan kewenangan serta kedudukan yang berbeda sebagaimana diatur dalam UU LPS. Menyatukan antara dua subyek hukum yang berbeda ke dalam satu pihak "Tim Likuidasi Lembaga Penjamin Simpanan" (sebagai Tergugat I) adalah sebuah fakta dan merupakan bukti cacat formil dalam sebuah gugatan yang diajukan oleh Termohon Kasasi/ Dahulu Penggugat dalam gugatannya. 2
am
ah k
ep
Bahwa Majelis Hakim dalam tingkat pertama (Judex Facti) di dalam pertimbangan putusannya hal.40 baris ke 15 dan baris ke - 22 yang berbunyi :
keseluruhannya adalah mengenai penggabungan gugatan antara Tim Likuidasi dengan Lembaga Penjamin Simpanan dan keraguan Penggugat
tentang gugatannya apakah perbuatan melawan hukum (PMH) atau wanprestasi serta kekeliruan Penggugat karena telah menarik PT BPR Tripanca Setiadana (dalam likuidasi) sebagai Tergugat dalam gugatan ini;
ah
"Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim, eksepsi Tergugat I dan Tergugat II sebagaimana tersebut diatas meliputi hal-hal yang menyangkut materi perkara yang perlu dibuktikan terlebih dahulu, oleh karena itu eksepsi tersebut akan dipertimbangkan Majelis Hakim bersama-sama Atas pertimbangan putusan Majelis Hakim tersebut, Pemohon Kasasi/Dahulu Tergugat 1 menolak dengan tegas, karena eksepsi tersebut jelas tidak menyangkut mengenai materi pokok perkara yang perlu dibuktikan terlebih dahulu dan bukanlah penggabungan gugatan bantahannya Pemohon Kasasi/ dengan pemeriksaan pokok perkara ";
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 15
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
yang keliru dan bertentangan dengan hukum (Contra Legem), karena dalam
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
oleh Majelis Hakim, tetapi melainkan mengenai legal standing antara "Tim
gu
Likuidasi" dan "LPS" sebagaimana telah diatur secara tegas dalam UU LPS
sehingga eksepsi yang diajukan Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I telah memenuhi ketentuan eksepsi. Dalam Pokok Perkara: 1 disebutkan:
ng
ah
"Menimbang, bahwa selanjutnya yang menjadi permasalahan dalam hal ini adalah, Tergugat I dan Tergugat II meskipun mengakui uang simpanan milik Penggugat sebagaimana tersebut di atas, tetapi tidak bersedia membayarkannya kepada Penggugat dengan alasan Tergugat/masih Tergugat II menjadi bank gagal". melakukan proses audit investigatif mengenai pihak yang menyebabkan Bahwa pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama (Judex Facti ) tersebut tidak benar, Pemohon Kasasi/Dahulu Tergugat I telah melakukan rekonsiliasi dan verifikasi terhadap simpanan dari Termohon Kasasi/dahulu Penggugat dan
am
ah k
ep
ah
A gu ng
terhadap simpanan nasabah penyimpan maksimum Rp 2.000.000.000,seluruhnya sudah ditempatkan kepada bank pembayar, hal ini diketahui juga oleh
dalam persidangan.
