xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
TULIS SAYA[24 Juni 2009]
Bung Hakekatku...
Kalau yang anda maksud adalah Al Qur'an Al Kariim, maka saya jamin dan yakinkan anda bahwa tidak
ada tanda kurung di dalam Al Qur'an. Saya persilahkan anda untuk mengecek sendiri ke toko2 buku
seperti Gramedia atau Wali Songo.
Tetapi, kalau yang anda maksud adalah Terjemahan Al Qur'an Al Kariim, maka saya jawab memang
ada arti yang diletakkan di dalam kurung. Mengapa? Hal ini semata-mata karena :
1. Ketidakmampuan bahasa Indonesia untuk menterjemahkan bahasa arab yang disebabkan oleh
kompleksnya susunan bahasa arab.
2. Tidak dapat ditemukan padanan kata bahasa arab dalam bahasa Indonesia.
3. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka kata2 di dalam kurung diperlukan untuk menjelaskan
maksud dari ayat2/kata2 yang tidak ada padanan katanya.
Mungkin itu dulu dari saya. Mohon maaf apabila jawaban saya kurang memuaskan. Semata-mata
karena ilmu saya masih sangat sedikit. Mungkin saudara2ku yang lain bisa menambahkan..
Terima kasih
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Terimakasih,
Untuk sementara jawaban anda saya pending dulu, sebab pertanyaan saya baru pada tahap
mencari kebenarannya; yaitu: benarkah?
Keterangan: Benar, “Terjemahan Al Qur'an Al Karim” yang saya maksudkan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Mengapa bs begitu?
Sebabnya sgt simpel (namun sygnya tdk dimiliki oleh Alkitab) yaitu:
- Bahasa Indonesia tdk memiliki kosa kata yg kuat dan lengkap utk menterjmhkan Al-Qur'an.
Kalau hanya terjmhn, aplg tafsir, tdk dpt disebut sbg Al-Qur'an. Yg dimksd dgn Al-Qur'an adalah
sebuah kitab suci yg berisi wahyu2 murni dr Allah (lafadz dan maknanya dr Allah) dgn menggunakan
bhs Arab.
- Utk mendekati mksd dgn apa yg tertulis di dlm Al-Qur'an, maka digunakanlah tnd kurung. Meski
begitu, tak jarang msh jg dijumpai kesulitan utk memilih kata2 yg tepat yg tdk menimbulkan tafsiran
yg berbeda.
Krn sebab itulah maka sebaiknya umat Islam mengerti bhs Arab bila ingin mendalami Al-Qur'an.
Jd, pertnyan itu hrsnya diganti spt ini: ADAKAH TANDA KURUNG DALAM ALKITAB?
(Smg sdr dpt menjelaskannya)
Saat ini saya jg sdg aktif di milis dialogislamkristen dan msh ada pertny-an yg perlu saya respon, shg
tdk bs pnjg lebar merespon pertyn sdr tsb.
Sincerely,
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
TULIS SAYA[24 Juni 2009] > Kpd. Sdr. AE:
Terimakasih juga,
Tentang tanda kurung yang ada di Alkitab, ada beberapa. Tapi, pembahasannya entar dululah. Kita
satu persatu aja dulu.
Memang bukan yang di Al Qur'an yang saya maksud, tetapi yang di terjemahannya.
Sekarang akan saya rangkai dengan jawaban sdr. IA, bahwa maksudnya tanda kurung adalah
untuk memperjelas maksud Al Qur'an yang tidak ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia.
Pertanyaannya: Apakah “[angkat]” ini suatu keterangan untuk kata-kata: “wafat?” Bagaimana
bunyi teks aslinya kalau di Indonesiakan? Apakah juga ada pengertian “angkat”nya?
3. AN NAHL [16] : 102 : “RUHUL QUDUS [Jibril] menurunkan AL QUR’AN itu dari TUHANmu
dengan benar.”
Pertanyaannya: Bagaimana bunyi teks aslinya dalam bahasa Indonesianya; apakah ada
kandungan “Jibril”-nya?
4. AS SAJDAH [32] : 23 : “Dan sesungguhnya telah KAMI berikan kepada Musa Alkitab[Taurat],
maka janganlah kamu [MUHAMMAD] ragu-ragu menerima [AL
QUR’AN itu] dan KAMI jadikan Alkitab [Taurat] itu petunjuk bagi
Bani Israil.”
Pertanyaannya: Kitab apakah yang sedang dibicarakan di sini; Taurat atau Al Qur'an, atau
keduanya?
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Maaf sdr Rudy, saya baru smpt reply email sdr. Inipun saya blm bs byk memberi penjelasan kpd sdr,
krn hny menyempatkan wkt di sela wkt istrht saya.
Begini sdr, pd email saya sblmnya, saya sdh menjelaskan bhw umat Islam hrs menguasai bhs Arab bila
ingin mentafsirkan ayat2 suci Al-Qur'an, utk menghindari salah pentafsiran. Berbeda dgn Alkitab yg
dpt ditafsirkan dgn bebas skl, shg meski hasilnya sgt berbeda antara satu dgn yg lain, hal itu adalah sah
sepanjang msh beriman bhw Yesus adalah anak Tuhan.
Namun, ada jg ayat2 suci Al-Qur'an yg begitu saja dpt dipahami maknanya tnp hrs menguasai bhs
Arab, dgn catatan bhw ia sdh mengerti keseluruhan ayat yg menjd temanya, jd tdk sepenggal2 ayat
saja.
Utk itu, meski saya sdh dpt meraba arti ayat2 tsb, namun saya lbh enak bila membaca keseluruhan
ayat2nya. Jd, hrp sdr Rudy bs menulis ayat2nya krn saat ini saya tdk sdg membawa terjemahan Al-
Qur'an.
Selain itu, bagaimana bila sdr jg menjwb pertnyn saya ttg tnd kurung dlm Alkitab? Jd kita bs saling tny
jwb, ok?!
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
TULIS SAYA[26 Juni 2009] > Kpd. Sdr. AE:
Yesaya 8:20: "Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan
perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.”
2Petrus 1:20: “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci
tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,”
Wahyu 22:18-19: “Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat
dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan
ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang
tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari
perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya
dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
Untuk menafsirkan perkataan Alkitab, setiap orang Kristen harus dengan tuntunan ROH KUDUS
[menurut pengakuannya, nabi Muhammad mendapatkan ilhamnya juga dari ROHUL QUDUS.
Karena itu mudah-mudahan umat Muslim sudah tidak asing dengan keberadaan ROH KUDUS ini
sebagai Pembimbing ke jalan yang benar].
Suatu penafsiran harus disesuaikan dengan konsep kerja Alkitab dan ada referensinya dari
beberapa ayat yang lainnya. Jika tafsiran itu tidak mempunyai akar yang kuat dari Alkitab, maka
itulah tafsiran yang semau gue. Jadi, Alkitab tidak membiarkan dirinya diintervensi oleh
pemahaman pribadi.
Saya, sebagai penyelidik Alkitab, sangat takjub dengan keajaiban Alkitab yang kaya akan bahan-
bahan hikmat[pengetahuan], sehingga Alkitab mampu menjawab setiap pertanyaan orang dan
sanggup menghadapi tantangan sepanjang zaman.
Saya mengakui bahwa Alkitab yang saya pegang sekarang ini banyak kerusakannya. Tidak
tanggung-tanggung, menurut SAKSI JEHOVAH yang menginventariskan dan menjualnya ke
Ahmed Deedat, Alkitab mempunyai 55.000 kesalahan. Saya sudah teliti semuanya berdasarkan
petunjuk dari Ahmed Deedat, dan saya mendapati sebagiannya benar, tapi sebagiannya juga jelas-
jelas ngawur.
Sebagai contoh yang jelas-jelas ngawur adalah tuduhan bahwa Paulus dan Barnabas[murid
Paulus]lah yang telah memberikan nama Kristen, padahal kalimat itu dengan jelas menyatakan
bahwa masyarakat Anthiokialah yang memberikan nama Kristen.
Kisah 11:26: “ Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil
mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama
kalinya disebut Kristen.”
Setelah mengadakan penelitian yang seksama, maka akhirnya saya pada kesimpulan bahwa
kerusakan Alkitab bukan pada konsepnya, melainkan hanya pada bagian-bagian yang sama sekali
tidak urgent. Maksudnya, jika bagian-bagian yang salah itu dibuang, Alkitab masih tetap layak
disebut sebagai Kitab Suci yang luar biasa. Dan luar biasanya ALLAH lagi, kebenaran Alkitab bisa
dibangun dari kitab suci yang lainnya, seperti Al Qur'an. Sudah saya buktikan itu.
Dari Al Qur'an yang informasi Kekristenannya amat sedikit itu saya bisa menemukan konsep
Trinitas, menemukan KETUHANAN YESUS, Kebenaran YESUS, Ketermukaan YESUS,
KEJURUSELAMATAN YESUS, KeadilanNya YESUS, sebagai SIRATAL MUSTAQIM yang
dicari-cari umat Muslim, Keajaiban-keajaiban YESUS, Kehakiman YESUS, kelahiran-kematian-
kebangkitan-kenaikanNya ke sorga, disebelah kanan ALLAH, kehidupan YESUS hingga sekarang,
yang akan datang sebagai IMAM MAHDI, sebagai YANG mempunyai kekuasaan atas kiamat, juga
tentang ROH KUDUS, sebagai salah satu Oknum Ilahiah. Juga, YESUS KRISTUS sebagai KASIH
KARUNIA ALLAH serta ajaran “KASIH”-nya yang diakui oleh Al Qur'an. Sementara itu Al
Qur'an dengan sangat jujur menyatakan bahwa nabi Muhammad bukanlah JURUSELAMAT dan
tidak bisa menyelamatkan.
Al Qur'an mengakui Alkitab sebagai kitab kebenaran dan induknya Al Qur'an, dan lain-lainnya.
Sekalipun tentu saja semua itu berusaha diperbantahkan kaum Muslim, bagi saya bantahan-
bantahan itu sudah tidak lagi bisa mempengaruhi saya lagi. Begitu point-point penting itu saya
dapatkan dari Al Qur'an, saya anggap sudah sangat mencukupi untuk KEMBALI menegakkan
kebenaran Injil. Artinya, di dalam Injil masih ada sisa-sisa kebenarannya yang bisa dimunculkan.
Dan ini terbukti dari banyaknya kaum Muslim yang masih berusaha “mengais-ngais” dari ayat-
ayat Alkitab yang dikatakan sebagai Alkitab yang palsu. Berarti di dalam “bak sampah” Injil, masih
ada barang-barang berharganya. Bahwa Injil bukanlah “sampah akhir” yang menuju ke
pembakaran.
Saya malah semakin senang dengan model permainan kaum Muslim, yang mengambil ayat-ayat
yang disukainya, lalu menghempaskan ayat-ayat yang merugikannya sebagai palsu. Permainan ini
sangat menggirangkan hati saya, karena kaum Muslim tampak semakin lucu dan unik. Bisa
semau-maunya mengobrak-abrik rumahtangga orang.
[Masalah di atas jangan anda bahas dulu, supaya kita bisa menyelesaikan semuanya secara satu-
persatu].
Nah, inilah ayat dalam Injil yang bertanda kurung itu;
1Yohanes 5:7-8: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh
Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di
bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.”
Komentar saya atas kejadian-kejadian yang semacam ini: “Ini tidak boleh terjadi! Ini adalah model
kecurangan Kristen yang harus dikecam keras. Jika saya mempunyai kekuatan untuk berbuat
sesuatu, yang akan saya lakukan adalah mengembalikan Alkitab menurut aslinya.”
>> Seharusnya ayat itu berbunyi: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian Roh dan air dan darah
dan ketiganya adalah satu.”
Jadi, perkataan yang dipaksakan masuk ke ayat ini adalah tentang keberadaan: ALLAH – YESUS
– dan ROH KUDUS sebagai Trinitas.
Selanjutnya, sebagai keterangan saya: Tanpa kalimat tersebut konsep Trinitas sudah mempunyai
kekuatannya yang nyata di dalam Alkitab seluruhnya. [Bahkan dari Al Qur'an juga]
Adapun konsep Trinitas yang benar sesuai Alkitab adalah 3 Oknum dalam KESEPAHAMAN.
Angka “satu”nya bukan lagi mengenai “jumlah” tetapi mengenai kesatuan pemikirannya. Sama
persis dengan “Bhineka Tunggal Ika.” Bahwa 250 juta rakyat Indonesia adalah SATU bangsa.
Tentang terjemahan Al Qur'an yang anda minta dari saya, saya tidak bisa memenuhinya sebab saat
sekarang ini saya sudah nggak punya apa-apa lagi. Jangankan Al Qur'an, Alkitab, bahkan
selembar kertaspun nggak punya. Kalau saya perlu ayat-ayat Al Qur'an, saya sudah menyarikannya
dalam tulisan saya: PESAN AL QUR'AN dan AYAT-AYAT INTI AL QUR'AN. Di sana sudah saya
ambil ayat yang penting-penting saja. Kalau anda butuh itu, bisa download KUMPULAN
TULISAN, di bagian yang pertama dari hakekatku@yahoogroups.com, atau kliklah:
http://groups.yahoo.com/group/hakekatku
Sedangkan kalau saya butuh Alkitab, dari: Sabda.org.
Jika anda memang belum memungkinkan untuk menjawabnya ya jangan dipaksakan, kayak
sesuatu yang penting aja. Tetap pentingkan pekerjaan anda. Diskusi ini jangan sampai
mengganggu pekerjaan anda. Kalau anda dipecat, saya 'kan yang repot jadinya. Mau ngasih
kerjaan apa? Hua..ha..ha.....
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
JAWABAN SDR. AE[26 Juni 2009]
Sdr Rudy, alhamdulillah saya sll mendapat komandan yg nice secara personal. Jd, hehe.., sdr tenang
saja, don't sweat with my job man. But, thank u anyway, I appreciate it u know.
Ternyata, terdpt perbedaan yg mencolok skl antara saya dgn sdr. Saat saya menemukan ada kesalahan
yg jelas di sebuah kitab suci, misal: ada tambahan (tercampur) tulisan manusia di dlmnya, tentu saya
akan mulai meragukan kitab suci tsb. Aqidah itu perlu logika, berbeda dgn syariat yg srgkali kita
langsung taat tnp perlu logika.
Alkitab adalah kitab suci yg tdk saja ada penambahan, namun jg ada pengurangan dan perubahan dr
manusia, tapi dgn beraninya msh dinyatakan sbg kitab suci dr Tuhan (yg diklaim telah ditulis krn ada
bimbingan dr Tuhan Roh Kudus)!
Pernahkan sdr berpikir bila sekian ratus atau ribuan tahun lalu perubahan itu telah terjadi, tetapi
dilakukan pembiaran hingga skrg perubahan itu sdh tdk lg terlihat. Atau, mngkn sekian puluh thn lg
ayat itu sdh terinterpolasi shg tnd kurung itu sdh tdk ada lg. Apakah generasi saat itu menyadari apa yg
telah terjd pd Alkitabnya? Apakah LAI dan Biblika yg hrs bertggjwb atas kesalahan itu? Bila sdr sdh
mengetahui ada kesalahan tp sdr hny mendiamkannya, apakah sdr tdk menjd bagian yg telah membuat
kesalahan itu?
Taukah sdr bhw tnd kurung itu tdk hny di ayat yg anda sebutkan itu? Saya sdh email ttg buku saya,
agar sdr bs sgr mengetahui tnd kurung lainnya yg terdpt di Alkitab. Smg sdr berkenan membacanya.
Dogma Tritunggal telah sdr katakan:
"Sama persis dengan “Bhineka Tunggal Ika.” Bahwa 250 juta rakyat Indonesia adalah SATU bangsa".
Begini sdr:
- Meski SATU bangsa, tetap saja terdapat 250 jt manusia yg independen. Apakah SATU kesatuan
Tritunggal jg terdiri dr tuhan2 yg independen? Bukankah itu artinya politeis?
- SATU bangsa dan 250 jt org, posisi dan sebutannya tentu bs dibalik-balik tanpa merubah arti. Apakah
susunan Tritunggal jg bs ditukar2 dan bs disebut Tunggaltri?
Sblm saya akhiri email saya, rasanya saya perlu meluruskan pemikiran sdr.
Sdr bilang: "menurut pengakuannya, nabi Muhammad mendapatkan ilhamnya juga dari ROHUL
QUDUS". Hal ini sm skl tdk benar, krn yg benar adalah:
"Mnrt keimanan umat Islam, nabi Muhammad saw menerima wahyu dr Allah Swt melalui bbrp cara,
salah satunya adalah melalui malaikat Jibril (yg kdg disebut sbg Rohul Qudus)".
Di sini ada yg perlu digrs bawahi:
1. Bukan semata krn sabda Rasulullah, krn srgkali bs disaksikan saat Rasulullah sdg menerima wahyu.
2. Wahyu berbeda skl dgn ilham. Sejak wafatnya Rasulullah wahyu sdh tdk ada lg.
3. Rohul Qudus itu malaikat yg bertugas menyampaikan wahyu Allah kpd para RasulNya. Jd sm skl
bukan Tuhan. Krn Rasulullah sbg rasulNya yg terakhir sdh wafat, maka Rohul Qudus skrg sdh tdk ada
tugas lg dr Allah.
Demikian dr saya. Mohon maaf bila ada yg membuat sdr tdk berkenan dan Trm ksh.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
TULIS SAYA[26 Juni 2009] > Kpd. Sdr. AE:
Waah, kalau saya menanggapi yang ini, tentunya menjadi bias dari topik yang semula. Karena itu
untuk sementara topik ini saya simpan dulu. Saya perlu membahas tulisan anda yang ini, karena
ada banyak sekali yang mungkin menarik untuk kita diskusikan dikemudian hari.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
JAWABAN SDR. IA[27 Juni 2009]
Saya mohon maaf apabila apa yang saya tulis berikut ini belum dapat menjawab pertanyaan Pak
Hakekatku dengan baik. Semua semata karena keterbatasan ilmu yang saya miliki. Saya belum
menguasai bahasa Arab, karena itu, beberapa bagian dari jawaban saya terhadap pertanyaan Pak
Hakekatku saya nukilkan dari beberapa sumber yang bisa dipercaya. Mari kita lanjutkan..
1. AL MA’IDAH [5] : 117
ت ِفيِهْم
ُ شِهيًدا َما ُدْم
َ عَلْيِهْم
َ تُ ل َرّبي َوَرّبُكْم َوُكْنَّ عُبُدوا ا
ْ نا ِ ل َما َأَمْرَتِني ِبِه َأ
ّ ت َلُهْم ِإ
ُ َما ُقْل
شِهيٌد
َ يٍء
ْ ش َ ل ّ عَلى ُك
َ تَ عَلْيِهْم َوَأْن
َ ب
َ ت الّرِقي
َ ت َأْن َ َفَلّما َتَوّفْيَتِني ُكْن
[5:117] Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi
terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah
yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.
Catatan: Engkau disini merujuk kepada Allaah subhanallaahu ta’alaa
Pertanyaannya: Apakah “[angkat]” ini suatu keterangan untuk kata-kata:
“wafat?” Bagaimana bunyi teks aslinya kalau di Indonesiakan? Apakah juga ada
pengertian “angkat”nya?
Jawabannya :
Beberapa terjemahan Al Qur’an tidak menyertakan kata “angkat” dalam mengartikan ayat ini. Hal ini
tampak sebagai suatu bentuk penafsiran secara pribadi oleh penterjemahnya menurut ilmu yang
dimilikinya. Terdapat 2 kepercayaan umat Islam terhadap kondisi Rosulullaah Isa a.s.saat ini:
Rosulullaah Isa a.s. meninggal secara fisik dan kemudian rohnya diangkat (ditinggikan – dalam surat
Ali Imran:55) Rosulullaah Isa a.s. diangkat oleh Allah subhanallaahu ta’alaa secara jasmani dan ruhani
ke sisi Allah subhanallaahu ta’alaa Mengapa timbul perbedaan penafsiran? Hal ini disebabkan oleh
perbedaan cara mengartikan ayat ini, kemudian juga rujukan ayat2 dan atau hadist2 yang
diambil untuk melakukan periksa silang terhadap ayat ini.
Bila dibaca secara teliti akan kita temukan bahwa didalam ayat ini terdapat kata "tawaffaytani" yang
maknanya adalah mewafatkan dan berarti meninggal secara jasmani, bukan “Rafa” yang berarti
kerohanian.
Merujuk pada surat Ali Imran:55
َ ل اّلِذي
ن ُع ِ جا
َ ن َكَفُروا َو َ ن اّلِذيَ ك ِمَ طّهُرَ ي َوُم ّ ك ِإَل
َ ك َوَراِفُع َ سى ِإّني ُمَتَوّفي َ عي
ِ ل َيا
ُّ ل ا
َ ِإْذ َقا
حُكُم َبْيَنُكْم ِفيَما ُكْنُتْم ِفيِهْ جُعُكْم َفَأ
ِ ي َمْرّ ن َكَفُروا ِإَلى َيْوِم اْلِقَياَمِة ُثّم ِإَل
َ ق اّلِذي
َ ك َفْوَ اّتَبُعو
َ خَتِلُفو
ن ْ َت
[3:55] (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu
kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang
yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga
hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang
hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".
Jawabannya:
Apakah definisi dari negeri negeri di sekelilingnya (Mekkah)?
Apakah mereka itu negeri yang bersinggungan langsung dengan Mekkah?
Ataukah termasuk negeri2 yang tidak bersinggungan secara langsung dengan Mekkah?
Definisinya harus kita sepakati agar terjadi kesepahaman dalam mendiskusikannya.
Menurut saya, negeri2 di sekeliling Mekkah meliputi negeri2 yang bersinggungan secara langsung
dengan Mekkah dan yang tidak bersinggungan secara langsung dengannya. Sebagai contoh untuk lebih
mempermudah pemahaman kita. Hari minggu kemarin saya pergi ke PRJ bersama istri saya.
Alhamdulillaah, karena kami datang ke PRJ pada hari minggu, maka kami menemui kondisi yang padat
di arena PRJ tersebut. Agar tidak terpisah, maka kamipun bergandengan tangan.
Pertanyaannya, apakah orang yang ada disekeliling saya hanyalah istri saya?
Atau Istri saya dan orang2 yang bersenggolan dengan saya? Ataukah orang2 yang
jumlahnya banyak tersebut yang berada di kanan, kiri, depan dan belakang saya?
Jawaban dari pertanyaan saya ini menggambarkan makna dari Surah Asy Syura :7
ن
َ حَمًة ِلْلَعاَلِمي
ْ ل َر
ّ سْلَناكَ ِإ
َ َوَما َأْر
[21:107] Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
ن َنِذيًرا
َ ن ِلْلَعاَلِمي
َ عْبِدِه ِلَيُكو
َ عَلى
َ ن
َ ل اْلُفْرَقا
َ ك اّلِذي َنّز
َ َتَباَر
[25:1] Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia
menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam1053,1053: Maksudnya jin dan manusia.
Dari ayat2 di atas terlihat bahwa Al Qur'an diturunkan kepada seluruh umat manusia di dunia. Hal ini
terlihat dari penggunaan kata-kata “Hai manusia”, “semesta alam” dan “seluruh alam”. Bukan
diturunkan hanya untuk penduduk Mekkah. Saya rasa penjelasan saya cukup jelas. :-)
ن
َ سِلِمي
ْ شَرى ِلْلُم
ْ ن َءاَمُنوا َوُهًدى َوُب
َ ت اّلِذي
َ ق ِلُيَثّب
ّحَ ك ِباْل
َ ن َرّب
ْ س ِم
ِ ح اْلُقُد
ُ ل َنّزَلُه ُرو
ْ ُق
[16:102] Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar,
untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira
bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
Pertanyaannya: Bagaimana bunyi teks aslinya dalam bahasa Indonesianya; apakah ada kandungan
“Jibril”-nya?
Jawabannya :
Bila diartikan secara kata-per-kata memang tidak ada kata “Jibril” yang terdapat di dalam ayat tersebut.
Tetapi, saya Haqqul Yaqin bahwa seluruh umat Islam mengetahui bahwa malaikat yang memiliki tugas
untuk menyampaikan ayat-ayat kepada Rosulullaah shalallaahu 'alaihi wa sallaam adalah Jibril. Tidak
ada malaikat lainnya. Setiap malaikat memiliki tugasnya yang telah ditentukan oleh Allaah
subhanallaahu ta'ala dan tidak akan mencampuri tugas malaikat lainnya. Nah, penambahan kata-kata
“Jibril' akan menegaskan bahwa yang dimaksud dengan “Rohul Kudus” adalah “Jibril”. Hal ini berguna
sekali bagi mereka yang tidak/ belum mengetahui mengenai tugas-tugas malaikat.
4. AS SAJDAH [32] : 23
َ سَراِئي
ل ْ جَعْلَناُه ُهًدى ِلَبِني ِإ
َ ن ِلَقاِئِه َو
ْ ن ِفي ِمْرَيٍة ِم
ْ ل َتُك
َ سى اْلِكَتابَ َف
َ َوَلَقْد َءاَتْيَنا ُمو
[32:23] Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), maka janganlah kamu
(Muhammad) ragu menerima (Al-Quraan itu) dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi
Bani Israil1195.1195: Maksudnya: sebagaimana telah diberikan kepada Musa, Taurat, begitu juga
diberikan kepada Muhammad Al-Qur'an. Dan sebagaimana Taurat dijadikan petunjuk bagi Bani Israil,
maka dijadikan Al-Qur'an petunjuk bagi ummatmu.
Pertanyaannya: Kitab apakah yang sedang dibicarakan di sini; Taurat atau Al
Qur'an, atau keduanya?
Jawaban saya :
Yang dimaksud di dalam ayat ini adalah Taurat dan Al Qur'an.
--
Tambahan..
Dalam mempelajari Al Qur'an, selain perlu memiliki ilmu Bahasa Arab (nahwu, sharaf dan lainnya)
diperlukan pengetahuan mengenai Asbaabun Nuzul (Sebab-sebab turunnya ayat). Hal ini diperlukan
sebagai suatu sarana mengetahui kapan ayat tersebut turun, bagaimana kondisi masyarakat pada saat
itu, dalam kejadian apa dan apa implikasinya. Berikut saya nukilkan penjelasan yang lebih baik lagi:
Di sini akan diungkap secara sekilas pendapat sebagian ulama dan kemudian akan disertakan beberapa
faedah tentang ilmu Asbabun Nuzul.Al-Wahidy berpendapat: "menafsirkan ayat tanpa bertitik tolak
dari sejarah dan penjelasan turunnya tidaklah mungkin."
Ibnu Daqiqil 'Ied berpendapat: "Keterangan tentang Asbabun Nuzul adalah merupakan salah satu jalan
yang tepat dalam memahami Al-Qur'an."
Ibnu Taimiyah berpendapat: "Ilmu Asbabun Nuzul akan membantu dalam memahami ayat, karena ilmu
tentang sebab akan menimbulkan ilmu tentang akibat".
Dengan demikian akan jelaslah pentingnya ilmu Asbabun Nuzul sebagai bagian dari ilmu Al-Qur'an.
Adapun faedah dari ilmu Asbabun Nuzul dapat disimpulkan sebagai berikut:
Mengetahui bentuk hikmah rahasia yang terkandung dalam hukum.
Menentukan hukum (takhshish) dengan sebab menurut orang yang berpendapat bahwa suatu ibarat itu
dinyatakan berdasarkan khususnya sebab. Menghindarkan prasangka yang mengatakan arti hashr
dalam suatu ayat yang zhahirnya hashr.
Mengetahui siapa orangnya yang menjadi kasus turunnya ayat serta memberikan
ketegasan bila terdapat keragu-raguan.
Dan lain-lain yang ada hubungannya dengan faedah ilmu Asbaun Nuzul.
Sumber : http://www.cybermq.com/pustaka/detail/ilmu-tafsir/72/
--
Hormat saya,
iansyah
Cak_Semprul
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
JAWABAN SAYA[27 Juni 2009] > Kpd. Sdr. IA:
Jawaban anda terhadap pertanyaan: Apakah “[angkat]” ini suatu keterangan untuk kata-kata:
“wafat?” Bagaimana bunyi teks aslinya kalau di Indonesiakan? Apakah juga ada pengertian
“angkat”nya?
Adalah: “Hal ini tampak sebagai suatu bentuk penafsiran secara pribadi oleh penterjemahnya
menurut ilmu yang dimilikinya. Terdapat 2 kepercayaan umat Islam terhadap ..................”
Jadi, kata-kata dalam tanda kurung [angkat] merupakan intervensi penerjemahnya. Dalam teks
Arabnya tidak ada keterangan “angkat”nya.
Sedangkan sdr. AR menerangkan: Kalimat “Tawaff faitani” dalam ayat tsb bermakna “Engkau
Mengangkatku ke Langit” ditafsirkan diangkat dalam kondisi “WAFAT”. Lihat juga Surat An Nisa
155-159 (kejadian Penyaliban Orang yang diserupakan dengan Yesus).
Mana ini yang benar? Tambahan penerjemahnya atau memang ada perkataan: “Tawaff faitani”-
nya? Atau, kalau ada Muslim yang lainnya lagi akan ada variasi jawaban yang lainnya lagi? Seribu
Muslim seribu pula pendapatnya, dan semuanya “benar?!”
Sekarang saya akan menyorot pada jawaban sdr. AR yang mereferensikan pada Surat An Nisa 155-
159 (kejadian Penyaliban Orang yang diserupakan dengan Yesus).
4 An Nisa’ 157: “dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa
putra Maryam, Rasul ALLAH, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
[pula] menyalibnya, tetapi [yang mereka bunuh ialah] orang yang diserupakan
dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham
tentang [pembunuhan] ISA, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh
itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak [pula] yakin bahwa yang mereka
bunuh itu adalah ISA.”
4 An Nisa’ 158: “Tetapi [yang sebenarnya], ALLAH telah mengangkat ISA kepadaNYA.”
Kita melihat di sini bahwa An Nisa' tidak mengakui terjadinya pembunuhan ISA. ISA langsung di
angkat ke sorga, sedangkan yang disalibkan adalah orang yang diserupakan. Adakah suatu
kontradiksi dengan Ali Imran 55 yang menerangkan tentang wafatnya ISA? Sementara itu kitab
Barnabas yang dikarang oleh Franco Marino dan Temuan Essenes menyatakan bahwa yang disalib
adalah orang yang diserupakan. Berarti tidak ada peristiwa: kematian ISA. Mana ini yang benar?
Jadi, sdr. AR saja mempunyai 2 pendapat yang saling bertentangan; Kalau dia menunjuk pada An
Nisa' maka tidak ada peristiwa kematian ISA, sementara dia sendiri mengatakan kalau ISA
diangkat dalam kondisi wafat.
Waduh, besok kalau datang ke sini tolong bawain obat sakit kepala deh; kepala saya jadi cekot-
cekot. Pantes aja kalau konsep diskusi Muslim itu: “POKOKNYA........kalau saya katakan benar
adalah benar dan POKOKNYA kalau saya nyatakan salah adalah salah.” Tapi mudah-mudahan
aja nggak bener tuduhan saya ini. Mudah-mudahan masih ada Muslim yang lebih objektif lagi.
Jadi, pertanyaan saya masih tetap belum ada ketegasan jawabannya; apakah tanda kurung
“angkat” itu sebagai keterangan [padanan] kata buat “Wafat”, atau suatu “Bonus?”
Saya minta ini diberikan jawaban yang lebih tegas lagi, sebelum saya melanjutkan menanggapi
yang berikutnya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
ada satu ayat dalam kitab al-Quranul Qarim (saya lupa surat apa ayat berapa, tapi kalau anda cari
saya jamin 1000% pasti anda menemukannya) , yang kira-kira penafsirannya adalah :
kesejahteraan tercurah pada Isa al-masih (Yesus) pada saat ia dilahirkan, dimatikan, dan
dilahirkan kembali..
saya mengintrepetasikan bahwa Yesus itu dilahirkan untuk menjalani "kehidupan" didunia.
Sedangkan "kematian/kewafatan " adalah antonim (lawan kata/lawan keadaan) dari "kehidupan".
jadi ketika "kematian" YESUS tiba di dunia, itu bisa diartikan bahwa YESUS sudah tidak lagi
menjalani "kehidupan" di dunia sejak tibanya "kematian"nya itu...jadi walau dicari ke ujung
dunia manapun, sudah tidak ada lagi "kehidupan" YESUS (dalam wujud manusia)...
lalu, dengan cara apakah Yesus "dimatikan" ? (apakah diangkat, apakah diapakan..) serahkanlah
jawabanNYA pada TUHAN yang MAHA MENGETAHUI kejadiannya, jangan sampai kita
mengarang-ngarang pentafsiran bahasa Arab bila kita tidak ahli mentafsirkannya. ..
tetapi yang pasti ketika YESUS "dimatikan", maka berakhirlah "kehidupan" YESUS (dalam wujud
manusia) itu di dunia....dan hanya TUHAN lah yang lebih tahu dengan cara apa YESUS
"dimatikan". .
menurut saya, hal tersebut tidak perlu berlarut-larut diperdebatkan, lebih baik kita saling bekerja
sama membangun Indonesia agar lebih maju..
maka "Al-Quran" adalah : "bacaan" ...seperti pada salah satu kata Arab yang diserap ke bahasa
Indonesia, yaitu Koran (koran kompas, koran pos kota, koran sindo) sebagai "bacaan"..
jadi :
"Al-quran" = "bacaan"
dan "Al-quranul Karim" = "bacaan yang mulia"
sedangkan "kitab" = "buku"
perhatikan lah bagaimana TUHAN mendefinisikan Al-quran, Alquranul Karim, dan al-kitab,
secara terminologis dalam kalimat-kalimat seperti : wa KITABin mubiin..atau dzaalikal KITABu
laa roiba fihi hudalil mutaqqin...sedangka n pada surat YaaSiin ditemukan "wal Quranil
Hakim"..ada juga di surat2 lain : wal Quranil Karim..
jadi semua yang terbaca, baik yang tersirat ataupun tersurat adalah "bacaan" (Quran)...pergeraka
n langit dan bumi adalah "bacaan" (quran), artikel-artikel di internet, itupun "bacaan" (quran),
tabloid-tabloid infotainment dan gosip, itupun "bacaan" (quran),..bahkan forum ini pun adalah
"bacaan" (quran)..
sedangkan Al-quranul Karim itu adalah "bacaan yang mulia"...bacaan yang mengadung banyak
hikmah...bacaan mengenai jalan keselamatan. .
sedangkan "kitab" adalah "buku", yaitu lembaran-lembaran yang disatukan... maka buku-buku
yang ada di toko buku Gramedia, itu semua adalah "kitab"...sedangkan kitab Alquranul Karim
sendiri adalah "bacaan yang mulia yang disusun dalam bentuk buku"...
karena sebelum menjadi kitab, Alquranul Karim adalah wahyu, lalu ditulis atau dicatat dalam
lembaran-lembaran yang terpisah..hingga akhirnya dibukukan...
jadi Injil, tripitaka, wedha...semua itu adalah "bacaan" (quran) bagi masing-masing umatnya... =)
salam sejahtera...
Kepada saudara AA, terima kasih atas koreksinya, semoga Allah Ar-Rahman menjaga kebenaran
risalahNYA dalam hati kita...
sebelumnya saya sudah menuliskan (coba perhatikan sekali lagi tulisan saya):
"kitab" adalah "buku", yaitu lembaran-lembaran yang disatukan...
karena sebelum menjadi kitab, Alquranul Karim adalah wahyu, lalu ditulis atau dicatat dalam
lembaran-lembaran yang terpisah..
oleh sebab itu penggunaan kalimat "dzalikal KITABU " sangat tepat bagi orang-orang pada masa
nabi muhammad, untuk menjelaskan bahwa wahyu yang diturunkannya terpisah-pisah itu
sesungguhnya adalah satu bentuk kesatuan risalah TUHAN yang bentuknya, jumlahnya, dan
urutannya sudah tersimpan dalam Lauh Mahfuz,
sehingga mereka harus menyadari bahwa wahyu-wahyu yang terpisah itu wajib dijaga, disimpan,
dikumpulkan untuk kemudian disusun dalam satu kesatuan, yaitu dalam bentuk kitab...dan
akhirnya penyusunan finalnya dilakukan pada masa pemerintahan Utsman bin Affan..
dan kemudian dijelaskan dengan kalimat "la roiba fihi (yang didalamnya.. .yaitu didalam
kitab/buku seperti yang kita lihat bentuk kitab Alquranul karim sekarang ini..) adalah tentang
"hudalil muttaqin"... .
terimakasih. ..
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
JAWABAN SAYA[28 Juni 2009] > Kpd. Sdr. BN
Saya hanya mau menanggapi tentang ajakan anda untuk membangun Indonesia yang bersatu
dengan cara menghentikan kegiatan diskusi macam begini ini;
Mengenai membangun Indonesia, biarlah itu diurus mereka-mereka yang pada berebutan
kedudukan presiden itu. Tokh kita ngomong sebaik apapun mana ada manfaatnya di telinga
mereka?
Adapun kita di milis ini juga bertujuan membangun persatuan dan kesatuan masyarakat dengan
cara yang berbeda. Kita bertujuan menghasilkan suatu rumusan ajaran kebenaran keagamaan,
agar jangan sampai menciptakan peluang buat lahirnya Amrozi-Amrozi baru yang diduga
kesalahan di dalam menafsirkan kitab suci mereka.
Sekalipun di milis ini kita tampaknya saling bermusuhan, tapi kita semua adalah orang-orang
dewasa yang berakal budi yang baik untuk bisa menyelesaikan segala permasalahan di antara kita
dengan sebaik-baiknya. Kita semua adalah orang-orang yang paham di mana tempatnya bertinju
dan di mana tempatnya berdiskusi. Don't worry about it.
Selanjutnya, kita semua berkepentingan mengurus keselamatan akhirat kita masing-masing dengan
kendaraan kebenaran. Nah di sinilah kita mencoba meneliti tentang kebenaran itu, yang mana dan
yang seperti apa. Ini atau masalah ini nggak mungkin akan diurus oleh pemerintah. Karena itu kita
harus mengurusnya sendiri.
Terimakasih atas masukan anda sebagai suatu kontrol buat kita semua.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
JAWABAN SDR. AR[28 Juni 2009]
Maksud Kalimat saya : “Ditafsirkan Diangkat dalam kondisi diwafatkan”. Maksudnya ketika Isa AS
diangkat itu dalam kondisi utuh dengan jasadnya(hidup) , kemudian diwafatkan.Jadi bukan
“Mayat”nya yang naik ke langit. Ada 2 versi Penafsir Al Qur’an mengenai ayat tsb :
1. Seperti Penafsir yang menerjemahkan Al Qur’an yang anda punya; Diangkat kemudian
diwafatkan karena penafsir tsb merujuk kepada ayat lainnya dalam Surat Maryam ayat 33 : “ Dan
Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari WAFATku, dan pada
hari aku DiBANGKITKAN HIDUP KEMBALI”. Jadi Isa Diangkat dalam Kondisi Hidup ke Langit
kemudian di-Wafatkan. Alasan kenapa Isa AS diangkat ke langit ada di Surat An Nisa 156-159. Dan
Surat Maryam tersebut sebagai bantahan bahwa kematian Isa AS tidak terhina di Tiang Salib
sebagaimana Persangkaan Umat Yahudi dan Kristen (bantahan yang lebih terang di Surat An Nisa 155-
159)
2. Penafsir lain Mengatakan bahwa Isa AS Diangkat ke Langit dalam Kondisi hidup dan sampai
sekarang masih hidup; krn mereka berpendapat bahwa ayat dalam Surat Maryam ayat 33 itu berbentuk
Future Perfect Tense ( Sesuatu yang pasti terjadi di masa yang akan datang), jadi kalo mengacu kepada
Surat An Nisa 156-159 berdasarkan Tafsir dari Ibnu Katsir sbb :
156 : “dan karena Kekafiran Mereka (terhadap Isa AS), dan Tuduhan mereka terhadap Maryam dengan
Kedustaan Besar “
Maksudnya : Tuduhan Umat Kristen dan Yahudi bahwa Maryam Berzina dgn ROH KUDUS : Matius
1 : 18 adalah DUSTA BESAR
157: “Dan karena ucapan mereka ,”sesungguhnya kami telah membunuh al Masih, Isa putra Maryam,
Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan Tidak(pula) Menyalibnya, tetapi (yg
dibunuh/disalib) orang yang diserupakan dgn Isa AS bagi Mereka. Sesungguhnya orang2 yg berselisih
paham tentang pembunuhan Isa AS benar2 dlm keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka
benar-benar tidak tahu, melainkan mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin yang dibunuh
adalah Isa AS .
Menurut Ibnu Katsir, Ibnu Jarrir dari Al Hasan disebutkan bahwa yang disalib tersebut adalah orang
Yang diserupakan Isa AS, Menurut guru saya yang disalibkan tsb adalah Yudas Iskariot itu sendiri,
ketika Yudas hendak memasuki rumah utk mencari Isa AS ,dia tidak menemukannya, kemudian dia
keluar rumah tsb, utk memberitahukan bahwa Isa AS tidak ada didalam rumah, namun tentara Romawi
heran sebab yang berbicara adalah orang yang serupa dgn Yesus, maka tentara Romawi tsb
menyeretnya utk dibawa ke Pilatus. Setelah orang yg serupa yesus disalibkan, keberadaan Yudas
menjadi Misteri!, oleh karena para Ahli Kitab membuat ayat2 tambahan tentang Kematian Yudas
(Matius 27:3-8 dan Kisah para rasul 1 :18-20) utk mendukung KISAH FIKSI TENTANG
PENYALIBAN YESUS tsb ( hanya Allah yg tahu Kebenaran Ceritanya). kemudian pada kahir Zaman
Isa AS akan turun kembali ke Dunia dgn tugas-tugas sebagaimana yang tersebut dalam sebuah Hadist
yg Shahih dimana semua Ulama sepakat akan Kebenaran/Keshahiha n Hadist tsb, dalam Riwayat Imam
Muslim, Hadist No.2058 bunyinya sebagai berikut :
“ Diriwayatkan dari Abu Hurairah,ra. Rasulullah SAW bersabda : “ Demi Allah, Ibnu Maryam (Isa
AS) akan turun sebagai Hakim yang Adil. Dia benar-benar AKAN MEMATAHKAN SALIB Dan
MEMBUNUH BABI. Dia Tidak akan menerima Pajak Upeti (dari orang2 Kafir, Yakni mereka harus
MEMELUK ISLAM, atau, jika mereka menolak, akan DIBUNUHNYA), unta (binatang ternak)akan
dibiarkan begitu saja berkeliaran bebas karena tak seorang pun akan mengambilnya. Akan lenyap pula
permusuhan, pertengkaran dan perbuatan dengki. Dan Harta benda akan disodor-sodorkan kepada
orang2 tetapi tak seorangpun mau menerimanya .”
Itulah kenapa saya sepakat dgn p. Alexander Edbert dalam bukunya “Show us the Right Path” bahwa
yang berteriak-teriak di Tiang salib itu bukan Yesus (Matius 27:46 & Markus 15:34) karena kalo yg
berteriak Yesus maka kata-katanya seharusnya “ELOHIM, ELOHIM” atau “YAHWEH,YAHWEH”
bukannya “Eli,Eli” karena Eli adalah nama lain dari Yesus, bukan begitu?...
158.”Tetapi Allah telah Mengangkat Isa ke hadirat-Nya . Allah Maha Perkasa Maha bijaksana.
Menurut Ibnu Katsir, turunya Isa AS ke dunia diakhir zaman adalah bantahan terhadap doktrin
Kristiani dan Yahudi bahwa Isa AS mati ditiang salib.
Jadi Ibnu Katsir dan termasuk diri saya berada dipihak yang meyakini bahwa Isa AS walaupun
diangkat tetapi masih hidup hingga sekarang disisi Allah SWT.
3. Semua Ulama penafsir Al Qur’an sepakat bahwa yang diangkat ke langit bukan Mayat Isa AS
Semoga lebih jelas!!....
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
JAWABAN SAYA[28 Juni 2009] > Kpd. Sdr. AR
Aduh, koq lucu banget sih?! Apa sudah nggak ada nalar yang lebih sehat lagi untuk membedakan
antara mana yang dongeng dengan mana yang kebenaran yang memenuhi rasional kita [meskipun
akal kita ditentukan oleh ALLAH terbatas]?!
Coba toh, koq lucu banget allah anda itu; sudah berhasil diangkat ke langit dalam keadaan hidup,
eeh, di langit justru diwafatkan. Koq lucu?! Jangan-jangan allah anda itu bapaknya Tukul?!
Hanya untuk menghindari kebenaran Kristen yang menyatakan YESUS disalib aja harus berbelit-
belit model begitu?
Entar, kalau pertanyaan saya yang pertama sudah terselesaikan, mungkin tulisan anda ini akan
saya tuntaskan. Atau, mungkin dari pembahasan saya jika ke-4 pertanyaan saya sudah
terselesaikan, di sana bisa saya masukkan juga.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Karena sudah tidak ada tanggapan lainnya lagi yang masuk, maka berikut ini saya ringkaskan
keseluruhan jawaban-jawaban anda;
Topik yang dibahas adalah topik yang pertama dari 4 topik tanda kurung di dalam Al Qur’an:
AL MA’IDAH [5] : 117 : “Maka setelah ENGKAU WAFATKAN [angkat] aku,
ENGKAUlah yang mengawasi mereka.”
Pertanyaannya: Apakah “[angkat]” ini suatu keterangan untuk kata-kata: “wafat?” Bagaimana
bunyi teks aslinya kalau di Indonesiakan? Apakah juga ada pengertian “angkat”nya?
1. Sdr. IA; Perkataan [angkat] adalah tambahan yang diberikan oleh penterjemahnya.
2. Sdr. AR; memberikan 3 macam jawaban:
diangkat dalam kondisi wafat.
diangkat dalam kondisi hidup lalu setelah tiba di langit diwafatkan.
diangkat dalam kondisi hidup dan hidup hingga saat ini.
Di ayat ini Muslim bisa membuat keterangan bahwa kematian ISA terjadi di waktu yang
lainnya. Bukan di zaman penyalibanNYA. Tapi argumentasi demikian tentu saja argumentasi
yang sangat konyol sebab semua ayat-ayat yang ada itu sedang membicarakan peristiwa seputar
masa-masa penyalibanNYA.
Dengan bodoh-bodohan kita bisa menemukan kontradiksi ayat-ayat Al Qur’an dan kontradiksi
pemahaman penafsirnya. Apakah anda berpikir bahwa “kesempurnaan” Al Qur’an sangat-
sangat meragukan? Iya, saya juga berpikir begitu. Apakah anda berpikir bahwa “tanda kurung”
yang ada di dalam Al Qur’an itu sesuatu yang tidak bisa dipercayai keakuratannya? Iya, saya
juga berpikir begitu.
Apakah anda berpikir: “Ini ‘kan peristiwa sejarah yang riil, yang terjadi 500 tahun sebelum
kelahiran Muhammad dan 2000 tahun dari zaman kita sekarang ini, mengapa para juru tafsir
itu harus meraba-raba dari kalimat-kalimat, bukannya dari penggalian sejarah? Kecuali kalau
yang harus ditafsirkannya itu suatu bentuk “pantun” atau “perumpamaan”, barulah boleh
berpijak dari bahan-bahan kalimat-kalimat yang tersedia. Tapi ini peristiwa sejarah, yang
seharusnya diketahui dengan pasti oleh allahnya Muhammad. Minimalnya oleh Muhammad,
sebagai orang yang hidup lebih dekat dari ISA AL MASIH.”
Ini suatu peristiwa penting bagi dimensi keagamaan, yang Islam adalah merupakan sebuah
agama. Mengapa bisa begitu rapuh sekali kekuatan rasionalnya?
Jadi, saya harus katakan bahwa “tanda-tanda kurung” dan “hasil-hasil tafsiran” mereka bukan
lagi sesuatu yang mengikat dan bukan suatu kebenaran yang mutlak.
Mengapa tidak berpaling ke INJIL, jika Al Qur’an tidak bisa dipercayai lagi? Mengapa harus
berpaling ke INJIL? Sebab peristiwa itu dicatat oleh 4 orang penulis Injil; Matius, Markus,
Lukas dan Yohanes. Ini alasan yang pertama. Alasan yang kedua, peristiwa ini menyangkut
“keimamatan” bangsa Yahudi. Karena itu pasti tercatat dalam sejarah Yerusalem, bahwa
bangsa Yahudi berhasil “membunuh” seseorang yang mengaku-ngaku sebagai “ANAK
ALLAH.” Mereka bukan sedang menegakkan KEJURUSELAMATAN YESUS, tetapi sedang
menegakkan kebenaran mereka di dalam membunuh seseorang yang mereka dakwah sebagai
penyesat. Jadi, Yerusalem pasti mempunyai catatan peristiwa ini. Setidaknya tidak pernah ada
suara protes mereka terhadap catatan Injil, kecuali mereka enggan mengakui YESUS sebagai
MESIAS. Itu saja.
Lalu alasan yang ketiga; Bangsa Romawi, sebagai penguasa dunia saat itu, sudah pasti
mempunyai catatan peristiwa itu. Setidaknya sebagai peristiwa sejarah kerajaan, yang mana
YESUS pernah dibawa ke sidang pengadilan mereka. Ini nggak mungkin enggak.
Ya, ya, ya, mengapa tidak?! INJIL memang YES dan Al Qur’an memang NO GOOD!
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
JURUS KEDUA [15 Juli 2009]
ASY SYURA [42] : 7: “Demikianlah KAMI wahyukan kepadamu AL QUR’ AN dalam
bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul
Qura [penduduk Mekkah] dan penduduk [negeri-negeri]
sekelilingnya.”
JURUS KETIGA:
AN NAHL [16] : 102 : “RUHUL QUDUS [Jibril] menurunkan AL QUR’AN itu dari
TUHANmu dengan benar.”
Pertanyaannya: Bagaimana bunyi teks aslinya dalam bahasa Indonesianya; apakah ada
kandungan “Jibril”-nya?
Sdr. IA, memberikan jawabannya:
Bila diartikan secara kata-per-kata memang tidak ada kata “Jibril” yang terdapat di dalam ayat tersebut.
Tetapi, saya Haqqul Yaqin bahwa seluruh umat Islam mengetahui bahwa malaikat yang memiliki tugas
untuk menyampaikan ayat-ayat kepada Rosulullaah shalallaahu 'alaihi wa sallaam adalah Jibril. Tidak
ada malaikat lainnya. Setiap malaikat memiliki tugasnya yang telah ditentukan oleh Allaah.
Kata sdr. IA, dia sangat yakin bahwa ROHUL QUDUS itu malaikat Jibril. Tapi keyakinan yang
demikian itu kurang sempurna bila tidak menggunakan landasan untuk meyakininya. Bisa saja
anda yakin saya mencuri, tapi jika itu tidak ada pembuktiannya, mana bisa untuk proses hukum?
An Nahl, ayat 102, adalah satu-satunya ayat dalam Al Qur’an yang berusaha menerangkan bahwa
ROHUL QUDUS itu malaikat Jibril. Sementara dalam teks aslinya nggak ada kata-kata: “Jibril”-
nya. Sementara keterangan-keterangan dalam tanda kurung maupun dalam tanda nomor sama
sekali tidak bisa dipercayai, sebagaimana kita uji dijurus pertama maupun keduanya. Sementara itu
Alkitab, sebagai Maminya Al Qur’an menerangkan bahwa ROH KUDUS itu berbeda dengan
malaikat.
>> 1Petrus 1:12: “Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka
sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang
kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari
sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui
oleh malaikat-malaikat.”
ROH KUDUS adalah bagian dari ROH ALLAH sendiri, yang dikaruniakan kepada setiap orang,
nggak peduli agama apa saja maupun yang atheism. Merupakan kebalikan dari roh jahat/Setan.
ROH KUDUS tidak pernah menjelma menjadi sesuatu apapun. Berbeda dengan malaikat yang
“selalu” menjelmakan dirinya ketika menjumpai seseorang.
ROH KUDUS berujud “pikiran” di dalam benak kita, yang selalu berusaha mengarahkan kita pada
hal-hal yang baik dan yang benar. Serupa dengan Iblis, yaitu berupa “pikiran” yang selalu
berusaha mengarahkan kita pada hal-hal yang jahat dan melanggar Hukum ALLAH.
ROH KUDUS-lah yang menggerakkan pikiran kita untuk mencari ALLAH. Menggerakkan kita
untuk menjadi “orang saleh” dalam agama kita masing-masing. Menggerakkan kita untuk
bergairah membaca kitab-kitab suci – kitab suci agama kita masing-masing. DIA mengajari kita
sedikit demi sedikit menurut kesanggupan kita. DIA menggerakkan kita untuk mengadakan
penyelidikan-penyelidikan dalam berbagai macam bidang ilmu pengetahuan dan penemuan-
penemuan. DIA memberikan inspirasi-inspirasi kepada kita.
Setapak demi setapak setiap orang akan dituntun kepada pengenalan akan ALLAH BAPA, ALLAH
yang benar, supaya kita menerima keselamatan di dalam YESUS KRISTUS.
Yang Atheism dan penyembah berhala akan tertuntun memasuki agama-agama Samawi[Kristen
Minggu atau Islam], sedangkan yang Islam akan diarahkan ke Kristen Minggu lebih dahulu,
supaya mempunyai pengalaman di sana, kemudian akan digiring pada agama kebenaran ALLAH.
Itulah “EKKLESIA” – artinya umat yang dipanggil keluar; dari gelap kepada Terang KRISTUS.
Karena ROH KUDUS ini berasal dari ALLAH sendiri, maka sudah pasti derajatNYA ILAHIAH.
Dalam struktur “kekeluargaan”-nya, derajat ROH KUDUS sama persis dengan derajat ALLAH
YAHWEH. Artinya, di atas YESUS KRISTUS.
Tapi dalam misi keselamatan oleh YESUS KRISTUS, ROH KUDUS tidak memuliakan diriNYA
sendiri, melainkan memuliakan YESUS KRISTUS.
Ini logis; sebab nggak patut kalau ALLAH memuliakan diriNYA sendiri. YESUS, sebagai ciptaan
ALLAH adalah saksi untuk kemuliaan ALLAH YAHWEH. YESUS-lah yang memberitakan atau
memperkenalkan ALLAH BAPA kepada kita, supaya kita menyembah kepada YAHWEH. Dan
ROH KUDUS “membimbing” kita untuk mengenal YESUS KRISTUS.
>> Yohanes 3:13: “Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah
turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.”
>> Yohanes 17:6: “Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan
kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan
mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.”
>> Yohanes 17: 7: “Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu
berasal dari pada-Mu.”
>> Yohanes 17:8: “Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan
kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar,
bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang
telah mengutus Aku.”
>> Yohanes 17:25: “Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku
mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus
Aku;”
>> Yohanes 17:26: “dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan
memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam
mereka dan Aku di dalam mereka."
Jadi, jelas sekali bahwa keyakinan Muslim itu lemah sekali. Keyakinan yang cenderung ngawur!
Karena itu, pada hari ini, anda semua adalah saksinya, bahwa saya telah memberikan pembebasan
kepada ROH KUDUS dari “penjara” Muslim. Secara hukum, Muslim tidak mempunyai landasan
untuk memenjarakan ROH KUDUS sebagai malaikat Jibril! ROH KUDUS harus bebas “demi
hukum!”
JURUS KEEMPAT
Pertanyaannya: Kitab apakah yang sedang dibicarakan di sini; Taurat atau Al Qur'an, atau
keduanya?
Sdr. IA memberikan jawaban bahwa ayat itu sedang menerangkan tentang Taurat dan Al Qur’an.
Benarkah demikian? Coba anda baca pelan-pelan dan berulang-ulang. Kalimat pertamanya
membicarakan Taurat, bagaimana kalimat berikutnya bisa nyasar ke Al Qur’an, lalu diakhiri
dengan Taurat lagi?
Jika anda berpikir bahwa ini suatu keamburadulan, sayapun berpikir begitu. Semakin menguatkan
buat kebebasan ROH KUDUS. Masalah ROH KUDUS sengaja saya tempatkan di jurus yang ke
tiga, supaya jurus yang keempat ini bisa sebagai penutup yang sempurna.
Sesungguhnya, tanda kurung di Al Qur’an yang merusakkan makna ada banyak sekali. Tapi saya
ambil beberapa itu saja, agar pikiran kita mulai terbuka untuk berinisiatif mengadakan
penyelidikan yang lebih seksama lagi terhadap isi Al Qur’an.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
TANGGAPAN SDR. AA[16 Juli 2009]
Kristen hanya mengenal makhluq hidup itu; ALLAH - malaikat - manusia - binatang dan tumbuh-
tumbuhan. Semua yang ALLAH ciptakan adalah baik. ALLAH tidak pernah menciptakan Setan,
sebagaimana ajaran Islam.
> Setan itu asalnya adalah malaikat. Kalau manusia itu menggambarkan kesempurnaan fisik
YESUS KRISTUS, malaikat itu menggambarkan kesempurnaan ALLAH. Karena itu malaikat
adalah roh. Roh itu adalah hakekat. Hakekat itu adalah akal pikiran. Akal pikiran [yang hidup]
itu sifatnya aktif merambah kemana-mana. Itulah sebabnya malaikat mempunyai pikiran yang
tidak terbatas["mirip" ALLAH].
> Nah pikiran malaikat itupun menembus pula ke pengetahuan yang jahat-jahat, sehingga itu
menggodainya untuk mencoba-coba menjadikan dirinya seperti ALLAH. Manakala pikiran yang
jahat-jahat itu mulai masuk ke dalam perencanaannya, pada saat itulah malaikat itu jatuh ke
dalam dosa. Ada sepertiga dari sejumlah malaikat yang dibuang ALLAH ke dunia ini, yang
dipimpin oleh Lucifer. Mereka itulah yang kita sebut sebagai Setan atau Iblis.
> Adapun jenisnya, bermacam-macam; ada Jin, Hantu, Gondoruwo, Wewe gombel, sundel bolong,
kuntilanak, vampire, tuyul, dan lain-lainnya. Sama seperti manusia; ada orang Jawa, belanda,
jepang, jerman, dan lain-lainnya. Karena itu, menurut Kristen, Jin itu termasuk jenis Setan yang
merupakan musuh manusia.
> Kenapa untuk Setan nggak bisa diampuni? Sebab malaikat itu adalah hakekat/inti- nya. Karena
intinya yang rusak, maka sudah nggak bisa diperbaiki lagi. Kalau tanaman adalah "bibit." Jika
bibitnya buruk, maka rusaklah tanaman itu.
> Sedangkan manusia diciptakan secara jasmani dan roh. Jasmani di "otak"-i oleh otak kita, itu
yang kita namakan sebagai jiwa kita. Konsep berpikirnya adalah ke diri sendiri[ego] .
Alat penginderaannya adalah panca indra kita. Itulah yang menjadi landasan berpikir kita.
Jadi, ketika mata kita melihat seorang gadis yang cantik, maka otak kitapun berpikir: "Itu baik."
Adapun rohaniah kita di "otak"-i oleh roh kita. Alat penginderaannya adalah yang kita sebut
sebagai: "hati nurani" atau naluriah. Itulah "kompas" kita untuk menunjukkan ke hal-hal yang
positif/baik.
> Karena manusia terdiri dari jasmani dan roh, maka manusia bisa diselamatkan. Tubuh
jasmaninya akan dibuang ke neraka untuk dimusnahkan, dan akan digantikan dengan tubuh
yang baru[yang otaknya masih baru juga]. Itulah sebabnya keselamatan diletakkan pada roh –
iman, bukan pada tubuh[perbuatan] .
> Itulah bedanya antara manusia dengan malaikat/iblis.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
TANGGAPAN SDR. AA[16 Juli 2009]
Sebenarnya yang dinamakan pikiran buruk atau kejahatan itu nggak ada. Kejahatan itu 'kan juga
ciptaan ALLAH? Kejahatan itu disebabkan oleh adanya pembatasan. Sehingga yang melanggar
batas itu disebut melanggar aturan - jahat - dosa.
Pelanggaran Iblis 'kan oleh sebab dia ingin menjadi seperti ALLAH, sementara ALLAH nggak mau
disetarai oleh siapa saja. Karena itu setiap orang yang melanggar pembatasan ini disebut
melanggar hukum ALLAH - jahat - dosa.
Kalau rumahtangga anda tidak membuat aturan bersopan-santun, maka ketika anak-anak anda
menaikkan kakinya ke atas meja dihadapan anda, itu bukan anak yang tidak sopan. Tapi kalau
orangtua mendidik anaknya tentang masalah itu, maka jika anak itu menaikkan kakinya ke atas
meja dihadapan orangtua, itu akan disebut anak yang tidak sopan.
Bisakah kita mengatakan binatang itu mencuri, berzinah, atau kejam ketika menerkam
mangsanya? Kenapa koq nggak bisa? Sebab terhadap mereka memang diberikan kebebasan. Nggak
ada undang-undangnya.
Begitu pula dengan Adam di taman Eden. Timbulnya malapetaka dosa 'kan karena adanya
larangan memakan buah Quldi itu?! Coba seandainya nggak ada larangannya; dosakah jika Adam
memetik buah itu?
Jadi, kejahatan itu adalah ciptaan ALLAH! Tujuannya, bukan supaya kita ini jahat, tetapi untuk
menguji penurutan/ketaatan/ketundukan kita.
Dulu, sebelum adanya peraturan memakai helm, orang yang nggak pakai helm nggak akan ditilang
polisi. Tapi setelah adanya peraturan itu, orang yang nggak pakai helm akan dikejar-kejar kayak
maling. Iya, nggak?! Antara maling dengan pelanggaran helm diperlakukan sama.