2007.279
M – 05
Tentara yang aktif dalam tiga zaman ini juga pernah menjadi Tentara
Hindia Belanda (KNIL) pada masa pendudukan Belanda, anggota Pembela
Tanah Air (Peta) pada masa pendudukan Jepang dan Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) setelah kemerdekaan Indonesia serta turut menumpas PKI
pada tahun 1948. Berpendirian tegas dan memiliki solidaritas yang tinggi,
merupakan ciri khas dari Jenderal Gatot Subroto. Pria lulusan Sekolah Militer
Magelang masa pemerintahan Belanda, ini paling tidak bisa mentolerir setiap
tindak kezaliman, walau oleh siapapun dan kapanpun. Maka tidak heran
apabila pada masa mudanya sudah berani melawan anak Belanda. Bahkan
ketika bertugas di militer, berani menentang tentara Belanda atau Jepang
yang bertindak kasar. Namun sebaliknya, dia selalu menunjukkan solidaritas
yang tinggi kepada kaum yang lemah dan tertindas. Dia tidak jarang
membantu keluarga hukuman dengan menyisihkan sebagian dari gajinya.
Pria yang berkumis tebal ini lahir di Banyumas 10 Oktober 1909, Gatot
Subroto sejak anak-anak sudah menunjukkan watak seorang pemimpin. Dia
memiliki keberanian, ketegasan, tanggung jawab, dan berpantang akan
kesewenang-wenangan. Pengalaman pahit pernah dialaminya ketika masih
bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS). Karena berkelahi dengan
seorang anak Belanda, dia akhirnya dikeluarkan dari sekolah tersebut. Kasus
itu sudah cukup menunjukkan bahwa sejak kecil dirinya sudah memiliki sifat
pemberani dan tegas. Di kala orang tidak ada yang berani menantang anak-
anak Belanda yang merasa lebih tinggi derajatnya dari kaum pribumi, Gatot
Subroto dengan tanpa gentar sedikitpun maju menantang. Dikeluarkan dari
sekolah ELS dia kemudian masuk ke sekolah Holands Inlandse School (HIS).
Dari sana, dia akhirnya menyelesaikan pendidikan formalnya. Namun
setamat HIS, dia memilih tidak meneruskan pendidikannya ke sekolah yang
lebih tinggi, namun bekerja sebagai pegawai. Pilihannya menjadi pegawai
tersebut ternyata tidak juga memuaskan jiwanya. Dia kemudian keluar dari
pekerjaannya dan masuk sekolah militer di Magelang pada tahun 1923.
Setelah menyelesaikan pendidikan militer, Gatot pun menjadi anggota KNIL
(Tentara Hindia Belanda) hingga akhir pendudukan Belanda di Indonesia.