ep u
PUTUSAN
b
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ng
memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara :
gu
MAHKAMAH
AGUNG
JONI LALA, beralamat di Bumi Cikampek Baru D1 No. 2 RT. 004 / RW.08 Balonggandu, Jatisari, Karawang ; Pemohon Kasasi dahulu Penggugat ; MELAWAN :
ah
am
PT. MULIA INTANLESTARI - HOTEL MULIA SENAYAN JAKARTA, berkedudukan di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat ; Termohon Kasasi dahulu Tergugat ; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
ah k
ep
dahulu Tergugat di muka persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pokoknya atas dalil-dalil : Dalam Pokok Perkara : Pemutusan Hubungan Kerja Batal Demi Hukum ;
ah
A gu ng
1. Bahwa Penggugat adalah pekerja tetap di PT Mulia Intanlestari-Hotel Mulia Senayan Jakarta sejak 26 Juni 2000, hal itu dapat dibuktikan lewat kepesertaan Jamsostek. (Bukti P-1) ;
2. Bahwa Penggugat adalah pengurus dan anggota dari serikat pekerja Mandiri (SPM) Hotel Mulia Senayan Jakarta yang telah tercatat di Suku ini dapat dibuktikan lewat kartu tanda anggota SP. (Bukti P-2) ; 3. Bahwa pada tanggal 29 Juli 2009, Penggugat dipanggil oleh Tergugat melalui Nugi Frisianti Yusa, Assistant Manager Human Resources dan Henny Assistant Housekeeper di ruangan human resources. Pada pertemuan tersebut, Nugi Frisianti Yusa secara lisan mengatakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Madya Jakarta Pusat, Hal
ka
ah
ep
ub
lik
bahwa Penggugat terhitung mulai hari ini telah diputus hubungan 4. Bahwa pada tanggal dan hari yang sama, Penggugat menemui Syavarina Rianti, Director of Human Resources di ruangannya untuk
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 1
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u ep R
b
5. Bahwa Syavarina Rianti menyatakan jika PHK sudah menjadi 6. Bahwa selanjutnya Tergugat memerintahkan kepada Satpam (Satuan Pengamanan) dan Junaidi, Staff HRD mendampingi dan mengawasi
ah
gu
7. Bahwa akibat tiadanya surat skorsing atau surat pemutusan hubungan kerja, Penggugat membuat surat pernyataan sikap kepada Tergugat pada tanggal 31 Juli 2009 yang isinya menolak pemutusan hubungan (Bukti P-3) ; secara ayat 1 ; sepihak adalah kerja dan minta penjelasan tertulis dasar pemutusan hubungan kerja.
ng
am
8. Bahwa tindakan Tergugat melakukan pemutusan hubungan kerja pelanggaran terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Pasal 151 ayat 3 dan Pasal 155 9. Bahwa isi dari Pasal 151 ayat 3 adalah sebagai berikut : Dalam hal
ah k
ah
A gu ng
hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ;
10.Bahwa isi dari Pasal 155 ayat 1 adalah sebagai berikut : Pemutusan ayat 3 batal demi hukum ;
11. Bahwa dengan fakta-fakta dan uraian di atas sudah sangat jelas jika pemutusan hubungan kerja tersebut harus dinyatakan batal demi semula ;
Putusan Hubungan Kerja Dilakukan Karena Penggugat Adalah Pengurus serikat 12.Bahwa Tergugat adalah pemilik dan pengelola hotel berbintang lima yang bernama Hotel Mulia Senayan Jakarta ; bersama Jakarta ; yang ditandatangani 13.Bahwa di Hotel Mulia Senayan Jakarta telah memiliki perjanjian kerja oleh serikat pekerja Pariwisata Reformasi (SP Par Ref) dengan Manajemen Hotel Mulia Senayan 14.Bahwa setelah perjanjian kerja bersama periode 2006-2008 selesai dirundingkan, hampir seluruh pengurus serikat pekerja Pariwisata Reformasi Hotel Mulia Senayan di PHK termasuk Subhan, Ketua dan
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 2
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u ep R
b
15.Bahwa karena terjadi kekosongan Pengurus serikat pekerja Pariwisata anggota memutuskan untuk membuat serikat pekerja baru yang bernama serikat pekerja Mandiri Hotel Mulia Senayan Jakarta dan
ah
gu
tercatat secara resmi di Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Madya Jakarta Pusat pada tanggal 5 Juli 2007 ;
16.Bahwa dalam susunan pengurus serikat pekerja Mandiri Hotel Mulia Senayan Jakarta, Penggugat menjabat sebagai Sekretaris. (Bukti P-4) ;
ng
17.Bahwa sejak serikat pekerja Mandiri Hotel Mulia Senayan Jakarta terbentuk. Penggugat adalah salah satu pengurus yang paling gigih untuk merundingkan pembaruan perjanjian kerja bersama yang berakhir pada tanggal 9 Februari 2008. (Bukti P-5) ; 18.Bahwa sampai PKB berakhir pada 9 Februari 2008, perundingan pembaruan PKB belum juga dilakukan karena Tergugat tidak mau berunding ; 19.Bahwa akibat tidak ada tanggapan dari Tergugat untuk melakukan
ah k
am
ah
A gu ng
Hotel Mulia Senayan Jakarta melaporkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta. (Bukti P-6) ;
20.Bahwa akibat tindakan Penggugat tersebut maka Tergugat mencari berbagai cara untuk melakukan pemutusan hubungan kerja kepada yang paling sering mengingatkan Tergugat untuk segera berunding ; Penggugat. Hal ini dilakukan karena Penggugat adalah pengurus inti
Penggugat untuk bekerja dan berada di Hotel Mulia Senayan Jakarta maka Tergugat terbebas dari tuntutan melakukan perundingan pembaruan PKB. Terbukti sampai gugatan ini diajukan, tidak ada 1 tahun 10 bulan ; perundingan PKB walau PKB sudah habis masa berlakunya lebih dari
ka
22.Bahwa tindakan Tergugat adalah upaya agar perundingan PKB gagal dan kekuatan serikat pekerja berkurang ; 23.Bahwa Pekerja yang menjadi pengurus SP dan sedang berunding perjanjian kerja bersama tidak boleh dikenakan pemutusan hubungan kerja sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan Pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan : Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 153 ayat 1 yang isinya adalah :
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 3
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u
kewajiban menjalankan
b
a. Pekerja/buruh berhalangan masuk kerja karena sakit menurut
ng
keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus ; memenuhi terhadap Negara
b. Pekerja/buruh berhalangan menjalankan pekerjaannya karena sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; ibadah yang agamanya ; d. Pekerja/buruh menikah ; atau menyusui bayinya ;
c. Pekerja/buruh
ah
e. pekerja/buruh perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan, f. Pekerja/buruh mempunyai pertalian darah dan/atau ikatan perkawinan dengan pekerja/buruh lainnya di dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahan, atau perjanjian kerja bersama ; g. Pekerja/buruh mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja/serikat buruh, pekerja/buruh melakukan kegiatan
am
ah k
ep
dalam keterangan
ah
A gu ng
kerja atas kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan ketentuan perjanjian kerja bersama ;
h. Pekerja/buruh yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan tindak pidana kejahatan ;
kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau status keadaan cacat
lik
tetap, yang
ub
dokter
kecelakaan kerja, atau sakit karena hubungan kerja yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan ;
ka
24.Bahwa Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan dengan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155 ayat (1) batal demi hukum dan pengusaha wajib mempekerjakan kembali pekerja/buruh yang
ah
ep
bersangkutan ;
Senayan Jakarta Tidak Pernah Diberikan Tembusan/Salinan Serta Melanggar Perjanjian Kerja Bersama Pasal 65 Ayat 5 ;
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 4
Pernah Ada Dan Dapat Dibuktikan Kebenarannya Karena SP Mandiri Hotel Mulia
ng
es
In do ne si
sakit akibat
ub lik
In do ne si a
dengan diperintahkan
gu
hk am
ep u
Hotel
b
25.Bahwa setelah Penggugat diusir dan tidak diperbolehkan dari Hotel serikat
ng
Mulia Senayan Jakarta, Penggugat meminta bantuan kepada pengurus pekerja Mandiri Mulia Senayan Jakarta mengadakan pertemuan dengan Tergugat ;
ah
gu
berturut-turut. Namun lagi-lagi Tergugat tidak dapat membuktikan jika lisan kepada pengurus serikat pekerja bahwa Penggugat pernah
Surat peringatan 2 (dua) karena tidak masuk kerja tanpa informasi pada tanggal10 Mei 2009 ;
am
ah k
Surat peringatan terakhir karena terlambat masuk kerja pada tanggal 8 Juli 2009 ;
21 Oktober 2009 ;
28.Bahwa atas keterangan Tergugat tersebut, Penggugat menolak secara tegas karena Penggugat tidak pernah mengetahui, menerima atau menanda tangani surat peringatan tersebut ;
29.Bahwa surat peringatan tersebut adalah rekayasa dan tidak pernah ada. Hal ini dapat dibuktikan melalui pernyataan pengurus SP Mandiri
Hotel Mulia Senayan Jakarta yang ikut dalam sidang mediasi dan
ah
Mandiri Hotel Mulia Senayan Jakarta tidak pernah menerima salinan/ Penggugat. (Bukti P-7) ;
ka
30.Bahwa tindakan tidak memberikan salinan/tembusan surat peringatan pelanggaran PKB Pasal 65 ayat 5. (Bukti P-8) ; tersebut adalah rekayasa dan tidak pernah ada. Oleh karenanya, pemutusan hubungan kerja tersebut harus dinyatakan batal demi hukum dan Penggugat dipekerjakan kembali pada tempat dan posisi semula ; Pemberian Surat Peringatan Kedua Pada Tanggal 10 Mei 2009 Dengan Tuduhan Tidak Masuk Kerja Tanpa Informasi Adalah Rekayasa Dan Tidak Sesuai Dengan
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 5
es
In do ne si
A gu ng
ep
ub lik
In do ne si a
untuk
hk am
ep u ep
atasannya Supervisor
b
Halaman 48 (Lampiran). Sementara Ada Pekerja Yang Tidak Masuk Tanpa 32.Bahwa walaupun surat peringatan tersebut merupakan rekayasa dan tidak pernah ada, namun Penggugat memandang sangat penting untuk
ah
gu
menjelaskan kepada Majelis Hakim Yang Terhormat mengenai kebenaran dan keterangan yang sejelas-jelasnya ;
33.Bahwa surat peringatan kedua diberikan apabila pekerja dianggap melakukan pelanggaran kategori sedang. Tuduhan yang diberikan oleh Tergugat adalah Penggugat tidak masuk kerja tanpa informasi pada
ng
tanggal 10 Mei 2009 sehingga mengakibatkan late charge yaitu tamu tidak membayar atas konsumsi minuman dari minibar (kulkas) yang berada di dalam kamar ; 34.Bahwa peringatan kedua dapat diberikan apabila pekerja tidak masuk kerja tanpa informasi atau tidak dapat menunjukan bukti tertulis yang dapat dipertanggung jawabkan sebagaimana yang dimuat dalam PKB halaman 48 angka 16. (Bukti P-9) ; 35.Bahwa Penggugat secara tegas menolak alasan pemberian surat
ah k
am
A gu ng
dirinya
sakit
kepada
yaitu
Ibu
Henny,
Housekeeper pada tanggal 10 Mei 2009 sekitar pukul 07.00 WIB atau sebelum pekerjaan dimulai melalui telepon ;
36.Bahwa pada tanggal 12 Mei 2009, pada saat Penggugat telah sembuh Noviar Hervinsyah, Minibar. Selanjutnya
dan kembali bekerja, Penggugat memperlihatkan surat sakit kepada Penggugat menyampaikan bahwa surat dokter asli belum dapat diserahkan
ah
Penggugat dan Noviar sepakat jika surat dokter asli diserahkan pada esok hari ; 37.Bahwa saat itu, atasan Penggugat yaitu Noviar dan Henny tidak memberitahukan atau mengeluh jika terjadi late charge atau tamu tidak membayar atas konsumsi minuman dari minibar (kulkas) yang berada di dalam kamar ; 38.Bahwa pada tanggal 13 Mei 2009, Penggugat menyerahkan surat
ka
ah
dokter asli kepada Noviar Hervinsyah. (Bukti P-B) ; 39.Bahwa setelah menerima surat dokter asli, Noviar mencatat dalam Penggugat dinyatakan SL atau Sick Leave atau cuti sakit. (Bukti P-9) ; 40.Bahwa dengan bukti P-8 dan P-9, dapat dipastikan jika Penggugat schedule atau jadwal kerja, untuk tanggal 10 dan 11 Mei 2009,
ep
ub
lik
ng
gu
telah melakukan prosedur secara benar yang diatur dalam PKB dan
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 6
es
In do ne si
Assistant
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u ep R
b
telah memberitahukan serta memberikan bukti tertulis yang dapat 41.Bahwa bukti lain jika Penggugat telah memberitahukan ketidak hadirannya karena sakit dapat dibuktikan melalui slip gaji pada Mei
ah
gu
42.Bahwa untuk pekerja yang sakit tetapi tanpa surat dokter maka
upahnya tidak dibayar. Hal ini dinyatakan tegas dalam PKB Pasal 31
ayat 1 yang isinya Absen dengan pemberitahuan bahwa sakit tetapi sebagai absen tanpa dibayar. (Bukti P-11) ;
ng
dipertanggung-jawabkan ;
43.Bahwa sangat penting untuk diketahui Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa Penggugat merupakan target utama Tergugat untuk di PHK. Tanpa ada kesalahan, tanpa ada pembinaan Penggugat langsung diberikan surat peringatan kedua ; 44.Bahwa hal ini sangat bertolak belakang dengan fakta bahwa Tergugat tidak memberikan sanksi apapun pada pekerja lain yang tidak menjadi anggota dan pengurus serikat pekerja. Pekerja tersebut walaupun tidak
ah k
am
masuk kerja lebih dari 5 (lima) hari tanpa informasi tetapi tidak
ah
A gu ng
diberikan sanksi apapun dan masih tetap diperbolehkan bekerja di Hotel Mulia Senayan Jakarta. (Bukti P-12) ;
45.Bahwa mengenai tuduhan late charge atau tamu tidak membayar atas konsumsi minuman dari minibar (kulkas) yang berada di dalam kamar adalah tidak beralasan karena menjadi sebuah standart kerja atau
dibuktikan melalui standart yang berlaku di Hotel Berbintang jika ada tamu yang check out atau keluar dari Hotel. Pada saat tamu check out, mengkonsumsi minuman, jika dijawab iya maka petugas front office akan bertanya barang apa saja yang dikonsumsi. Jika tamu tersebut tidak sempat membayar atau tergesa-gesa maka Hotel membuat tagihan ke kantor atau rumah tamu tersebut ; 47.Bahwa tamu tidak membayar atau late charge adalah hal yang sering terjadi karena banyak tamu yang check out pada jam 05.00 WIB pekerjaannya pada jam 08.00 WIB ; 48.Bahwa dengan fakta-fakta di atas sudah sangat jelas surat peringatan sampai 07.30 WIB. Sementara pekerja Minibar baru mulai melakukan tamu tersebut harus melapor pada front office dan ditanyakan apakah
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
tersebut adalah rekayasa dan tidak pernah ada. Oleh karenanya, pemutusan hubungan kerja tersebut harus dinyatakan batal demi
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 7
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u ep
sanksi
b
hukum dan Penggugat dipekerjakan kembali pada tempat dan posisi Pemberian Surat Peringatan Ketiga Pada Tanggal 10 Juni 2009 Dengan Tuduhan Tidak Melakukan Pekerjaan Sesuai Standart Yaitu Cover List Kotor Adalah Tergugat. Oleh Karenanya Surat Peringatan Ketiga Tidak Berhubungan Dengan Surat Peringatan Kedua ;
ah
gu
Rekayasa Dan Hanya Jenis Pelanggaran Ringan. Hal Itu Telah Diakui Oleh
49.Bahwa pada tanggal 10 Juni 2009, Tergugat kembali mengeluarkan surat peringatan ketiga kepada Penggugat karena Penggugat dinilai tidak melakukan pekerjaan sesuai standart. Tergugat menyatakan Penggugat melanggar PKB halaman 45 point 1. (Bukti P-13) ;
