Anda di halaman 1dari 3

DIAC

Diac adalah dua buah dioda yang disusun secara berlawanan seperti pada gambar di bawah
ini.

Gambar
Diac adalah singkatan dari diode alternating current. diac adalah dioda yang mengalirkan
arus bolak-balik yang artinya bergantian forward (maju) dan reverse (mundur) bias bila
diberi tegangan pada elektrodanya. Susunan diac ini hampir sama dengan transistor, namun
elektrodanya hanya dua dan mempunyai dua junction seperti gambar di bawah ini.

(a) Susunan diac


(b) Rangkaian diac
(c) Rangkaian pengganti diac
Apabila titik A adalah titik muatan positif, maka junction ke-1 pada forward bias, sedangkan
junction ke-2 pada keadaan reverse bias. Pada saat titik A tegangan positif terhadap titik B,
maka setelah pada tegangan tertentu dapat menembus tegangan breakdown sehingga arus
mengalir pada diac. Demikian juga apabila titik B tegangannya lebih positif, terhadap titik A
sampai menembus junction ke-1, maka arus mengalir melalui diac.
Cara kerja diac lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar (c) yaitu :
Apabila titik A pada keadaan forward bias, maka sklar S 1 pada on, sedangkan
sakelar

S 2 pada off. Sebaliknya, jika titik B pada keadaan forward bias , maka sakelar

S 2 pada on dan sakelar

S 1 pada off (terbuka).

Dengan demikian jelaslah bahwa prinsip kerja diac tak ubahnya dengan arus bolak-balik,
yaitu bergantian forward dan reverse-nya apabila diberi tegangan arus bolak-balik.

Rangkaian percobaan untuk mengetahui karakteristik diac dapat kita lihat dan kita buat
seperti gambar dibawah ini.

Sewaktu kita berikan forward bias terhadap diac, penunjukan amperemeter dan voltmeter kita
amati, dan hasilnya kita gambarkan pada sebuah salib sumbu. Kemudian potensiometer diatur
lalu amati kedua meter tersebut dan lakukan pengaturan potensio berulang-ulang sehingga
titik koordinat dari hasil kedua meter itu dihubungkan satu sama lain.
Kemudian sewaktu pemberian reverse bias, pelaksaan penggambarannya pun seperti forward
bias tadi sehingga dari hasil pengukuran kedua meter yang berulang-ulang diamati dengan
pemutaran potensiometer .
Demikian juga untuk menentukan tegangan holding maupun arus holding, dan tegangan
breakdown dari diac secara tepat harus dicobakan berulang-ulang. Berikut ini adalah contoh
hasil penggambaran karakteristik diac.

Diac digunakan sebagai trigger SCR dan untuk mengatur daya. Sebagai trigger pada SCR,
fungsinya seolah-olah sebagai saklar elektronik, demikian juga untuk pengatur daya. Kedua
pemakaian diac tersebut adalah sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai