Anda di halaman 1dari 3

Kebutuhan Nutrisi pada Anak Usia Sekolah

Oleh Monica Dewi Siregar, 1806203603, FG 5, Promosi Kesehatan Kelas B

Kebutuhan nutrisi adalah kebutuhan individu yang harus dipenuhi untuk memelihara
kesehatan tubuh. Kebutuhan akan nutrisi sangat penting dalam mendukung proses
pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak. Manfaat nutrisi dalam tubuh dapat
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai
penyakit akibat kurang nutrisi (Limbong, Kawilarang, Neghe & Macpal, 2012). Tubuh kita
terbentuk dari zat-zat yang berasal dari makanan. Oleh karena itu, kita memerlukan masukan
makanan yaitu untuk memperoleh zat-zat yang diperlukan tubuh. Zat-zat ini disebut nutrisi
yang berfungsi membentuk dan memelihara jaringan tubuh, memperoleh tenaga, mengatur
pekerjaan di dalam tubuh, dan melindungi tubuh terhadap serangan penyakit.
Anak-anak membutuhkan makanan yang berenergi tinggi dalam menyediakan gizi
yang cukup sebagai bahan bakar yang memadai untuk tumbuh kembang anak. Khususnya
pada anak usia sekolah yang membutuhkan banyak protein, zat besi, kalsium, vitamin A dan
vitamin D (Croom, Kassianos, 2010). Faktor yang paling penting untuk mendukung
kesehatan yang baik dan kecerdasan pada anak usia sekolah adalah nutrisi. Jika terjadi
kekurangan nutrisi seperti pada kasus malas, terhambat pertumbuhan dan perkembangan baik
secara fisik, psikomotor, maupun mental (Sihombing, Lubis, Sudaryati, 2015).
Nutrisi yang dibutuhkan pada setiap anak berbeda-beda. Anak pada masa usia sekolah
memiliki rentang usia 6 sampai 12 tahun (Wong, 2009). Perkembangan yang terjadi pada usia
sekolah merupakan masa perkembangan yang pendek, namun masa ini merupakan masa yang
sangat penting. Masa anak pada usia sekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar
4-6 tahun. Masa ini merupakan masa ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya
sendiri, dapat mengatur dirinya sendiri dan lebih kreatif serta memiliki ide-ide baru.
Pertumbuhan pada anak usia sekolah memiliki dampak terhadap aspek fisik dirinya sendiri,
sedangkan perkembangan pada anak usia sekolah berhubungan dengan pematangan fungsi sel
atau organ tubuh individu (Ridha, 2014). Pertumbuhan maupun perkembangan anak usia
sekolah tidak dapat dipisahkan.
Pemberian nutrisi pada anak usia sekolah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
fisik atau fisiologis anak, tetapi juga berdampak pada aspek psikodinamika, perkembangan
psikososial, dan maturasi organik. Anak yang mengalami masalah kekurangan nutrisi akan
mengalami masalah dengan tumbuh kembang dan juga kecerdasannya. Jika anak, khususnya
di periode emas tidak mendapatkan kecukupan nutrisi, sel-sel otaknya tidak akan berkembang
dengan semestinya. Secara fisik anak yang kekurangan nutrisi tubuhnya akan terlihat kecil
dan kurus, lesu dan tidak ceria (Mayandra, 2011).
Kebutuhan nutrisi bagi anak usia sekolah adalah karbohidrat sebagai sumber energi
pemenuhannya sebesar 220g. Aktifitas anak sekolah sangatlah banyak, untuk itu konsumsi
makanan yang kaya karbohidrat sangat dibutuhkan. Hampir setengah dari total kalori yang
dibutuhkan anak pada usia sekolah berasal dari makanan yang berkarbohidrat. Protein
merupakan zat gizi yang dibutuhkan oleh anak pada usia sekolah sebagai penentu
pertumbuhan. Zat gizi lainnya adalah lemak, lemak juga merupakan sumber energi bagi
tubuh. Zat-zat gizi tersebut dibutuhkan anak untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh
yang optimal (Mardalena, 2017).

Anak pada usia sekolah membutuhkan nutrisi yang bergizi seimbang untuk
pertumbuhan dan perkembangan fisik dan otaknya. Nutrisi yang bergizi akan mendukung
perkembangan mental dan sosial anak. Nutrisi penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak sekolah adalah mengandung karbohidrat, vitamin dan mineral, protein,
dan lemak. Selain itu, anak sekolah dalam mengkonsumsi makanan juga membutuhkan serat.
Buah dan sayuran juga merupakan sumber serat yang sangat penting bagi kesehatan tubuh.
Serat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan kondisi sehat pada seseorang (Rusilanti, 2015).
Komponen-komponen tersebut menunjang nutrisi yang bergizi dan merupakan alah satu
faktor penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

Implementasi yang dapat diberikan kepada orang tua dalam menunjang kebutuhan
nutrisi anak pada usia sekolah dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari di rumah. Orang
tua dapat mengajarkan kepada anaknya mengenai pentingnya makanan yang sehat bagi tubuh
anak dan menjelaskan bahaya makanan berupa jajanan yang tidak sehat. Orang tua juga perlu
untuk melibatkan anaknya dalam merencanakan dan menyiapkan makanan yang akan
dikonsumsi anak. Memilih kudapan yang sehat juga perlu diimplementasikan kepada orang
tua agar dapat menunjang kebutuhan nutrisi pada anak. Orang tua perlu memantau waktu
anak dalam menonton televisi dan makanan yang dikonsumsi anak di sekolah (Wilkinson,
2017).

Masa usia sekolah adalah masa paling penting bagi proses tumbuh kembang anak.
Oleh sebab itu, nutrisi tepat dan sehat sangat dibutuhkan untuk anak pada usia sekolah.
Memenuhi kebutuhan nutrisi anak pada usia sekolah memerlukan perhatian dan kerja keras
dari orang tua. Kebiasaan pola makan yang sehat harus dikenalkan pada anak sejak dini oleh
orang tua kepad anak. Pola makan tepat dan sehat yang dikenalkan sejak dini nantinya akan
diterapkan anak saat ia dewasa.

Daftar Pustaka

Croom, K., Kassianos, G. (2010). Buku Pintar Kesehatan Anak. Jakarta: Kompas Gramedia.
Limbong, J., Kawilarang, F., Neghe, S., & Macpal, E. (2012). Makalah Kebutuhan Gizi dan
Cairan Anak. [Online]. Diambil dari: http://documents.tips/documents/makalah-kebutuhan-
gizi-pada-anak.html. Diakses pada 27 Februari 2020
Mardalena, I. (2017). Dasar-dasar Ilmu Gizi dalam Keperawatan. Jogjakarta: Pustaka Baru
Ridha, N. (2014). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarata: Pustaka Pelajar
Rusilanti, dkk. (2015). Gizi dan Kesehatan Anak Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sihombing, L., Lubis, Z., & Sudaryati, E. (2015). Peningkatan Berat Badan Balita Gizi
Buruk Yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Di Puskesmas Pekan
Labuhan Tahun 2013. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi, Edisi 2.
[Online]. Diambil dari: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/48682/7/Cover.pdf.
Diakses 28 Februari 2020
Wilkinson, J. M. (2017). Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC
Wong, L. Donna. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai