Anda di halaman 1dari 2

Qodho adalah ketentuan Allah yang masih menunggu untuk dilaksanakan.

Qodho
ini biasanya dibedakan menjadi dua yaitu Qodho Muallaq dan Qodho' Mubrom.
Muallaq artinya masih bergantung pada hal-hal lain. sementara Mubrom berarti
telah mutlak.
Muallaq biasanya berupa hal-hal kecil dalam hidup, sehingga manusia berperan
dalam menentukannya.
sementara Mubrom adalah menyangkut hal-hal krusial dalam kehidupan manusia,
sehingga manusia tidak dapat berperan, bagaimanapun usahanya, tentu ketentuan
Allah tidak dapat dirubah. Misalnya tentang Umur dan Jodoh.
Hadits yang digunakan sebagai dasarnya adalah : Maa ashoobaka lam yakun
liyuhtiaka wamaaa akhtoaka lam yakun liyushiibaka. (segala yang akan
menimpamu/kamu dapatkan tidak mungkin akan lepas atau lolos. Sementara hal-
hal yang telah ditentukan bukan hakmu, maka takkan kamu dapatkan).
Jodoh, biasanya dikategorikan sebagai hal besar. Memang kalau orang nggak
berjodoh, ya mau diapakan juga tetep saja tidak berjodoh.
hal-hal besar itu biasanya dikaitkan dengan empat perkara yang dicatatkan oleh
malaikat bersamaan dengan ditiupkannya ruh ke dalam janin pada usia 3x40 hari di
dalam rahim sang ibu.
empat perkara tersebut adalah : rezkinya, ajalnya, amalnya dan sengsara atau
bahagia.
ingat haditsnya?
(HR. Bukhari 6/303 -Fathul Bari dan Muslim 2643, shahih)
Biasanya, jodoh dimasukkan ke dalam rejeki, karena klo sepasang manusia tidak
berjodoh biasa juga dikatakan, bukan rejekinya. tapi memang hal tersebut adalah
debatable.
Menurut Teori Abu hasan al-Asy'ari: Qodar Adalah ketentuan Allah yang telah
dijalankan di muka bumi dan telah dapat diidentifikasi oleh manusia.
Maka segala hal yang terjadi di muka bumi adalah sesuai dengan Qodarullah/Qodar
Allah/ kepastian dan kemampuan Allah. Artinya tidak ada satu hal pun di muka
bumi ini yang terjadi di luar kendali Allah, atau tanpa sepengetahuan Allah. Atau
lebih tegasnya: segala keadaan di muka bumi adalah atas "kekuasaan" Allah.
Jika segala hal telah terjadi maka berarti telah sesuai dengan Q'dho' dan
Qodar Allah.

kalau saya berpendapat, mengapa qodlo dan qodar tersebut berada pada urutan
terakhir di rukun iman (rukun iman ke 6) (amantu billahi wamalaikatihi ....)
saya meyakini bahwa allah tidak menyuruh umatnya untuk menyakini terlebih
dahulu bahwa semua "kejadian" di dunia ini adalah sudah qodlo dan qodarnya allah,
melainkan harus berusaha dan berdoa dulu sebelum mengatakan bahwa "kejadian"
diatas dunia atau pada diri kita adalah kehendak allah,
jadi kalo ada manusia yang belum menikah kita tanya dulu apa udah usaha apa
belum, udah berdoa apa belum dan seberapa jauhkah usaha yang sudah
dilaksanakan, kalo sudah berusaha dan berdoa sampai ajal merenggut kita baru
dikatakan itu sudah ketentuan dari allah. betul ndak ya....?
qodlo qodar: secara bahasa qodlo: putusan, perintah. qodar artinya kira kira,
ukuran, kadar, pasnya sesuatu, kemampuan, dalam term tauhid ada yang
membedakan bahwa qodlo itu plan, kalo qodar itu iyjad, atau perwujudan dari plan.
tapi term itu membingungkan karena dalam hadis maupun ayat, penyebutan qodlo
itu synonim dengan qodar, wa bil qodari khoirihi wa syarrihi. qodar ya qodlo , qodlo
ya qodar. ketentuan Alloh yang sudah ada dan qodim tidak bisa berubah. Apa yang
kita anggap berubah hakikatnya tidak berubah kalo kita tahu qodimnya sesuatu.
maka mubrom dan mua'allq itu hanya sebutan istilah dalam wilayah huduts

Anda mungkin juga menyukai