I.1 Sejarah
Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop
stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).Kuningan, yang
merupakan campuran aloi tembaga dan seng, telah lama digunakan paling tidak sejak abad
ke-10 SM. Logam seng tak murni mulai diproduksi secara besar-besaran pada abad ke-13 di
India, manakala logam ini masih belum di kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir
abad ke-16. Para alkimiawan membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut
sebagai "salju putih" ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf
umumnya dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi Galvani
dan Alessandro Volta berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun 1800.
Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi utama seng.
Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan aloi.
Terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti seng karbonat
dan seng glukonat (suplemen makanan), seng klorida (pada deodoran), seng pirition (pada
sampo anti ketombe), seng sulfida (pada cat berpendar), dan seng metil ataupun seng dietil di
laboratorium organik.
Seng (Zn) adalah unsur pertama dalam golongan IIB pada tabel periodik. Zn mempunyai
nomor atom 30 dan berat atom 65.38 dengan valensi 2. Kadar komposisi unsur seng di kerak
bumi adalah sekitar 75 ppm (0,007%). Hal ini menjadikan seng sebagai unsur ke-24 paling
melimpah di kerak bumi. Tanah mengandung sekitar 5–770 ppm seng dengan rata-ratanya 64
ppm. Sedangkan pada air laut kadar sengnya adalah 30 ppb dan pada atmosfer kadarnya
hanya 0,1–4 µg/m3. Logam Zn umumnya tidak bereaksi dengan molekul air. Ion pelindung
tidak akan melarutkan lapisan Seng Hidroksida (Zn(OH)2) dengan ion OH terlarut. Reaksi ini
dapat dituliskan :
Zn2+ + 2OH → Zn(OH)2 (s)
Proses pembuatan seng dari bahan mentah hingga bahan jadi dimulai dari proses
pemotongan bahan baku kemudian dijadikan dalam bentuk road coil roll (dalam keadaan
gulungan lapis), bahan mentah yang sering digunakan adalah berupa seng yang banyak
ditambang adalah sfalerit (seng sulfida). Setelah mendapatkan bahan mentah yang akan
dijadikan bahan jadi dengan proses pencucian dengan air yang bersuhu 70-80 derajat celcius,
hal ini bertujuan agar unsur yang ada pada bahan mentah yang merupakan hasil dari bahan
tambang bersih dari unsur lain.
Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan proses pelapisan baja dengan menggunakan
ammonium dan zat aditif lainnya, hal ini bertujuan agar seng dapat tampang mengkilat dan
tidak mudah berkarat. Selanjutnya setelah melalui proses pelapisan baja hasil dari pelapisan
tersebut dikeringkan dengan melewati mesin pengeringan dengan suhu 500 derajat celcius
sehingga seng dan lapisan baja beserta zat aditif lainnya dapat menyatu dengan seng dalam
bentuk plat. Setelah itu didinginkan, seng dalam bentuk plat disusun rapi kemudian terakhir di
masukkan ke mesin gelombang sehingga dapat terbentuk plat seng yang pipih elastis dan
bergelombang rapi. Selanjutnya setelah melewati berbagai tahapan dan telah berbentuk
gelombang dan rapi maka seng siap didistribusikan kepasaran.
I.4 Kesimpulan
Seng merupakan unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan massa
atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik.
Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).
Sifat fisiknya adalah Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau.
Kadar komposisi unsur seng di kerak bumi adalah sekitar 75 ppm (0,007%). Hal ini
menjadikan seng sebagai unsur ke-24 paling melimpah di kerak bumi dengan lima
isotop stabil.
Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode pertama seperti nikel dan
tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir tak berwarna.
Proses pembuatan seng diambil dari bahan mentah dalam bentuk gulungan lapis dan
kemudian diolah dengan ammonisium dan zat aditif lainnya kemudian di lapisi zat baja,
setelah itu didinginkan dan dimasukkan kedalam mesin gelombang dan siap
didistribusikan.
Daftar Pustaka
http://jawaposting.blogspot.com/2010/01/makalah-pengertian-zn-seng.html
http://smk3ae.wordpress.com/2009/02/18/metode-pengolahan-seng-zn-suatu-tinjauan-pada-
instalasi-pengolahan-air/