Anda di halaman 1dari 18

SMF ILMU PENYAKIT MATA FK UNMUL TUTORIAL

OKLUSI ARTERI RETINA


SITI ANISA MAESURA 1610029020
STEVIE ALEXIA G.T 1610029041
Oklusi pembuluh darah retina adalah penyumbatan
di pembuluh darah retina. Biasanya terjadi pada salah satu
mata.
Arteri
Sentral
cabang
Vena
Sentral
cabang

PENDAHULUAN
OKLUSI ARTERI RETINA SENTRAL
- Definisi
Suatu keadaan karena penurunan aliran darah ke arteri retina
sentral yang menyebabkan iskemia pada retina.

- Etiologi
Penyumbatan arteri retina sentral dapat disebabkan oleh :
1. Emboli merupakan penyebab penyumbatan arteri retina sentral
yang paling sering.
2. Radang arteri misalnya arteritis temporal. Vaskulitis (varicella
infection), optic neuritis dan penyakit orbital (mucormycosis).
3. Spasme pembuluh darah, akibat terlambatnya aliran darah.
4. Akibat lambatnya aliran darah.
5. Giant cell arthritis
6. Kelainan hiperkoagulasi
7. Penyakit kolagen
8. Sifilis
9. Trauma
10.Kongenital anomali pada arteri retina sentral.

TINJAUAN PUSTAKA
Epidemiologi
Studi di Amerika
Oklusi arteri retina sentral ditemukan tiap 1:10.000
Mengenai satu mata. 1-2% kasus ditemukan bilateral
Oklusi arteri retina sentral terjadi pada 58% pasien, sedangkan
oklusi cabang arteri retina terjadi pada 38% pasien.
Umumnya penderita laki-laki lebih tinggi dari pada wanita.
Kebanyakan penderita berusia sekitar 60 tahun, namun pada
beberapa kasus dijumpai mengenai penderita yang lebih muda
hingga usia 30 tahun.

TINJAUAN PUSTAKA
Patofisiologi

- Konsep trombosis pertama kali diperkenalkan oleh Virchow pada tahun 1856
dengan diajukamya uraian patofisiologi yang terkenal sebagai Virchows Triad,
yaitu terdiri:

1. Kondisi dinding pembuluh darah (endotel).


2. Aliran darah yang melambat/ statis.
3.Komponen yang terdapat dalam darah sendiri berupa peningkatan koagulabilitas.

- Arteri dan vena retina sentral berjalan bersama-sama pada jalur keluar dari nervus
optikus dan melewati pembukaan lamina kribrosa yang sempit. Karena tempat
yang sempit tersebut mengakibatkan terbatasnya tempat.
Oklusi iskemia edema intraselular
Edema intraselular ini terlihat dalam pemeriksaan
funduskopi sebagai gambaran putih keabu-abuan pada
permukaan retina. Cherry red spot pada makula yang
diakibatkan oleh obstruksi dari aliran darah ke retina dari
arteri retina, menyebabkan pucat dan tetap menyuplai darah
ke koroid dari arteri siliari, yang berakibat sinar berwarna
merah pada bagian retina yaitu makula.
Manifestasi klinik
Keluhan penglihatan kabur yang hilang timbul (amaurosis
fugaks) tidak disertai rasa sakit atau nyeri dan gelap
menetap.
Penurunan visus yang mendadak biasanya disebabkan
oleh penyakit-penyakit emboli.
Penyumbatan arteri retina sentral akan menyebabkan
keluhan penglihatan mata tiba-tiba gelap tanpa terlihatnya
kelainan pada mata luar.
Reaksi pupil menjadi lemah dengan pupil anisokoria.
Pada pemeriksaan fundoskopi akan terlihat seluruh retina
berwarna pucat akibat edema dan gangguan nutrisi retina.
Terdapat bentuk gambaran sosis pada arteri retina akibat
pengisian arteri yang tidak merata.
Diagnosis
Beberapa tanda klinis klasik oklusi arteri retina berupa:
Riwayat penurunan tajam penglihatan secara tiba-tiba,
Pemeriksaan menunjukkan gambaran infark retina dengan
cherry red spot,
Gambaran box carring (cattle trucking) pada pembuluh darah
retina,
Pemeriksaan awal dengan fluorescein angiography
menunjukkan perlambatan atau tidak ada sirkulasi arteri retina.
Pemeriksaan Penunjang

Electroretinography
Orbital Color Doppler Imaging
Oftalmoskopi
Perimetri
Fluorescein Fundus Angiography
.
Penatalaksanaan
Adapun tujuan pengobatan :3
Peningkatan oksigenasi retina.
Peningkatan aliran darah arteri retina.
Memperbaiki oklusi arteri.
Mencegah hipoksia retina.

- Saat ini tidak terdapat pengobatan yang memuaskan untuk


memperbaiki penglihatan pada pasien dengan sumbatan arteri retina
sentralis. Karena kerusakan retina ireversibel ternyata terjadi setelah
90 menit sumbatan total arteri retina sentralis pada model primata
subhuman, hanya tersedia sedikit waktu untuk memulai terapi.

- Tindakan berupa terapi konvensional yang meliputi pemijatan mata


untuk melepaskan emboli pada arteri retina sentral, penurunan
tekanan intra okular dengan obat dan pembedahan untuk
meningkatkan perfusi retina, vasodilatasi arteri retina sentral dengan
isosorbid dinitrat sublingual, campuran oksigen dan karbon dioksida,
dan obat antikoagulan.
Parasintesis bilik mata depan juga dianjurkan sebagai
terapi oklusi arteri retina sentral. Tindakan ini akan
menyebabkan penurunan tekanan bola mata secara tiba-
tiba, dengan tujuan agar tekanan perfusi arteri di belakang
sumbatan dapat mendorong emboli ke perifer.
Campuran oksigen-karbon dioksida (95% O2 dan 5%
CO2) untuk menginduksi vasodilatasi retina dan
meningkatkan PO2 di permukaan retina.
Tekanan hiperbarik menggunakan metode inhalasi
oksigen 100% pada tekanan udara di atas 1 atmosfir
dengan tujuan meningkatkan difusi oksigen jaringan
retina. Terapi hiperbarik yang dilakukan dengan segera
(<2 jam setelah gejala) dapat meningkatkan perbaikan
penglihatan.
Kombinasi terapi berupa pemijatan bola mata dengan melakukan
penekanan bola mata selama 10 detik diikuti pelepasan selama 5
detik. Selama pemijatan penderita mendapat isosorbid dinitrat 10 mg
sublingual dan acetazolamide intravena 500 mg diikuti manitol 20%
1 mg/kgBB intravena atau gliserol 50% 1 mg/kgBB per oral.

Perbaikan sirkulasi arteri retina dipantau dengan menggunakan lensa


three-mirror. Bila tidak ada perbaikan selama 20 menit setelah
pemijatan, maka dilakukan parasintesis bilik mata depan yang
dilanjutkan dengan metilprednisolon 500 mg intravena diikuti oleh
streptokinase 750.000 IU, dan tolazolin 50 mg retrobulbar.

Terapi lain adalah penyuntikan secara intraarteri pada bagian


proksimal arteri oftalmikus menggunakan local intraarterial
fibrinolysis (LIF) yaitu urokinase dengan dosis 800.000 - 1 juta IU
atau recombinant tissue plasminogen activator (rTPA) dengan dosis
40-80 mg
Pengobatan dini dapat dengan menurunkan tekanan bola
mata dengan mengurut bola mata dan asetazolamid.
Mengontrol faktor risiko yang ada pada pasien. Konsul ke
dokter spesialis mata untuk terapi selanjutnya secepat
mungkin.
Manajemen oklusi arteri retina dapat dibagi menjadi:
Akut. Mengembalikan perfusi arteri retina dengan segera
Subakut. Mencegah komplikasi neovaskular sekunder pada
mata
Kronis. Mencegah kejadian iskemia berikutnya pada mata
maupun organ lainnya.
Komplikasi
Penyulit yang dapat timbul adalah glaukoma neovaskular,
tergantung pada letak dan lamanya terjadi oklusi maka
kadang-kadang visus dapat kembali normal tetapi lapang
pandangan menjadi kecil.3

Prognosis
Lokasi
Keparahan penyumbatan
Kondisi yang mendasarinya
OKLUSI ARTERI RETINA CABANG
Sumbatan arteri retina cabang biasanya bermanifestasi sebagai
pengecilan lapangan pandang mendadak dan pengurangan
ketajaman penglihatan apabila fovea terkena.
Pemeriksaan lapang pandang (Perimetri) dapat ditemukan
adanya defek lapang pandang sebagian.
Tanda-tanda edema retina di fundus disertai bercak-bercak
cotton-wool terbatas di daerah retina yang diperdarahi oleh
pembuluh yang tersumbat. pada funduskopi ditemukan retina
yang keputihan bersamaan dengan distribusi arteri yang
terkena. Dapat pula ditemukan cabang arteri yang menyempit,
segmentasi dari kolum arteri, dan kadang-kadang dapat terlihat
emboli pada cabang arterinya.
Oklusi Arteri Retina adalah infark pada retina karena oklusi pada
sebuah arteri pada bagian lamina cribrosa atau oklusi cabang arteri
retina.
Oklusi arteri retina, merupakan kasus kegawatdaruratan dan
keterlambatan penanganan akan mengakibatkan kebutaan yang
permanen. Arteri pada retina membawa darah yang kaya oksigen
untuk retina. Jika terjadi penyumbatan pada arteri utama atau pada
cabang kecil, sel pada retina akan berangsur-angsur dimulai dengan
kekurangan oksigen.
Oklusi arteri retina berdasarkan anatomi dibagi menjadi : Oklusi
arteri retina sentral dan oklusi arteri retina cabang. Penyebab oklusi
arteri retina sentral yang paling sering adalah emboli.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan hasil
pemeriksaan mata, serta pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan
oklusi arteri retina sentral adalah peningkatan oksigenasi retina,
peningkatan aliran darah arteri retina, memperbaiki oklusi arteri dan
mencegah hipoksia pada retina.

KESIMPULAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai