BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan
memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah
sfalerit (seng sulfida).Kuningan, yang merupakan campuran aloi tembaga dan
seng, telah lama digunakan paling tidak sejak abad ke-10 SM.
Terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti seng
karbonat dan seng glukonat (suplemen makanan), seng klorida (pada deodoran),
seng pirition (pada sampo anti ketombe), seng sulfida (pada cat berpendar), dan
seng metil ataupun seng dietil di laboratorium organik.
Dari pernyataan di atas maka penulis akan mencoba mendiskripsikan
mengenai unsur umum seng. Baik itu merupakan pengertian seng, sifat fisik,
keberadaan unsur seng di muka bumi, bentuk isotop dari seng, sifat-sifat kimia
seng, senyawa-senyawa dari unsur seng dan proses pengolahan seng dari bahan
mentah menjadi bahan jadi.
I.2
Tujuan Penulisan
muka bumi
Dapat mengetahui bagaimana proses pengolahan seng dari bahan mentah
bahan jadi
Dapat mengetahui manfaat aplikasi seng dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Definisi Seng
Seng (Bahasa Belanda: Zink) zink, atau timah sari adalah unsur kimia
dengan lambang kimia Zn, bernomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia
merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek
kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini
berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2.
Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak bumi dan memiliki lima
isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng
sulfida). Seng juga dapat diartikan dengan mineral yang terdapat di alam bebas
yang berbaur dengan mineral lain.
Kuningan, yang merupakan aloi tembaga dan seng, telah lama digunakan
paling tidak sejak abad ke-10 SM. Logam seng tak murni mulai diproduksi secara
besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum di kenal
oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir abad ke-16. Para alkimiawan membakar
seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai "salju putih" ataupun
"wol filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf umumnya dianggap
sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi Galvani dan
Alessandro Volta berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun
1800. Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi
utama seng. Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan
aloi. Terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti seng
karbonat dan seng glukonat (suplemen makanan), seng klorida (pada deodoran),
seng pirition (pada sampo anti ketombe), seng sulfida (pada cat berpendar), dan
seng metil ataupun seng dietil di laboratorium organik.
Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh.
Terdapat sekitar dua milyar orang di negara-negara berkembang yang kekurangan
asupan seng. Defisiensi ini juga dapat menyebabkan banyak penyakit. Pada anak-
30
Massa Atom
65,39 g/mol
1,6
Densitas
Titik Lebur
420 C
Titik Didih
907 C
Radius Vanderwaals
0,138 nm
Radius Ionik
0,074 nm (+2)
Isotop
10
904,5 kJ/mol
1723 kJ/mol
Potensial Standar
- 0,763 V
Ditemukan
Isotop
Terdapat lima isotop seng yang dapat ditemukan secara alami. 64Zn
merupakan isotop yang paling melimpah (48,63% kelimpahan alami). Isotop ini
memiliki waktu paruh yang sangat panjang, 4.31018 a, sedemikiannya
radioaktivitasnya dapat diabaikan. Demikian pula isotop 70Zn (0,6%) yang
berwaktu paruh 1.31016 a tidak dianggap sebagai bersifat radioaktif. Isotopisotop lainnya pula adalah 66Zn (28%), 67Zn (4%) dan 68Zn (19%).
Terdapat pula dua puluh lima radioisotop yang telah berhasil
dikarakterisasikan. 65Zn yang berumur paruh 243,66 hari adalah radioisotop yang
berumur paling lama, diikuti oleh 72Zn dengan umur paruh 46,5 jam. Seng
memiliki 10 isomer inti. 69mZn merupakan isomer yang berumur paruh paling
panjang dengan lama waktu 13,76 jam. Superskrip m mengindikasikan suatu
isotop metastabil. Inti isotop metastabil berada dalam keadaan tereksitasi dan akan
kembali ke keadaan dasarnya dengan memancarkan foton dalam bentuk sinar
gama. 61Zn memiliki tiga keadaan tereksitasi dan 73Zn memiliki dua keadaan
tereksitasi. Sedangkan isotop 65Zn, 71Zn, 77Zn dan 78Zn semuanya hanya
memiliki satu keadaan tereksitasi.
Modus peluruhan yang paling umum untuk isotop seng bernomor massa
lebih rendah daripada 64 adalah penangkapan elektron. Produk peluruhan dari
penangkapan elektron ini adalah isotop tembaga.
Templat:Nuclide + e Templat:Nuclide
Sedangkan modus peluruhan paling umum untuk isotop seng bernomor massa
lebih tinggi daripada 64 adalah peluruhan beta, yang akan menghasilkan isotop
galium.
Templat:Nuclide Templat:Nuclide + e + e
Sifat Fisik
Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan
bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial
tidak berkilau. Seng sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur
kristal heksagonal.Lehto 1968, p. 826 Logam ini keras dan rapuh pada
kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa antara 100 sampai dengan
150 C. Di atas 210 C, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat
dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya. Seng juga mampu
menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng
memiliki titik lebur (420 C) dan tidik didih (900 C) yang relatif rendah.
Dan sebenarnya pun, titik lebur seng merupakan yang terendah di antara
semua logam-logam transisi selain raksa dan kadmium.
Terdapat banyak sekali aloi yang mengandung seng. Salah satu contohnya
adalah kuningan (aloi seng dan tembaga). Logam-logam lainnya yang juga
diketahui dapat membentuk aloi dengan seng adalah aluminium, antimon,
bismut, emas, besi, timbal, raksa, perak, timah, magnesium, kobalt, nikel,
telurium, dan natrium. Walaupun seng maupun zirkonium tidak bersifat
feromagnetik, aloi ZrZn2 memperlihatkan feromagnetisme di bawah suhu
35 K
Tabel 2.3 Klasifikasi dan Sifat Zink
KLASIFIKASI
SIFAT ZINK
Penampilan
Fase
Padat
Massa Jenis
7,14 g/cm3
Titik Lebur
692,68 K
Titik Didih
1.180 K
Kalor Peleburan
7,32 kJ/mol
Kalor Penguapan
123,6 kJ/mol
Kapasitas Kalor
25,390 J/(mol.K)
Elektronegativitas
Energi Ionisasi
1,65
(1) 906,4 kJ/mol
(2) 1.733,3 kJ/mol
(3) 3.833 kJ/mol
Jari-jari atom
135 pm
Sifat Mekanik
108 Gpa
43 Gpa
70 Gpa
0,25
2,5
412 Mpa
Sifat Kimia
Reaktivitas seng memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d104s2 dan
merupakan unsur golongan 12 tabel periodik. Seng cukup reaktif dan
merupakan reduktor kuat.. Permukaan logam seng murni akan dengan cepat
mengusam, membentuk lapisan seng karbonat, Zn5(OH)6CO3, seketika
berkontak dengan karbon dioksida. Lapisan ini membantu mencegah reaksi
lebih lanjut dengan udara dan air.
Seng yang dibakar akan menghasilkan lidah api berwarna hijau kebiruan
dan mengeluarkan asap seng oksida. Seng bereaksi dengan asam, basa, dan
non-logam lainnya Seng yang sangat murni hanya akan bereaksi secara
lambat dengan asam pada suhu kamar. Asam kuat seperti asam klorida
maupun asam sulfat dapat menghilangkan lapisan pelindung seng karbonat
dan reaksi seng dengan air yang ada akan melepaskan gas hidrogen.
Seng secara umum memiliki keadaan oksidasi +2. Ketika senyawa dengan
keadaan oksidasi +2 terbentuk, elektron pada kelopak elektron terluar s akan
terlepas, dan ion seng yang terbentuk akan memiliki konfigurasi [Ar]3d10.
Hal ini mengijinkan pembentukan empat ikatan kovalen dengan menerima
empat pasangan elektron dan mematuhi kaidah oktet. Stereokimia senyawa
yang dibentuk ini adalah tetrahedral dan ikatan yang terbentuk dapat
dikatakan sebagai sp3. Pada larutan akuatik, kompleks oktaherdal,
[Zn(H2O)6]2+, merupakan spesi yang dominan.
Penguapan seng yang dikombinasikan dengan seng klorida pada
temperatur di atas 285 C mengindikasikan adanya Zn2Cl2 yang terbentuk,
yakni senyawa seng yang berkeadaan oksidasi +1. Tiada senyawa seng
berkeadaan oksidasi selain +1 dan +2 yang diketahui. Perhitungan teoritis
mengindikasikan bahwa senyawa seng dengan keadaan oksidasi +4
sangatlah tidak memungkinkan terbentuk.
Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode pertama
seperti nikel dan tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir tak berwarna.
Jari-jari ion seng dan magnesium juga hampir identik. Oleh karenanya,
garam kedua senyawa ini akan memiliki struktur kristal yang sama. Pada
kasus di mana jari-jari ion merupakan faktor penentu, sifat-sifat kimiawi
keduanya akan sangat mirip. Seng cenderung membentuk ikatan kovalen
berderajat tinggi. Ia juga akan membentuk senyawa kompleks dengan
pendonor N- dan S-. Senyawa kompleks seng kebanyakan berkoordinasi 4
ataupun 6 walaupun koordinasi 5 juga diketahui ada
yang dominan. Penguapan seng yang dikombinasikan dengan seng klorida pada
temperatur di atas 285 C mengindikasikan adanya Zn2Cl2 yang terbentuk, yakni
senyawa seng yang berkeadaan oksidasi +1.[18] Tiada senyawa seng berkeadaan
oksidasi selain +1 dan +2 yang diketahui. Perhitungan teoritis mengindikasikan
bahwa senyawa seng dengan keadaan oksidasi +4 sangatlah tidak memungkinkan
terbentuk.
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Pengolahan Seng
Bijih utama seng adalah sfarelit atau zinc blende, mengandung zinc sulfide
(ZnS). Bijih penting yang lain adalah smithsonite mengandung zinc carbonate
10
Sumber Seng
Kadar komposisi unsur seng di kerak bumi adalah sekitar 75 ppm
(0,007%). Hal ini menjadikan seng sebagai unsur ke-24 paling melimpah
di kerak bumi. Tanah mengandung sekitar 5770 ppm seng dengan rataratanya 64 ppm. Sedangkan pada air laut kadar sengnya adalah 30 ppb dan
pada atmosfer kadarnya hanya 0,14 g/m3.
Unsur ini biasanya ditemukan bersama dengan logam-logam lain
seperti tembaga dan timbal dalam bijih logam. Seng diklasifikasikan
sebagai kalkofil, yang berarti bahwa unsur ini memiliki afinitas yang
rendah terhadap oksigen dan lebih suka berikatan dengan belerang.
Kalkofil terbentuk ketika kerak bumi memadat di bawah kondisi atmosfer
bumi awal yang mendukung reaksi reduksi. Sfalerit, yang merupakan
salah satu bentuk kristal seng sulfida, merupakan bijih logam yang paling
11
Katoda (Al)
Anoda (Pb)
12
Penggunaan
logam
aluminium
sebagai
katoda
didasarkan
pada
Leaching
Zn + H2SO4
ZnSO4
>
>
ZnSO4 + H2O
Zn2+ + SO42-
Elektrowinning
Anoda
2H2O
Karoda
2Zn2+ + 4e-
13
2Zn2+ + 2H2O
>
2Zn + 4H+ + O2
Selama proses ini akan terjadi tiga aliran perpindahan ion, yaitu
1. Konveksi
Pergerakan elektrolit dalam skala yang besar dari larutan ruah ke lapisan
difusi. Proses ini dapat dilakukan dengan memberi pengadukan, pompaan
elektrolit atau injeksi udara
2. Difusi
Merupakan proses pergerakan ion-ion logam menuju OHP (Outer
Helmhotz Plane) melalui lapisan elektrolit yang diam.
3. Migrasi
Merupakan transport ion karena ada perbedaan potensial.
b. Thermochemical
Terdapat berbagai proses thermochemical digunakan untuk memisahkan
Zn dari oksidanya, semua menggunakan Carbon. Carbon berikatan dengan
oksigen membentuk CO dan/atau CO2. Sehingga Zn terbebas dalam bentuk uap
(vapor) yang kemudian dipadatkan untuk memperoleh logam yang diinginkan.
Seng
diekstraksi
dari
seng
blende/sphalerite
(seng
sulfide)
atau
ZnO(s) + CO2(g)
C(s) + O2(g)
CO2(g)
14
C(s) + CO2(g)
2CO(g)
ZnO(s) + CO(g)
Zn(l) + CO2(g)
Zn(l) + CO(g)
monoksida
bertindak
sebagai
agent
pereduksi
yaitu
Dalam Kesehatan
15
16
mengalami rasa besi pada mulut, demikian juga mual, muntah, dan diare.
Mengkonsumsi seng sebanyak 1 gram atau lebih, sekitar 70 kali dari dosis yang
dianjurkan (RDA) per hari, dapat berakibat fatal. Menghirup asap zinc oxide dapat
menyebabkan nafas yang cepat, berkeringat, demam, dan rasa besi pada mulut,
kelainan ini disebut metal fume fever. Mengkonsumsi seng terlalu banyak untuk
jangka panjang dapat menurunkan penyerapan tembaga (copper), sehingga terjadi
anemia, dan mengganggu sistem imun.
Diagnosa kelebihan seng dalam tubuh didasarkan dari keadaan penderita
dan gejala-gejala yang ada.
Penanganan
berupa
mengurangi
konsumsi
seng.
Orang-orang
dengan metal fume fever biasanya akan pulih setelah berada pada lingkungan yang
bebas seng (zinc) selama 12-24 jam.
Seng adalah elemen yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Asupan
seng yang terlalu rendah membuat seseorang kehilangan nafsu makan, penurunan
indera perasa dan penciuman, serta luka lambat sembuh.
Kekurangan seng bahkan dapat menyebabkan janin cacat lahir.
Meskipun manusia mampu menangani konsentrasi seng yang cukup
tinggi, asupan terlalu tinggi justru menyebabkan berbagai masalah kesehatan,
seperti kram perut, iritasi kulit, muntah, mual, dan anemia.
Tingkat seng yang sangat tinggi dapat merusak pankreas dan mengganggu
metabolisme protein, serta menyebabkan arteriosclerosis.
Seng dapat berbahaya bagi janin yang belum lahir dan janin baru lahir.
Seorang ibu yang menyerap konsentrasi seng terlalu tinggi dapat menyalurkannya
ke janin melalui darah dan ASI.
Dalam Lingkungan
Produksi seng dunia masih tinggi sehingga akan semakin banyak seng
17
Air yang tercemar seng dapat meningkatkan keasaman air. Beberapa jenis
ikan diketahui mengakumulasi seng dalam tubuh mereka.
Sejumlah besar seng mungkin ditemukan di tanah. Ketika tanah lahan
pertanian tercemar dengan seng, hewan akan menyerap konsentrasi tinggi yang
merusak kesehatan mereka.
Seng tidak hanya menjadi ancaman bagi ternak, tetapi juga bagi tumbuhan.
Tanaman akan sulit tumbuh pada tanah yang memiliki kandungan seng
terlalu tinggi. Pada kasus ekstrim, hal ini bisa mengancam ketahanan pangan.
Seng juga berpotensi mengganggu aktivitas organisme dalam tanah karena
berefek negatif pada aktivitas mikrorganisme dan cacing tanah.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Seng merupakan unsur paling
dan
memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah
18
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Seng
https://www.google.com
http://mediunae.blogspot.com/2011/12/unsur-zn-seng.html
19
http://www.scribd.com/doc/44468586/makalah-tentang-SENG