Anda di halaman 1dari 10

Tugas PLH

 Indriani Juniar
 Ayu Lestari Pujianti
 Tina Fatihani
 Salima Azzahra
 Fani Yulianti
 Dewi Pitriyani
 Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai
dari hujan es dan badai salju sampai badai
pasir dan debu. Badai disebut juga siklon
tropis oleh meteorolog, berasal dari
samudera yang hangat. Badai bergerak di
atas laut mengikuti arah angin dengan
kecepatan sekitar 20 km/jam. Badai bukan
angin ribut biasa. Kekuatan anginnya
dapat mencabut pohon besar dari akarnya,
meruntuhkan jembatan, dan
menerbangkan atap bangunan dengan
mudah.
 Penyebab badai adalah tingginya suhu
permukaan laut. Perubahan di dalam energi
atmosfer mengakibatkan petir dan badai.
Badai tropis ini berpusar dan bergerak dengan
cepat mengelilingi suatu pusat, yang
sumbernya berada di daerah tropis. Pada saat
terjadi angin ribut ini, tekanan udara sangat
rendah disertai angin kencang dengan
kecepatan bisa mencapai 250 km/jam. Hal ini
bisa terjadi di Indonesia maupun negara-
negara lain. Di dunia, ada 3 tempat pusat
badai, yaitu di Samudera Atlantik, Samudera
Hindia, dan Samudera Pasifik.
 Suhu air laut hingga kedalaman 50 m lebih
dari 26,50 celcius. Perairan hangat merupakan
sumber energi dari siklon tropis, sehingga
ketika siklon tropis bergerak ke daratan atau
perairan dingin maka kekuatan siklon tropis
akan melemah secara drastis.
 Suhu pada atmosfer turun drastis dengan
meningkatnya ketinggian. Penurunan suhu
atmosfer secara drastis tidak memungkinkan
perpindahan kelembaban udara secara
konveksi. Aktivitas badai petir (thunderstorm)
yang mendorong uap air melepaskan
kandungan panasnya.
 Kelembaban udara yang tinggi pada
atmosfer.
 Jarak minimum 500 km dari khatulistiwa
 Angin bergerak naik vertikal secara
perlahan (kurang dari 10 m/s) sehingga
tidak merusak proses pembentukan
formasi siklon tropis.
 Struktur bangunan yang memenuhi syarat
teknis untuk mampu bertahan terhadap
gaya angin.
 Perlunya penerapan aturan standar
bangunan yang memperhitungkan beban
angin khususnya di daerah yang rawan
angin badai.
 Penempatan lokasi pembangunan fasilitas
yang penting pada daerah yang terlindungi
dari serangan angin badai.
 Penghijauan di bagian atas arah angin untuk
meredam gaya angin
 Pembangunan bangunan umum yang cukup
luas yang dapat diguakan sebagai tempat
penampungan sementara bagi orang maupun
barang saat terjadi serangan angin badai
 Pembangunan rumah yang tahan angin
 Pengamanan/perkuatan bagian-bagian yang
mudah diterbangkang angin yang dapat
membahayakan diri atau orang lain di
sekitarnya.
 Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin
badai, mengetahui bagaimana cara
penyelematan diri
 Pengamanan barang-barang di sekitar
rumah agar terikat/dibangun secara kuat
sehingga tidak diterbangkan angin.
 Untuk para nelayan, supaya menambatkan
atau mengikat kuat kapal-kapalnya.

Anda mungkin juga menyukai