ng
semula ;
am
50.Bahwa isi PKB halaman 45 point 1 adalah tetap menunjukan efesiensi dan akurasi yang rendah, tidak mengikuti kebijakan dan atau prosedure yang sehubungan dengan kinerja yang tidak memuaskan dan kelalaian yang diperbuat. (Bukti P-14) ; 51.Bahwa tuduhan yang dikenakan kepada Penggugat adalah Penggugat tidak mengganti cover list (daftar harga) yang kotor ;
ah k
A gu ng
pekerjaan di Hotel Mulia Senayan Jakarta, Penggugat selalu melakukan pekerjaan dengan baik dan tidak pernah menerima surat bar staff ;
53.Bahwa jikapun, Penggugat benar melakukan pekerjaan tidak standart yaitu tidak mengganti cover list yang kotor maka sanksi yang dengan pelanggaran sebelumnya yaitu dikenakan adalah sanksi pelanggaran ringan. Sanksi tersebut tidak berhubungan pelanggaran sedang ;
ah
54.Bahwa ketentuan dalam PKB Pasal 62, diatur kategori dan teknis saling berhubungan. Artinya pelanggaran sedang akan meningkat kualitasnya jika pekerja kembali melakukan pelanggaran pada kategori yang sama. (Bukti P-15) ; 55.Bahwa pelanggaran pertama yang dituduhkan adalah kategori
ka
ah
pelanggaran sedang yaitu tidak masuk kerja tanpa informasi. Sementara tuduhan pelanggaran kedua adalah kategori pelanggaran cover list yang kotor) ; ringan yaitu melakukan pekerjaan tidak standart (tidak mengganti
ep
ub
lik
ng
gu
tersebut adalah rekayasa, tidak pernah ada dan melanggar PKB. Oleh karenanya, surat peringatan tersebut harus dinyatakan tidak sah,
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 8
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u ep R
b
pemutusan hubungan kerja tersebut harus dinyatakan batal demi semula ; Pemberian Surat Peringatan Terakhir Pada Tanggal 8 Juli 2009 Dengan Tuduhan Karena Penggugat Melakukan Kewajibannya Sebagai Warga Negara Untuk Mencontreng Dalam Pemilihan Presiden ;
ah
gu
57.Bahwa Penggugat adalah pekerja yang bertempat tinggal di Bumi Cikampek Baru D1 No. 2 RT. 004 RW. 08 Balonggandu, Jatisari Karawang ;
ng
58.Bahwa pada tanggal 8 Juli 2009 diadakan pemilihan Presiden Republik Indonesia dan merupakan hari yang sangat penting karena setiap warga Negara Indonesia diharapkan melaksanakan hak nya untuk memilih ; 59.Bahwa Penggugat pada tanggal 8 Juli 2009 tersebut, melaksanakan hak pilihnya di tempat tinggalnya sesuai kartu tanda penduduk yang berada di Cikampek, Kabupaten Karawang. (Bukti P-16) ;
ah k
am
ah
A gu ng
Supervisor Minibar. Namun permintaan tersebut tidak dikabulkan dengan alasan sudah ada yang minta libur pada tanggal yang sama.
61.Bahwa untuk memastikan keterlambatan Penggugat tidak menjadi masalah maka pada tanggal 8 Juli 2009 Jam 07.30 WIB, Penggugat dirinya akan datang terlambat karena harus mencontreng terlebih dahulu di tempat tinggalnya di kawasan Cikampek, Kabupaten Karawang ; 62.Bahwa di luar dugaan, Tergugat memberikan surat peringatan terakhir pada tanggal 8 Juli 2009 dengan alasan terlambat masuk kerja tanpa pemberitahuan dan mengakibatkan late charge atau tamu tidak di dalam kamar ; membayar atas konsumsi minuman dari minibar (kulkas) yang berada kembali memberitahukan kepada atasannya yaitu Ibu Henny jika
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
melaksanakan pencontrengan adalah pelanggaran atas Keputusan KPU No 37 Tahun 2004 Pasal 49 mengenai ketentuan pidana yaitu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 9
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u ep
melayangkan
b
Majikan atau atasan bisa dipenjara paling singkat 2 (dua) bulan atau maksimal Rp 10.000.000,00 jika tidak memberikan kesempatan kepada pekerjanya untuk memberikan suaranya pada Pemilu tanpa
ah
gu
64.Bahwa dengan fakta-fakta di atas sudah sangat jelas surat peringatan Oleh karenanya, surat peringatan tersebut harus dinyatakan tidak sah,
ng
hukum dan Penggugat dipekerjakan kembali pada tempat dan posisi Tergugat Tidak Membayarkan Upah Dan Hak-Hak Normatif Yang Diatur Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Dan Terbukti Telah Beritikad Tidak Balk Kepada Penggugat Sehingga Pantas Jika Tergugat Dihukum Membayar Uang Paksa Atau Dwangsom ; 65.Bahwa pada tanggal 29 Juli 2009, Tergugat mengusir dan melarang
ah k
am
A gu ng
66.Bahwa atas tindakan Tergugat tersebut maka pada tanggal 31 Juli Tergugat
67.Bahwa sejak bulan Agustus 2009 sampai gugatan ini diajukan, kepada Penggugat ;
ah
68.Bahwa menurut ketentuan Pasal 93 ayat 2 huruf f Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bahwa Pengusaha wajib yang telah dijanjikan tetapi Pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari Pengusaha ; 69.Bahwa menurut ketentuan Pasal 155 ayat 2 Undang-Undang 13 Tahun membayar upah apabila pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan
ka
ah
2003 tentang Ketenagakerjaan bahwa Selama putusan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial belum ditetapkan, baik kewajibannya ; pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala
ep
ub
lik
ng
70.Bahwa berdasarkan point 65, 66 dan 67 di atas secara tegas dan jelas
gu
telah terbukti jika Penggugat tetap ingin melaksanakan kewajibannya yaitu bekerja namun dilarang oleh Tergugat ;
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 10
es
In do ne si
dan
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u ep R
b
71.Bahwa Tergugat sejak Agustus 2009 sampai gugatan ini diajukan ke jasa layanan (uang service) yang biasa diterima oleh Penggugat ; 72.Bahwa peraturan mengenai uang jasa layanan (uang service) secara
ah
gu
menyatakan bahwa uang service adalah tambahan dari tarif yang telah ditetapkan sebelumnya dalam rangka jasa pelayanan pada usaha Hotel, restoran dan usaha pariwisata lainnya. Selanjutnya pada Pasal 2 ayat 1 dinyatakan pula, uang service merupakan milik dan menjadi
ng
bagian pendapatan bagi pekerja yang tidak termasuk sebagai komponen upah ; 74.Bahwa untuk membantu Majelis Hakim Yang Terhormat untuk memahami aturan mengenai uang jasa layanan (uang service), berikut adalah contohnya : Seorang tamu Hotel memesan sebuah nasi goreng di restaurant. Harga seporsi nasi goreng adalah Rp 50.000,00 maka tamu tersebut mendapat beban biaya tambahan sebesar 21 % dari
ah k
am
ah
A gu ng
75.Bahwa uang jasa layanan sebesar 10 % tersebut dikumpulkan setiap layanan tersebut dibagikan kepada seluruh pekerja baik yang langsung melayani tamu ataupun tidak melayani tamu ;
76.Bahwa uang jasa layanan (uang service) adalah uang yang bersumber dari tamu yang membayar lebih atas jasa layanan yang diberikan oleh pelayanan Hotel. Jadi dipastikan uang tersebut bukan berasal dari yang merupakan murni hasil kerja para pekerja hotel ; 77.Bahwa uang jasa layanan berbeda dengan uang tips. Uang tips adalah uang yang diberikan langsung kepada pelayan hotel secara langsung
ka
ah
dan tunai. Sementara uang jasa layanan adalah uang yang tidak diserahkan langsung kepada pelayan tetapi dimasukan dalam bill atau bon ; 78.Bahwa untuk menjamin bahwa uang tersebut harus diterima oleh pekerja maka dalam Permenaker Nomor 02 Tahun 1999 tersebut ditegaskan bahwa uang jasa layanan (uang service) tersebut harus
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 11
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u
selama
b
79.Bahwa upah yang diterima oleh Penggugat adalah sebesar Rp 80.Bahwa dengan ketentuan yang sudah sangat jelas tersebut, dapat dipastikan uang service adalah hak-hak lain yang wajib diterima oleh
gu
Penggugat dan menjadi kewajiban Tergugat untuk menyerahkannya Penggugat putusan Lembaga
kepada
ng
1.123.350,00 ;
Perselisihan Hubungan Industrial belum ditetapkan ; Penggugat sejak Agustus 2009 adalah :
ah
am
82.Bahwa besarnya uang jasa layanan (uang service) yang tidak dibayarkan oleh Tergugat kepada Penggugat sejak Agustus 2009 adalah : Agustus 2009 sebesar
ah k
ep ep
Rp 2.233.665,00 ;
Rp 2.579.359,00 ;
Total uang jasa layanan (uang service) yang harus dibayarkan adalah Rp 9.177.307,00. (Bukti P-19) ;
83.Bahwa selain upah, Penggugat masih diwajibkan untuk membayar THR untuk tahun 2009 sebagaimana Permenaker Nomor 04 Tahun 1994 yaitu sebanyak 1 (satu) bulan upah sebesar Rp 1.123.350,00 (satu juta seratus dua puluh tiga ribu tiga ratus lima puluh Rupiah) ;
ah
dapat mengabulkan gugatan Penggugat dan menghukum Tergugat Agustus 2009 sampai Desember 2009 yaitu saat gugatan ini diajukan oleh Penggugat ; 85.Bahwa sangatlah mendasar dan beralasan hukum jika Majelis Hakim juga mengabulkan gugatan Penggugat yaitu menghukum Tergugat sampai adanya putusan hukum yang berkekuatan tetap ; yaitu melakukan pengusiran secara paksa dan melakukan PHK tanpa melalui ketentuan yang berlaku serta tidak membayar upah dan hakuntuk tetap membayarkan upah dan uang service kepada Penggugat
ah
ka
ub
untuk membayar upah dan uang service (uang jasa layanan) sejak
lik
ng
86.Bahwa akibat tindakan Tergugat yang terbukti tidak memiliki itikad baik
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 12
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
Rp 2.426.348,00 ; Rp 1.937.935,00 ;
In do ne si a
Penyelesaian
hk am
ep u ep R
b
wajar jika Penggugat mengajukan uang paksa atau dwangsom kepada 87.Bahwa tujuan mengajukan uang paksa atau dwangsom adalah untuk memastikan Tergugat tidak kembali melakukan melanggar hak-hak
Maka berdasarkan seluruh dalil-dalil maupun uraian di atas, Penggugat mohon untuk berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut : Dalam Pokok Perkara :
ah
gu
normatif Penggugat dan hal ini sangat relevan dengan tuntutan Penggugat yaitu dipekerjakan kembali ;
88.Bahwa besaran uang paksa atau dwangsom yang diajukan oleh Penggugat adalah sebesar Rp 100.000,00 untuk setiap harinya ;
ng
Tergugat ;
kepada Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini
am
2. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat tidak 3. Menyatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) batal demi hukum ;
ah k
ah
A gu ng
5. Menghukum Tergugat untuk mempekerjakan kembali Penggugat pada tempat dan posisi semula atau setara ; 6. Menghukum Tergugat untuk membayar upah dan uang service sebesar Rp
15.917.407,00 (lima belas juta sembilan ratus tujuh belas ribu empat ratus tujuh Rupiah) yang terdiri dari upah sebesar Rp 6.740.100,00 (enam juta tujuh ratus empat puluh ribu seratus Rupiah) dan uang service sebesar Rp Rupiah) ;
9.177.307,00 (sembilan juta seratus tujuh puluh tujuh ribu tiga ratus tujuh
7. Menghukum Tergugat untuk membayar THR tahun 2009 sebesar Rp 1.123.350,00 (satu juta seratus dua puluh tiga ribu tiga ratus lima puluh Rupiah) ;
8. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) setiap harinya sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu Rupiah) apabila Tergugat tidak menjalankan putusan yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim PHI sejak putusan dibacakan ; 9. Atau apabila Pengadilan Hubungan Industrial berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ; gugatan balik (rekonvensi) yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa seluruh dalil yang dipakai dalam Konpensi mohon dipandang, dikemukakan termasuk dalam dalil gugatan Rekonpensi ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Tergugat telah mengajukan
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 13
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u ep R
b
2. Bahwa Tergugat dalam rekonpensi telah bekerja pada Penggugat untuk waktu tertentu dan ditempatkan pada Housekeeping Department dan diperpanjang sampai dengan 26 Juni 2002 ;
ah
4. Bahwa berakhirnya hubungan kerja terhadap Tergugat Rekonpensi karena pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi dan telah Peringatan II pada tanggal 10 Mei 2009 ; mendapat Surat Peringatan dari Penggugat Rekonpensi yaitu :
gu
3. Bahwa terhitung tanggal 29 Juli 2009 hubungan kerja antara Penggugat Hubungan Kerja ;
ng
am
5. Bahwa Tergugat Rekonpensi menolak Pemutusan Hubungan Kerja tersebut yang dilakukan oleh Penggugat Rekonpensi dan meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta untuk melakukan mediasi secara tripartite yang pada akhirnya telah mengeluarkan Anjuran ;
ah k
salah satu anjurannya menyatakan agar perusahaan Hotel Mulia Senayan upah serta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja ; Ditolak Penggugat Rekonpensi;
Jakarta tetap mempekerjakan kembali pekerja Sdr. Joni Lala dan membayar
7. Bahwa atas Anjuran yang dikeluarkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8. Bahwa guna memenuhi ketentuan Pasal 155 ayat 1 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan PHK tanpa
ah
Hukum, maka Penggugat mengajukan Permohonan gugatan Pemutusan Negeri Jakarta Pusat untuk mendapat Penetapan atau Putusan ;
ka
9. Bahwa meskipun Tergugat Rekonpensi telah melakukan kesalahan, namun ketentuan perundangan yang berlaku ;
ah
10.Bahwa karena Tergugat Rekonpensi baru bekerja sebagai pegawai tetap pada Penggugat Rekonpensi pada bulan Juni 2002, maka masa kerja Tergugat Rekonpensi baru 7 tahun bekerja pada Penggugat Rekonpensi tetapi sebagai penghargaan Penggugat akan menghitung masa kerja Tergugat Rekonpensi sejak masih menjadi tenaga kerja kontrak yaitu pada tahun 2000 yang artinya sudah 9 tahun lebih ;
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 14
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u
b
11. Bahwa untuk itu Penggugat Rekonpensi akan memberikan hak kepada Uang Pesangon 1 x 9 x Rp 1.123.350,00 10.110.150,00 ;
ng
ah
lima belas juta lima ratus dua ribu dua ratus tiga puluh Rupiah ; Maka : Berdasarkan hal-hal sebagaimana yang telah diuraikan tersebut, maka mohon dan patut kiranya Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini dengan amar Dalam Konpensi : 1. Menolak gugatan putusan sebagai berikut :
am
ah k
Penggugat
ep
untuk
ub lik
seluruhnya atau
Rp 15.502.230,00 ;
Dalam Rekonpensi :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonpensi untuk seluruhnya ; dengan Tergugat Rekonpensi terhitung sejak tanggal 29 Juli 2009 ;
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;
ah
ka
ah
2. Menyatakan sah tindakan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan Konvensi kepada Tergugat Rekonpensi/ Penggugat Konpensi sesuai dengan ketentuan Pasal 161 Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003 ; 3. Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat Rekonvensi/ sejak dibacakan putusan ini ;
ep
Dalam Rekonpensi :
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 15
es
In do ne si
A gu ng
In do ne si a
Rp Rp menyatakan
gu
hk am
ep u ep R
b
4. Menghukum Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi (Pengusaha) hubungan kerja yang dilakukan oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi terhadap Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi (Pekerja)
gu
dengan perincian sebagai berikut : a) Uang Pesangon ; b) Uang Penghargaan Masa Kerja ; c) Uang Penggantian Hak ;
ng
= Rp 10.110.150,00 ;
= Rp 3.370.050,00 ;
ah
am
ub lik
= Rp
= Rp 2.022.030,00 ; 539.208,00 ;
= Rp 16.041.438,00 ;
ah k
Hak-hak lainnya yangmenjadi hak Penggugat : Upah Proses PHK bulan Agustus sampai dengan -]
x Rp 1.123.350,00
= Rp 5.616.750,00 ;
ah
A gu ng
Total Keseluruhan
= Rp 21.658.188,00 ;
(dua puluh satu juta enam ratus lima puluh delapan ribu seratus delapan puluh delapan Rupiah) ; dan selebihnya ;
Dalam Konpensi/Rekonpensi :
dihadiri oleh keduanya pada tanggal 20 Mei 2010, kemudian terhadapnya oleh Penggugat diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 08 Juni 2010 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 80/Srt.KAS/PHI/2010/
ka
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 21 Juni 2010; Bahwa setelah itu oleh Tergugat yang pada tanggal 30 Juni 2010 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Penggugat diajukan jawaban memori kasasi oleh Tergugat yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 14 Juli 2010 ;
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 16
es
In do ne si
In do ne si a
hk am
ep u ep
Kasasi
b
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang-Undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ; Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : Kesalahan Pertimbangan Dan Penerapan Hukum Judex Facti Mengenai
ah
Keberatan Atas Jawaban Dari Termohon Kasasi Yaitu Tidak Mengadili Seluruh Bagian Gugatan ;
gu
ng
1. Bahwa Pemohon Kasasi dalam replik dan kesimpulan mengajukan keberatan atas jawaban dari Termohon Kasasi karena membuat jawaban untuk 2 perkara yaitu perkara nomor 316/PHI.G/2008/PN.JKT.PST dan perkara 349/PHI.G/2009/PN.JKT.PST. ; 2. Bahwa dengan adanya 2 (dua) nomor perkara akan mengakibatkan jawaban menjadi kabur karena tidak jelas untuk perkara yang mana jawaban itu ditujukan ; 3. Bahwa sesuai hukum acara perdata maka jawaban yang tidak jelas atau
ah k
am
A gu ng
P-20) ;
4. Bahwa Majelis Hakim Judex Facti tidak memeriksa seluruh bagian gugatan dalam putusannya yang diatur dalam Pasal 178 ayat (2) HIR, Pasal 189 keberatan Pemohon tersebut tidak dimuat ayat (2) RBG dan Pasal 50 Rv ;
5. Bahwa
ah
perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan ;
6. Bahwa berdasarkan uraian, data, fakta dan pertimbangan di atas, mohon putusan Judex Facti dalam pemeriksaan kasasi ini ;
ka
Kesalahan Pertimbangan Dan Penerapan Hukum Judex Facti Karena Tidak Memuat Keterangan Saksi-Saksi Yang Dihadirkan Oleh Pemohon Kasasi Dan Hanya Memuat Keterangan saksi Termohon Kasasi Tanpa Memuat Dasar Alasan Yang Jelas Dan Rinci ;
ah
ep
ub
lik
7. Bahwa Pemohon Kasasi menolak pertimbangan Majelis Hakim Judex Facti dihadirkan oleh Pemohon Kasasi yaitu saudara Ali Rahman, Saudara Fajar Sodiq, Saudara Jafar dan Saudara Fauzan ;
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 17
es
In do ne si
dalam
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u
Hakim Judex
b
8. Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Judex Facti yang hanya mengutip rasa keadilan dan bukti-bukti kebenaran ; 9. Bahwa alasan Majelis Facti
ng
keterangan dari saksi Termohon Kasasi yaitu Henny adalah menghilangkan mengabulkan
ah
10.Bahwa Majelis Hakim Judex Facti dengan sengaja mengabaikan fakta dan bukti yang sebenarnya kejadian pada tanggal 10 Mei 2009 yaitu :
gu
Rekonpensi Termohon Kasasi adalah semata keterangan saksi Termohon keterangan atau mangkir pada tanggal 10 Mei 2009 dan adanya tamu yang marah-marah karena adanya bill daftar minibar kotor dari tamu ;
Kasasi yang pada intinya adalah Pemohon Kasasi tidak masuk kerja tanpa
Bahwa pada tanggal 13 Mei 2009, Pemohon Kasasi telah menyerahkan surat dokter asli kepada Termohon Kasasi (Noviar Hervinsyah). (Bukti P-8b) ;
am
ah k
schedule atau jadwal kerja, untuk tanggal 10 dan 11 Mei 2009, Penggugat dinyatakan SL atau Sick Leave atau cuti sakit. (Bukti P-9b) dengan bukti P-8b dan P-9b, dapat dipastikan jika Penggugat
ep
Penerapan
telah melakukan prosedur secara benar yang diatur dalam PKB dan
ah
A gu ng
dipertanggung jawabkan ;
Bahwa bukti lain jika penggugat telah memberitahukan ketidakhadirannnya karena sakit dapat dibuktikan melalui slip gaji pada Mei 2009 yang tidak ada potongan upah. (Bukti P-10) ;
Bahwa untuk pekerja yang sakit tetapi tanpa surat dokter maka
upahnya tidak dibayar. Hal ini dinyatakan tegas dalam PKB Pasal 31
11. Bahwa Putusan MA No. 1860 K/Pdt/1984 menyatakan putusan yang tidak cukup pertimbangan (onvoldoende gemotiveerd) wajib dibatalkan ; agar Majelis Hakim Agung dalam tingkat kasasi kiranya Membatalkan Kesalahan Pertimbangan Dan
ka
ah
putusan Judex Facti dalam pemeriksaan kasasi ini ; Hukum Judex Facti Karena Mengandung Kontradiksi Antara Pertimbangan Hukum Dan Amar Putusan ; 13.Bahwa Majelis Hakim Judex Facti dalam pertimbangannya menyebutkan : Menimbang, bahwa oleh karena Pemutusan Hubungan Kerja yang belum mendapat pengesahan dari Pengadilan Hubungan Industrial, maka
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 18
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
gugatan
hk am
ep u
putus hubungan
b
hubungan kerja antara Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi 14.Bahwa Majelis Hakim dalam pertimbangan lain menyebutkan Menimbang, bahwa namun Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi memohon kepada
ah
gu
Majelis
ng
Hakim
agar
kerjanya
antara
Rekonvensi/Tergugat Konvensi dengan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi adalah terhitung sejak tanggal 29 Juli 2009 dimana hal tersebut menurut Majelis Hakim adalah tidak tepat dan tidak beralasan hukum
karena sesuai dengan Pasal 151 ayat (3) menyatakan pengusaha hanya
dapat memutuskan hubungan kerja setelah memperoleh penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa putusnya hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat adalah sejak dibacakan putusan ini oleh karenanya tuntutan Penggugat Rekonpensi dalam hal ini patut dinyatakan untuk ditolak ; 15.Bahwa Majelis Hakim Judex Facti dalam amar putusan menyebutkan upah
am
ah k
ah
A gu ng
16.Bahwa amar putusan yang saling kontrakdiktif dengan pertimbangan akan mengakibatkan putusan tersebut tidak memenuhi ketentuan yang diatur Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 sehingga wajib dibatalkan ;
dalam Pasal 178 ayat (1) HIR, Pasal 189 ayat (1) RBG dan Pasal 19
17.Bahwa berdasarkan uraian, data, fakta dan pertimbangan di atas, mohon agar Majelis Hakim Agung dalam tingkat kasasi kiranya Membatalkan putusan Judex Facti dalam pemeriksaan kasasi ini ;
berpendapat :
pada tanggal 14 Juli 2010 dihubungkan dengan pertimbangan hukum Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara ini, ternyata Judex Facti tidak salah dalam menerapkan hukum, sebagaimana yang didalilkan Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya tertanggal 19 Juni 2010 ; Bahwa meneliti lebih lanjut pertimbangan Judex Facti, ternyata telah
ka
ah
ep
ub
saksama memori kasasi tanggal 19 Juni 2010 dan kontra memori yang diterima
lik
memberikan pertimbangan yang cukup dan benar, karena dari bukti-bukti yang membuktikan dalil gugatannya, sedangkan Tergugat telah berhasil membuktikan dalil bantahannya, bahwa PHK yang dilakukan Tergugat terhadap Penggugat adalah sesuai dengan ketentuan Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 19
es
In do ne si
ep
ub lik
In do ne si a
Penggugat
hk am
ep u ep
dalam rapat
b
2003, karena Penggugat ternyata telah melakukan pelanggaran PKB dan telah Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, lagi pula dari sebab ternyata bahwa putusan Judex Facti dalam perkara ini kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi : JONI LALA tersebut harus ditolak ;
ah
nilai gugatan ini dibawah Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta Rupiah),
maka sesuai dengan Pasal 58 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 biaya perkara Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 dan
gu
ng
am
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang No. 5 Tahun 2004 jo. Undang-Undang No. 3 Tahun 2009, Undang-Undang No. 2 Tahun 2004, serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; MENGADILI :
ah k
tersebut ; Demikianlah
A gu ng
Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi ini kepada Negara ; diputuskan permusyawaratan
Agung pada hari Jumat, tanggal 28 Januari 2011, oleh Djafni Djamal, SH., Hakim Agung yang ditunjuk oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Arsyad, SH. MH., dan Bernard, SH. MM., Hakim-Hakim Ad.Hoc.PHI pada
Mahkamah Agung sebagai Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-
ah
hakim Anggota tersebut dan Reza Fauzi, SH. CN., Panitera Pengganti dengan
ka
ah
ep
ub
ttd./
lik
K e t u a, Panitera Pengganti, ttd./
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 20
es
In do ne si
Mahkamah
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u
UNTUK SALINAN a/n. PANITERA
b ng gu
PANITERA MUDA PERDATA KHUSUS
MAHKAMAH AGUNG RI
ah
am
ah k
ep A gu ng R ep ub lik ng gu ik In d on
Halaman 21
ah
ka
ah
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a