BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat dan budaya adalah dua hal yang tak mungkin dipisahkan, di mana
tersebut. Hal itu berlaku pada masyarakat dahulu sampai masyarakat sekarang untuk
penelitian fakta sejarah. Salah satu fakta sejarah adalah karya hasil tulis berupa karya
sastra. Dunia karya sastra sangat lekat dengan kegiatan apresiasi, seorang apresiator
memahami dan menghayati karya sastra antara lain melalui pengenalan langsung
dengan karya sastra. Selain itu, cara yang terpenting untuk mengenal karya sastra
pengetahuan kepada orang lain. Mengarang adalah tulisan yang dibuat berdasarkan
pertimbangan, pemikiran yang objektif, maka isi karangan harus jujur, tidak
1
2
dipengaruhi pendapat pribadi serta sesuai dengan kenyataan yang ada. (Keraf,
1994:59).
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. (Keraf, 2004:1). Sedangkan menurut
Widjono (2007:141) Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan
dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi berupa sistem lambang
menulis, Keempat keterampilan itu harus saling berkaitan dan dalam penyampaian di
satu dari keempat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau
kegiatan atau aktifitas yang kompleks untuk menyalurkan gagasan yang ada dalam
diri individu. Menulis mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan membaca dan menulis, maka wawasan akan bertambah serta
memperoleh isi atau pesan yang terdapat dalam bacaan maupun tulisan, baik dalam
bentuk sastra. Tanpa membaca dan menulis maka kita tidak akan pernah mendapatkan
tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menulis
merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspensi bahasa. Hal ini
merupakan perbedaan utama antara lukisan dan tulisan, antara melukis dan menulis.
Melukis gambar bukan menulis, seorang pelukis dapat saja melukis huruf-huruf Cina,
tetapi dia tidak dapat dikatakan menulis, kalau dia tidak tahu bagaimana cara menulis
bahasa Cina, yaitu kalau dia tidak memahami bahasa Cina beserta huruf-hurufnya.
Dengan kriteria yang seperti itu, Dapatlah dikatakan bahwa menyalin atau
Tarigan, 2008:22).
satu aspek kegiatan berbahasa yang tidak asing lagi bagi kita. Novel, cerpen, puisi,
roman dan karya sastra lainnya adalah produk berbahasa tulis yang akrab dengan
kehidupan sehari-hari.
bentuk tulisan, sehingga maksud hati penulis bisa diketahui banyak orang orang
melalui tulisan yang dituliskan. Salah satu butir pembelajaran yang sukar bagi siswa
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UNSRI Palembang
belajar bahasa Indonesia kelas 2 SLTP cendekia Pagar Agung, nilai siswa terhadap
penguasaan kosakata termasuk kategori baik sekali yaitu diperoleh nilai rata-rata
siswa 69,25 termasuk tinggi. Hasil perhitungan penguasaan kosakata dan dan hasil
belajar bahasa Indonesia, setelah di analisis dengan teknik korelasi product moment r
rt, berarti koefisien itu menunjukkan arah hubungan yang positif. Dengan demikian
hasil penelitian ini telah membuktikan hipotesis, yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan hasil belajar bahasa
Cerpen Siswa KelasVIII SMP Negeri 2 Rantau Alai karena belum pernah diadakan
penelitian.
Pemilihan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Alai sebagai tempat
penelitian karena sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), siswa
kelas VIII semester 1 sudah diajarkan tentang cerita pendek. Meskipun siswa telah
diajarkan tentang cerita pendek, tetapi tingkat pemahaman siswa dalam materi cerita
5
pendek belum maksimal. Rata-rata hasil belajar siswa pada materi cerita pendek
adalah 78. Dengan kata lain, ada 35% siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar
secara klasikal yang ditetapkan sekolah yakni 90% siswa mendapat nilai 78.
kemampuan menulis cerita pendek memiliki korelasi yang saling terkait. Siswa akan
Sebaliknya, siswa tidak akan terampil menulis cerita pendek jika ia kurang memiliki
keterampilan menulis cerita pendek perlu dikaji lebih lanjut dalam suatu penelitian.
Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan penelitian terhadap para siswa kelas VIII
B. Masalah Penelitian
Alai?
C. Tujuan Penelitian
6
dengan kemampuan menulis cerpen siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Alai?
D. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitian ini adalah adanya hubungan yang signifikan antara
penguasaan tentang kosakata dengan kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Rantau Alai, artinya jika nilai penguasaan kosakata siswa baik,
maka keterampilan menulis suatu cerpen juga baik. Sebaliknya jika nilai penguasaan
kosakata siswa kurang. Maka nilai keterampilan menulis cerpen juga kurang.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah, guru, siswa, dan peneliti.
2. Guru dan siswa SMP Negeri 2 Rantau Alai dapat meningkatkan hasil pengajaran
keterampilan menulis menulis surat resmi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau
Alai.
4. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai kontribusi dalam pengajaran bahasa dan
sastra Indonesia.
F. Asumsi Penelitian
sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Asumsi
penelitian atau anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
2. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahasa dan sastra Indonesia
3. Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Alai telah menerima pengajaran mengenai
penulisan cerpen.
1. Ruang Lingkup
b. Siswa yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau
Alai.
8
2. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan masalah dalam penelitian ini dilakukan agar hasil penelitian ini
lebih jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Pembatasan masalah
kemampuan menulis cerpen pada siswa kelasVIII SMP Negeri 2 Rantau Alai.
Pada judul hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis cerpen
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Alai terdapat defenisi operasional sebagai
berikut.
berkomunikasi secara tidak langsung tidak secara tatap muka dengan orang lain,
menulis juga merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif (Tarigan,
2008:22).
3. Cerpen adalah sebuah cerita pendek yang dirangkai, baik dalam kehidupan nyata
maupun dalam dunia imajinasi yang mempunyai unsur intrinsik seperti tema,
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Penguasaan
B. Penguasaan Kosakata
1. Pengertian Kosakata
dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang kita miliki maka semakin besar pula
kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa suatu bentuk
komunikasi tertulis yang dilakukan antar organisasi. Tim Prima Pena (1994:453)
perbendaharaan kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah
bahasa.
kosakata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang yang merupakan
kosakata sesuai dengan konteks. Selain itu, mata pelajaran bahasa dan sastra
kosakata yang dikemukakan Dale yang dikutip dari Tarigan dalam Apriana (2002:6)
4. Tes Kosakata
Tes kosakata adalah tes yang dimaksudkan mengukur kompetensi peserta didik
terhadap kosakata dalam bahasa tertentu baik yang bersifat reseptif maupun
produktif. Pembicaraan tentang tes kosakata berikut juga akan berkisar pada
masalah: (i) pemilihan kosakata yang akan diteskan, dan (ii) pemilihan bentuk dan
11
C. Pengertian Menulis
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menurut Deporter dalam
a) Menentukan Tema
Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok
masalah dalam cerita. Tema adalah pokok pikiran, dasar cerita yang dipercakapkan,
b) Alur Cerita
Rangkaian cerita yang disusun secara runtut. Alur cerita bisa maju maupun
mundur. Alur adalah unsur fiksi yang penting bahkan tak sedikit orang yang
tokoh cerita ada dua yaitu antagonis, dan protagonis. Antaogonis adalah tokoh yang
jahat, sedangkan protagonis adalah tokoh yang bersifat baik. Sedangkan tokoh cerita
ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan
memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam
d) Latar
yang diceritakan.
f) Amanat
suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis,
yang dapat diambil dan ditafsirkan lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca.
unsur-unsur intrinsik karya sastra ada tujuh. Ketujuh unsur intrinsik itu adalah tema,
E. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah cerita pendek (KBBI,2008:24). Sebuah cerpen menarik untuk dibaca
kerena kepiawaian pengarangnya dalam mengangkat tema cerita. Selain itu juga,
pengarang bertutur dengan gaya bahasa yang memikat. Tanpa sadar, pembaca di
bayangi rasa ingin tahu sehingga ia mau menuntaskan bacaan cerita tersebut. Sebuah
cerpen yang memikat tentu dituturkan dan dituliskan secara memikat pula (Tim
oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar, serta tahapan dan rangkaian
cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi penceritanya sehingga menjalin suatu
cerita.4.
Menurut Jakob Sumardjo dan Saini K.M. (1999:30), Cerita Pendek adalah cerita
pendek adalah cerita rekaan kurang dari sepuluh ribu kata yang masalahnya jelas, dan
memusatkan diri pada satu tokoh dalam situasi atau keadaan, sehingga memberikan
adalah (1) dari dalam, batiniah; (2) merupakan sifat dasar atau bagian dasar Dalam
lahir karya yang mengejutkan. Akan tetapi, ada pula seorang penulis cerpen yang
a) Tema
b) Latar
c) Tokoh dan penokohan
d) Alur
e) Sudut Pandang
f) Amanat (Jakob Sumardjo dan Saini K.M, 1999:37)
g) Tema
Setiap cerita pasti memiliki gagasan pokok yang diangkat sebagai ide cerita.
h) Latar
Latar menunjukan kepada waktu dan tempat berlangsung kisah cerita itu.
Misalnya disebuah bukit pada pagi hari, disebuah rumah tua pada malam 1 syura,
dan sebagainya. Dalam cakupan yang lebih luas, latar dapat menjelaskan sebuah
kurun waktu, misalnya zaman pemerintahan kerajaan. Latar juga dapat merujuk
antarpelaku akibat gesekan perbedaan karakter atau watak para tokoh. Hal itu
disebut dengan penokohan atau perwatakan. Pemberian karakter tokoh atau pelaku
tokoh. Bahkan, melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh yang dimaksud. Dalam
tokoh.
j) Alur
satu kesatuan cerita yang disebut alur cerita. Alur terbagi atas tahapan-tahapan yang
k) Sudut Pandang
17
Sudut pandang adalah posisi pengarang saat menuturkan cerita. Pengarang dapat
l) Amanat
BAB lll
18
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan
Metode korelasi. Metode korelasi adalah metode yang digunakan untuk mendeteksi
sejauh mana variabel pada suatu faktor berkaitan dengan faktor lain berdasarkan
korelasi antara penguasaan tentang kosakata dengan kemampuan menulis cerpen pada
a.Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik tolak perhatian
18
suatu penelitian, (Arikunto,2006:89). Variabel yang mempengaruhi disebut variabel
penyebab atau variabel bebas, sedangkan variabel terikat disebut variabel tak bebas.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
18
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 2 Rantau Alai tahun
ajaran 2013/2014 yang berjumlah 201 siswa yaitu 97 orang laki-laki dan 95 orang
perempuan.
Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau
2. Sampel
mengatakan apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
diambil antara 10%--15% atau 20%--25% atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut
20
penulis menetapkan jumlah sampel penelitian ini sebanyak 19% x 201 siswa = 38,19
Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 VIII.1 9 11 20
2 VIII.2 10 8 18
Jumlah 19 19 38
C.Instrumen Penelitian
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
1. Tes
Menurut Arikunto (2006:54), Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan
untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-
aturan yang sudah ditentukan. Menurut Arikunto (2010:192), Tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes membuat karangan
2. Angket
21
Menurut Dewa Ktut Sukardi, 1983, Kuesioner atau angket merupakan teknik
pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data.
Angket minat belajar siswa diberikan kepada semua siswa kelas VIII untuk
memperoleh data tentang minat belajar siswa pada mata pelajaran sistematis dalam
3. Wawancara
C. Pengumpulan Data
data.Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
memberikan 25 soal yaitu 20 soal objektif dengan empat pilihan alternatif jawaban
dan 5 soal esai. Selanjutnya diberikan pula tes kemampuan menulis certita pendek
sesuai dengan ilustrasi yang diberikan dalam soal. Melalui teknik tes diharapkan
dapat memperkuat data tentang penguasaan mengenai kosakata dengan menulis cerita
22
pendek. Soal kemampuan menulis cerita pendek mengambil tema yaitu Liburan
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi. Data
yang diperoleh meliputi data tes. Langkah-langkah analisis data tes adalah sebagai
berikut.
1) Menetukan nilai yang diperoleh siswa dari tes objektif, penguasaan tentang
1988:71).
Keterangan :
N = nilai
N = banyaknya option
2) Menentukan nilai yang diperoleh siswa dari tes esai, penguasaan tentang
kosakata dan cerita pendek dengan menggunakan kriteria sebagai berikut. Untuk
2 soal mudah dengan bobot nilai 5,2 soal sedang dengan bobot nilai 10, dan
3) Menentukan nilai akhir tes penguasaan tentang kosakata dan cerita pendek
dengan rumus:
23
Keterangan
4) Selanjutnya, untuk menghitung nilai tes kemampuan menulis cerita pendek yaitu
berikut.
Tabel 3
Tabel 4
Penguasaan sepuluh
24
96-100 10 Sempurna
76-85 8 Baik
66-75 7 Cukup
56-65 6 Sedang
36-45 4 Kurang
16-25 2 Buruk
tentang kosakata dan cerita pendek jika 60 % atau lebih siswa sampel mendapat nilai
76-100, sedangkan siswa tidak memiliki penguasaan kosakata dan cerita pendek
kurang dari 60% siswa sampel mendapat nilai 76-100. untuk mengetahui korelasi
rxy=
rxy = Pearson r
N = Jumlah subjek
Tabel 5
product moment debgan tarif signifikan 5% untuk N = 46% maka harga r di lihat
sesuai dengan memperhatikan butir-butir jawaban yang dipilih oleh responden pada