Anda di halaman 1dari 120

Bab I.

Materi dan
Sifatnya
Bab II.
Praktik Pengenalan Bahan Kimia
• Tujuan
Mengenal jenis, sifat dan kegunaan bahan – bahan kimia
yang digunakan di pertanian.
• Bahan dan Alat
Bahan-bahan kimia seperti pupuk, pestisida, hormon,
vitamin, asam amino
• Keselematan Kerja
Hindari kontak langsung anggota tubuh dengan bahan –
bahan kimia
Bab III. Sifat Periodik
• Prosedur
1. Catat nomor bahan kimia yang Anda amati
2. Beri nama bahan kimia sesuai dengan etiket yang ada
3. Golongkan bahan tersebut kedalam jenis anorganik
atau organik
4. Tentukan bentuk/wujud bahan kimia tersebut: cairan,
gas, butiran, serbuk atau tepung
5. Tentukan warna bahan kimia tersebut
6. Tentukan sifat sifat khusus seperti: mudah larut, mudah
terbakar, dan lain-lain
7. Tentukan kegunanan bahan tersebut dalam pertanian
Prinsip Aufbau
• Pengisian elektron pada kulit dimulai dari dalam keluar
Pengisian n = 1 sebelum 2, mengisi s sebelum p
• Elektron-elektron tidak menggunakan orbital yang sama
terkecuali keadaan tersebut diperlukan
• Pengecualian yang penting:
Pengisian 4S sebelum 3d Pengisian 5d1 sebelum 4f
Pengisian 5S sebelum 4d Pengisian 6d1 sebelum 5f
• Hal ini menjelaskan alasan mengapa kelompok logam transisisi
dikelompokkan kedalam unsur-unsur kelompok B
Kecenderungan Umum Pengisian Elektron

Prinsip Aufbau
Bab IV. Stoikiometri I
Persamaan Reaksi
• Persamaan yang menyatakan perubahan materi dalam reaksi:
Zn + H2SO4  ZnSO4 + H2
N2 + H2  NH3
• Sebelah kiri tanda panah adalah reaktan, sebelah kanan tanda
panah adalah produk
• Koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol, pada reaksi
dalam bentuk gas juga menyatakan perbandingan volume
• Menyetarakan koefisien reaksi : jumlah atom setiap unsur di
sebelah kiri dan kanan tanda panah harus sama jumlahnya.
Persamaan di atas menjadi:
Zn + H2SO4  ZnSO4 + H2
N2 + 3 H2  2 NH3
Contoh soal-1
Tentukanlah koefisien reaksi dari persamaan reaksi berikut ini :
… Al + … HCl  …AlCl3 + … H2
Jawaban : Kita misalkana koefisien reaksi kimianya adalah Al
+ b HCl  c AlCl3 + d H2

Atom Kiri = Kanan


Al a = C
H b = 2d
Cl b = 3c

misalkan a = 1, maka c = 1; b = 3c = 3x1 = 3;


b = 2d ; 2d = b = 1  d = ½; persamaan reaksi menjadi:
Al + 3 HCl  AlCl3 + ½ H2 dibulatkan menjadi:
2 Al + 6 HCl  2 AlCl3 + H2
Contoh Soal-2
• Berapakah berat N2 yang terdapat pada pupuk urea C0(NH2)2
yang beratnya 50 kg? (Mr C=12, O=16, N=14, H=1)?
• Jawaban:
Berat N2 dalam urea = (Mr N x 2)/(Mr CO(NH2)2) x 50 kg
= (14 x 2)/(12+16+(14+1x2)x2) x 50 kg
= 28/(28+32) x 50 kg = 28/60 x 50 kg
= 23,33 kg
• Tentukanlah koefisien reaksi dari persamaan berikut
C8H14 + O2 → CO2 + H2O
Bab V. Stoikiometri 2
A. Konsentrasi larutan
• Larutan terditri dari: zat terlarut dan pelarut (terutama air)
• Konsentrasi larutan menunjukkan banyaknya zat terlarut
dalam suatu larutan yang didasarkan atas: masa zat
terlarut/volume pelarut (m/v) dan volume zat terlarut/
volume pelarut (v/v)
• c = m/v atau v/V ; c
= konsentrasi, m = masa terlrt, v = vol terlrt, V = vol lar
• Satuan konsentrasi: M, m, %, g/l, mg/l, ppm,
M = mol zat terlarut/volume larutan (l)
m = 1000/p x mol zat terlarut
mg/l = ppm (part per milion)
Contoh Soal-1
o Sebanyak 100 g H2SO4 dilarutkan kedalam air sampai
volumenya 1000 ml, berapakah molaritas larutannya?
o Penyelesaian:
mol H2SO4 = 100 g/Mr H2SO4
= 100/(1x2+32+16x4)
= 100/98 = 1,02 mol.
volume larutan = 1000 ml = 1000/1000 ltr = 1 l.
M = mol H2SO4/vol larutan
= 1,02 mol/1 l
= 1,02 mol/l = 1,02 M
Contoh Soal-2
o Berapa gram HCl yang terlarut di dalam 50 ml larutan HCl 5
M ?
o Penyelesaian:
Diketahui: v = 50 ml, c=5M
Ditanyakan: berapa m?
c = m/v atau
m = c x v = 50 ml x 5 mol/lt
= 50 ml x 5 Mr HCl gram/1000 ml
= 5 x (1+35)/20 gram
= 5 x 36 gr/20
= 9 gram
Contoh Soal-3
• Kedalam 200 ml air ditambahkan 2 gram NaOH, berapakah
molalitas. Berapakah molalitas, fraksi mol, dan persen berat
larutan tersebut?
• Jawaban:
mol NaOH = 2/Mr NaOH = 2/(23+16+1) = 0,05 mol
mol air = 200 /Mr H2O = 200/(1x2+16) = 11,11 mol
molalitas (m) = 1000 x mol zat terlarut /pelarut
= 1000 gr x 0,05 mol /200 gr
= 0,25 m
Fraksi mol = 0,05/(0,05+11,11)
= 0,0045
Persen berat = 2 gr/(2+200) gr
= 0,9 %
B. Pengenceran Larutan
Pengenceran larutan berarti:
- memperkecil konsentrasi larutan
- memperbesar volume larutan
- masa (berat) zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran
adalah sama
Rumus
V1C1 = V2C2
V1, V2 = volume sebelum dan sesudah pengenceran
C1, C2 = konsentrasi sebelum dan sesudah pengenceran
Contoh Soal-4
10 ml H2SO4 5 M diencerkan menjadi H2SO4 0,2 M,
berapakah jumlah air yang harus ditambahkan?
Penyelesaian:
V1xC1 = V2xC2
V1, V2 = vol H2SO4 sebelum dan sesudah diencerkan
C1, C2 = konsentrasi H2SO4 sebelum dan sesudah
diencerkan
10 x 5 = V2 x 0,2
V2 = 250 ml
Jadi harus ditambahkan air sampai volume larutan mencapai
250 ml.
2. Pencampuran Larutan
M campuran = (V1xC1+V2xC2)/(V1 +V2)
Contoh-soal-5:
Jika 1 liter HCl 0,3 M dicampurkan dengan 110 ml HCl 1 M,
berapakah konsentrasi larutan HCl yang dihasilkan?
• Jawaban:
V1 = 1 l, V2 = 110 ml = 0,11 l;
M1 = 0,3 M, M2 = 1 M
Konsentrasi campuran
= (V1xM1)+(V2xM2)/(V1 + V2)
= (1x0,3)+(0,110x1)/(1+0,11)
= 0,37 M
Praktik Pembuatan Larutan
• Tujuan
Membuat larutan kimia yang biasa digunakan dalam pembuatan
media kultur jaringan tanaman

• Bahan dan Alat


Bahan-bahan kimia untuk bahan pembuatan larutan stok media kultur
jaringan tanaman seperti: bahan sumber unsur hara (makro, mikro,
hormon dan vitamin. Alat-alat gelas seperti beaker glass, labu takar,
erlenmeyer. Timbangan, pipet.

• Keselematan Kerja
Hindari kontak langsung anggota tubuh dengan bahan – bahan kimia
• Prosedur
1. Ambil bahan kimia yang akan digunakan untuk membuat larutan
2. Tentukan kebutuhan bahan untuk pembuatan larutan
3. Timbang / pipet bahan kimia yang sudah diketahui kebutuhannya
4. Tentukan volume akhir larutan
5. Isi beaker glass dengan aquades kurang lebih ½ volume akhir larutan
6. Larutkan bahan kimia kedalam beaker glass dengan bantuan
pengaduk atau pemanas yang dilengkapi pengaduk
7. Pindahkan larutan kedalam labu takar yang ukurannya sesuai
8. Tambahakan aquades sampai dengan tanda tera
9. Tuangkan larutan tersebut kedalam wadah penyimpanan
10. Beri etiket/label: nama larutan, konsentrasi larutan, tanggal
pembuatan, nama pembuat,
11. Simpan larutan ditempat yang aman
Bab VI. Praktik Perhitungan Kimia
• Tujuan:
1. Menentukan %(m/v), % (v/v), M, m, fraksi mol,
persen mol
2. Menyiapkan larutan kimia
• Bahan dan Alat :
ATK, tabel sistem periodik unsur kimia
 
• Prosedur
Lakukanlah perhitungan - perhitungan di bawah ini!
1. Buatlah larutan HCl 1% sebanyak 100 ml dari larutan HCl
1M yang tersedia sebanyak 50 ml
2. Buatlah suatu larutan alkohol 70% dari larutan alkohol 96%
dengan mudah dan tepat!
3. Larutan etanol-air terdiri dari 20 ml etanol yang berbobot
jenis 0,64 g/cm3 dilarutkan kedalam air dengan volume akhir
200 ml dan bobot jenisnya 0,8 g/cm3, hitunglah:
a) % etanol (v/v); b) % etanol (m/v); c) % etanol (v/v); d) M
etanol; e) m etanol; f) fraksi mol etanol; g) % mol etanol
Buatlah larutan HCl 1% sebanyak 100 ml dari larutan HCl
1M yang tersedia sebanyak 50 ml!
Jawaban:
Diketahui: C1 = 1 M,
C2 = 1% C1 = 0,01 M
V2 = 100 ml
Ditanyakan: cara membuatnya?
Jawab:
V1xC1 = V2xC2
V1 x 1M = 100 ml x 0,01 M
V1 = 1 ml
Cara membuatnya ……..
Cara membuatnya:
1. Ambil larutan HCl 1 M
2. Tuangkan/pipet sebanyak 1 ml larutan HCl 1 M
3. Masukkan kedalam labu takar/gelas ukur 100 ml
4. Tambahkan akuades sampai tanda tera 100 ml
5. Goyang perlahan
6. Tempatkan kedalam wadah dan tutup rapat
7. Beri label larutan HCl 1% tersebut
Buatlah suatu larutan alkohol 70% dari larutan alkohol 96%
dengan mudah dan tepat!
Jawaban:
Diketahui: C1 = 96%
C2 = 70%
Ditanyakan: cara membuat alkohol 70%
Jawab:
V1xC1 = V2xC2
V1 x 96% = V2 x 70% M
V2 = V1 + A (air)
V1 x 96% = (V1+A) x 70% M
Misalkan V1 = 70 ml
70 x 96 = (70+A) x 70
A = 26 ml
Cara membuatnya:
1. Ambil larutan alkohol 96%
2. Tuangkan larutan tersebut sebanyak 70 ml kedalam
gelas ukur 100 ml
3. Masukkan kedalam labu takar/gelas ukur 100 ml
4. Tambahkan akuades sampai tanda tera 100 ml
5. Goyang perlahan
6. Tempatkan kedalam wadah dan tutup rapat
7. Beri label larutan alkohol 70% tersebut
Larutan etanol-air terdiri dari 20 ml etanol yang berbobot jenis
0,64 g/cm3 dilarutkan kedalam air dengan volume akhir 200 ml
dan bobot jenisnya 0,8 g/cm3, hitunglah:
a)% etanol (v/v); b) % etanol (m/v); c) % etanol (v/v); d) M
etanol; e) m etanol; f) fraksi mol etanol; g) % mol etanol
Jawaban:
a) % etanol (v/v) = 20/200 x 100% = 10%
b) % etanol (m/v)
m etanol = 20 ml x 0,64 g/ml = 12,8 g
% (m/v) = 12,8 g/200 ml x 100% = 6,4%
c) % (m/m) =
m larutan = 200 ml x 0,8 g/ml = 160 g
% (m/m) = 12,8 g/160 g x 100% = 8%
d) M etanol
mol etanol = 12,8 g/Mr etanol = 12,8 g/ Mr C2H5OH
= 12,8/(12x2+1x6+16x1) = 12,8 g/46 g/mol
= 0,28 mol
volume lar = 200 ml = 0,2 l
M etanol = 0,28 mol/0,2 l = 1,4 M
e) m etanol (m/v)
m = (1000 x mol terlarut)/berat pelarut
= 1000 x 0,28/(berat air)
berat air = 160 g – 12, 8 g = 147,2 g
= 1000 x 0,28/147,2
= 280/147,2 = 1,9 m
f) Fraksi mol etanol
frak mol = mol etanol/(mol etanol+mol pelarut)
= 0,28 mol/(0,28 mol+mol air)
mol air = m air/Mr air = 147,2/Mr H2O
=147,2/18 = 8,2 mol
frak mol = 0,28/(0,28+8,2) = 0,033
g) % mol etanol
= mol etanol/(mol etanol+mol pelarut) x 100%
= 0,28/(0,28+8,2) x 100%
= 0,033 x 100%
= 3,3%

Anda mungkin juga menyukai