Anda di halaman 1dari 2

BARU BARU Seni dan Sastra

Seni dan sastra, kedua hal tersebut memang saling berhubungan. Sastra termasuk seni, dan seni
merupakan bagian dari sastra. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah seni sangat luas
cakupannya. Seni merupakan suatu karya yang mengandung estetika atau keindahan. Sedangkan sastra
merupakan bagian dari seni yang lebih mengacu pada karya tulis. Sebagai contoh dari sastra adalah
karangan, prosa ataupun puisi.

Di SMAN 1 Teladan ini, para siswa yang tertarik dengan dunia seni maupun sastra dapat
menyalurkan minat bakatnya lewat ekstrakurikuler yang tersedia, diantaranya Nila Pangkaja atau yang
biasa disebut NP yang bergerak di bidang seni-khususnya drama- dan KASAT atau Komunitas Sastra
Teladan yang lebih mendalami dunia sastra.

Walaupun kedua ekstrakurikuler tersebut bergerak di bidang seni, namun kebanyakan siswa
lebih mengenal Nila Pangkaja sebagai ekstrakurikuler seni dibandingkan dengan KASAT. Di mata para
siswa, Nila Pangkaja dinilai sebagai satu-satunya ekstrakurikuler yang bergerak di bidang seni. Mungkin
karena Nila Pangkaja termasuk salah satu sienom atau sie otonom, sehingga para siswa lebih
mengenalnya. Dan mungkin juga karena kegiatan NP yang dinilai lebih menarik di mata para siswa.

Sampai saat ini, banyak penghuni bumi Teladan yang tidak mengetahui akan adanya KASAT
sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang juga berkecimpung di dunia seni. Walaupun begitu KASAT tetap
berusaha untuk berdiri sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 1 Teladan. Salah satu wujud
nyata dari usaha tersebut adalah dengan membuka Pendaftaran Anggota Baru (PAB) KASAT. Dalam
poster PAB KASAT beberapa waktu yang lalu tercantum tulisan yang berbunyi “Kita beda dari NP”. Bagi
orang awam, kata-kata tersebut seolah menyiratkan adanya konflik antara NP dan KASAT. Namun yang
sesungguhnya, baik KASAT maupun NP tidak terlibat konflik apapun.

“Sastra sama seni kan saling melengkapi. Emang sih ada NP yang baca puisi, tapi kalau KASAT
lebih ke baca dan isi yang ada di puisi”, begitu komentar dari salah seorang anggota KASAT. Hal itu
menunjukkan bahwa memang tidak ada konflik yang terjadi. Kata-kata tersebut hanya ingin menjelaskan
perbedaan antara KASAT dan NP walaupun keduanya bergerak di bidang yang sama.

Salah seorang anggota KASAT yang lain juga menambahkan bahwa kata-kata dalam poster
tersebut bertujuan agar siswa dapat lebih mengenal KASAT.
“Ya nggak masalah. Emang harus beda lah. Kalau nggak beda ya nggak bakal ada KASAT sama
NP. Lagipula bidang kita kan emang beda. Jadi ya nggak ada masalah,” salah satu anggota NP pun turut
menanggapi.

Adanya KASAT dan NP di bumi Teladan mempunyai tujuan masing-masing. Dan walaupun
keduanya bergerak di bidang yang sama, yaitu seni, namun tetap ada perbedaan di antara keduanya.
Nila Pangkaja memang dipandang ‘lebih’ oleh sebagian siswa dalam bidang seni, namun KASAT juga
bukan pilihan yang salah untuk menyalurkan minat dan bakat di bidang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai