Anda di halaman 1dari 4

makalah angin topan

1. Pengertian Angin Topan


Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang
sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang
sangat berdekatan dengan khatulistiwa. [1] Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam
suatu sistemcuaca.[rujukan?] Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar
dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan
kecepatan sekitar 20 Km/jam.[1]

2. Penyebab Terjadinya Agin Topan


Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu
daerah atau wilayah.Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh
permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar
akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah.
Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih
besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi
aliran udara pada wilayah tersebut.
Setiap kali memasuki musim panas, datang angin topan yang menyebabkan pohon-pohon
tumbang serta ombak menghancurkan rumah-rumah. Yang paling parah angin topan mampu
membuat mobil-mobil bertebangan. Mengapa angin topan yang mengerikan itu bisa terjadi?
Angin topan terjadi di laut di sekitar daerah katulistiwa, kira-kira pada 5 LU. Di sana suhu air
laut sangat hangat sampai melebihi 27 C. Jika suhunya memanas, udara akan mengalir naik ke
atas.
Karena udara banyak naik, maka tekanan udara di atas tinggi dan tekanan udara di bawah
rendah. Udara yang naik lama-kelamaan mendingin, lalu turun, sementara udara yang
menghangat naik ke atas. Proses naik turunya udara dingin dan hangat ini terjadi berulang-ulang,
dan tekanan uap yang membawa energi sangat besar dan suhu udara menjadi sangat rendah,
sehingga menghasilkan gumpalan udara yang berputar yang sangat membahayakan. Gumpalan
udara inilah yang disebut angin topan.

3. Dampak terhadap Lingkungan Hidup Angin Topan


Dampak Angin Topan
Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan angin akan berpengaruh pada banyak hal. Berikut ini
adalah beberapa hal yang terjadi sebagai akibat pengaruh kecepatan angin
Bidang Perhubungan
Kecepatan angin sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain kecepatan angin,
faktor cuaca dan iklim juga berperan dalam bidang perhubungan terutama untuk transportasi.

Selain mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan, kecepatan angin juga sangta berpengaruh
pada transportasi laut.
Bidang Telekomunikasi
Selain faktor iklim dan cuaca, kecepatan angin juga berpengaruh pada bidang telekomunikasi.
Kecepatan angin yang merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan
udara bisa mempengaruhi lapisan ionosfer yang mengandung partikel-partikel ionisasi dan
bermuatan listrik dimana dengan adanya lapisan ionosfer ini kita bisa mendengarkan siaran
radio/menonton televisi.
Bidang Pariwisata
Kecepatan angin, banyaknya cahaya matahari, cuaca cerah, serta udara yang sejuk/panas/kering
sangat mempengaruhi pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan cuaca dan
iklim yang bersahabat serta kecepatan angin yang sedang maka pelaksanaan wisata akan semakin
dinikmati
Bidang Pertanian
Kecepatan angin yang ideal adalah 19-35 km/jam. Pada keadaan kecepatan angin yang tidak
kencang, serangga penyerbuk bisa lebih aktif membantu terjadinya persarian bunga. Sedangkan
pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi berkurang
sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih.

Akibat yang timbul pada bangunan:


1)
Bangunan terangkat
2)
Bangunan bergeser dari pondasinya
3)
Robohnya bangunan
4) Atap terangkat
5)
Bangunan rusak
4. Uasaha Pencegahan Mengurangi Kerugian
Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya
angin.
2. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnya
di daerah yang rawan angin topan
3. Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindung dari
serangan angin topan.
4. Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin.
5. Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat
penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin topan.

6.
Pengamanan/perkuatan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat
membahayakan diri atau orang lain disekitarnya.
7. Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin topan, mengetahui bagaimana cara penyelamatan
diri.
8. Pengamanan barang-barang disekitar rumah agar terikat/dibangun secara kuat sehingga tidak
diterbangkan angin
9. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya.
Tindakan Persiapan dan Pencegahan
Masyarakat yang hidup di daerah pesisir dan rawan akan bencana ini, bisa melakukan beberapa
tindakan persiapan dan pencegahan, seperti:
Menyadari risiko dan membuat rencana pengungsian
mengetahui risiko dan cara mengungsi yang cepat dan tepat adalah kunci dari tindakan
persiapan dan pencegahan ini.
Melakukan latihan dengan menelusuri jalur-jalur pengungsian -- akan mempercepat dan
memudahkan proses pengungsian apabila diperlukan nanti.
Mengembangkan rencana tindakan, kapan harus bersiap untuk menghadapi badai dan angin
topan?
Apabila diperlukan, berapa lama dibutuhkan untuk mengungsi?
Apakah jalur pengungsian perlu diubah karena terlalu sulit?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini perlu dijawab untuk melengkapi rencana persiapan dan
pencegahan. Menyelamatkan kebutuhan yang diperlukan pada saat peringatan akan adanya
badai, setiap keluarga perlu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti lilin atau lampu
senter dengan persediaan baterainya, dan makanan paling sedikit untuk tiga hari.
Pencegahan di rumah-rumah dengan menutup jendela dan pintu kaca dengan papan. Menurut
penelitian terhadap angin disimpulkan bahwa bangunan akan lebih bisa bertahan apabila tidak
ada angin yang masuk. Persediaan penerangan dan makanan juga sangat penting karena dalam
bencana badai dan angin topan sering terjadi jaringan listrik terganggu atau sama sekali rusak.
Karena tidak memungkinkan untuk melakukan perbaikan dengan cepat, maka perlu persediaan
lilin atau lampu senter dengan cadangan baterainya di dalam rumah. Persediaan makanan bagi
setiap anggota keluarga untuk sedikit-dikitnya tiga hari adalah suatu keharusan.
Pada saat badai dan angin topan kita mesti tetap berada di dalam rumah, kecuali apabila
dianjurkan untuk mengungsi. Walaupun tidak ada anjuran, masyarakat harus tetap bersiap untuk
mengungsi. Apabila dianjurkan untuk tinggal di dalam rumah:

Bawa semua persediaan yang sudah disiapkan

Jika diperlukan, tinggal di suatu ruangan yang paling aman di dalam rumah

Terus mendengarkan radio agar mengetahui perubahan kondisi Setelah Badai Berlalu

Usahakan untuk tidak segera memasuki daerah sampai dinyatakan aman. Banyak kegiatan
berlangsung untuk membenahi daerah yang baru dilanda bencana ini. Untuk memperlancar
proses ini sebaiknya orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.


Gunakan senter untuk memeriksa kerusakan. Jangan menyalakan aliran listrik sebelum
dinyatakan aman.

Jauhi kabel-kabel listrik yang terjatuh di tanah. Untuk menghindari kecelakaan, jalan yang
terbaik adalah menjauhi kabel-kabel ini.

Matikan gas dan aliran listrik. Untuk menghindari kebakaran, apabila tercium bau gas segera
matikan aliran gas dan apabila ada kerusakan listrik segera matikan aliran dengan mencabut
sekeringnya.

Pergunakan telepon hanya untuk keadaan darurat. Jaringan telepon akan menjadi sangat
sibuk pada saat seperti ini. Kepentingan untuk meminta bantuan harus diutamakan.

Mendengarkan radio untuk mengetahui perubahan kondisi.


Dalam setiap kejadian bencana di Indonesia ada beberapa pihak yang bekerja sama dalam
melakukan usaha-usaha penanganannya. Adalah hak masyarakat untuk menghubungi instansi
terkait ini karena keberadaan pihak-pihak ini adalah untuk mendampingi masyarakat dalam
usaha penanggulangan bencana. Hubungan di antara pihak-pihak ini sebaiknya dirintis dalam
tahap persiapan sebelum bencana. Untuk memperkuat kesiap-siagaan, masyarakat bisa
mendapatkan pelatihan-pelatihan dari instansi terkait.
5. Kesimpulan Angin Topan
Angin Topanadalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam ataulebih yang
sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utaradan selatan, kecuali di daerah-daerah
yang sangat berdekatan dengankhatulistiwa.Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan
dalam suatusistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis iniumumnya
berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerahsistem tekanan rendah yang ekstrem
dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.Di Indonesia dikenal dengan sebutan angin badai. Gejala
dan Peringatan DiniAngin topan tropis dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagianbesar badai
tersebut terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jamatau hari yang dapat dipantau
melalui satelit cuaca. Monitoring dengansatelit dapat untuk mengetahui arah angin topan
sehingga cukup waktuuntuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan
sistemcuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.

Anda mungkin juga menyukai