Anda di halaman 1dari 7

Perdarahan Vitreus

definisi
Perdarahan

vitreus adalah ekstravasasi darah


ke salah satu dari beberapa ruang potensial
yang terbentuk di dalam dan di sekitar korpus
vitreus. Kondisi ini dapat diakibatkan
langsung oleh robekan retina atau
neovaskularisasi retina, atau dapat
berhubungan dengan perdarahan dari
pembuluh darah yang sudah ada sebelumnya

Etiologi

Pembuluh darah retina abnormal

biasanya akibat iskemia pada penyakit seperti diabetik retinopati.

Retina mengalami pasokan oksigen yang tidak memadai, Vascular Endotel


Growth Factor (VEGF) dan faktor kemotaktik lainnya menginduksi
neovaskularisasi.

Pembuluh darah baru ini terbentuk karena kurangnya endotel tight junction
yang merupakan faktor predisposisi terjadinya perdarahan spontan. Selain
itu, komponen berserat yang sering menempatkan tekanan tambahan pada
pembuluh darah yang sudah rapuh serta traksi vitreus normal dengan gerakan
mata dapat menyebabkan pecahnya pembuluh tersebut

Pecahnya

pembuluh darah normal

diakibatkan kekuatan mekanik yang tinggi. Selama PVD, traksi vitreus pada pembuluh
darah retina dapat membahayakan pembuluh darah. Hal ini bisa terjadi dengan robekan
retina atau ablasio.

Trauma tumpul atau perforasi bisa melukai pembuluh darah utuh secara langsung dan
merupakan penyebab utama perdarahan vitreus pada orang muda terutama umur kurang
dari 40 tahun.

Sebaliknya peningkatan tekanan intrakranial dapat menyebabkan venula retina pecah

Gejala
Fotopsia

lampu neon di lapangan. Kilatan cahaya tersebut jarang lebih dari satu detik,
tetapi sering kembali dalam waktu beberapa menit. Kilatan cahaya tersebut
dilihat dalam suasana redup atau dalam suasana gelap. Fotopsia diduga oleh
karena rangsangan abnormal vitreus terhadap retina .

Floeters

kekeruhan vitreus yang sangat halus, dilihat penderita sebagai bayangan kecil
yang berwarna gelap dan turut bergerak bila mata digerakkan. Bayangan kecil
tersebut dapat berupa titik hitam, benang halus, cincin, lalat kecil dan
sebagainya

Diagnosis

Pasien harus ditanyakan mengenai riwayat trauma, operasi


mata, diabetes, anemia sickle sel, leukemia dan miopia
tinggi.

Pemeriksaan lengkap terdiri dari oftalmoskopi langsung


dengan depresi skleral, gonioskopi untuk mengevaluasi
neovaskularisasi sudut, TIO dan B-scan ultrasonografi jika
tampilan lengkap segmen posterior tertutup oleh darah.
Pemeriksaan dari mata kontralateral dapat membantu
memberikan petunjuk etiologi dari perdarahan vitreus,
seperti retinopati diabetik proliferatif.

Tatalaksana

Viterektomi apabila terdeteksi ablasio retina

Jika pemeriksaan segmen posterior tidak dapat dilakukan, maka dapat


dilakukan pembatasan kegiatan dan saat tidur kepala dapat ditinggikan 30-45
sehingga memungkinkan darah untuk turun ke inferior agar dapat terlihat
periferal fundus superior. Robekan retina dapat dilihat dengan kriotherapi
atau laser fotokoagulasi.

hindari penggunaan obat anticlotting seperti aspirin dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai