Pembimbing :
dr Retna Gemala D Sp.M
Oleh
Achmad Hanif
Wahyu Dwi P
PENDAHULUAN
Central Retinal Artery Occlusion (CRAO) adalah Kegawatdaruratan oftalmologi
yang disebabkan karena sumbatan pada Central Retinal Artery (CRA) oleh
karena trombus ataupun tromboemboli (Achim, 2014).
Thrombocyte-fibrin emboli (gray) Pada fibrilasi arteri, infark miokard, ataupun pada operasi
jantung
Myxoma emboli Pada atrialmyxoma (umumnya usia muda)
Bakterial ataupun mikotik emboli Pada endokarditis dan septikemia
(Roth spots)
• Peningkatan tekanan intra okular yang sangat tinggi juga
dikaitkan dengan kejadian obstruksi pada arteri retina,
seperti yang terjadi pada akut glaukoma sudut tertutup
(Khurana,2007).
• Gangguan trombofilia, dimana hal ini berkaitan dengan
CRAO yang terjadi pada usia muda (Kurana,2007).
GEJALA KLINIS
• Pada pemeriksaan
• penurunan visus menghitung jari ataupun persepsi cahaya
• Funduskopi gambaran fundus menjadi pucat akibat edema retina, fovea tidak
terlihat edema, dapat terlihat gambaran cherry-red spot, arteriol menjadi
dangkal dan irreguler, serta tanda boxcar pada bagian vena
• EKG adanya kemungkan atrial fibrilasi
• Electroretinography (ERG) oklusi arteri retina sentral akan
menampakkan penurunan hilangnya b-wave dengan a-wave yang lengkap.
oklusi arteri retina sentral akan
menampakkan penurunan hilangnya b-
wave dengan a-wave yang lengkap.
KLASIFIKASI CRAO
• Permanen
• Non arteritik CRAO
• gambaran klinis CRAO permanen dengan infark retina,
Cherry Red Spot, dan sirkulasi retina yang rendah pada
foto angiografi fluorescein
• Non arteritik CRAO dengan cilio-sparing arteri retina
• Dalam kondisi ini, sebuah area pusat terpisah sesuai
dengan daerah retina yang diberikan oleh arteri cilio-
retina, sedangkan retina sekitarnya menunjukkan
perubahan iskemik yang khas
• Arteritik CRAO
• penyebab perkembangan CRAO permanen adalah Giant-
cell Arteritis, penglihatan adalah hasil dari iskemia akut, ini
memiliki gambaran fundus klasik CRAO dengan atau tanpa
edema optikus, dengan angiografi fluorescein terdapat
bukti dari oklusi arteri posterior silia
Sementara
• Transient non-arteritik CRAO
• diagnosis didasarkan pada ditandai hilangnya penglihatan secara tiba-tiba dan temuan fundus klasik CRAO tapi
sirkulasi retina normal pada angiografi fluorescein,
TATALAKSANA CRAO
FAKTOR RESIKO
• Vasodilator
• Ex : Pentoxyphylline
• Dengan Cara :
2. OCULAR MASSAGE
Meliputi kompresi pada bola mata pada saat mata Acetazolamide Intravena
terpejam selama 5-10 detik, kemudian di lepaskan dan
ulangi beberapa saat. • Acetazolamide adalah inhibitor karbonik anhidrase
yang mampu mengurangi produksi humor aquos
sehingga diharapkan mengurangi Tekanan
Kombinasi ocular massage dan acetazolamide dapat Intraokular (TIO) dan pada akhirnya meningkatkan
menurunkan tekanan intraokular hingga 5 mmHg perfusi retina (Cugati, 2013).
dalam waktu singkat. Ocular massage menyebabkan • Dosis standar : Injeksi intravena 500 single dose
dilatasi arteri retina dan fluktuasi besar dalam tekanan atau 250 mg tiap 12 jam
intraokular (TIO). Terapi ini telah diteliti dapat secara
mekanis menyebabkan terlepasnya trombus, atau • Kontraindikasi : Hipokalemia & hiponatremia,
melepas embolus yang berdampak mengalir ke bagian asidosis hiperkloremik, alergi sulfa, penyakit hati
yang lebih perifer dari sirkulasi retina (Cugati, 2013). atau ginjal termasuk sirosis hati
3. ANTI EDEMA RETINA
• Tissue plasminogen activator (tPA) adalah agen • Alteplase, sebuah rekombinan tPA, adalah zat
fibrinolitik alami yang ditemukan dalam sel-sel fibrinolitik yang biasa digunakan dalam stroke
endotel pembuluh darah yang membuat clot iskemik, infark miokard dan emboli paru masif.
lisis. Di lokasi trombus, pengikatan tPA dan
plasminogen ke permukaan fibrin menginduksi
konversi • CRAO dapat dianalogikan sebagai stroke iskemik
• plasminogen menjadi plasmin dan yang terjadi pada mata. Fibrinolisis merupakan
menyebabkan clot menjadi terurai (Chen, 2011). terapi standar dalam pengobatan stroke iskemik,
oleh karena itu masuk akal bila zat tersebut juga
digunakan di CRAO (Chen, 2011).
5. PEMBEDAHAN UNTUK MENURUNKAN TIO
• CRAO adalah salah satu gangguan obstruktif vaskular paling serius dari mata. CRAO penyakit yang
terjadi secara mendadak dan memerlukan penanganan yang sesegera mungkin. Dari berbagai
penelitian, semakin cepat penanganan yang diberikan pada pasien CRAO maka semakin besar pula
peluang meningkatnya tajam penglihatan pasien CRAO.
• Dari data yang dikumpulkan oleh penulis, sejatinya masih belum ada pilihan pengobatan yang paling
menonjol diantara semua penanganan CRAO yang sudah pernah diteliti oleh berbagai ahli di seluruh
dunia, namun yang terpenting adalah kecepatan melakukan terapi, karena dengan terapi yang dilakukan
kurang dari 90 menit maka kemungkinan kembalinya penglihatan yang menglihang akan semakin tinggi