Pratama (dalam pailit) yang kini dalam pengurusan Termohon Kasasi/Dahulu penundaan pembayaran klaim simpanan nasabah hal ini juga sudah diketahui
oleh Termohon Kasasi/Dahulu Penggugat, dikarenakan pada saat hasil rekonsiliasi dan verifikasi diumumkan secara terbuka sebagaimana telah disyaratkan oleh UU LPS ternyata didapati perkara tindak pidana perbankan diduga terdapat aliran dana atas hasil kejahatan tersebut yang mengalir ke rekening PT Cideng Makmur Pratama, sehingga Pemohon Kasasil Dahulu Tergugat I melakukan investigasi terhadap pencatatan- pencatatan tidak benar pada bank tersebut salah satunya termasuk rekening milik Termohon Kasasil yang melibatkan pemilik PT BPR Tripanca setiadana (dalam likuidasi) yang
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 16
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
gu
yang kini dalam pengurusan Termohon Kasasi/Dahulu Penggugat diduga terlibat dalam Tindak Pidana Perbankan yang terjadi di PT BPR Tripanca Setiadana (dalam llkuidasi) yang menyebabkan Bank tersebut menjadi bank gagal. Bukti-Bukti yang tidak dipertimbangkan/dikesampingkan
Bukti No. TI-6 Keterangan
ah
ng
KasasilDahulu Tergugat
ub lik ep ub
TI-7
Surat LPS kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) N0.363/ DKRB/VI M/2009 Tanggal 4 Agustus 2009 Perihal Audit Investigate Foto copy amar putusan Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjung Karang Nomor : 755/PID.B/2009/PN.TK Tanggal 24 Juli 2009
yang dikategorikan sebagai tindakpidana yang diatur dalam Undang Undang Perbankan pada PT. BPR Tripanca Setiadana (DL).
Bukti inimembuktikan bahwa Lembaga Penjamin Simpanan meminta dilakukan audit investigasi terhadap dugaan adanya tindakan
TI-8
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 17
es
Bukti ini membuktikan bahwa terdapat dugaan keterlibatan PT Cideng Makmur Pratama dalam tindak pidana perbankan yang terjadi pada PT Tripanca Setiadana (DL). Dugaan dalam laporan audit investigasi ini adalah terdapatnya aliran dana masuk dan keluar dari dan ke rekening tabungan atas nama PT Cideng Makmur Pratama di PT BPR Tripanca Setiadana (DL) yang berasal dari pencairan kredit topengan di PT BPR Tripanca Setiadana (DL) yang dalam daftar nominatif kredit topengan sebesar Rp 25.545.250.000,-. Dari hasil klarifikasi kepada Herry Wahyono dan Heri Hermawan (Pemegang Saham PT Cideng Makmur Pratama) menyatakan bahwa pemilik sesungguhnya dari PT Cideng Makmur Pratama adalah SW (Red. Sugiharto Wihardjo) selaku Terpidana kasus Kredit Fiktif 177 Kreditur di PT Tripanca Setiadana (DL) sebagai mana bukti T I - 9. Bahwa Sugiarto Wiharjo alias SW (sebagai pemilik yang mengatur jalannya PT Cideng Makmur Pratama (kini dalam pailit oleh
ah
ah
ka
lik
In do ne si
i Bukti ini menerangkan bahwa sebelum dilakukan cabut izin usaha (CIU) oleh Bank Indonesia, Direksi PT BPR Tripanca Setiadana telah melakukan koordinasi dengan ii Bank Indonesia Bandar Lampung guna melaksanakan langkah-angkah yang harus dilakukan untuk memulihkan kondisi kesehatan keuangan Tergugat II. Dalam risalah pertemuan tersebut disepakati bahwa salah satu pointnya adalah melakukan blokir terhadap rekening yang terkait dengan PT.Tripanca Group, PT Cideng Makmur, Sugiarto Wihardjo dan PT BPR Tripanca Setiadana.
am
ah k
A gu ng
ep
In do ne si a
Risalah Indonesia PT.BPR kamis tan
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ep u ep R
b
TI-9
ah
Dengan telah dikesampingkannya bukti-bukti yang disampaikan oleh Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I dan tidak menjadi dasar pertimbangan dalam putusan tingkat pertama seolah-olah Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I tidak menyampaikan alasan dan tidak memiliki dasar melakukan penundaan. ketentuan dan bukti-bukti yang menjadi dasar Pemohon KasasilDahulu Tergugat I dalam melakukan penundaan pembayaran klaim simpanan terhadap PT.Cideng Makmur Pratama (Dalam Pailit) yang kini dalam pengurusan Termohon Kasasi/ dahulu Pengugat. Hal ini adalah sesuatu yang tidak benar dan tidak patut mengingat Majelis Hakim pada tingkat pertama (Judex Facti) wajib terikat pada Dengan demikian secara jelas dan tegas Judex Facti telah mengesampingkan
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 18
es
In do ne si
A gu ng
pengurusan Penggugat)) telah terbukti melakukan tindak pidana perbankan berupa pembuatan 177 kredit topengan/fiktif pada PT BPR Tripanca Setiadana (DL) berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yaitu Putusan Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjung Karang Nomor 755/ PID.B/2009/PN/TK. Tanggal 24 Juli 2009. Bukti ini membuktikan tidak ada dasar bagi Tergugat untuk melakukan berakhirnya penundaan, karena dengan ditemukan aliran dana yang begitu besar dari kredit fiktif ke PT Cideng Makmur Pratama maka tidak ada alasan hukum untuk mengakhiri penundaan pembayaran klaim penjaminan dari Penggugat sebagai maksud diatur dalam Pasal 39 ayat (2) huruf a pada PLPS Nomor 2/ PLPS/2010 Tentang Program Penjaminan Simpanan. Foto copy amar putusan Pengadilan Bukti ini menunjukkan bahwa Sugiarto Negeri Kelas IA Tanjung Karang Wiharjo (SW) tebukti secara sah dan Nomor : 755/PID.B/2009/PN.TK menyakinkan melakukan tindak pidana Tanggal 24 Juli 2009 perbankan berupa adanya pencatatan palsu dalam pembukuan(kredit topengan) pada PT BPR Tripanca Setiadana (DL). Hal ini sejalan dengan dugaan dalam Laporan Hasil Audit Investigatif BPKP yang mengindikasikan bahwa aliran dana pencairan kredit topengan yang dimaksud dalam putusan ini masuk dan keluar dari dan ke rekening PT Cideng Makmur Pratama di PT BPR Tripanca Setiadana (DL). Mengingat kejahatan yang terjadi di PT BPR Tripanca Setiadana (DL) tersebut, dan melibatkan PT Cideng Makmur Pratama merupakan kejahatan luar biasa termasuk dalam kategori kejahatan kerah putih (y/hite collar crime) yang pembuktiannya tidak sederhana, maka sudah sepatutnya simpanan atas nama Penggugat ditunda pembayarannya oleh Tergugat I. LPS akan melanjutkan dugaan ini ke proses hukum selanjutnya sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) No. 2/PLPS/2010 tentang Program Penjaminan Simpanan.
ah
ah k
am
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
iudicare).
Terlebih
lagi
berdasarkan
et alteram partem, tentunya semua bukti yang diajukan oleh para pihak haruslah dilakukan oleh Majelis Hakim Judex Facti .
ah
gu
ng
hasil rekonsiliasi dan atau verifikasi sebagai mana dimaksud dalam pasal
berupa surat balasan Tergugat No.S.681/KElX/2009 tanggal 28 Oktober 2009 atas surat pengajuan klaim dari Penggugat dengan mengemukakan penyelesaian simpanan atas nama PT Cideng Makmur Pratama pada PT BPR Tripanca Setiadana (OL) melalui mekanisme penjaminan, ditunda yang menyebabkan PT BPR Tripanca Setiadana (OL) menjadi bank gagal"; Bahwa dengan telah diabaikannya bukti TI-6 sampai dengan TI-9 mengakibatkan Judex Facti tidak dapat mempertimbangkan mengenai dasar alasan penundaan pembayarannya sampai dengan selesainya audit investigasi pihak-pihak
am
ah k
ep
ah
A gu ng
pembayaran klaim. Sedangkan terhadap hasil Rekonsiliasi dan Verifikasi yang Termohon Kasasi/dahulu Penggugat sehingga tidak perlu dibuktikan lagi di
(dalam pailit) tetapi yang menjadi alasan penundaan adalah dilakukannya proses Kasasi/Dahulu Penggugat.
audit investigatif sesuai dengan bukti TI-3 yang tidak dibantah oleh Termohon Namun demikian Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I sesuai PLPS Penjaminan melakukan penundaan pembayaran dengan alasan sebagaimana bukti TI-3 (sedang dilakukan audit investigatif terhadap Tergugat II). Menurut ketentuan Pasal 39 ayat 2 PLPS Penjaminan, penundaan pembayaran klaim penjaminan apabila memenuhi 3 kriteria sebagaimana ketentuan, adalah sebagai berikut : yang uangnya telah ditempatkan di bank pembayar tersebut, dapat berakhir
ka
ah
Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh LPP dan/atau LPS tidak ditemukan bukti
bahwa nasabah tersebut melakukan perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian atau membahayakan kelangsungan usaha bank sehingga bank menjadi bank
ep
ub
lik
ng
gagal;
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 19
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
asas audi
peristiwa yang diajukan oleh para pihak yang bersengketa (secundum allegata
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
kerugian atau membahayakan kelangsungan usaha Bank sehingga bank menjadi bank
ah
gu
gagal.
3. Bahwa dalam putusan Judex Facti hal.45 baris ke - 21 menyatakan sebagai berikut:
ng
"Menimbang bahwa Tergugat I seharusnya menyampaikan laparan perkembangan hasil verifikasi yang dilakukan terhadap nasabah penyimpan
uangnya pada Tergugat II yang juga haknya dilindungi oleh undangundang"; Bahwa tidak benar Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I mempunyai keharusan menyampaikan laporan perkembangan hasil verifikasi tetapi sesuai pasal 16 ayat menentukan simpanan yang layak dibayar dari para nasabah penyimpan, yang merupakan kepastian hukum haknya dilindungi oleh undang-undang. Setelah melakukan rekonsiliasi dan verifikasi atas data sebagaimana dimaksud maka (3) UU LPS, karena yang benar adalah Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I wajib
am
ah k
ep
selambat-Iambatnya 90 hari kerja terhitung sejak izin usaha bank dicabut dan
ah
A gu ng
terhadap hasil rekonsilasi dan verifikasi dari nasabah penyimpan pada Tergugat
dan verifikasi PT Cideng Makmur Pratama (dalam pailit) pada tahap ke empat pertanggal 10 Agustus 2009 telah diumumkan. "Menimbang,
LPS yang menentukan batas waktu pembayaran klaim penjaminan dan tidak adanya laporan Tergugat I kepada Penggugat sebagai nasabah penyimpan uang semenjak mengambil alih kegiatan, fungsi, tugas dan wewenang serta menguasai dan mengelola asset dan kewajiban Tergugat II Penundaan atas permintaan pembayaran klaim simpanan telah memiliki alasan yang kuat dan tidak bertentangan dengan Pasal16 UU LPS. Sebagai dasar alasan dari Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I untuk menunda pembayaran klaim simpanan adalah: sebagai Bank gagal, adalah perbuatan melawan hukum".
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 20
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ep u
1 Pengakuan
b
dari Heri Hermawan di depan
persidangan yang menyatakan pemilik sebenarnya dari PT Cideng Makmur Pratama adalah Sugiarto 9);
ng
Wiharjo alias Alay pelaku kredit fiktif (vide T I 2 Hasil klarifikasi Badan Pengawasan Keuangan dan
Heri Hermawan (Pemegang Saham PT Cideng sesungguhnya dari PT Cideng Makmur Pratama
Makmur Pratama) menyatakan bahwa pemilik adalah SW (Red. Sugiharto Wihardjo) selaku
ah
Terpidana kasus Kredit Fiktif 177 Kreditur di PT Tripanca Setiadana (DL) ( vide T I - 8) ; 3 Hasil penulusuran awal LPS terdapat dugaan dana hasil pencairan kredit fiktif mengalir ke rekening PT Cideng Makmur Pratama sehingga LPS
am
ah k
R
4
ep
Hasil
meminta bantuan BPKP untuk melakukan audit investigatif (vide T 1 - 7) ; dari laporan audit investigatif sangat diketemukan catatan catatan mencengangkan,
A gu ng
aliran dana sejumlah 25 M dari hasil pencairan kredit topengan mengalir ke rekening PT Cideng Makmur Pratama (vide T 1 - 8) ; 5
Sugiarto Wiharjo alias Alay telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana kejahatan perbankan di PT BPR Tripanca
Setiadana dalam kasus 177 kredit fiktif (vide T 1 fiktif mengalir ke rekening PT Cideng Makmur Pratama;
ah
Bahwa Termohon Kasasi/dahulu Penggugat tidak pernah mengajukan bukti yang cukup untuk mendukung berakhirnya penundaan terhadap pembayaran klaim Penjaminan yang berbunyi sebagai berikut: a penjaminan sebagaimana disyaratkan dan diatur dalam Pasal 39 ayat (2) PLPS Penundaan pembayaran sebagaimana dimaksud berakhir apabila : Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh LPP dan/atau LPS tidak ditemukan bukti
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 21
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
gu
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ah
gu
nasabah tersebut tidak melakukan perbuatan melanggar hukum yang mengakibatkan gagal;
kerugian atau membahayakan kelangsungan usaha bank sehingga bank menjadi bank
pengakhiran atas penundaan pembayaran klaim Termohon kasasi/dahulu 1 2 LPS menemukan PT Cideng Makmur Pratama selaku nasabah penyimpan terdapat bukti aliran dana dari pencairan kredit fiktif. Tidak adanya Surat Penghentian penyidikan/Penuntutan Perkara dari penegak hukum terhadap kasus kredit fiktif yang melibatkan rekening PT Cideng 3 Makmur Pratama.
am
ah k
Tidak adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap yang memutuskan PT Cideng Makmur Pratama selaku nasabah penyimpan tidak melakukan perbuatan melanggar hukum
R
yang
ep
ah
A gu ng
Judex Facti telah salah menerapkan hukum karena keliru memahami batas waktu 90 hari yang disebut dalam Pasal 16 UU LPS, karena 90 hari yang dimaksud simpanan yang layak dibayar setelah melakukan rekonsiliasi dan verifikasi atas
data nasabah penyimpan selambat-Iambatnya 90 hari kerja terhitung sejak izin usaha bank dicabut dan batas waktu tersebut bukan mengenai batas waktu 90 hari untuk melakukan pembayaran. Sedangkan terhadap pembayaran klaim
dimulai, dan batas waktu pengajuan klaim yaitu 5 tahun sejak izin usa ha bank dicabut. Ketentuan pembayaran klaim tersebut telah ditentukan secara tegas dalam Pasal16 ayat (4) dan (7) UU LPS. Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I tidak mempunyai kewajiban hukum untuk nasabah penyimpan tetapi telah mengumumkan hasil rekonsiliasi dan verifikasi atas seluruh simpanan nasabah penyimpanan; 5. Bahwa dalam putusan Majelis Hakim tingkat pertama (Judex Facti) hat 46 baris ke - 1 dan hat 47 baris ke - 21 disebutkan :
ka
ah
ep
ub
lik
penjaminan wajib mulai dilakukan LPS pada hari ke-5 (Iima) sejak verifikasi
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 22
es
In do ne si
mengakibatkan
ub lik
kerugian
In do ne si a
atau membahayakan
kerugian atau membahayakan kelangsungan usaha bank sehingga bank menjadi bank
ng
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ah
gu
I dalam jawaban maupun duplik dan kesimpulan secara tegas dan jelas tidak
Penggugat adalah boedel pailit sebagaimana pertimbangan dalam putusan Judex Sekali lagi Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat/tegaskan pemenuhan semua
kewajiban terhadap bank dalam likuidasi in casu Tergugat "terhadap simpanan yang terdaftar di boedel pailit sebesar Rp. 2.793.634.146,00 (dua milyar tujuh ratus sembilan puluh tiga juta enam ratus jawab pemenuhan kewajiban bank oleh Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I karena Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I hanya mengambil alih hak dan wewenang pemegang saham. Hal tersebut sebagaimana diatur secara terang dan jelas di dalam penjelasan Pasal 43 huruf a UU LPS, yang berbunyi :
am
ah k
ep
1
tiga puluh empat ribu seratus empat puluh enam rupiah) bukan menjadi tanggung
A gu ng
pemegang saham, termasuk hak dan wewenang RUPS dalam proses kewajiban bank sesudah !ikuidasi tidak beralih kepada LPS";
Likuidasi. Namun, tanggung jawab pemegang saham dalam pemenuhan Bahwa Judex Facti mengabaikan fakta hukum bahwa PT Cideng Makmur Pratama (dalam pailit) yang kini dalam pengurusan Termohon Kasasi/
ah
terafiliasi sangat erat dengan PT BPR Tripanca Setiadana (DL) dimana pemiliknya meLakukan kejahatan tindak pidana perbankan yang telah terbukti secara sah dan meyakinkan di persidangan pidana serta putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap;
ka
ah
Judex Facti telah mengesampingkan bukti yang diajukan Pemohon Kasasi/ dahulu Tergugat I yaitu bukti TI-8 yang menjelaskan terdapatnya a/iran dana masuk dan keluar dari dan ke rekening tabungan atas nama PT Cideng Makmur
ep
ub
lik
ng
Pratama di PT BPR Tripanca Setiadana (DL) yang berasaL dari pencairan kredit
Hal. 23 dari 29 hal. Put. No.671 K/Pdt.Sus/2011
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 23
es
In do ne si
ub lik
Facti.
ng
juta enam ratus tiga puluh empat ribu seratus empat puluh enam rupiah) dibenarkan oleh Tergugat I dan Tergugat II";
pada Tergugat II, adalah termasuk dalam baedel pailit, telah diakui dan
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
(DL)
yang
dalam
daftar
nominatif
kredit
topengan
ah
gu
Tripanca Setiadana (DL) sebagaimana bukti T I - 9 yang menjelaskan bahwa Sugiarto Wiharjo (SW) terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak
pidana perbankan berupa adanya pencatatan palsu dalam pembukuan (kredit dilakukan Sugiarto Wiharjo alias Alay sebagai pemegang saham pengendali (PSP) atas PT BPR Tripanca Setiadana (DL) terbukti secara sah dan meyakinkan dalam pertimbangan putusan perkara pidana No.755/ Pid.B/2009/PN.TK tanggal 24 Juli 2009 di Pengadilan Negeri Tanjung Karang.
topengan) pada PT BPR Tripanca Setiadana (DL) tindak pidana perbankan yang
ng
am
Dengan demikian bukti TI-8 s.d. TI-9 yang dikesampingkan oleh Judex Facti lalai dalam mempertimbangkan alat bukti sehingga menyalahi hukum acara dan merugikan kepentingan Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I. Judex Facti sudah seharusnya dan sepatutnya terikat pada peristiwa yang diajukan oleh para pihak yang bersengketa (secundum allegata judicare);
ah k
ep
menunjukkan secara tegas dan jelas ( Expresis Verbis) bahwa Judex Facti telah
ah
A gu ng
7. Bahwa pertimbangan Judex Facti di dalam putusannya saling bertentangan satu dan lainnya, sebagaimana tersurat antara lain: Dalam pertimbangan putusan Judex Facti hal. 43 baris ke - 32 :
" ... tetapi tidak bersedia membayarkannya kepada Penggugat dengan alasan Tergugat I masih melakukan proses audit investigatif terhadap pihak
Sedangkan dalam pertimbangan putusan Judex Facti hal.44 ke - 10 berbunyi : membayar atau menunda pembayaran simpanan Penggugat adalah .... ".
Terjadi ketidakkonsistenan Judex Facti dalam pertimbangan putusannya, apakah Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I tidak bersedia membayarkan atau menolak membayar atau menunda pembayaran simpanan Termohon Kasasi/dahulu Padahal fakta yang benar adalah dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari Pemohon Kasasildahulu Tergugat I sudah mengumumkan hasil rekonsiliasi dan verifikasi simpanan nasabah PT BPR Tripanca Setiadana (DL) dan maksimum penjaminan sebesar Rp 2.000.000.000,-(dua miliar rupiah). Hal tersebut berlaku terhadap Penggugat.
ka
ah
ep
ub
lik
ng
nasabah bank yang dicabut izin usahanya meskipun nasabah tersebut merupakan
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 24
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
sebesar
topengan
di
ep u
PT BPR
b
Tripanca Setiadana
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Tergugat I sebagaimana amanat UU LPS adalah simpanan nasabah secara terbatas bukan seluruh kewajiban bank;
ah
gu
Wiharjo, dan selanjutnya didapati bukti dan fakta hukum PT Cideng Makmur pada akhirnya terbukti di dalam Kutipan Laporan Hasil Audit Investigatif atas
Pratama (dalam pailit) merupakan pihak terafiliasi dengan Sugiarto Wiharjo yang
dan Pembangunan Perwakilan (BPKP) Provinsi Lampung No.LHAI-52/ terbukti pula di dalam putusan perkara pidana No.755/Pid.B/2009/PN.TK tanggal 24 Juli 2009 di Pengadilan Negeri Tanjung Karang, bahwa Sugiarto Wiharjo (SW) terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana perbankan berupa adanya pencatatan palsu dalam pembukuan (kredit topengan) Laporan Hasil Audit Investigatif BPKP (Bukti TI-8) yang mengindikasikan bahwa aliran dana pencairan kredit topengan yang dimaksud dalam putusan ini masuk dan keluar dari dan ke rekening PT Cideng Makmur Pratama di PT BPR Tripanca Setiadana (DL). pada PT BPR Tripanca Setiadana (DL). Hal ini sejalan dengan dugaan dalam
am
ah k
ep
ah
A gu ng
8. Putusan Judex Facti telah salah dan lalai dalam menerapkan aturan hukum, dimana dapat Pemohon KasasilDahulu Tergugat I uraikan sebagai berikut: 8.1. Rekonsiliasi dan verifikasi sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, dan tidak sebagaimana pertimbangan Judex Facti pada hal 44 baris ke- 28 yang menyatakan seharusnya Tergugat I melaporkan
8.2.
Apabila Judex Facti tidak mengesampingkan bukti, dan memeriksa pada kesimpulan untuk menyatakan Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I terbukti melakukan perbuatan melawan hukum atas tindakan untuk menunda pembayaran klaim simpanan dari Termohon Kasasi/dahulu
Penggugat.
ka
Penggugat oleh Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I dilandasi oleh alasan yang kuat akan adanya dugaan hasil tindak pidana perbankan yang mengalir dengan sangat besar senilai Rp 25 Miliar ke rekening PT Cideng Makmur Pratama (dalam pailit), sebagaimana terbukti didalam Kutipan Laporan Hasil Audit
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 25
es
In do ne si
ub lik
PW08/5/2010 tanggal 30 Maret 2010 khusus pada Halaman 5-6, yang kemudian
ng
Penundaan terhadap pembayaran didasari atas alasan yang kuat adanya dugaan
In do ne si a
badan hukum yang pailit. Mengingat yang dijamin oleh Pemohon Kasasi/dahulu
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 5-6 yang pada akhirnya ternyata dapat dibuktikan di muka persidangan PN.TK tanggal 24 Juli 2009 atas nama Terdakwa Sugiharto Wihadjo alias alay
ah
gu
Pengadilan Negeri Tanjung Karang, dimana terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana perbankan berupa adanya pencatatan palsu dalam pembukuan (kredit topengan) pada PT BPR Tripanca Setiadana (DL).
Atas dasar tersebut dengan terang dan jelas terhadap penundaan pembayaran
merupakan perbuatan hukum yang sah dan tidak bertentangan dengan undangundang, peraturan, kesusilaan maupun kepatutan. Berdasarkan dalil-dalil keberatan yang diuraikan Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I di atas, kami mohon kepada Majelis Hakim Agung (Judex Juris) untuk dan putusan pengadilan tingkat pertama, dengan amar putusan sebagai berikut: Mengadili: 1 2 3 Menerima kasasi yang diajukan Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I. jo No.35/Pailit/2009/PN.Jkt.Pst tanggal 09 Agustus 2011 menerima, memeriksa dan memutus permohonan kasasi ini, membatalkan putusan sela
am
ah k
ep
Membatalkan Putusan Sela Nomor 05/Gugatan Lain-lain/2011/PN.Niaga Jkt.Pst Membatalkan Putusan Pengadilan Niaga Nomor.05/Gugatan lain-lain/2011/
4 5
ah
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : Bahwa keberatan-kebaratan ini tidak dapat dibenarkan karena putusan Judex Facti /Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sudah tepat yaitu tidak dengan pertimbangan sebagai berikut : salah menerapkan hukum dan telah memberi pertimbangan yang cukup dan benar, Bahwa berdasarkan bukti P.1 s/d P.9 ternyata bahwa
ka
ah
benar Penggugat mempunyai tabungan pada Tergugat II sebesar Rp. 2.793.634.146,00 (dua milyar tujuh ratus
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 26
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ep u ep R
Bahwa Tergugat I tidak membayar simpanan Penggugat investigatif terhadap Tergugat II;
gu
Bahwa didalam Pasal 16 Undang-Undang No. 7 Tahun bahwa Lembaga Penjamin simpanan (LPS) wajib melakukan rekonsiliasi dan verifikasi atas data Nasabah hari kerja, terhitung sejak izin usaha Bank dicabut;
ah
am
Bahwa izin usaha Bank Tergugat II dicabut pada tanggal 24 Maret 2009 (TI.1) dan sekarang telah lewat waktu 90 (sembilan puluh) hari, oleh karenanya demi hukum, simpanan Penggugat wajib dibayar oleh Tergugat I;
ah k
putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: TIM LIKUIDASI LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN tersebut harus ditolak ;
ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat
kasasi ini ;
Undang No. 4 Tahun 2004, Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah
diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain Mengadili: LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN, tersebut ;
ah
ka
Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat I untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Senin, tanggal 27 Februari 2012, oleh Prof. Rehngena Purba, SH, MS, Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. Syamsul Maarif, SH, LLM, Ph.D dan H. Djafni Djamal, SH, MH, Hakim Agung
ah
ep
ub
lik
yang bersangkutan ;
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 27
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
oleh Ketua Majelis beserta Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Barita Sinaga, SH, MH, Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ; Hakim Anggota :
K e t u a : Ttd./
gu
Ttd./
Panitera Pengganti :
ah
am
5.000,00
ah k
ep
Panitera
Rp 5.000.000,00
A gu ng
ah
ka
ah
ep
ub
lik ik In d on
Halaman 28
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
gu
ng
es
In do ne si
ub lik
6.000,00
Ttd./
In do ne si a
sebagai Hakim Anggota, diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga
ng
ep u