Freemasonry
Maret 22, 2010 in Agama, Paper, Politik, Sejarah | Tags: Aristoteles, Plato, Israel,
Charles Darwin, Sigmund Freud | by Fatah H Sidik | 2 komentar - komentar
orang-orang yahudi dengan segala tipu daya ingin membunuh Nabi Isa a.s.
diantaranya fitnahan keji “ingin menjadi Raja Yahudi” yang disampaikan pada
penguasa Romawi. Tetapi Allah SWT menyelamatkan Nabi Isa a.s. dan gantinya
Yudas tersalib di Golgota. Maka setelah tiadanya Nabi Isa, Yahudi berusaha
menghancurkan ajaran yang sudah disebarkan dengan “ Takkim” yaitu:
* Merusak ajarannya yang ada seperti menghalalkan yang halal dan sebaliknya.
* Memecah belah Ali r.a dan Muawiyah r.a. sehingga Aisyah turun tangan.
* Menjadikan Islam supaya Tasyabbuh dengan Nasrani dan agama lain, diantaranya
dengan memasukkan bentuk nyanyian gereja ke masjid, ulang tahun dan
sebagainya.
Isi protokol adalah tentang rencana Yahudi untuk menguasai dunia, diantaranya
peghancuran ekonomi suatu negara, penghancuran moral suatu bangsa dan banyak
lagi. Dengan program protokol bangsa Yahudi dapat menjadi penguasa ekonomi
dunia, pengatur Politik dan penerangan dunia.
* Untuk merusak para pemimpin negara, ulama dan partai, mereka harus
dijerumuskan dalam pasar seks dengan seribu satu jalan. Pepatah Yahudi
mengatakan ”jadikanlah perempuan cantik untuk alat suatu permainan siasat”.
* Membuat jerat dan jala seks bagi seseorang yang terhormat. Jika namanya
disiarkan sehingga kehormatanya jatuh.
* Alim ulama plotis itu disebarkan sebagai tenaga pengajar di sekolah-sekolah dan
lembaga-lembaga Islam.
* Alim ulama Plotis harus diangkat menjadi anggota kehormatan Freemasoonry.
* Memberi dana pendidikan bagi pendidikan agama dalam hal berniaga, bertani, dan
sebgainya sehingga mereka sibuk dalam keduniaan.
* Menghasut dan memberi jalan dengan berbagai cara agar para pejabat bank diluar
bank Yahudi melakukan korupsi sehingga bank tersebut hancur dan kelak bank itu
dibantu oleh bank Freemasonry dengan ikatan yang kuat. Bank itu akan bersiri
kembali dengan tujuh puluh lima persen modal Yahudi. Kemudian, pemimpin bank
dan karyawan tersebut diberi ajaran Freemasonry dan menjadi anggotanya.