Sistem Pemipaan

MODUL MATA KULIAH
SISTEM PEMIPAAN
( 3 SKS )
By
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM
11
Sistem Pemipaan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Universitas Mercu Buana
MODUL-04 PIPING COMPONENT

Sistem pemipaan merupakan koneksi poin to poin pada setting kondisi design yang sama.
Sistem pemipaan tidak hanya membutuhkan pipa tetapi juga fitting, Flange, valves, dsb yang
dikenal dengan piping component. Piping komponen ini meliputi design spec., materials, parts,
supports, fabrikasi, inspeksi dan testing.
1.
PEMILIHAN MATERIAL
Pertama kali pemilihan material tergantung dari service yang akan dilayani. Pemilihan
material membutuhkan pengetahuan corrosion properties, strength and engineering
characteristics, cost dan availability.
Pertimbangan utama pemilihan material yaitu properties korosi dari fluida, kondisi tekanan
dan temperatur dari service dan sifat alamiah dari service.
Mechanical properties dari material seperti :
Yield strength
Ultimate strength
elongation
Impact strength
creep-rupture strength
fatigue endurance strength
Berdasarkan material dari piping komponen dapat di klasifikasi dalam :
11
Sistem Pemipaan

Basic material/generik material mengikuti specifikasi dari Process Licenser untuk process
fluida nya. Piping engineering menterjemahkannya secara detail berlandaskan code &
standard yang di pergunakan.
Piping Engineer juga mempertimbangkan kekuatan (strength) sbb :
Design pressure 10% lebih tinggi dari max. anticipated operting pressure
Design temperature 25% diatas max. anticipated operting temperatur
Ketika operating temperature 15oC kebawah, maka design temperatur adalah

anticipated minimum operating temperature.
Penggunaan steel berdasarkan temperatur secara umum adalah

Carbon steel (CS). Digunakan sampai dengan temperature 800oF (425oC)
Low temperature steel. Digunakan dibawah temperature -20oF (-29oC)
Alloy Carbon steel (CS). Digunakan diatas temperature 800oF (425oC)
Untuk korosif fluide, sebagaimana rekomendasi dari licenser.
2.
PIPE
UMUM
Ukuran
dari
pipa
di
identify
dari
NOMINAL BORE or NOMINAL PIPE

SIZE.
Dalam American Code hal ini
diatur dalam ASME B36.10M
dan
B36.19M
NPS 12 & smaller memiliki OD yang

lebih besar dari nilai pipe size.
11
Sistem Pemipaan

KETEBALAN PIPA
IPS (Iron Pipe Standard) STD

(Standard), XS (Extra Strong), XXS (Double
Extra Strong).
Untuk SS schedule number 5S, 10S,

40S, dan 80S
Untuk CS schedule number S10, S20,

S30, S40, S60, S80, S100, S120, S140,
S160STD, XS, XXS
Ketebalan pipa Standard (STD) sama

dengan S40 untuk NPS s/d 10
Ketebalan pipa XS sama dng S80 untuk

NPS s/d 8
Ketebalan pipa XXS lebih dari S160 untuk

NPS s/d 6
Untuk NPS 12 ketebalan match untuk S120

dan 10 match S140
SAMBUNGAN PIPA
1. Bevel End. Las (Welding)
Keuntungan : Paling praktis untuk penyambungan pipa yang besar, tidak mudah
bocor dan mudah di radiography (untuk test)
Kerugian : Weld intrusion akan berpengaruh pada lairan, dan membutuhkan

preparasi pada end of pipe
11
Sistem Pemipaan

2. Plain End fillet welding
Keuntungan : Mudah alignment dari butt welding, Nggak ada intrusi metal ke dalam
pipa
Kerugian : 1.5 mm celah ada liquid yg terjebak, untuk service yang korosif kagak
boleh di pakai.
3. Screwed End
threaded connection
Keuntungan : Mudah di buat di site, Bisa di kombinasi dengan lasan
Kerugian : sambungan mudah bocor, tdk di rekomdasikan untuk service yg korosif,

kekuatan pipa turun, sealing (perapat) sebaiknya di pasang.
4. Flanged End
bolted connection
Keuntungan : Mudah di kerjakan di site, pengganti welding dan mudan di copot
Kerugian : sambungan mudah bocor, tdk di rekomdasikan untuk lokasi dengan

bending momen yang besar.
11
Sistem Pemipaan

5. Spigot/Socket End specified joint (resin)

Keuntungan : Mudah di kerjakan di site, misalignment diterima sampai susut 10o
Kerugian : hanya cocok untuk tekanan rendah, dibutuhkan special konfiguration
6. Buttress End
for glass piping using bolting
Hanya untuk glass pipe dan tidak di pakai untuk pressure tinggi
JENIS PIPA
1. Welded Pipe
Electric Resistance Welded (ERW). Longitudinal joint
Furnace Butt Welded, Continuous Welded. Longitudinal Joint
Electric Fusion Welded (EFW). Longitudinal joint single/double
Double Submerged-Arc Welded. Longitudinal joint
Spiral Welded. Helical seam
2. Seamless
DESIGN PRESSURE
Salah satu faktor pertimbangan untuk kalkulasi ketebalan pipa adalah design pressure.
Selain itu juga corrosion Allowance & mill tolerance ikut di pertimbangkan.
TEBAL PIPA LURUS BERTEKANAN
ASME B31.3 mensyaratkan tebal pipa minimum adalah Tm = T + C
Dimana :
P=Internal Pressure
11
Sistem Pemipaan

D=Outside diameter
= Allowable stress
Ej= Joint Quality factor
Y= Coefficient
C= Corrosion allowance + Depth of thread
Total Thickness required is the sum of

1. Pressure design thickness
2. Manufacturing tolerance (usual 12% of nominal WT)
3. Corrosion (or erosion) allowance
4. Threading allowance
LENGTH
Dalam pemesanan dan pembuatan yang ada di pasaran dikenal dengan (a) Single
random lengths adalah panjang pipa sekitar 6 meteran (20 feet) per batang dan Double
random sekitar 12 meteran.
Untuk pemesanan yang lebih spesific bisa di lakukan
pemesanan tetapi dengan harga yang lebih mahal.

Figure 1 piping Specifications
Specification
Product form
Size range (NPS)
Application
=======================================================================
ASTM A53
Seamless/welded
1/8 to 26
Ordinary use in gas, air, oil,
water, steam
ASTM A106
Seamless
1/8 to 48
High-temperature service
(steam, water, gas, etc.)
ASTM A369
Forged and bored
Custom
ASTM A335
Seamless
Custom
ASTM A333
Seamless/welded
1/8 and larger
Service requiring excellent
fracture toughness at low
temperatures
ASTM A671
Electric fusion-welded 16 and larger
Low-temperature service
ASTM A672
Moderate-temperature
service
ASTM A691
ASTM A312
Seamless/welded
1/8 and larger
Low- to high-temperature
and corrosive service
API 5L
Seamless/welded
Line pipe, refinery, and
transmission service
11
Sistem Pemipaan

3.
FITTINGS
Piping material paling banyak diproduksi dalam bentuk standard fitting.
Material fitting tsb
terbuat dari ductile or cast iron, malleable iron, brass, copper, cast steel, forged steel, and
wrought steel.
Material non ferrous lainnya dalam bentuk cast dan wrought fittings.
Dimensional Standard:
1. ANSI B16.1 Cast Iron Pipe Flanges & Flanged Fittings
2. ANSI B16.3 Melleable Iron Threaded Fittings
3. ANSI B16.4 Grey Iron Threaded Fittings
4. ANSI B16.5 Pipe Flanges and Flanged Fittings
5. ANSI B16.9 Factory made Wrought Steel Butt weling
6. ANSI B16.11 Forged fittings, socket welding and thread
7. ANSI B16.28 Wrought steel Buttwelding short radius Elbow
8. ANSI B16.42 Ductile iron Pipe Flanges and Flanged
Fittings
9. ANSI B16.49 Buttwelding induction bends for
transportationand Distribution system
10. BS 1640 Buttweld Fittings
11. BS 3799 Socketweld and Screwed fittings
12. BS 2598 Glass Pipelines and Fittings
13. IS 1538 Cast Iron fittings
14. MSS-SP-43 Stainless Steel Fittings
Klasifikasi berdasarkan end Connection
1. Untuk SW & Thd (ANSI B16.11) : (Up to 4 saja)
2000# class just screwed. Thk S80 & XS.
3000# class SW & screwed. Thk S80, XS (scrd) & S160
6000# class SW & screwed. Thk S160 (SW), XXS (scrd)
9000# class just SW. Thk XXS.
NPT American Std and BSPT British std
SW & Screwed manufactured di forging
Materials :
1. A105 Forged CS
2. A181 Forgrd CS for General Purpose
3. A182 Forged Alloy Steel & Stainless Steel
4. A234 Wrought CS and AS pipe fittings for moderate & elevated temperatures
5. A350 Forged AS for Low temperture service
FITTINGS Socket Weld
Materials
1. Steel (ASME B16.11)
Carbon Steel
11
Sistem Pemipaan

2.
3.
4.
Stainless steel
Size frequently limited to ~NPS 1-1/2
Not used in severe cyclic condition
Not use in services where corrosion is accelerated in crevices
FITTINGS Threaded
1. Materials
Gray iron (ASME B16.4)
Malleable iron (ASME B16.3)
Steel (ASME B16.11)
2. Size frequently limited to ~NPS 2
Potential injury for installers
Ability to get a good seal
3. Generally not used where leaks cannot
be tolerated
Figure 2 Pressure-Temperature Rating of
ANSI/ASME B16.4 Cast-Iron Fittings
Figure 3 PressureTemperature Rating of ASME

B16.3 Malleable-Iron
Threaded Fittings
Figure 4 Pressure-Temperature
Rating of ASME B16.3 Malleable-Iron
Threaded Fittings
2. Butt weld Fittings (ANSI B16.9, B16.28 & BS1640) sama dng tebal pipa. Disambung
dengan di welding.
Material :
1. A234 CS fittings for moderate & High temerture service
2. A403 Austenitic SS pipe fittings
11
Sistem Pemipaan

3. A420 CS & AS Pipe Fitings for Low temperature service

4. A815 Ferritic, Ferritic/Austenitic and martensitic SS Pipe fitting
Gray iron (ASME B16.9)

o Carbon Steel
o Stainless steel
o Nickel Alloy
Size frequently for 2 and above
Use generally not restricted
Difficult in small size, especialy for thin wall
BRANCHES
Percabangan dalam sistem pemipaan terdiri dari :
Tee
Unreinforced Fabricated Tee
Reinforced Fabricated Tee
Branch Connection Fitting (olet):
Sockolet(SOL)
Weldolet (WOL)
Thredolet (TOL)
Latrolet (LOL)
Elbolet (EOL)
Figure 5 Dimensions Typical welding outlet

fittings.
3. Flanged Fittings (ANSI B16.5, B16.1 and BS1650)

Digunakan bila welding, sw & thd tdk bisa diganakan. Casting Material.
1. A216 CS Casting
2. A351 SS Casting
3. A352 AS Casting
4. F1545 Plastic Lined Fittings
5. IS 1538 CI Fittings
11
10
Sistem Pemipaan

Figure 6 Dim Cast-Steel Flanged Fittings (from ASME B16.5-1996)
Figure 7 Op. temp vs allowable work. Press for ASME B16.5 Group 1.1 materials.
4. Spigot socket Fittings (BS2598) digunakan pada Cast Iron piping
11
11
Sistem Pemipaan

Figure 8 Pohon fitting berdasarkan end connection nya
4.
FLANGES
Flange salah satu jenis koneksi yang diikat menggunakan mur-baut. Banyak di
pergunakan pada koneksi ke Equipment, Valves dan specialties.
Komponen penting dari koneksi Flange ini adalah Flange, Gasket dan Bolting yang bekerja
dalam satu kesatuan ikatan koneksi.
Klasifikai Flange adalah :
1. Slip on Flange
2. SW Flanges
3. Thd Flanges
4. Lap Joint Flanges
5. Blind Flange
6. Weld Neck Flange
7. Reducing Flange
8. Integral
Figure 9 Flange Joint yang umum dipakai
11
12
Sistem Pemipaan

Figure 10 Typical flange facings (for dimensions, see

ASME B16.5).
Figure 11 Pressure-Temperature rating untuk carbon
steel
11
13
Sistem Pemipaan

11
14
Sistem Pemipaan

Figure 12 Material requirement
11
15
Sistem Pemipaan

Figure 13 Material Requirement (bersambung..)
Berdasarkan Face Finish
11
16
Sistem Pemipaan

1. Smooth Finish
Umum digunakan untuk metallic gaskets
2. Serrated Finish
Umum digunakan pada non-metallic gaskets
Kekasaran permukaan di tandai dengan besaran AARH (Arithmatic Average Roughness
Heugh).
Figure 14 Flange Facing finish
Kontak permukaan Flange harus di ukur kehalusannya dengan Ra standard (lihat ASME
B46.1). Ketentuan tsb di berikan sebagaimana gambar diatas.
o Tongue and groove and small, male and female
Permukaan kantak pada gasket tidak lebih dari 125 microinch (3.2 m) roughness
o Ring joint
Permukaan dinding sisi dari celah gasket tidak lebih dari 63 microinch (1.6 m)
roughness
o Others (RF & large-male or female faces)
Resultant permukaan antara 125 .in s/d 250 .in rata-rata roughness.
Figure 15 Flange Facing finish
11
17
Sistem Pemipaan

Figure 16 Flange dimension untuk class 150 (s/d nps 24) ANSI B16.5
11
18
Sistem Pemipaan

Figure 17 Flange dim class 150 (26 keatas), ASME B16.47 seri-A, MSS SP 44 1960, BS 3293
Figure 18 Flange dimension untuk class 150 (26 keatas), ASME B16.47 seri-B
5.
BOLTING
o Stud bolts in Alloy steel according to
ASTM A193 grades B7, B16, etc
o Nuts di machine untuk diameter < 7/8
in carbon steel accoring ASTM A194
grades 2H, $, etc
o Cara menghitung panjang Bolts.
L = 2 (S+he+eb+i) + J
Dengan S adalah free threaded (1 atau 2 pitch).
Ada 2 jenis bolting yaitu yang menggunakan 2 nuts disebut dengan STUD BOLT dan yang
menggunakan 1 nut di sebut MACHINE BOLTS.
Figure 19 Perbandingan antara machine bolts dan Stud Bolts
UNIFIED SCREW THREADS. Standard Unified untuk boltsdan nuts di pergunakan di

negara USA, Canada dan UK. Standardnya adalah ANSI B1.1.
UNC (Unified Coarse) dipergunakan pada sistem pemipaan.
11
19
Sistem Pemipaan

Pengkodeannya sbb :
o Outside Diameter
o Thread
o Thread Density
o Class of fit
o Bolt
o Nut
Contoh.:
11
20
inch
UNC
Thread per inch
2
A
B
Bolt :
UNC 13-2A
Mating Nut : UNC 13-2-B
Sistem Pemipaan

Figure 20 Bolts Materials untuk service temperatur tinggi/rendah
6.
GASKET
Gasket sebagai perapat antar dua permukaan flange yang diikat dengan mur-baut.
11
21
Sistem Pemipaan

Figure 21 Pemilihan material gasket untuk berbagai service
Pemilihan gasket bergantung kepada :

1. ketahanan terhadap fluida yang mengalir,
2. Kemampuan menerima beban tekanan dan temperatur.
Jenis Gasket:
1. Full Face
2. Inside bolt circle
3. Spiral eound mettalic
11
22
Sistem Pemipaan

4. Ring type
5. Metal Jacketed
Karakteristik gasket :
Resists deterioration in normal service

Chemical resistance
Temperature resistance
Low enough leak rate
Blowout resistance
Fire resistance
GASKETS FLEXIBLE GRAPHITE
Natural Grafite Flake
Thermally
(worms)
decompossed
Worm compossed into

foils
11
23
Sistem Pemipaan

Corrugated Insert
o Insert is usually 0.018(0.46
mm) type 316 stainless steel
o Adhesive bonded
o Blowout resistant
o Lower hand cuttingpotential
o Lower sealing stress
o Cannot be cut from sheet
GASKETS RUBBER
11
24
Sistem Pemipaan

GASKETS SPIRAL WOUND
11
25
Sistem Pemipaan

GASKETS RING JOINT
11
26
Sistem Pemipaan

7.
TRAPS
Fungsi utama sebuah stem trap adalah melepaskan condensate dari sistem pemipaan stem
line atau steam heating equipment secara otomatis tanpa harus di lakukan manual untuk me
release kondensat tsb.
Jenis-jenis steam trap yaitu :
1. Float
2. Thermostatic
3. Thermodynamic
4. Inverted bucket
Figure 22 Thermodynamict
Figure 23 Float
Figure 24 inverted bucket
Figure 25 Thermostatic
8.
STRAINERS
Strainers dipergunakan dalam sistem pemipaan untuk mlindungi equipment yang sensitif
dari kotoran dan partekil-partikel lainnya seperti butiran pasir dan sebaginya yang terbawa
atau terlarut dalam aliran fluida.
Selama pada kondisi start-up dan flushing, seharusnya
strainer di pasang dan ditempatkan pada upstream line dari pompa.
Figure 26 Conical Start-up strainer
Figure 27 Wye strainer
Figure 28 Basket strainer
11
27
Sistem Pemipaan

11
28
Sistem Pemipaan


Sistem Pemipaan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Sistem Pemipaan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MODUL MATA KULIAH

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

MODUL-04 PIPING COMPONENT

fatigue endurance strength

Berdasarkan material dari piping komponen dapat di klasifikasi dalam :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Design temperature 25% diatas max. anticipated operting temperatur

Ketika operating temperature 15oC kebawah, maka design temperatur adalah

Penggunaan steel berdasarkan temperatur secara umum adalah

NOMINAL BORE or NOMINAL PIPE

Dalam American Code hal ini

diatur dalam ASME B36.10M

NPS 12 & smaller memiliki OD yang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

IPS (Iron Pipe Standard) STD

Untuk SS schedule number 5S, 10S,

Untuk CS schedule number S10, S20,

Ketebalan pipa Standard (STD) sama

Ketebalan pipa XS sama dng S80 untuk

Ketebalan pipa XXS lebih dari S160 untuk

Untuk NPS 12 ketebalan match untuk S120

Kerugian : Weld intrusion akan berpengaruh pada lairan, dan membutuhkan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

2. Plain End fillet welding

Keuntungan : Mudah di buat di site, Bisa di kombinasi dengan lasan

Kerugian : sambungan mudah bocor, tdk di rekomdasikan untuk service yg korosif,

Keuntungan : Mudah di kerjakan di site, pengganti welding dan mudan di copot

Kerugian : sambungan mudah bocor, tdk di rekomdasikan untuk lokasi dengan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

5. Spigot/Socket End specified joint (resin)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Total Thickness required is the sum of

Untuk pemesanan yang lebih spesific bisa di lakukan

pemesanan tetapi dengan harga yang lebih mahal.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Piping material paling banyak diproduksi dalam bentuk standard fitting.

Material fitting tsb

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Figure 3 PressureTemperature Rating of ASME

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

3. A420 CS & AS Pipe Fitings for Low temperature service

Gray iron (ASME B16.9)

Figure 5 Dimensions Typical welding outlet

3. Flanged Fittings (ANSI B16.5, B16.1 and BS1650)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Figure 6 Dim Cast-Steel Flanged Fittings (from ASME B16.5-1996)

4. Spigot socket Fittings (BS2598) digunakan pada Cast Iron piping

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Figure 8 Pohon fitting berdasarkan end connection nya

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Figure 10 Typical flange facings (for dimensions, see

Figure 11 Pressure-Temperature rating untuk carbon

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Figure 12 Material requirement

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Figure 13 Material Requirement (bersambung..)

Berdasarkan Face Finish

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Figure 14 Flange Facing finish

Figure 15 Flange Facing finish

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Pusat Pengembangan Bahan Ajar

Figure 19 Perbandingan antara machine bolts dan Stud Bolts