Anda di halaman 1dari 4

HEWLETT-PACKARD: DESKJET PRINTER SUPPLY CHAIN

DeskJet printer diperkenalkan pada tahun 1988 dan menjadi salah satu produk tersukses HP.
Penjualanya berkembang pesat hingga lebih dari 600ribu unit pada tahun 1990. Sayangna
pertumbuhan inventory hampir sama dengan perkembangan penjualan. HP distribution center telah
diisi oleh sederet DeskJet printer. Lebuh buruknya organisasi di eropa mengklaim bahwa tingkat
inventori disana harus ditingkatkan lebih lagi untuk menjaga kepusasan akan pengadaan produk.

Setiap kuartal, perwakilan dari organisasi produksi, material dan distribusi di eropa, asia pasifik, dan
amerika utara bertemu untuk mendiskusikan “the I-word” tetapi mereka berbeda tujuan yang
menjauhkan mereka dari tujuan memecahkan masalah. Setiap organisasi memiliki cara sendiri dalam
menghadapi masalah tersebut.

Hasil pertemuan tersebut menurut perusahaan Brent mamiliki 2 masalah utama, pertama adalah
untuk mencari jalan terbaik memuaskan kebutuhan pelanggan dalam hal pengadaan barang ketika
mengurangi inventori. Yang kedua melibatkan bagaimana mencapai kesepakatan dengan pihak lain
bahwa mereka memiliki level inventori yang tepat.

PASAR RETAIL PRINTER

Pasar printer retail terbagi 3 segmen yaitu, impact/dot matrix sebesar 40%, inkjet sebesar 20%, dan
laser jet sebesar 40%. Dot matrix adalah teknologi tertua dan berkualitas rendah yang diharapkan
penjualanya akan menurun sekitar 10% pada beberapa tahun kedepan. Pada tahun 1989an orang –
orang kebanyakan belum mengenal teknologi ink-jet. Tetapi , ketika customer mengetahui bahwa
kualitas inkjet hampir sama dengan laser jet dan dengan harga yang lebih murah, penjualan inkjet
meningkat drastis.

HP dan Canon menjadi pionir dalam printer inkjet, tetapi HP memasuki pasar terlebih dahulu pada
tahun 1980an sementara Canon pada awal 1990an. HP merajai pasar inkjet di Amerika sementara
Canon di Jepang. Setelah itu beberapa perusahaan pembuat dot matrix mulai membuat produk
inkjet.

Pada tahun 1990 divisi vancouver memiliki misi untuk menjadi pemimpin dunia yang dikenal dalam
printer berbiaya rendah dengan kualitas premium untuk komunikasi percetakan bagi komputer
bisnis pribadi di kantor dan di rumah. Pada 1988, Vancouver memperkenalkan produk deskjet
dengan kualitas yang lebih baik daripada prduk inkjet terdahulu. Ini menghasilkan kesuksesan
penjualan yang sangat baik.

RANTAI PASOK DESKJET PRINTER

Jaringan dari supplier, manufaktur, pusat distribusi, dealer dan customer dari produk deskjet terdiri
dari deskjet supply chain. Proses manufaktur dikerjakan pabrik HP di vancouver. Ada 2 kunci dari
proses manufaktur yaitu:

1) Printed circuit board assembly and test (PCAT)


2) Final assembly and test (PAT)

PCAT melibatkan assembly dan testing dari komponen elektronik seperti ASIC (Application Specific
Integrated Circuit), ROM (Read-only memory) dan raw printed circuit boards untukmembuat logic
board dan printhead. Sementara FAT melibatkan proses assembly dari subassembly yang lain seperti
motor ( mesin), kabel, keypad, plastic chassis dan “skins”, gears, dan printed circuit assembly dari
proses PCAT untuk membuat printer, dan mengetes printer tersebut. Komponen yang dibutuhkan
untuk porses PCAT dan FAT berasal dari divisi HP lain sama seperti supplier external lainya di dunia.

Menjual deskjet di eropa perlu meng-customize printer untuk memenuhi bahasa dan power supply
yang dibutuhkan dari negara – negara tertentu. Proses ini disebut “lokalisasi”. Produk yang telah
selesai dikerjakan di pabrik terdiri dari produk yang akan disebarkan ke negara – negara berbeda
yang dikelompokkan menjadi 3 bagian: Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik.

Gambar diatas merupakan bill dari material dan berbagai pilihan yang ada. Produk yang keluar
dikirimkan ke tiga pusat distribusi lewat laut. Di Vancouver, inventori dari komponen dan bahan
baku dirawat agar memenuhi kebutuhan produksi, tapi lain halnya dengan peralatan signifikan dari
PCAT dan PAT yang disimpan. Management meneruskan untuk lebih memilih inventori barang yang
belum jadi di gudang, tradisi yang telah berlangsung sejak 1985.
Industri printer sangat kompetitif. Customer dari produk computer HP (reseller) ingin menyimpan
produk se sedikit mungkin tetapi menjaga pengadaan barang bagi pengguna (customer akhir), hal ini
sangat penting bagi mereka. Tekanan berat secara konsekuen dialami HP karena perusahaan
manufakturnya harus menghasilkan tingkat ketersediaan barang yang tinggi di distribution center
untuk para reseller. Sebagai responnya, management telah memutuskan membuat mode stock-to-
stock untuk menghasilkan tingkat ketersediaan barang yang tinggi untuk dealer. Target tingkat
inventori samadengan ramalan penjualan ditambah tingkat safety stock telah di set untuk ketiga
distribution center.

Ada 3 faktor ketidakpastian yang dapat mempengaruhi rantai pasok:

1. Penerimaan kedatangan material (keterlambatan pengiriman, kesalahan onderdil, dll)


2. Proses internal (process yields dan waktu downtime mesin)
3. Permintaan

Faktor pertama dan kedua menghasilkan keterlambatan waktu manufaktur untuk mengisi stok di
distribution center. Ketidakpastian permintaan barang menghasilkan penumpukan inventori atau
pengembalian produk dari distribution center.

PROSES DISTRIBUSI

Ukuran utama yang digunakan pada kebanyakan distribution center adalah line item fill rate (LIFR)
dan order fill rate (OFR). LIFR menjumlahkan total barisan item dari order customer yang dipenuhi
tepat waktu dibagi dengan total jumlah order cutomer. OFR merupakan pengukuran yang mirip
dedngan LIFR tetapi berdasarkan order yang diselesaikan, ketika sebuah order terdirri dari lebih dari
1 line item. Ukuran performa sekunder melibatkan tingkat inventori dan biaya distribusi per gross
shipment dollar. Biaya utamanya dalah outbound freight dan salary.

Distribution center menggunakan proses yang simple, garis lurus, dan memiliki proses
terstandarisasi. Ada 4 langkah proses:

1) Menerima produk (lengkap) dari berbagai supplier dan menstok barang tersebut
2) Memilih berbagai macam produk yang memenuhi keinginan pelanggan
3) Membungkus pesanan dan melabelinya
4) Mengirim pesanan lewat pengangkutan yang tepat

Deskjet printer sangat cocok dengan proses diatas tidak seperti produk lain seperti PC dan monitor
yang membutuhkan proses spesial yang dinamakan “integrasi”. Lebih lanjut lagi, material
management system dari distribution center mendukung distribusi dan tidak mensupport
manufaktur.

Secara umum, top management membebani peranan distribution center sebagai gudang dan harus
meneruskan “untuk melakukan yang terbaik dalam distribusi”. Tom Beal, material manager dari
distribution center US mengekspresikan keraguan ketika berkata “Kita harus memutuskan apa
kompetensi utama kita dan apa nilai yang kita tambahkan. Kita harus memutuskan apakah akan
berada di bisnis warehousing atau integration, lalu mengadopsi strategi untuk mendukung bisnis
kita. Jika kita ingin mengambil proses manufaktur (disini), kita harus menyimpan proses di tempat
yang mendukung itu”
KRISIS INVENTORI DAN SERVIS

Untuk membatasi jumlah inventori dari rantai pasok DeskJet, dan dalam waktu yang sama
menghasilkan tingkat servis yang tinggi adalah tantangan bagi management Vancouver.

Kesalahan perkiraan sudah mengguncang eropa, hal ini telah menjadi umum untuk memiliki produk
dari permintaan model dari beberapa negara, ketika inventori dari model yang lain terus meningkat.
Pada waktu lalu, target tingkat inventori dari distribution center berdasarkan dari safety stock. Hal
ini meningkatkan kesulitan untuk mendapatkan perkiraan yang akurat.

Hal ini menghasilkan rekomendasi metode untuk mengkalkulasi jumlah safety stock yang tepat
untuk model yang berbeda dan pilihan di 3 distribution center. Mengumpulkan data yang cocok
manjadi tugas bagi tim yang paling banyak menghabiskan waktu. Mereka merasa memiliki sample
yang baik dari data permintaan seperti table dibawah dan mengembangkan metodologi safety stock.

Satu masalah yang terus ada adalah pemilihan biaya penyimpanan inventori yang harus digunakan
dalam menganalisa safety stock. Masalah lainnya adalah pemilihan target line item fill rate yang
harus digunakan. Target perusahaan adalah 98%, jumlah yang telah “dikembangkan” oleh
marketing.

Masalah utama dalam perusahaan ini adalah sistem perkiraan yang sangat buruk. Tidak ada jalan
keluar yang mudah dalam hal ini. Top management harus berinvestasi untuk memperbaiki sistem
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai