Kerja Plat
Kerja Plat
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Nama
: 1. Agi Nopriansyah
2. Dede Kurniawan
3. Eko Prasetio
4. M. Alfredo Handika
5. R. Abdul Agung
6. Sandi Saputra
Kelas
: 2MB
Guru Pembimbing
TEKNIK MESIN
2013
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Kerja Plat sesuai dengan rencana.
Dalam makalah ini disajikan dengan pola dan bahasa yang sistematis dan sederhana
sehingga mudah dipahami oleh pembacanya. Pada setiap pokok bahasan kami tampilkan
penjelasan serta gambar-gambar atau ilustrasi yang berkaitan dengan judul yang kami bahas
dalam makalah ini.
Dengan cara penyusunan yang menarik, kami berharap makalah ini dapat berguna
sebagai sarana pendukung proses belajar mengajar dan dapat dijadikan pedoman dalam praktek
bengkel agar mahasiswa mampu menjalankan prinsip keselamatan kerja guna memperkecil
resiko kecelakaan kerja.
Namun, tidak ada di dunia ini yang sempurna kecuali Allah Swt. Maka dari itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna perbaikan di masa mendatang.
Dan
kepada
dosen
pembimbing
kami
mohon
bimbingannya
agar
kami
menyempurnakannya.
DAFTAR ISI
dapat
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
I.4 Klasifikasi Alat Ukur dan Alat Gambar Kerja Plat .........................................................
12
21
25
30
45
47
47
47
BAB I
PEMBAHASAN
3
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
a. Kelalaian
Kelalaian dalam bekerja adalah penyebab kecelakaan kerja yang sering terjadi
pada kerja pelat. Bentuk kelalaian tersebut diantaranya adalah : tidak mengikuti instruksi
dan prosedur kerja yang ditentukan, tidak menggunakan alat keselamatan dan kesehatan
kerja yang dianjurkan, melakukan tindakan bodoh ( bermain-main sambil bekerja ),
dan tidak peduli dengan daya tahan tubuh dalam bekerja sehingga terjadi kelelahan kerja ,
dll.
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
Alat-alat dan mesin yang tidak layak pakai atau kurang perawatan akan
menyebabkan alat dan mesin tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga
akan menimbulkan bahaya kapan saja tanpa ada peringatan.
d. Sengatan Listrik
Sengatan listrik pada kerja pelat agak jarang terjadi, karena secara umum proses
pengerjaan tidak berhubungan langsung arus listrik. Kecelakaan oleh sengatan listrik
biasanya terjadi lebih dikarenakan oleh faktor alat/ mesin yang rusak atau oleh faktor
manusianya ( lalai atau salah pengoperasian ).
e. Debu, Racun atau Bahan-bahan yang Berbahaya
Kecelakaan atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh debu, racun dan
bahan-bahan berbahaya kadangkala tidak dirasakan pada saat bekerja, tetapi akan
dirasakan setelah beberapa waktu kemudian ( setelah bekerja ). Misalnya, seringnya
menghirup debu atau zat-zat beracun akan mengakibatkan gangguan pernafasan setelah
sekian lama bekerja.
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
2.
3.
4.
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
5.
Lantai bengkel selalu bersih dan tidak ada tumpahan / ceceran minyak
atau oli.
6.
7.
8.
Helm pengaman
2.
Pengaman telinga
3.
Saringan pernafasan
4.
5.
Sarung tangan
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
6.
Sepatu kerja
Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan bagian sisinya rata
dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada
pula yang gabungan inchi dan sentimeter/milimeter.
I.4.2 Penggores
Penggores adalah alat untuk menggores diatas benda logam atau plat.
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
I.4.3 Penitik
Penitik adalah alat untuk membuat titik pusat lengkung atau titik-titik pada benda kerja.
10
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri
dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.Pada alat ukur ini terdapat dua skala pengukuran yang
dipergunakan, yaitu skala utama dan skala nonius.
Untuk pekerjaan yang presisi diperlukan alat ukur dengan ketelitian yang sangat tinggi. Jangka
sorong tidak dapat mengukur dengan ketelitian 0,01 mm secara tepat, karena itu dibuat micrometer yang
mampu mengukur dengan ketelitian 0,01 mm sampai 0,002 mm.
I.4.7 Penyiku
Penyiku adalah alat yang digunakan untuk melihat kesikuan dari benda kerja atau plat.
Busur derajat adalah alat yang digunakan untuk mengukur derajat kemiringan suatu bidang
permukaan terhadap suatu bidang permukaan yang lain.
11
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
12
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
C. Gunting Bulldog
Terbuat dari baja campuran,
mempunyai sisi potong yang lebih
pendek. Digunakan untuk memotong
baja tahan karat, kapasitas
pemotongan 1,5mm,
panjangnya sisi
potong +6mm,
panjang keseluruhan
10-42mm.
D.
Gunting Ganda
Gunting ganda
mempunyai
dua sisi
potong, yang
digunakan untuk memotong
50mm,
325mm, kapasitas pemotongan 0,8mm.
13
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
C. Gunting Troyan
Digunakan untuk pemotongan lurus dan lengkung, dibuat dari baja
tempa berkualitas tinggi. Sisi potongnya cukup kecil yang
memungkinkan untuk pemotongan tajam tanpa
membengkokkan
D. Gunting Dirgantara
Mempunyai sisi potong 50mm, panjang
250mm. Sisi potong dibuat dari baja yang
dikeraskan. Digunakan untuk pemotongan
lurus, lengkung, lingkaran, dan bentukbentuk tak beraturan.
Gunting dirgantara ada 3 macam :
1. Gunting Kanan
Sisi potongnya disebelah kanan dan arah pemotongan
sebelah kiri.
2. Gunting Lurus
Bentuk sisi potong keduanya lurus, untuk menggunting
arah lurus.
3. Gunting Kiri
Sisi potong atas sebelah kiri dan arah pemotongan ke
kanan.
14
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
I.5.1.3 Pelubang
Pelubang adalah alat untuk melubangi plat, alat ini dapat berupa
bor atau pelubang tusuk (punch), pelubang ada 3 macam:
A. Pelubang Tusuk Pejal
Pelubang tusuk pejal ada yang berbentuk bulat dan segi enam,
terbuat dari baja yang dikeraskan. Kemampuan pelubang ini
dibawah
0,5mm, dengan diameter lubang 2,5mm-12,5mm.
15
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
I.5.1.4 Palu
A. Palu Baja (Standar)
Palu baja yang digunakan pada kerja plat adalah:
1. Palu Konde
Digunakan untuk mengguatkan
sambungan dan membentuk
kepala paku keling.
2. Palu Pena
Digunakan untuk meratakan sambungan,
mengetok, dan untuk pemukulan ringan.
B. Palu Pembentuk
Jenis palu pembentuk, yaitu:
1. Palu Pengeling
Digunakan untuk membentuk kepala paku keling.
2. Palu Perenggang
Digunakan untuk meregangkan plat.
16
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
3. Palu Pelipat
Digunakan meratakan ujung-ujung plat pada pengawatan.
4. Palu Perata
Digunakan untuk menghaluskan bentuk akhir benda kerja.
5. Palu Melintang
Digunakan untuk menipiskan bahan
6. Palu Pelengkung
Digunakan untuk membuat cekungan pada plat.
C. Palu Lunak
Palu lunak dibuat dari bahan-bahan yang lunak, misalnya kayu,
karet, plastik, dan kulit. Palu ini sengaja dibuat dari bahan agar
tidak
merusak pelat.
1. Palu Kayu
17
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
2. Palu Plastik
Digunakan pada pelat lunak
alumunium atau tembaga
seperti
dengan sedikit atau bahkan tidak
3. Palu Kulit
Digunakan untuk pelat lunak yang agak tebal. Kulit yang
digunakan berpegang erat pada bodi yang terbuat dari
besi.
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
C. Landasan Pipa
Landasan Pipa digunakan untuk menghaluskan benda kerja yang
berbentuk silinder dan juga untuk landasan merapatkan
sambungan
E. Landasan Alur
Landasan ini digunakan untuk pengawatan akhir sedang sisi yang
lain untuk melipat dan merapatkan plat.
19
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
F. Landasan Kombinasi
Landasan ini bermacam-macam bentuknya dan merupakan
landasan pembentuk.
G. Landasan Bola
Landasan ini digunakan untuk meregang bentuk bulat dan cekung.
20
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
Dalam
digunakan
diatas
dikeraskan.
21
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
b.
ketebalan
22
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
23
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
24
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
25
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
b.
bahkan lebih.
26
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
27
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
c.
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
29
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
30
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
31
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
b.
penjepit
32
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
memutar
menggunakan
Mesin Kotak
Mesin ini dilengkapi dengan sepatu-sepatu lipat
yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda.
macam
mesin Roll:
a.
sedangkan
33
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
b.
berbagai
digunakan untuk
menghaluskan pengawatan.
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
Kedua cara ini dapat dilakukan sesuai kondisi pengerjaan berda kerja
tersebut.
Berikut ini adalah contoh mengukur pada pelat menggunakan mistar baja :
penggores
1. Patokan ujung
mistar baja
35
ukuran
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
penyiku
mistar baja
batas
Sedangkan titik
penitik pusat.
Bentuk garis tanda dalam teknologi pengerjaan pelat cukup bervariasi,
yakni tergantung pada alat yang dipergunakan dan karakteristik
pekerjaannya,
menerapkan
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
Teknik 1 :
tanda ukuran
LANGKAH KERJA 1
garis ukuran
LANGKAH KERJA 2
Gambar 6 : Teknik Menandai dengan Penggores (a)
Teknik 2 :
LANGKAH KERJA 1 MEMBUAT TANDA
37
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
penyiku
mistar baja
garis ukuran
Mata/ pandangan harus tegak lurus terhadap garis ukur agar tidak terjadi
kesalahan akibat sudut pandang.
b.
c.
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
penggores
mistar baja
pelat
39
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
teknik
yang
benar akan menghasil potongan yang lebih baik serta waktu yang lebih
singkat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunting pelat adalah sebagai berikut:
1. Sisi potong gunting harus selalu rapat. Jika renggang, rapatkan dengan alat yang sesuai.
1. Garis potong dapat terlihat jelas.
2. Mata / pandangan tegak lurus terhadap garis potongan.
3. Benda kerja ( pelat ) diusahakan tidak terseger selama proses menggunting.
40
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
Gunakan mistar baja atau mistar gulung untuk menentukan ukuran potong.
Ukur mulai sisi pemotong bawah sesuai dengan yang dikehendaki sampai mistar pembatas.
Kencangkan bautnya
Ukur jarak antara sisi pemotong bawah dan mistar pembatas dibelakang lebar yang
dikehendaki.
42
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika memotong dengan mesin potong adalah
sebagai berikut :
1. Mesin potong harus diset/ distel sesuai dengan tebal bahan yang akan dipotong, yaitu
penyetelan kerapatan pisau dan penyetelan tekanan ( jika ada ).
2. Pembatas ukuran distel secara tepat atau garis potong dapat terlihat jelas ( jika
pemotongan secara manual/ tanpa pembatas ).
3. Saat mesin beroperasi, yakinkan bahwa pelat yang dipotong terjepit dengan kuat agar
saat pisau potong atas menekan tidak akan menggeser pelat.
4. Jangan berada dibelakang mesin saat proses pemotongan berlangsung, karena hasil
potongan pelat dapat menimbulkan kecelakaan.
5. Jangan memotong pelat yang tebalnya diatas kemampuan mesin.
3. Gergaji Tangan
Gergaji tangan tidak begitu banyak digunakan dalam kerja pelat, kecuali
hanya untuk memotong pelat yang pendek atau memotong bentuk-bentuk
tertentu
kecepatan potongnya
Gergaji tangan terdiri dari : gagang (sengkang) gergaji dan daun gergaji dengan
berbagai variasi ukuran gigi gergaji.
Untuk memotong pelat, dipakai ukuran gigi gergaji dengan ukuran 24 atau
32, yakni tergantung pada kekerasan dan tebal bahan; semakin keras suatu bahan
maka semakin rapat gigi gergaji yang dipakai.
43
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
mesin pres.
Berbagai bentuk tekukan dapat dilakukan dengan palu dan landasan,
demikian juga dengan menggukan mesin tekuk, namun secara umum
bentuk-
atau lebih; dan hal ini sangat tergantung pada disain pekerjaan.
44
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
bidang.
Berdasarkan dasar bentuk-bentuk tekukan, maka dapat dikembangan
gambar-gambar bentangan sebagai berikut :
1. Bentangan untuk satu kali tekukan searah pada dua sisi
Cara Penggambaran :
Perhatikan gambar dasar tekukan, kemudian dengan menarik garis proyeksi dari titik a
dengan pusat o akan didapat titik a. Maka jarak a ke a adalah bentangan tekukan (satu
tekukan).
Dengan cara yang sama, maka selanjutnya akan dapat dibuat bentangan-bentangan yang
lain, baik yang searah maupun yang berlawanan arah atau tekukan satu sisi, dua sisi maupun
lebih.
45
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
46
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
47
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
48
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
B. Metode Penekukan
1. Penekukan dengan Palu dan Landasan
Walaupun proses pengerjaan pelat secara luas telah menggunakan mesinmesin tekuk dan pres, namun untuk penerapan keterampilan dasar dan
untuk
dengan palu
dipakai
adalah palu konde, palu pen; sedang palu lunak yang biasa dipakai adalah
palu
Sesuai
sampai dengan
(CNC).
a. Mesin Tekuk Terbatas( Bench / Adjustable Folder )
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
Masukkan pelat yang akan ditekuk dan paskan pada garis tekukan.
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
Masukkan pelat yang akan ditekuk dan paskan pada garis tekukan.
Tentukan dan lukis garis tekukan sesuai keperluan/ gambar kerja atau atur pembatas tekukan
( secara manual atau otomatik ) pada mesin tekuk.
Pasang dan atur sepatu tekuk sesuai dengan panjang tekukan dan V-bar ( bending bar )
sesuai dengan tebal bahan yang ditekuk.
Hidupkan mesin, dan jika mesin dilengkapi dengan pengatur tekanan, maka aturlah pengatur
tekanan sesuai ketentuan ( berdasarkan tebal bahan dan lebar tekukan ).
Masukkan pelat yang akan ditekuk dan paskan pada garis tekukan atau sampai menyentuh
pembatas tekukan.
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
Posisi rol pembentuk berada di bawah garis gerakkan pelat, sehingga pelat
tertekan dan mengalami pembengkokan. Akibat penekanan dari rol pembentuk
dengan putaran rol penjepit ini maka terjadilah proses pengerolan. Pada saat pelat
bergerak melewati rol pembentuk dengan kondisi pembenkokan yang sama maka
akan menhasilkan radius pengerolan yang merata.
Lihat gambar.
52
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
bahan
53
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
54
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
4 x tebal pengelasan
Keterangan :
1. Pelat dijepit antara dua elektroda ( atas dan bawah )
2. Saat jepitan sempurna terjadi pengelasan yang lamanya diatur oleh timer
3. Pelat telah tersambung
4. Elektroda kembali pada posisi semula.
55
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
T = 1 mm
X = 0,33 T
= 900
Jawab : = (R+X) 2
360o
= (1+0,33) 2.3,14. 90o
360o
= (1,33) 3,14
2
= 2,08 mm
Perhitungan Penekukan Plat
Garis Penekukan
Permukaan luar
Luas Penekukan
Penekukan
diizinkan
Sudut Penekukan
56
general
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
57
KERJA PLAT
TEKNOLOGI MEKANIK 2
BAB II
PENUTUP
II.1 Kesimpulan
Kerja Pelat adalah Sesi Kerja dimana para pekerja akan berkutat langsung dengan
lembaran pelat mulai dari melukis, menggores, menitik, menekuk, memotong, dan menggulung
pelat. Hal ini membutuhkan suatu ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan benda yang
bermutu terbaik. Kesalahan sedikit saja akan merubah Produk pelat yang dihasilkan. Ini terjadi
karena sifat baja yang menjadi bahan dari pelat yaitu keras. Misalkan saja anda salah menekuk
bahan, meskipun anda berusaha untuk merapikannya. Tetap saja pelat akan meninggalkan bekas
kesalahan penekukan.
Kerja pelat juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Mulai dari tertimpa pelat, terluka
oleh sisi pelat, hingga anggota tubuh anda terpotong oleh mesin pemotong pelat. Hingga saat ini
hanya satu hal yang bisa dijadikan pedoman, yaitu keselamatan kerja. Karena kerja yang
mengutamakan unsur safety adalah kerja yang paling efisien, gunakanlah selalu perangkat
keselamatan, patuhi prosedur yang sesuai dengan keselamatan kerja, pakailah alat yang sesuai
dengan fungsinya dan selalu waspada dimanapun anda bekerja.
II.2 Saran
58