Anda di halaman 1dari 15

I.

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada umumnya tanaman dibagi menjadi dua yaitu, tanaman yang menguntungkan dan
tanaman yang merugikan. Tanaman yang menguntungkan pastinya tanaman yang dibudidayakan
oleh manusia atau sengaja untuk ditanam karena mempunyai nilai ekonomis yang menjanjikan.
Sedangkan tanaman yang merugikan adalah tanaman yang tidak dikehendaki keberadaannya.
Atau dalam bahasa pertanian sering disebut dengan gulma (weed).
Gulma merupakan tumbuhan yang berasal dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan
diri dengan perubahan lingkungan, atau spesies baru yang telah berkembang sejak timbulnya
pertanian. Setiap kali manusia berusaha mengubah salah satu atau seluruh faktor lingkungan
alami, seperti pembukaan hutan, pengolahan tanah, pengairan dan sebagainya, maka selalu akan
berhadapan dengan masalah baru karena tumbuhnya tumbuhan yang tidak diinginkan yang
merupakan salah satu akibat dari perubahan tersebut.

Berbagai batasan (definisi) gulma bersifat temporer (sementara) bergantung pada tempat
dan waktu (objektif-subjektif). Beberapa definisi untuk gulma antara lain :
1) gulma adalah tumbuhan yang tidak sesuai dengan tempatnya;
2) gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki;
3) gulma adalah tumbuhan yang bernilai negatif;
4) gulma adalah tumbuhan yang bersaing dengan manusia dalam memanfaatkan lahan;
5) gulma adalah tumbuhan yang tumbuh secara spontan;
6) gulma adalah tumbuhan yang tidak berguna (belum diketahui kegunaannya);
7) gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki pada waktu
tertentu sehingga kita berusaha memberantas atau mengendalikannya.

Kerugian – kerugian gulma dilihat dari segi kualitas, kuantitas, dan praktek pertanian.
a.Segi kualitas : dengan adanya gulma kualitas akan menurun, karena biji gulma tersebut
tercampur pada saat pengolahan tanah. Contoh : pada bau dan rasa di gandum.
b. Segi kuantitas : kuantitas juga akan menurun, karena terjadi kompetisi dalam sarana
tumbuh ( hara, air, udara, cahaya, ruang kosong ) dalam jumlah terbatas, tergantung dari
varietas, kesuburan, jenis, kerapatan, dan lamanya tumbuh.
c. Segi praktek pertanian : misalnya : pengolahan tanah, biaya meningkat, aliran air turun,
sebagai inang hama penyakit, distribusi, dan pemupukan.
Dalam suatu ekosistem, komunitas gulma tersusun atas spesis gulma yang
bermacam-macam, menurut cara hidupnya, daur hidupnya, dan morfologinya. Apalagi
komunitas gulma hanya terdiri dari satu kelompok spesis yang memiliki sifat sama,
maka pengendaliannya akan mudah dilakukan secara tepat.
Untuk mengetahui komunitas gulma dilapangan secara kompleks digunakan analisis
vegetasi yang sangat bervariasi tergantung keadaan vegetasi itu sendiri dan tujuannya.
Tujuan analisis vegetasi secara umum antara lain :
a.Mengetahui susunan dan dominasi suatu gulma
b. Mengetahui suksesi gulma, yang dilakukan dari waktu ke waktu, karena susunan
vegetasi mengalami perubahan sesuai dengan perubahan lingkungan
c.Mengetahui keragaman komunitas gulma pada suatu lahan

B.Tujuan
Mengetahui komposisi jenis atau spesis gulma, dan dominasi pada suatu vegetasi
II. TINJAUAN PUSTAKA

Cara klasifiikasi pada tumbuhan ada dua macam yaitu buatan (artificial) dan alami (natural).
Cara klasifiksi pada gulma cenderung mengarah ke sistem buatan. Atas dasar pengelompokan
yang berbeda, maka kita dapat mengelompokan gulma menjadi kelompok-kelompok atau
golongan-golongan yang berbeda pula. Masing-masing kelompok memperlihatkan perbedaan di
dalam pengendalian. Berdasarkan morfologi dan botaninya, gulma dapat diklasifikasikan
menjadi golongan rumput (grasses) famili (suku) poaceae (Gramineae), golongan teki (sedges)
familiCyper aceae, dan golongan daun lebar (Broadleaves /herbaceous).

Mengidentifikasi gulma dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari cara-cara
dibawah ini :
a. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di herbarium (di
Indonesia terdapat Herbarium Bogoriense yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda, Bogor).
b. Konsultasi langsung dengan para ahli di bidang yang bersangkutan.
c. Mencari sendiri melalui kunci identifikasi.
d. Membandingkannya dengan determinasi yang ada.
e. Membandingkannya dengan ilustrasi yang tersedia.

Sampai saat ini tanda-tanda karakteristik yang dipakai dalam identifikasi gulma adalah bentuk
morfologinya. Alat yang dibutuhkan dalam mengidentifikasi gulma adalah loupe ( kaca
pembesar ) dengan perbesaran 10x, dalam keadaan tertentu juga dibutuhkan mikroskop 40x.

Analisis Vegetasi dan Identifikasi Gulma Guna menentukan pilihan cara pengendalian gulma
yang tepat maka sangat diperlukan cara-cara menganalisis vegetasi gulma terlebih dahulu.
Analisis vegetasi gulma beserta identifikasi spesies gulma dilakukan sebelum tindakan
pengendalian dipilih dan diterapkan. Ketidaktepatan dalam analisis bisa menyebabkan
pengendalian gula menjadi tidak efektif dan efisien, karena memboroskan biaya, waktu dan
tenaga.
Pengamatan populasi gulma pada suatu lahan yang sangat luas sulit dilakukan secara
menyeluruh karena terbatasnya waktu, tenaga dan dana. Untuk itu dilakukan pengambilan
sampel. Pengambilan sampel harus dapat mewakili atau menggambarkan populasi yang
beragam. Macam pengambilan sampel :
a.Pengambilan sampel secara langsung
b. Pengambilan sampel secara acak tidak langsung
c.Pengambilan sampel secara acak bertingkat
d. Pengambilan sampel secara beraturan. (Triharjoso,1995)

Gulma dapat menyebabkan kerugian pada berbagai bidang kehidupan. Pada bidang pertanian,
gulma dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman. Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan
oleh adanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari,
unsur hara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.
Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan menyebabkan hasil menurun. Besarnya penurunan
hasil tanaman tergantung pada varietas tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatan gulma,
lamanya kompetisi dan tindakan budidaya. Di Indonesia penurunan hasil akibat gulma
diperkirakan mencapai 10-20%. Gulma juga dapat menurunkan kualitas hasil pertanian akibat
tercampurnya biji-biji gulma dengan hasil panen pada saat panen maupun akibat tercampurnya
biji-biji gulma sewaktu pengolahan hasil. Sebagai contoh, biji gulma Ambrosia sp., Brassica
sp., dan Agrostemma githag bila tercampur sewaktu pengolahan biji gandum akan menyebabkan
bau dan rasa tepung tidak enak dan tidak disukai sehingga menyebabkan harga menurun.

Berdasarkan habitatnya, gulma digolongkan menjadi dua yaitu gulma obligat dan fakultatif.
Gulma obligat yaitu gulma yang hidup pada tempat yang sudah ada campur tangan manusia,
seperti pada daerah pemukiman dan pertanian. Sebagai contoh, gulma babadotan (Ageratum
conyzoides) dan gulma ceplukan (Physalis angulata) hidup pada habitat pertanian. Gulma
fakultatif adalah gulma yang hidup pada tempat yang sudah ataupun belum ada campur tangan
manusia. Sebagai contoh, gulma bawang liar (Allium sp.), pakis-pakisan (Ceratoptoris sp.dan
Nephrolepsis sp.).

Pengamatan komposisi jenis gulma pada pelbagai jenis pertanaman adalah berdasarkan pada
persen penutupan, tingkat kepadatan dan berat kering gulma. Penurunan hasil panen akibat
kompetisi gulma pada sawah adalah sebesar 15-42% (Bangun, 1987)
III. METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
a. Alat :
- Alat square method ukuran 50 x 50 cm
- Buku deskripsi gulma atau herbarium
- Kantong plastik
- Kantong kertas
- Oven
- Timbangan elektrik
- Alat tulis
b. Bahan :
Lahan sawah dan lahan kering
PROSEDUR KERJA
a. Buat petak contoh dengan ukuran 50 cm x 50 cm dengan alat square method
ada lahan sawah dan lahan kering

b. Lemparkan pada lahan, kemudian cabut jenis gulma yang tumbuh pada petak
tersebut

c. Masukkan gulma tersebut ke dalam kantong plastic

d. Lakukan hal tersebut sebanyak masing-masing lima kali pada lahan kering dan
lahan basah

e. Identifikasi jenis gulma yang ada menggunakan buku deskripsi berdasarkan ciri
morfologinya, tulis nama spesiesnya serta jumlah spesies tanaman yang didapat
pada masing-masing petak

f. Bungkus masing-masing spesies menggunakan kertas koran, kemudian oven


selama 24 jam

g. Setelah kering, timbang tanaman tersebut untuk mengetahui bobot keringnya

h. Hitung Kr (Kerapatan Relatif), Fr (Frekuensi Relatif) dan Dr (Dominansi


Relatif) untuk lahan kering dan lahan basah
B. Pembahasan
Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya,
tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau
semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh
sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat
atau disekitar tanaman pokok tersebut (Ashton, 1991). Pendapat para ahli gulma yang
lain ada yang mengatakan bahwa gulma disebut juga sebagai tumbuhan pengganggu
atau tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tidak diinginkan dan menimbulkan
kerugian.

Cara klasifiikasi pada tumbuhan ada dua macam yaitu buatan (artificial) dan
alami (natural). Pada klasifikasi sistem buatan pengelompokan tumbuhan hanya
didasarkan pada salah satu sifat atau sifat-sifat yang paling umum saja, sehingga
kemungkinan bisa terjadi beberapa tumbuhan yang mempunyai hubungan erat satu
sama lain dikelompokan dalam kelompok yang terpisah dan sebaliknya beberapa
tumbuhan yang hanya mempunyai sedikit persamaan mungkin dikelompokan bersama
dalam satu kelompok. Hal demikian inilah yang merupakan kelemahan utama dari
kalsifikasi sistem buatan. Pada klasifikasi sistem alami pengelompokan didasarkan
pada kombinasi dari beberapa sifat morfologis yang penting. Klasifikasi sistem alami
lebih maju daripada klasifikasi sistem buatan, sebab menurut sistem tersebut hanya
tumbuh-tumbuhan yang mempunyai hubungan filogenetis saja yang dikelompokan ke
dalam kelompok yang sama.
Cara klasifiksi pada gulma cenderung mengarah ke sistem buatan. Atas dasar
pengelompokan yang berbeda, maka kita dapat mengelompokan gulma menjadi
kelompok-kelompok atau golongan-golongan yang berbeda pula. Masing-masing
kelompok memperlihatkan perbedaan di dalam pengendalian. Berdasarkan morfologi
dan botaninya, gulma dapat diklasifikasikan menjadi golongan rumput (grasses) famili
(suku) poaceae (Gramineae), golongan teki (sedges) familiCyper aceae, dan golongan
daun lebar (Broadleaves /herbaceous).

Gulma antara lain didefinisikan sebagai tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat
yang tidak dikehendaki manusia. Hal ini dapat berarti tumbuhan tersebut merugikan
baik secara langsung atau tidak langsung atau kadang-kadang juga belum diketahui
kerugian/kegunaannya. Oleh karena batasan untuk gulma ini sebetulnya sangat luas
sehingga dapat mencakup semua jenis tanaman dalam dunia tumbuh-tumbuhan.
Mengidentifikasi gulma dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari
cara-cara dibawah ini :
a. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di
herbarium (di Indonesia terdapat Herbarium Bogoriense yang terletak di Jalan Ir. H.
Juanda, Bogor).
b. Konsultasi langsung dengan para ahli di bidang yang bersangkutan.
c. Mencari sendiri melalui kunci identifikasi.
d. Membandingkannya dengan determinasi yang ada.
e. Membandingkannya dengan ilustrasi yang tersedia.

Berikut klasifikasi gulma pada awal tabel vegetasi awal :


1. Bandotan
Ageratum conyzoides L. Nama umum
Indonesia : Bandotan, babandotan (Sunda), badotan, wedusan (Jawa)
Inggris : maile-hohono, chick weed
Cina : sheng hong ji
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Ageratum
Spesies: Ageratum conyzoides L.
Morfologi Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun yang lebar dan luas dan umumnya:
- mempunyai lintasan C3
- nervatio (pertulangan daun) menyirip
- dari kelompok Dicotyledoneae
- bentuk helaian membulat, bulat, oval, lonjong, segitiga, bentuk ginjal, dll.

2. Klasifikasi Tumbuhan » Cyperus cyperoides

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Cyperales
Suku : Cyperaceae
Marga : Cyperus
Jenis : Cyperus
cyperoides
Morfologinya
Yang termasuk kedalam kelompok gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae. Ciri khas
dari kelompok teki ini adalah batangnya yang berbentuk segitiga, dan pada sebagian
besar sistim perakarannya terdiri dari akar rimpang (rhizome) dan umbi

3. Klasifikasi Tumbuhan Mimosa pudica L

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Classis : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Familia : Mimosaceae

Genus : Mimosa

Spesies : Mimosa pudica L.

Morfologinya

Daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun setiap
sirip 5 – 26 pasang. Batang bulat, berambut, dan berduri tempel. Batang dengan rambut sikat
yang mengarah miring ke bawah. Akar berupa akar pena yang kuat.Bunga berbentuk bulat
seperti bola, bertangkai, berwarna ungu/merah. Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti
selaput putih. Tabung mahkota kecil, bertaju 4, seperti selaput putih.Buah berbentuk polong,
pipih, seperti garis.

4. Klasifikasi Axonopus compressus (Sw.) Beauv.

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Axonopus
Spesies: Axonopus compressus (Sw.) Beau

Morfologinya atau Ciri-ciri kelompok gulma yang tergolong kedalam keluarga rumput
ini adalah batangnya umumnya mempunyai ruas-ruas dan buku. Jarak masing-masing
ruas (internodus) bisa sama dan bisa pula berbeda dan bahkan ada yang cukup panjang,
yang tidak sebanding dengan buku (internodus), batangnya ini ada yang menyebut
dengan culm. Ciri lain dari kelompok ini adalah daunnya yang tidak mempunyai tangkai
daun (ptiolus) tapi hanya mempunya pelepah/ upih (vagina) dan helaian daun (lamina
5. Setaria plicata
Klasifikasi :
Cladus : Eukaryota
Regnum : Plantae
Cladus : Angiospermae
Cladus : Monocots
Cladus : Commelinids
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Subfamilia : Panicoideae
Tribus : Paniceae
Genus : Setaria
Species : Setaria plicata

Dalam pengertian ekologis gulma adalah tumbuhan yang mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungannya yang berubah. Salah satu factor penyebab terjadinya evolusi
gulma adalah faktor manusia. Manusia merupakan penyebab utama dari perubahan
lingkungan dan gulma mempunyai sifat mudah mempertahankan diri terhadap perubahan
tersebut dan segera beradaptasi dengan lingkungan tempat tumbuhnya.
Dengan kata lain gulma memiliki genetic plasticity yang besar. Sifat ini diperoleh
dari seleksi alam yang terus menerus, beberapa sifat umum gulma untuk
mempertahankan eksistensinya antara lain mempunyai adaptasi yang kuat, mempunyai
daya saing yang tinggi, dapat membentuk spora/biji banyak, cepat berkembangbiak,
mampu berkecambah dan tumbuh pada kondisi zat hara dan air yang sangat minim,
mempunyai sifat dorman yang luas (biji tidak mati dan mengalami dorman bila
lingkungan kurang baik untuk pertumbuhan)
Berdasarkan habitatnya (ekologi), gulma digolongkan menjadi dua yaitu gulma
obligat dan fakultatif. Gulma obligat yaitu gulma yang hidup pada tempat yang sudah
ada campur tangan manusia, seperti pada daerah pemukiman dan pertanian. Sebagai
contoh, gulma babadotan (Ageratum conyzoides) dan gulma ceplukan (Physalis angulata)
hidup pada habitat pertanian. Gulma fakultatif adalah gulma yang hidup pada tempat
yang sudah ataupun belum ada campur tangan manusia. Sebagai contoh, gulma bawang
liar (Allium sp.), pakis-pakisan (Ceratoptoris sp.dan Nephrolepsis sp.).
Untuk dapat mempertahankan hidupnya, gulma harus dapat menjalankan fungsi
metabolisme serta mempertahankan dan mengembangkan keturunannya. Gulma dapat
memperbanyak diri secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif
dilakukan dengan biji atau spora, sedangkan perbanyakan secara vegetatif dengan bagian
vegetatifnya seperti rhizom, stolon, umbi dan sebagainya.
Perbanyakan Generatif Biji khususnya dari jenis-jenis gulma semusim mempunyai
peranan penting dalam kaitannya dengan keberhasilan usaha-usaha pencegahan dan
pengendalian gulma . Banyaknya biji yang mampu berkecambah dan tahan terhadap
pengendalian akan menentukan besarnya penurunan produksi tanaman pada tanaman
yang dibudidayakan (khususnya tanaman semusim) pada tahun berikutnya. Demikian
juga banyaknya biji dalam tanah yang dikenal dengan”simpanan biji” (seed bank) dan
banyaknya biji yang masuk ke dalam tanah akan menentukan besarnya potensi gangguan
di lahan tersebut.

Analisis Vegetasi dan Identifikasi Gulma Guna menentukan pilihan cara


pengendalian gulma yang tepat maka sangat diperlukan cara-cara menganalisis vegetasi
gulma terlebih dahulu. Analisis vegetasi gulma beserta identifikasi spesies gulma
dilakukan sebelum tindakan pengendalian dipilih dan diterapkan. Ketidaktepatan dalam
analisis bisa menyebabkan pengendalian gula menjadi tidak efektif dan efisien, karena
memboroskan biaya, waktu dan tenaga.
Pengamatan populasi gulma pada suatu lahan yang sangat luas sulit dilakukan
secara menyeluruh karena terbatasnya waktu, tenaga dan dana. Untuk itu dilakukan
pengambilan sampel. Pengambilan sampel harus dapat mewakili atau menggambarkan
populasi yang beragam. Macam pengambilan sampel :
a. Pengambilan sampel secara langsung
b. Pengambilan sampel secara acak tidak langsung
c. Pengambilan sampel secara acak bertingkat
d. Pengambilan sampel secara beraturan. (Triharjoso,1995)

1). Kerapatan mutlak suatu jenis = jumlah individu jenis itu dalam petak
contoh:
Kerapatan nisbi suatu jenis=

2). KM adalah jumlah individu spesies tersebut dalam petak contoh

Contoh menghitung KM Cyperus cyperoides pada table analis vegetasi awal

Kerapatan mutlak (KM) = jumlah spesies petak I + jumlah spesies petak 2+ jumlah
spesies petak 3+ jumlah spesies petak 4+ jumlah spesies petak 5
= 4+6+10+1+4
= 25
3). Frekuensi mutlak ( FM) adalah suatu spesies adalah pembagian

4). Dominasi mutlak suatu jenis = jumlah dari nilai kelindungan atau nilai
luas basal atau nilai biomassa atau volume dari jenis itu.

Kelindungan dapat dihitung dengan rumus dibagi dengan

luas petak contoh, yaitu d1 dan d2 adalah diameter proyeksi tajuk suatu jenis.
=

5). Frekuensi relative

6). Perbandingan nilai penting (SDR)


SDR menunjukkan jumlah niali penting dibagi jumlah besaran SDR, biasanya
dipakai karena jumlahnya tidak lebih dari 100 % sehingga mudah diinterpretasikan.
SDR suatu jenis

Anda mungkin juga menyukai