Anda di halaman 1dari 2

Jendral Katamso

Carlo Zahran Hamzah XI MIPA 8

Brigjen Anumerta Katamso Darmokusumo adalah salah satu pahlawan nasional


Indonesia yang terbunuh dalam peristiwa G.30S/PKI, namun ia tidak mengalaminya
bersama para jenderal lainnya di Jakarta, melainkan di Jogjakarta, sekalipun dalam hari
dan peristiwa yang sama. Selama masa mudanya, beliau menamatkan pendidikan di
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah setelah itu, beliau melanjutkan pendidikan
tentara Peta di Bogor. 

Sesudah proklamasi kemerdekaan, beliau mengikuti TKR yang perlahan lahan berubah
menjadi TNI. Selama masa agresi militer belanda, pasukan yang dipimpinnya sering
bertempur untuk mengusir Belanda dari Indonesia. Sesudah pengakuan Kedaulatan,
beliau diserahi tugas untuk menumpas pemberontakan Batalyon 426 di Jawa Tengah.
Pada tahun 1958, terjadilah peristiwa pemberontakan PRRI/Permesta waktu itu beliau
menjabat sebagai Komandan Batalyon “A” Komando Operasi 17 Agustus yang dipimpin
oleh Kolonel Ahmad Yani. 

Pada tahun 1963, beliau menjabat sebagai Komandan Korem 072 Kodam
VII/Diponegoro yang berkedudukan di Yogkakarta. Untuk menghadapi kegiatan PKI di
daerah Solo, beliau aktif membina mahasiswa. Mahasiswa mahasiswa itu diberi
pelatihan militer.

Pada tanggal 1 Oktober 1965 di Yogyakarta, disaat terjadi upaya kudeta oleh Partai
Komunis Indonesia dengan penculikan para jenderal di Jakarta, G.30 S/PKI pun
berhasil menguasai RRI Jogjakarta, Markas Korem 072 dan mengumumkan
pembentukan Dewan Revolusi. 

Pada sore harinya mereka menculik Komandan Korem 072, Kolonel Katamso dan
Kepala Staf Korem Letnan Kolonel Sugiono dan membawanya ke daerah Kentungan.
Kedua perwira tersebut dipukul dengan kunci mortar dan tubuhnya dimasukan dalam
sebuah lubang yang sudah disiapkan. Kedua jenazah baru ditemukan pada tanggal 21
Oktober 1965 dalam keadaan rusak, setelah dilakukan pencarian secara besar-
besaran.

Dan pada tanggal 22 Oktober 1965 beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Semaki Yogyakarta.

Dari kisah Jendral Katamso kita dapat mengambil nilai positif seperti pemberani yang
ditunjukkan oleh Jendral Katamso dalam melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh pihak
komunis. Selain itu, Jendral Katamso pun menjadi orang yang jujur dan tidak pernah curang.
Dalam hidupnya, beliau selalu berbuat sesuai apa adanya sehingga orang-orang menyeganinya
dan menjadi panutan bagi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai