IV.

PENGUKURAN
KEHILANGAN HASIL

 Kehilangan hasil yi penyusutan kuantitas

dan/atau pengurangan kualitas hasil atau
kehilangan hasil tanaman yang dipelihara
atau tanaman budidaya.
Hasil adalah hasil
dipungut (dipanen)
bersangkutan.

ekonomis yg dapat
dari tanaman yang

Pengukuran kehilangan hasil tanaman tgt

pada tan yg diukur dan penyakit yang
menjangkitinya.
Prinsip pengukuran kehilangan hasil tanaman
adalah selisih antara hasil yg diperoleh dan
hasil potensial yg diharapkan.

Jenis kehilangan hasil

1. Kehilangan hasil potensial yi kehilangan
hasil yang timbul akibat tidak adanya tindakan
perlindungan sama sekali.
Mis: penyakit late blight pada kentang di
Irlandia
2. Kehilangan hasil aktual yi kehilangan hasil yg
telah terjadi dan masih belangsung

Kehilangan hasil potensial

a. Produksi
b. Kualitas
c. Biaya pengendalian
Primer

d. Biaya panen
e. Biaya pemilahan
f. Biaya replanting

Langsung

g. Nilai tan. Pengganti

a. Kontaminasi bahan tan

Sekunder

b. Penyakit tular tanah

c. Lemahnya tan (gugur dini)

Kehilangan

d. Biaya pengendalian

aktual
a. Usaha pertanian
b. Masyarakat desa
Tidak langsung

c. Pengekspor
d. Pedagang besar/kecil
e. Konsumen
f. Pemerintah
g. Lingkungan

KAJIAN KEHILANGAN HASIL

PERKEMBANGAN KEPUTUSAN PENENTUAN
TINDAKAN PENGENDALIAN
EVALUASI TINDAKAN PENGELOLAAN
PENENTUAN KERENTANAN PENYAKIT DAN
TANGGAP HASIL BERAGAM KULTIVAR
PERKEMBANGAN PENGERTIAN KEMAJUAN
PENYAKIT DAN FAKTOR YANG
TERINTERAKSI DENGAN PATOGEN UTAMA
PERKEMBANGAN ALAT PENDUGA
KEHILANGAN HASIL SECARA MATEMATIKA

PERTIMBANGAN HAYATI
A. PENGARUH PENYAKIT TERHADAP
PRODUKTIVITAS TANAMAN
B. PENGARUH KEPADATAN INOKULUM
TERHADAP PERKEMBANGAN
PENYAKIT
C. SAAT INOKULASI DAN
PERKEMBANGAN PENYAKIT DENGAN
PERHATIAN KE PERKEMBANGAN
HASIL

A. PENGARUH PENYAKIT THD

PRODUKTIVITAS
PERKEMBANGAN HIPOTESIS ATAU
PENDUGAAN
PENGARUH RADIASI SINAR MATAHARI
KE PENYAKIT
PENYAKIT KE FOTOSINTESIS, POTENSI
AIR, PENYERAPAN NUTRISI,
RESPIRASI

B. PENGARUH KEPADATAN
INOKULUM TERHADAP
PERKEMBANGAN PENYAKIT
HUBUNGANNYA DG PENYAKIT
PENDUGA KEHILANGAN HASIL
TERGANTUNG NILAI EKONOMI
TANAMAN
CEGAH PRAKIRAAN KEHILANGAN
HASIL

C. SAAT INOKULASI DAN

PERKEMBANGAN PENYAKIT DENGAN
PERHATIAN KE PERKEMBANGAN HASIL

KECEPATAN TANAMAN TERINFEKSI

KECEPATAN TANAMAN MATI
INTERAKSI KONDISI LINGKUNGAN
PEMILIHAN PEUBAH DASAR
PERBANDINGAN PERLAKUAN
SAAT MULAI EPIDEMI, LAJU INFEKSI,
KEMAJUAN PENYAKIT
THE AREA UNDER DISEASE
PROGRESS CURVE (AUDPC)

HUBUNGAN ANTARA BESARNYA

KERUSAKAN DAN KEHILANGAN
HASIL
ALASAN PENGHITUNGAN
KEHILANGAN HASIL
ALOKASI SUMBERDAYA ALAM
KEPUTUSAN EKONOMI
PERENCANAAN PANGAN DAN PRODUKSI
TANAMAN
PENELITIAN PRODUKSI TANAMAN

 HASIL DAPAT HILANG VIA PENURUNAN

TUMBUH TANAMAN
FOTOSINTESIS
PENYERAPAN NUTRISI DAN AIR
TRANSLOKASI
ORGAN PENYIMPANAN
BAGIAN REPRODUKSI
KEHILANGAN SEKUNDER

DITUNJUKKAN MELALUI FUNGSI REGRESI

NEGATIF
Y = m b (i)

Y = hasil, m = maksimum hasil berpotensi

pada tidak adanya OPT, b = laju kehilangan
hasil, dan I = investasi OPT

HUBUNGAN
GARIS LURUS
SIGMOID
KEHILANGAN HASIL PADA INVESTASI
RENDAH
LOGARITMA KEPADATAN OPT
PENINGKATAN HASIL DG
PENINGKATAN INVESTASI OPT
TIDAK ADA HUBUNGAN

METODE PENGUJIAN
MENETAPNYA PENYAKIT
ASPEK PALING PENTING DAN SUKAR
PENGEMBANGAN MODEL KEHILANGAN HASIL
PENGGUNAAN FUNGISIDA UNTUK MENCEGAH,
MENUNDA, MENGHENTIKAN EPIDEMI
PENGGUNAAN INOKULUM BERBEDA
KONSENTRASI DAN WAKTU APLIKASI
BERAGAM
PENGGUNAAN VARIETAS SAMA GEN BEDA
KETAHANAN THD PENYAKIT

 KEPADATAN INOKULUM PATOGEN

SEBELUM TANAM
MENETAPNYA INOKULUM AGENS HAYATI
DILAKUKAN DENGAN:

INOKULASI DARI SUMBER LAIN

PERLAKUAN FUNGISIDA/ANTAGONIS
BEBERAPA LAHAN PERCOBAAN
GABUNGAN KETIGANYA

 INOKULUM DARI LABORATORIUM + SISASISA TANAMAN DALAM TANAH

KERAGAMAN KEEFISIENAN INFEKSI
PEMILIHAN LAHAN DENGAN SEJARAH
PENYAKIT BERAGAM
LAHAN PERCOBAAN HARUS DIULANG
RANCANGAN PENELITIAN YANG BAIK:
PETAK TERBAGI

 RANCANGAN PENELITIAN
ULANGAN ACAK DIPERLUKAN
ANALISIS REGRESI ATAU RAGAM
KEHILANGAN HASIL: Y=a+b.AUDPC,
dengan Y = kehilangan hasil, a = intersep
garis pada aksis Y, b = kemiringan garis.
JUMLAH ULANGAN: 4-10 TERGANTUNG
KERAGAMAN
RANCANGAN: ACAK KELOMPOK

 PENGUKURAN PENYAKIT
ASPEK DASAR
DASAR PEMILIHAN:

SIFAT DAN BIOLOGI PENYAKIT

TUJUAN KHUSUS PENELITIAN
KETERJADIAN PENYAKIT
KERAGAMAN TANAMAN
UKURAN DAN LOKASI
ALAT PENCATAT

 PENGUKURAN PENYAKIT
PEUBAH DAN PENGUKURAN

AUDPC
LAMA DAERAH HIJAU PADA DAUN
INTERSEPSI RADIASI
DINAMIKA PENYAKIT (INTENSITAS PENYAKIT)
KEPADATAN INOKULUM AWAL
STADIUM PERKEMBANGAN TANAMAN
KOMPONEN HASIL (JUMLAH UMBI, JUMLAH
BIJI, SAAT BUNGA DLL.

MODEL DAN PENDUGAAN

KEHILANGAN HASIL
DASAR: JUMLAH INOKULUM AWAL
HUBUNGAN KUANTITAIF:
KEPADATAN INOKULUM JUMLAH PENYAKIT
JUMLAH DAUR PENYAKIT TERBATAS MUSIM
PEMENCARAN PATOGEN TERBATAS

HUBUNGAN POPULASI TANAMAN

KEHILANGAN HASIL
PENGHILANGAN UKURAN TANAMAN
RASIO GENOTIP BERBEDA

 AWAL EPIDEMI
DILAKUKAN DALAM PLOT
RAGAM KEPADATAN INOKULUM
RAGAM SAAT INOKULASI

NILAI GEJALA
DASAR SKALA PENGUKURAN
PENGUKURAN KETERJADIAN
NILAI PERSENTASE KEPARAHAN

 PRODUKTIVITAS TANAMAN
PEMANTAUAN KANOPI
SAAT PENURUNAN HASIL
INDEKS DAERAH DAUN
TEKNIK PENGINDERAAN JAUH

PEMADUAN MASALAH PRODUKTIVITAS

MODEL SIMULASI PERTUMBUHAN TNM
DATA FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI

AUDPC
AUDPC /ABKPP yi intensitas penyakit
yang diintegrasikan antara dua titik waktu.
Luasnya dapat diperkirakan dengan
memakai rumus nilai tengah (midpoint)
atau dis metode integrasi trapezoidal.

AUDPC =

ni-1

yi + y1+1

------------

i-1

ni-1

AUDPC =

(ti+1 ti)

xi + x1+1

------------

(ti+1 ti)
i-1

Satuan AUDPC yi persen-hari atau

AUDPC
startwithdiseaseseverity(orincidence) data
(yi)collectedatvarioustimesti.
calculatetheaveragediseaseseverityat the
midpointbetweeneachtwotime points
multiplythataveragebythelengthof time
betweenthetwopoints
sumthoseproductsacrossalltime intervals

AUDPC
the sample time points in a sequence {ti}
the time interval between two time points
may be consistent or may vary
associated measures of the disease level
{yi}
y(0) = y0 as the initial infection or the
disease level at t = 0

ni-1 (xi + x1+1)

-----------i-1
2

(ti+1 ti)

AUDP/ABKPPrelatif = -------------------------------------------t n ti
Keterangan:
Xi
: severitas penyakit pada pengamatan ke i
t
: waktu pada pengamatan ke i
n
: jumlah pengamatan
Satuan AUDP/ABKPPrelatif yi persen-hari per hari atau
proporsi-hari per hari

PUSTAKA ACUAN
Gilbert, G. 2009. AUDPC: Area Under the
Disease Progress Curve. Plant Disease Ecology,
ENVS163.
Johnson, K.B. 1992. Methods for measurement
of crop losses caused by soilborne fungal
pathogen. Pp. 236-242. In: L.L. Singleton, J.D.
Mihail, and C.M. Rush (Eds.), Methods for
Research on Soilborne Phytopathological Fungi.
APS Press, St. Paul, Minnesota.
Teng, P.S. (ed.). 1987. Crop Loss Assessment
and Pest Management. APS, St. Paul, MN.

Latihan soal
Intensitas penyakit hawar daun kentang
di daerah pratin pada minggu I=15%,
minggu ke2= 23%, minggu ke III 30%,
Minggu ke IV adalah 40 %. Hitung nilai
AUDPC selama 4 minggu tersebut
dengan disertai gambar grafiknya !