DISUSUN OLEH :
Elmiyati
Ida Farida
Oman Fathurohman
Siti Paryati
Suaidah
Wina Lidiawati
Yamuju
Yumeida Sunardi Putri
A. LATAR BELAKANG
Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan melalui
kegiatan penyuluhan, penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain untuk menunjang
tercapainya hidup sehat.( undang-undang republik indonesia nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan)
Anak usia toddler merupakan anak yang berada di rentang usia 12-36 bulan
(Soetjiningsih dan Gde Ranuh, 2013). Anak usia toddler adalah anak yang berada pada
usia 1-3 tahun (Wong, 2008). Salah satu hal yang penting untuk dipantau adalah
perkembangan anak khususnya pada anak usia toddler. Usia toddler merupakan masa
golden period/periode keemasan bagi kecerdasan anak, termasuk juga perkembangan
anak (Loeziana Uce, 2015).
Keluarga adalah suatu unit yang terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang hidup terkumpul dan tinggal di sebuah tempat serta satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan satu sama lain, mulai dari anak bergantung kepada ayah,
ibu, kakak, abang ataupun sebaliknya dan semua saling membutuhkan. Keluarga
merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi seorang anak, sehingga kedudukan
sebuah keluarga dalam perkembangan psikologis seorang anak sangatlah dominan
(Andriyani, 2016).
Berdasarkan penjabaran tersebut, penyusun tertarik menyusun makalah terkatit
“peningkatan kesehatan toddler dan keluarga”
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana peningkatan kesehatan Toddler dan Keluarga
C. TUJUAN
1. Tujuan umum: Guna peningkatan kesehatan toddler dan keluarga
2. Tujuan Khusus :
a. Nutrisi pada masa toddler
b. Tidur dan aktivitas pada masa toddler
c. Kesehatan gigi pada masa toddler
d. Pencegahan cedera pada masa toddler
e. Panduan dan antisipasi keluarga
D. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis Selaku informasi untuk tenaga kesehatan/ keperawatan terkait
peningkatan kesehatan toddler dan keluarga
2. Manfaat Praktis
a. Bagi keluarga Selaku informasi terkait pentingnya peningkatan kesehatan
toddler dan keluarga
b. Bagi Penyususn Menambah wawasan ilmu pengetahuan serta pengalaman
pada pengaplikasian teori yang sudah diperoleh semasa pembelajaran di
kampus, utamanya penyusun terkait peningkatan kesehatan toddler dan
keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nutrisi pada masa toddler
Nutrisi merupakan substansi organik yang dibutuhkan oleh tubuh toddler. Asupan zat gizi
makronutrien dibutuhkan oleh tubuh sebagai penghasil energi. Energi yang dihasilkan ikut
mempengaruhi status nutrisi anak.
Sebagian besar anak toddler memiliki kecukupan zat makronutrien baik karbohidrat,
lemak dan protein sebesar 93,3%. Namun, 6,7% anak memiliki kekurangan zat
makronutrien. Tercukupinya kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan makan makanan
yang beraneka ragam serta mengkonsumsi bahan makanan yang memiliki kandungan
sumber karbohidrat, protein dan lemak. Asupan zat gizi makronutrien yang tidak
mencukupi kebutuhan tubuh dapat menyebabkan energi yang dihasilkan kurang dari
energi yang dibutuhkan menyebabkan ketidakseimbangan energi sehingga gizi kurang
dapat terjadi( jurnal.unmuhjember.ac.id)
Status Gizi, makanan memegang peranan penting dalam perkembangan anak, dimana
kebutuhan anak berbeda dengan kebutuhan orang dewasa, status gizi yang kurang akan
mempengaruhi kekuatan dan kemampuan motorik kasar anak. Perkembangan anak yang
baik dipengaruhi oleh asupan gizi yang seimbang, baik kualitas maupun kuantitasnya,
yang meliputi 4 sehat 5 sempurna (Widyastutik dan Widyani, 2010).
Golden period atau periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa bayi dan anak
memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk perkembangan optimal. Gizi yang baik sangat
diperlukan dalam hal perkembangan otak yang dapat menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh
makanan sesuai dengan kebutuhan gizinya maka golden period akan berubah menjadi
periode kritis yang mengganggu perkembangan bayi dan anak pada masa ini maupun
masa selanjutnya (Depkes RI, 2005).
Untuk pertumbuhan yang optimal dibutuhkan nutrisi makro, yaitu karbohidrat, protein,
lemak. Serta membutuhkan nutrisi mikro, yaitu vitamin dan mineral. Tanpa bermaksud
mengabaikan nutrisi lainnya, tetapi ada dua nutrisi penting untuk pertumbuhan fisik yang
optimal yaitu protein dan kalsium.
a) Makro nutrisi
Protein menjadi salah satu kebutuhan nutrisi pada anak untuk mendukung
pertumbuhan fisik yang optimal, pertumbuhan jaringan dan otot. Protein dapat
diperoleh dari hewani dan nabati seperti susu, telur, keju, daging, ayam, ikan, tahu,
dan tempe. Asupan protein yang dibutuhkan oleh anak adalah sebesar 9-15% dari
total kebutuhan energi/hari.
Karbohidrat berguna sebagai sumber energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas.
Sumber karbohidrat adalah beras, gandum, kacang-kacangan, dan tepung. Asupan
karbohidrat yang dibutuhkan adalah sebesar 45-55%.
Lemak berguna sebagai sumber energi. Lemak banyak terkandung di dalam susu,
kacang-kacangan, minyak, dan mentega. Asupan lemak yang dibutuhkan sebesar
35-45%.
b) Mikro Nutrisi
Vitamin sangat dibutuhkan tubuh dan memiliki peranan penting dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi pada anak serta mengatur proses metabolisme tubuh. Secara
umum Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Tiap-tiap vitamin mempunyai
fungsi dan tugas yang spesifik.
Mineral memiliki fungsi-fungsi bagi tubuh manusia untuk membantu proses
metabolisme. Mineral tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga membutuhkan
asupan dari luar.
Kalsium berperan dalam pembentukan tinggi serta mempertahankan kepadatan
tulang dan gigi. Sumber makanan yang banyak mengandung kalsium adalah susu,
yoghurt, keju, dan jeruk. Kebutuhan mikro nutrisi pada anak berbeda-beda
tergantung dari usia dan jenis kelamin. Kekurangan nutrisi tersebut tentunya dapat
berdampak malnutrisi pada anak.
1) Gigi berlubang
Kondisi gigi berlubang disebut juga sebagai karies gigi. Anak harus dibiasakan
untuk membersihkan rongga mulut, lidah, dan giginya maka kecil kemungkinan si
kecil akan mengalami gigi berlubang.
2) Radang gusi
Gangguan pada gusi bisa terjadi akibat kebersihan gigi dan mulut tidak terjaga.
Umumnya radang gusi dapat terjadi pada anak yang mengalami kekurangan
vitamin C disertai dengan perawatan gigi yang buruk. Radang gusi biasanya
ditandai dengan adanya gusi berdarah dan sariawan. Tidak berbeda jauh dengan
karies gigi, radang gigi juga disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi.
3) Infeksi gusi
Gangguan pada gusi bisa semakin parah, terutama jika anak tidak terbiasa
menyikat gigi dengan baik dan benar dan kebersihan mulut yang buruk seperti
periodontitis. Kondisi ini merupakan infeksi gusi serius yang merusak jaringan
lunak, menyebabkan gigi kendur dan tanggal. Gejala periodontitis ditandai dengan
gusi bengkak, berwarna merah kehitaman, atau sakit ketika mengunyah.
4) Sariawan
Saat anak belum memiliki gigi susu, orang tua akan memilih makanan cair untuk
dikonsumsi anak. Hal ini tak jarang disertai dengan asumsi orang tua bahwa
membersihkan rongga mulut anak dirasa tidak perlu. Padahal sangat penting untuk
dilakukan, sebab gusi dan lidah anak rentan menjadi sarang bakteri dan jamur. Nah
hal ini dibiarkan begitu saja, dapat menimbulkan masalah mulut seperti sariawan
yang membuat anak tidak nyaman.
5) Gigi patah
Sebagai orang tua, Anda pasti tidak ingin hal buruk terjadi pada si kecil bukan?
Namun, sebagai anak kecil, mengalami gigi patah mungkin saja terjadi. Jika
terjadi, segera bawa anak ke dokter gigi untuk mengetahui apakah gigi yang patah
sudah mencapai sarafnya atau masih di bagian dentin.(kemenkes RI,2022)
Teknik lisan
Cara:pemberian instruksi pada anak dengan kata-kata sebelum & setelah
BAK/BAB
Teknik ini mempunyai nilai yang cukup besar dalam memberikan
rangsangan untuk BAK/BAB mengapa???
persiapan psikologis anak semakin matang mampu dengan baik
BAB/BAK
Teknik modeling
Cara: meniru untuk buang air besar atau memberikan contoh
Dampak jelek cara ini apabila contoh yang diberikan salah kebiasaan
yang salah pada anak
Kesiapan anak :
1) Fisik
Usia 18 – 24 bulan, Pengontrolan saraf volunter spinkter ani dan
uretra
Mampu untuk tetap kering (menahan BAK) selama 2 jam.
Perkembangan ketrampilan motorik kasar : duduk, jongkok,
berjalan.
Perkembangan ketrampilan motorik halus : mampu membuka celana
dan berpakaian.
2) Psikologis
Mengenai adanya dorongan untuk miksi dan defikasi.
Kemampuan berkomunikasi : verbal dan non verbal
mengindikasikan dorongan untuk miksi atau defikasi.
Kemampuan kognitif : meniru dengan tepat tingkah laku dan
mengikuti pengarahan.
Mengekspresikan keinginan untuk menyenangkan orang tua.
Mampu duduk atau jongkok diatas toilet 5 – 10 menit tanpa cerewet
atau turun.
Mengikuti tingkat kesiapan anak.
Keinginan untuk meluangkan waktu : perlu kesabaran dan
pengertian.
Tidak ada stress keluarga atau perubahan seperti : perceraian, pindah
rumah, mendapat adik baru atau akan berlibur.
Memberi pujian jika anak berhasil.
3) Kesiapan mental
Mengenal rasa yang dating
Komunikasi secara verbal dan nonverbal
Ketrampilan kognitif untuk mengikuti perintah atau mengikuti orang
lain
4) Persaingan dengan saudara kandung (sibling rivalry)
Keluarga mendapat bayi baru : dapat menimbulkan krisis bagi toddler.
Toddler tidak membenci atau marah pada bayi, tetapi karena :
Perubahan merasa ada saingan.
Perhatian ibu terbagi.
Kebiasaan rutin menjadi berubah menyebabkan anak bertingkahlaku
invantil
Perlu persiapan toddler untuk menerima kehadiran saudara
kandungnya mulai sejak bayi dalam kandungan.
A. Kesimpulan
Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan untuk
mengoptimalkan kesehatan. usia toddler adalah usia 1-3 tahun atau disebut
dengan golden periode. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat. Peningkatan
kesehatan pada toddler dan keluarga sangatlah penting yang di dalamnya termasuk
Nutrisi pada masa toddler, Tidur dan aktivitas pada masa toddler , Kesehatan gigi
pada masa toddler , Pencegahan cedera pada masa toddler dan Panduan dan
antisipasi keluarga.
B. Saran
Bagi penuyusun dan mahasiswa STIKBA :
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat diaplikasikan khusunya
mengenai Peningkatan Kesehatan Toddler dan Keluarga
Daftar Pustaka
https://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/
jurnal,unasa.ac.id
jurnal Lusi Apriani: 2019, universitas Muhamadiah