Anda di halaman 1dari 9

'v

352 Muliadi, Penman Gizi yang Berkualitas dalarn Mencegah Malnitrisi pada Anak Sekolah Dasar

PERANAN GIZI YANG BERKUALITAS DALAM MENCEGAH MALNUTRISI P ADA ANAK SEKOLAH DASAR

Muliadl PGSDFIPUNM

ABSTRAK

Anak usia Sekolah Dasar merupakan kelompok usia yang mempunyai aktivitas yang cukup tinggi, baik dalam keadaan belajar maupun di saat istirahat. Untuk mendapatkan kondisi yang prima dalam meningkatkan prestasi belajar diperlukan zat gizi yang cukup memadai, tanpa gizi yang memadai dan berkualitas, maka anak akan menderita malnutrisi (Akekurangan gizi) yang biasanya. akan mengalami berbagai masalah, antara lain adalah gangguan tumbuh kembang; produktititas kerja berkurang, daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit berkurang, serta berkurangnya konsentrasi dan perhatian pada lingkungan sekelilingnya sehingga dapat menurunkan prestasi belajar. Oleh karena itu pemberian gizi yang berkualitas merupakan kunci dari tumbuh kembang anak pada setiap periode pertumbuhan mulai dari masa konsepsi, usia balita, masa anak-anak sampai dewasa, bahkan pada usia lanjut sekalipun.

Kata-kata kunci : Gizi berkualitas, Malnutrisi, Anak Sekolah Dasar.

Malnutrisi atau gizi salah masih merupakan masalah kesehatan yang penting utamanya pada negara berkembang, tennasuk Indonesia. Dampaknya begitu luas karena menyangkut pengembangan sumber daya manusia (SDM), yang sangat menentukan

keberhasilan pembangunan. . '

Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan SDM yang berkualitas, yaitu manusia yang memiliki fisik dan mental tangguh serta kesehatan prima, di samping penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian malnutrisi (gizi salah) dapat merusak kualitas SDM di samping itu dapat pula

mencegah masyarakat untuk berkiprah dan pembangunan. .

Peningkatan kualitas sumber daya manusia telah menjadi persyaratan utama bagi bangsa Indonesia untuk bisa bersaing dalam percaturan dunia yang mengglobal pada milenium ketiga. Kualitas manusia dari pandangan gizi dijabarkanan bentuk peningkatan kemampuan intelektual (kecerdasan) dan kesehatan yang bisa diukur dengan terciptanya kemampuan fisik dan produktivitas kerja. Berkaitan dengan pentingnya masalah gizi pada anak, Husaini, dkk., (2001: 1) menyatakan:

Untuk pembangunan generasi penerus masa datang, pemenuhan kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan dan pemberian pendidikan adalah pondasi yang paling mendasar, karena ketiganva akan menuntun manusia untuk lebih sehat lebih cerdas, hidup lebih lama dan mampu menguasai ilmu dan teknalogi.

Untuk mewujudkan manusia yang berkualitas seperti yang diharapkan 'maka salah satu upaya yang dilakukan pemerintah saat ini adalah dengan meningkatkan status

..

Jurnal Samudra Ilmu. Volume Z Nomor 2 Juni 2007 TSSN 1907 -- 199X

Muliadi, Peranan Gizi yang Berkualiras dalam Mencegah Malnutrisi pada Anak Sekolah Dasar 353

. . .

gizi anak sekolah. Searah dengan itu C7E3NN 1199 menggariskan antara lain bahwa

sasaran pembangunan nasionalpada Repelita VI adalah tumbuhnya sikap kemandirian masyarakat dalam mengenali dan mencegah masalah-masalah kesehatan yang dihadapi termasuk sikap kemandirian masyarakat dalam mencegah malnutrisi.

Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Depkes. (1984: 30) menyebutkan bahwa masalah gizi pada anah SD mengalami peningkatan dari 5,2 persen pada tahun 1989 menjadi 7,1 persen pada tahun 1998. Hal ini dikarenakan oleh adanya kerisis monoter yang melanda bangsa kita sejak pertengahan 1997 yang lalu. Berbagai kondisi seperti ini pada akhimya akan mengganggu kualitas belajar anak di sekolah yang pada gilirannya akan menghambat upaya pencapaian Program Wajib Belalar Pendidikan Dasar 9 tahun (Depkes, 1993: 2).

Krisis moneter dan ekonomi yang terjadi di Indonesia yang berkepanjangan dan masih berlangsung hingga kini,jelas berdampak negatifterhadap kesehatan dan gizi penduduk. Dampak ini lebih nyata pada ibu hamil dan anak-anak, tidak terkecuali anak usia sekolah dasar (SD) yang merupakan kelompok penduduk yang paling rentan terhadap gangguan gizi dan pelayanan kesehatan, ekonomi yang berkepanjangan ini memicu penurunan daya beli masyarakat dan kelangkaan hasil produksi pertanian, sehingga makanan yang 'dikonsumsi penduduk terutama mereka di kelas bawah miskin

akan menurun dari segi kuantitasdan kualitas .:

Berbagai indikasi menunjukkan bahwa dampak negatif besar pengaruhnya dari knsis moneter dan ekonomi terhadap kesehatan gizi anak sekolah, Utomo Budi (1998; 1 )menyatakan bahwa jumlah kasus meninggal karena gizi buruk di Indonesia pada tahun 1998/1999 adalah 180 orang' dan' ini rata-rata adalah ' ~ekolah dasar. Kemudian hal serupa dari hasil penelitian di 'beberapa tempat di Indonesia, oleh Kardjati, dkk. (1998: 24) dikemukakan juga secara 'nasional bahwa gangguan gizi (termasuk gizi kurang, sedang , dan .berat) pada anak: adalah sekitar 40 .% pada umur 6-11 bulan, sekitar 60 % pada umur 12 - 3 (buhm!drum'SO,8'% pada umurti-l Z tahun).

Pentingnya pendidikan gizi bagi anak sekolah khususnya anak SD didasarkan pada dua pertimbangan yaitu anak usia SD masih mengalami moneter dan pertumbuhan dan perkembangan dengan laju yang cepat. Dan usia ini adalah orang tua masa depan (Depkes, 1999: 5). Oleh karena itu keadaan gizi anak pada usia ini harus mendapat

perhatian seksama agar diperoleh generasi masa depan yang berkualitas. .

Pemberian gizi yang baik adalah kunci dari tumbuh kembang anak pada setiap periode pertumbuhan mulai dari masa konsepsi sampai lahir dan seterusnya. jika terjadi kekurangan gizi, maka perkembangari an~ seperti pertumbuhan otak. jantung, dan organ vital lainnyaakan-Inengalami hambatan, bahkan bisa berakibat cacat bawaan yang tidak bisa diperbaiki (Wirjatmadi, 1999: 4). Kemudian dampak atau resiko dari malnutrisi yang dapat ditimbulkan bagi anak sekolah dasar(SD) menurut Suhardja, dkk. (1987: 27) adalah terjadinya kerusakan otak yang bersifat irrevesible (tidak dapat pulih) atau dapat menurunkan 1 Q sebesar 10% dan penurunan' produktivitas pada saat dewasa. Hal ini berati akan menghambat mereka untuk berpartisipasi dalam pembangunan, sehingga kita akan kehilangan kesempatan menjadi bangsa yang tangguh pada generasi

mendatang. . ": ' . " ..

Untuk memenuh'i 'harapan 'dan' sekaligus mencari pemecahan masalah malnutrisi ini, maka diperlukan adanya upaya pemerintah terus menangani dan menuntaskan kemiskinan karena masalah gizi itu berakar dari kemiskinan. Sebab

I':' , .

Jurnal Samudra Ilmu, Volume 2 NomorZ Juni 2007 [SSN 1907! 199X

1 I : .: I \ : I ~~ ,.' I 11 ~

354 Muliadi, Penman Gizi yang Berkualitas dalarn Mencegah Malnitrisi pada Anak Sekolah Dasar

masalah kekurangan gizi penanganannya tidak menggunakan obat yang intesif seperti penyembuhan penyakit batuk, pilek maupun penyakit lainnya,

Menurut Sumali, M., dkk. (2001: 25) Kemiskinan bisa diberantas kalau ada kenaikan daya beli masyarakat dan keadilan yang merata di masyarakat. Dengan daya beli yang meningkat dan keadilan akan mungkin seluruh masyarakat memperoleh peJayanan publik secara memadai oleh karena itu perbaikan gizi tidak lagsung terjadi pada anak setelah masuk sekolah, tetapi jauh setelum itu, pada saat anak masih baIita, bahkan bisa jadi ketika anak masih dalam kandungan. Dengan cara atau upaya demikian, diharapkan hal itu mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Dan upaya yang kedua memberikan muatan pengetahuan masalahkesehatan dan gizi bagi anak SD sangat tepat bila diarahkan pada penataan kebiasaan hidup bersih, diajarkan memilih makanan yang baik (menu seimbang), cara makan yang baik, memberikan pengertian tentang hubungan antara makanan dengan pertumbuhan badan, kecerdasan,' serta memberikan pemahaman tentang berbagai macam penyakit kurang gizi dan resiko yang ditimbulkan.

Fungsi Gizi Terhadap Proses Tubuh

Fungsi makanan bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, tetapi lebih utama adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat pembangun sel-sel tubuh, mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin kelancaran segala macam proses yang terjadi di dalam tubuh. Untuk itu, makanan yang kita konsumsi setiap hari hendaknya mengandung unsur-unsur yang menghasilkan energi atau tenaga, pembangunan sel-sel, dan mengatursegala macam proses dalam tubuh.

Untuk itu, makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik (gizi berkualitas) akan memberikansemua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya. bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari rnakanan yang

berkualitas atau tinggi nilai gizinya. ' ,

Menurut Almatsier, S. (2001: 8) mengelompokkan tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, adalah sebagai berikut: (1) Memberi energi, (2) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh, ( 3 ) Mengatur proses tubuh.

I. Memberi energi

Zat gizi yang dapat memberikan energi adalah .karbohidrat serta makanan yang mengandung lemak dan protein. Tenaga yang dibutuhkan tubuh dinyatakan dalam satuan 'kalori". misalnya 1 gram lerriak menghasilkan 9 kalori, 1 gram karbohidrat arang menghasilkan 4 kalori, 1 gram protein menghasilkan 4 kalori,

Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Ketiga zat unzi termasuk ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar. Ketiga zat gizi terdapat dalam jumlah paling dalam bahan pangan. Dalam fungsi sebagai zat pemberi energi, ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembakar,

t

Jurnal Sarnudra Ilrnu. Volume 2 Nomor 2 Juni 2007 TSSNI907 ~ 199X

Muliadi, Peranan Gizi yang Berkualiras dalam Mencegah Malnutrisi pada Anak Sekolah Dasar 355

2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh

Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, Protein oleh tubuh digunakan sebagai bahan pembentukan sel-sel jaringan tubuh dan baru, pembentukan sel darah. merah, sel darah putih, memelihara, mengganti sel-sel yang rusak, dan zat kekebalan atau antibody.

Bila anak-ana.k kekurangan zat protein dalarn jangka waktu lama, akan Idapat mengalami bermacarn-macam gangguan, anak akan mengalami gangguan pertumbuhan badan, gangguan kecerdasan, gangguan kesehatan karena daya tahan tubuh terhadap penyakit yang lemah.

3. Mengatur Aroses Tubuh

Protein, mineral, dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara dan menetralisir tubuh dan membentuk anti bodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektif dan bahan-bahan yang dapat dalam tubuh. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak sel lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses menu. Air diperlukan untuk melarutkan bahan-bahan di dalam tubuh, seperti di dalam darah, cairan pencemaan, jaringan; dantubuh, 'peredaran 'darah; pembuangan sisa-sisa atau ekskresi dan lain-lain proses tubuh. dalam fungsi mengatur proses tubuh ini. protein,

mineral, air dan vitamin dinamakanzat pengatur, .

Tiga kelompok zat makanan tersebut di atas, sama-sarna diperlukan, sehingga kelompok 'yang satu'tidak'bisa'riienggantikan' kelompok yang lain. Ketiga kelompok zat gizi harus terdapat dalam -susunan' 'makanan . kita sehari-ha~i, yang biasa disebut dalam

ilmu gizi dengan istilah "Menu seimhang". I

Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal, yang sering disebut pemberian makanan yang berkualitas baik, terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efesien,

I . t I ••

sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan

kesehatan secara umum 'pa~a tingkat setinggi mungkin.

Status gizi kurangterjadi.bila tubuh mengalamikekurangan satu atau lebih zatzat gizi esensial. Statu's Ilgiii "lbbiH \ t'erjaoi hila tubiih memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksis atau membahayakan. baik pada status gizi kurang, maupun status gizi lebih terjadi gangguan gizi (malnutrisi).

Gangguan gizi disebabkan oleh faktor primer atau sekunder. Faktor primer adalah bila susunan makanan seseorang salah dalam kuantitas dan atau kualitas yang disebabkan oleh kurangnya pe~yediaan "pangan. kurang baiknya distribusi pangan, kemiskinan, ketidaktahuan, kebiasaan makanan pola makan yang salah, dan sebagainya. Sedangkan faktor sekunder meliputi'semua faktor yang menyebabkan zat-zat gizf tidak sampai di set-sel tUbi& setelah 'makanan dikonsumsi. 'Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan terganggunya :perencanaan~i' seperti sel-sel yang tidak bik, kelainan struktur saluran cerna dan kekurangan enzim. Faktor-faktor yang mengganggu absorbsi zat-zat gizi adalah adanya parasit, penggunaan obat cuci perut, dan sebagainya. Faktorfaktor yang mempengaruhi metabolisme dan utilisasi zat-zat gizi adalah penyakit hati, diabetes mellitus, kanker, penggUnaan: oq'at -obatan tertentu, minurnan beralkohol, dan sebagainya. Faktor-faktor yang'mempengaruhi ekskresi sehingga menyebabkan banyak

,.) " . "

'I i I. I; I<I,[! .' .'. 11,'L .j

!.I ~' I I) i .". If:

Jumal Sarnudra Ilmu, Volume 2 NOrl!0r 2 Juni 2007 lSSN 1901- 199X I

! i ..

.trv, .

..

356 Muliadi, Peranan Glzi yang Berkualitas dalaru Mencegah Malnitrisi pada Anak Sekolah Dasar

kehilangan zat-zat gizi adalah banyak kencing, banyak keringat, dan penggunaan obatobatan.

Di beberapa negara di dunia terjadi masalah gizi kurang atau masalah gizi lebih secara epidemis, negara-negara, berkembang seperti . sebagian besar Asia, Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan pada umumnya mempunyai masalah gizi kurang. Sebaliknya negara-negara maju, seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat pada umumnya mengalami masalah gizi lebih (Almatsier, S. 2001: 10).

Lebih lanjut mengenai akibat gizi salah (Malnutrisi), Suhardja, dkk.,(1987; 138) mengemukakan dua masalah pokok yang dapat ditimbulkan! dialami oleh seorang anak antara lain diakibatkan oleh gizi kurang dan gizi lebih pada proses tubuh.

1. Akibat Gizi Kurang

Akibat gizi kurang terhadap proses tubuh tergantung pada zat-zat gizi apa yang kurang. Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan gangguan pada proses: (a) Pertumbuhan, (b) Produksi tenaga, (c) Pertahanan tubuh, (d) Struktur dan fungsi otak, (e) Perilaku:

a) Pertumbuhan. Seorang anak yang sehat clan normal "akan tumbuh sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya_ Tetapi pertumbuhan inijuga akan dipengaruhi oleh intake zat gizi yang dikonsumsi dalam bentuk makanan. Kekurangan atau kelebihan gizi akan dimanifestasikan dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola

standar. "" "". -,

Pertumbuhan fisik sering dijadikan indikator untuk mengukur status gizi balk individu maupun populasi. flleh karen a itu, orang tua perlu menaruh perhatian pada aspek pertumbuhan anak bila ingin mengetahui keadaan gizi mereka.

DI samping itu juga anak-anak yang menderita gizi kurang berpenampilan lebih pendek dengan bobot badan lebih rendah dibandingkan rekan-rekannya sebaya yang sehat dan bergizi balk. Laju pertambahan bobot akan lebih banyak berpengaruh pada kondisi kurang gizi dibandingkan tinggi badan. Oleh karena itu, penurunan bobot badan ini yang paling sering digunakan untuk menapis 'anak-anak yang mengalami gizi kurang. Bila defisiensi zat gizi herlangsung lama clan parah, maka pertumbuhan tinggi badan akan berpengaruh pula, bahkan proses pendeevasaan akan terganggu. Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya, iika anak dalam pemberian gizi kurang. Protein digunakan sebayai zat pembangun sehingga otot-otot menjadi lembek dan rambut mudah rontok. Anak-anak yang herasal 'dari tingkat sosial ekonomi menengah ke atas rata-rata lebih tjnggi asupan gizinya, dari yang berasal dari keadaan sosial ekonomi

rendah. .

b) Produksi tenaga. Kekurangan energi herasal dari makanan. menyebabkan seorang anak kekurangan tenaga untuk melakukan aktivitas. Anak menjadi malas, merasa lelah, cuek, dan tidak bersemangat serta produktifitas kerja menurun.

c) Pertahanan tubuh. Daya tahan terhadap tekanan atau stres menurun, sistem imunitas dan anti bodi berkurang, sehingga anak mudah tersinggung, mudah terserang penyakit seperti; pilek, batuk, clan' diare. Dan bila anak/murid yang tidak ditanggulangi dengan pemberian gizi baik, lambat laun pada anak dapat niembawa

kematian. . .



Jurnal Samudra Ilmu, Volume '2 N0111Qr 2 Juni 2007 TSSNI907 -.199X

Muliadi, Peranan Gizi yang Berkualita~ dalam-Mencegah'Maluutrisi pa.da Anak Sekolah Dasar 357

" ~ '. l,.:;,~'.;"

., .. .: .';"

, ,r~·L ~.- , .... '. : . ~ '_" . -'::"

•• • , • . ~ "j'

d. Struktur dan fungsi. otak. Otak adalah salah satu org~n penting dalam tubuh yang berfungsi sebagai pusat kontrol, berfikir, emosi dan tingkah laku, melihat pentingnya fungsi otak, tidaklah mengherankan bila setiap orang' tua melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kecerdasan anaknya .. namun jarang yang menyadari bahwa kecerdasan sebenamyamulai dibentuk .sejak- dini.: Pertumbuhan .otak yang sangat pesat justru terjadi pa<;i~ aW;al_ kehidupan, iltu .. sebabnya mengapa orang tua harus memperhatikan hal-hal. yang menunjang .kecerdasan, antara lain: kecukupan gizi dalam makanan yang diberikan kepada .anak sejak janin, bayi, dan usia sekolah dasar bila ingin anaknya cerdas.

Ada tiga hal yang mempengaruhi perkembangan .kecerdasan seseorang yaitu; genetik, lingkungan dan gizi .. Faktor genetik merupakan potensi dasar dalam perkembangan kecerdasan, tetapi faktor genetik ini bukan yang terpenting. Sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan mana di antara ketiga faktor

tersebut yang berperan (ebih besar.· .. .. .

Kurang gizi pada usia mudahlanak dapat.berpengaruh terhadap perkembangan mental, dengan demikian kemampuan berfkir. Otak mencapai bentuk

maksimal pada usia sekolah dasar. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik atau kekurangan gizi dapat berakibatterganggu fungsi'otaksecara permanen,

e. Perilaku' Baik anak-anak liiiaupllrl" ',o#in'g 'dewaSayang kurang gizi menunjukkan perilaku yang tidak normal (tidak' tenang) Mereka mudah tersinggung, cengeng, kurang

rangsangan dan apatis .. c"~!il'~'JI ",.lk! :', .,'11:11" ,u·. . i

Dad' beoerapa \ Ketera~lgaril; ~i: I'afus "tai:lipak.llpa~tvd' gizi yang. berkualitas baik rnerupakan modal bagi peHgemhahgaif siiiriber daya rii~nushi. i

'I' ". ' •• \~ .I'd '\";1'~ 1 [,l( ,,', • ''>". :-~l"l.Lt~ i .

2. Akibat Gizi Lebih. I'

I· p,. "

i I : ~ '\: I, i, [ : .

Beberapa tahun terakhir, gizi lebih pada anak di Indonesia telah bermunculan terutama di'-kota kota besar,l:mer~k~l'memp~ny~pabeiat ·.;~adan relatif berlebih bila dibandingkan dengan standar adak. yru,_glsebaya;rs~il~ur~b~~;itas (kegemukan) dan sering digunakan untuk menggambarkaii' anak"-amlI(, yang"pergizi Iebih ini, Masyarakat dewasa ini . belum menyadari sepeh~fuiya b'ahayallbbesifas; \bahka"n . ada yang memandangnya sebagai lambang ~et#iiKfulliru;~ 'i3"any~~ or~g, tua yang malu bila anaknya kurus, tetapi

bangga biIa'aiJ.aknya'sa#~atlgemqk'_:I!:I'::' ,'1, ,!: '(\t'l'!','l" I

Obesitas pada anak' dapat 'terjadi karena' ketldakseimbangan antara energi yang dikonsumsi dengan energi yang- dikeluarkan, . artinya anak tersebut banyak makan tetapi kurang aktivitas fisiko Banyak makan tidak berarti dia niengkonsumsi makanan dalam porsi besar, Sering kal!' kbnsun1's"r loemikian' dapkr riienj~dtperiyebab timbulnya obesitas. Makanan demikian umumnya+kaya ~'en:ergi' tetapi rendah . protein. Adanya makanan demikian yang tersedia di rumah . akan mendorong seorang anak untuk overwe mengkonsumsinya. K¢biashanlrtienontoirTY~l:U(l.mI'm!etrib!::fikan dampak langsung pada cara makaii 'seotang pran~1(}lhaaP''iiiil!'alKa~ena1<alfl'sarlgat intensifnya acara TV menayangkan berbagai iklan termasuk menu makanan dan minuman.

Menonton TV tergolong ke dalam kegiatan .fi~ik ringan. lni berarti tidak banyak energi tubuh yang terpakai.vsementara itu konsumsi energi dari makanan cemilan meningkat terus sehingga terjadilah 'ketid*k.~~im1'angan energi, Penyebab dari munculnya obesitas yang meriilcu terjadmya gizi 'lebilf~enyebabkan kegemukan atau Obesitas, Kelebihan energi yahg Idikonsnmsi disimpandi dalam jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan merupakaH ~'S&ta~'· satu i faktor risiko'' dalam terjadinya berbagai

I I, ',,·Il1.1i,lHlli"illl. ILI1\ ~Ii, ·,)/\,11;: 1,,;1 ~:lIl;J lil"il,

. ,

.. ,. '. :~ :, ,::IE!at ~'CJlnlh. .

:1' ,:~ r'

Jurnal Samudra limn, Volume 2 NomorZ Juni 2007 rSSN' 1907 - 199X



" ,-I'). i'. ! - .

358 Muliadi, Penman Gizi yang Berkualitas dalam Mencegah Malnitrisi pada Anak Sekolah Dasar

penyakit degeneratif, seperti hipertensl atau tekanan darah tinggi, penyakit diabetes, jantung koroner, dan kantung em pedu.

Upaya Penanganan dalam Mencegah Malnutrisi Pada Anak SD

Upaya penanganan dalam mencegah terjadinya malnutrisi (gizi salah), khususnya pada usia anak sekolah dasar, dalam ilmu gizi telah dianjurkan untuk memilih makanan yang bemilai gizi baik, berkualitas yakni menu seimbang.

Menurut Syarifuddin, A. dkk. (1992:252). menu seimbang adalah makanan yang telah memenuhi kebutuhan tubuh, dan seimbang dalam perbandingan tiga un sur makanan pokoknya (karbohidrat, protein, dan lemak). Menu seimbang tersebut disajikan berupa:

1. Makanan pokok yang terdiri atas bahan makanan yang mengandung hidrat arang.

2. Lauk pauk yang terdiri atas bahan makanan yang mengandung protein dan lemak.

3. Sayur mayur yang terdiri atas bahan makanan yang mengandung vitamin dan garam mineral

4. Buah-buahan, merupakan sumber vitamin dan garam mineral.

5. Air. air adalah bagian yang terpenting.dari semua.sel tubuh.

Tubuh mengandung 70 % air, tulang mengandung sepertiga air. Air dapat digolongkan sehagai bahan pembangun. Sebagai zat pengatur, dan merupakan bahan pelarut dari berbagai bahan dalam tubuh. Karena air sebagai larutan maka bahan-bah an in] dapat dibawa atau beredar ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkannya. Selain itu juga air diperlukan untuk menjaga suhu tubuh agar tetap dalam keadaan normal.

Keterkaitan gizi dengan berbagai faktor seperti pertanian, soasial, ekonomi, dan budaya maka perbaikan gizi masyara.kat dilakukan dengan pendekatan sistem yang lazim dinamakan sistem pangan dan gizi.

Suatu sistem adalah serangkaian komponenatau unsur yang saling terkait menuju suatu tujuan yang sarna. Cdritoh; tubuh manusia merupakan suatu sistem dengan komponen-komponen jaringan, organ-organ, saraf, pembuluh darah, dan sebagainya dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan fungsi tubuh. Sistem pangan dan gizi mempunyai tujuan meriingkatkan" mempertahankan status gizi masyarakat dalam

keadaan optimal. ; \

Sistem pangan dan gizi mempunyai komponen, yaitu; (1) Penyediaan pangan, (2) distribusi pangan, (3) Konsumsi makanan, (4) Utilisasi atau penggunaan makanan ( Sediaoetama, 1996: 4).

Perbaikan status gtzi, bergantung kepada pemberian makanan sehari-hari pada anak-anak yang harus mengandung cukup energi maupun zat-zat gizi esensial. Masukan (Intake) bahan makanan y~g kuran maupun berlebihan terus menerus akan rnengganggupertumbuhan dankesehatan anak-anak tersebut. Akan tetapi tidak boleh dilupakan, bahwa kebutuhan tiap orangdipengaruhi oleh faktor-faktor seperti umur,

I

berat badan, jenis kelamin, aktifitasnya_ suhu lingkungan dimana mereka berada.

keadaan sakit, dan sebagainya.: Terutama pada anak-anak infestasi paras it dan infeksi kuman dapat mengubah kebutuhan makanan sehari-harinya.

Pudjiadi S. (1990: 130) -menyatakan ada berbagai macam cara interfensi gizi, masing-masing untuk mengatsi .satu atau lebih dari satu faktor dasar penyebab malnutrisi adalah: (1) Meningkatkan hasilproduksi pertanian, (2) Pemberian makanan tambahan anak sekoiah_ (3) Memperbaiki infrastruktur pemasaran, (4) Subsidi harga

. 'II - , "",'"

Jurnal Samudra Ilmu, Volume 2 Nomor 2 Juni 2007 fSSN 1907 - 1.99X

11 I

Muliadi, Peranan Gizi yang B~rku-alit?~ dalam Meneegah N!alnilu;isl:Pildii Anak Sekolah Dasar 359

~;. .

'-\,. ~:. . ~ '. . ' . ,

bahan mak~nan, (5) P~~b~;i~hihi~~~~~' ~~pie~~~~er: (6) Pendidikan gizi. Untuk lebih

jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut: ..

1) Meningkatkan hasil produksi pertanian, supaya persediaan bahan makanan menjadi lebih banyak, yang sekaligus merupakan tambahan penghasilan masyarakat.

2) Pemberian makanan tambahan anak'~sek6iali (PMt~AS) yang mengandung tinggi protein dan tinggi energi untuk anak-anak.

3) Memparbaiki infrastrukturpemasaran, infrastruktur pemasaran yang tidak baik akan berpengaruh negatif terhadap hargamaupun .kualitas bahan makanan. Hal ini sudah ditanggulangi oleh pemerintah melalui badan urusan logistik (Bulog).

4} Subsidi harga bahan makanan. Intervensi demikian bertujuan untuk membantu mereka yang sangat terbatas penghasilannya Pada hakekatnya pemerintah sudah memberi subsidi yang cukup besar. kepada petani melalui program intensifikasi padi oieh proyek Bimas dikeluarkan dana antara lain untuk membiayai kegiatan operasional seperti pembinaan, penyuluhan, latihan dan sebagainya.

5) Pemberian makanan suplemeriter. Dalam hal ini makanan diberikan secara CumaCuma atau dijual dengan harga minim. Makanan semacam ini terutama ditujukan pada anak-anak van& termasuk golongan umur rawan akan penyakit kekurangan energi dan proteiR.c'Ma~ari&i ~~r~ebut dtipM i dise'diakan pada waktu-waktu tertentu di Puskesmas, mauputi'diberikan 'secara periodik untuk di baxs'a pulang.

6) Pendidikan gizi, Tujuan pendidikan gizi ialah untuk mengajar masyarakat ' mengubah kebiasaan mereka dalam' menanam bahan makanan dan cara menghidangkan makanan supaya meret&'\d~ri'1aDaK~anWaiyal ni~hdap~i' makanan yang lebih balk

mutunva. ' \'[ ," "::.,'

PENUTUP , " ," ,,:: i:,l'-, ,;1:"" ",11

. F~n~si' mak~nati~:~~u! ~~i' ~Ukaii !han~a I sekedar urituk menghilangkan rasa lapar, tetapi lebih utama adalah'untuk'mendapatkan tenaga.rnendapatkan zat pembangun sel-sel tubuh, mempertinggi' daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin kelancaransegala macam proses yang tetjadi di dalam tubuh. Untuk itu, maka makanan yang kita konsumsi setiap .hari hendaknya .mengandung unsur-unsur gizi yang berkualitas, yakni; energi ataunt~haga, iembangurian 'sel-sel, dan mengatur segala

macam proses dalam tubuh. " .....",j, [ , " .

Upaya penangananvdalam' mencegah terjadinya malnutrisi (gizi salah), khususnya ,pada usja~l1tij.ak-·I-sekolah~:das'ar,'llaal,~m')l~u-lgizi telah dianjurkan untuk memilih makananyang 'o~hiir~'ilgizrHiikJljerkualitas~lyaklltmenu seimbang.

Keterkaitan gizf.:d~hgan n~rbagai faktor seperti pertanian, sosial, ekonomi, dan budaya perbaikan gizi' masyarhkat dilakukan "dengan' pendekatan sistem yang lazim

dinamakan sistem pangan dan gizi, I ". • .t: I

Adapun saran' sesuai' dengan 'keSirripUlan -di: atas:'atlailah sebagai berikut: Kepada pemerintah agar terus menangani dan menuntaskan kemiskinan karena masalah malnutrisi yang melanda sebagian besar anak sekolah, khususnya sekolah dasar adalah berakar dad kemiskinan.

Perlu ~danya:,iprbgramc,;m~kanan tambahan- ait'aI(i1sekolah dari pemerintah dan instansi terkait demrm~ngHiIidart/Jiericegah terjadinya malnutrisi, pada murid sekolah

dasar. ,\ ',' :;1. ',[:" , '

. ;. I

Kepada segenap murid sekolah dasar perlu penanaman kebiasaan hidup bersih,

memilih makanan yang berkualitas gizi baikserta pola' makan yang baik, dan tetap

k'!~' ,! ~'[U l~~lll ~ r\L .. ~I",,: ,( .:n,,,: :";1" ~,

~ .I . l ( , J ~ 1 ~ • I

Jurnal Sarnudra.Ilmu, Vohml<!i2 INom6r,:i,ljlmii:W07, lSSN Ill~b.7'L. 15!9X

): .: " ;\l1~, be m !l j i c'; II il:, i :. !V:' k ! I : I i ~ :1 " \' T' i '

.i',"~n ' ~H h.: ':'1' ! '1'\.'\ (

360 Muliadi, Peranan Gizi yang Berkualitas dalarn Mencegah Malnitrisi pada Anak Sekolah D3S3f

menjaga keseimbangan antara gizi dengan aktivitas serta menghin dari berbagai makanan cemilan, mengingat salah satu faktor obesitas pada anak saat ini adalah makanan cemilan.

DAFTAR RUJUKAN

Almatsier, S. ·2001. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Gizi . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Arisman. 2004 Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Depkes RI. 1984 Penelitian Gizi dan Makanan. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi.

Depkes RI. 1993. Pokok-pokok Kegiatan Program Perbaikan Gizi pada PJP untuk Mengulangi Masalah Gizi Salah. Jakarta: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi.

Depkes, RI. 1999. Penelitian Gizi dan Makanan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi.

Husaini, dkk. 2001. Keadaan Gizi Makanan tambahan Anak Sekolah. Bogor:

Puslitbang Gizi Depkes, RI.

Kardjati, dkk. 1998. Aspek Kesehatan Gizi Anak. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Pudjiadi Salihin. 1990. llmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sediaoetama: 1996.11mu Gizi Lruntuk-Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian Rakyat.

Suhardjo, dkk. 1987. Prinsip-Prinsip llmu Gizi. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.

Syarifuddin, Aip, dkk.1992. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Dirjendikti. Sumali, M. dkk. 2001. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT Rajagrafindo

. Persada. .

Utomo BudL1998. Faktor yang Berhubungan Malnutrisi pasa Anak Sekolah Dasar.

Surabaya: Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga Surabaya.

1 . {

Wirjatmadi, Bambang. 1999., Prinsi-prinsip Dasar Metode Penilaian Statatus Gizi

Surabaya: IImu Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai