Anda di halaman 1dari 19

1

I. PENDAHULUAN

Jagung manis (Zea mays saccharata) adalah jenis jagung yang sangat disukai

oleh masyarakat dibanding jagung lainnya. Hal ini disebabkan oleh rasanya yang

manis karena kandungan gula yang tinggi sehingga biasa disajikan sebagai makanan

selingan. Dari segi kimia, jagung manis mempunyai kandungan gizi hampir sama

dengan jagung lain, tetapi jagung manis mengandung lebih banyak provitamin A,

yaitu suatu pigmen karatenoid (Rusilanti, 2007).

Sama halnya dengan produk pertanian lainnya, jagung juga mudah rusak

setelah dipanen. Zat gula yang yang terkandung di dalam jagung berangsur-angsur

berubah menjadi zat tepung (pati). Cairan yang berupa susu dan manis di dalam biji

sedikit demi sedikit akan meleleh dan menjadi seperti bubur sehingga mengakibatkan

jagung manis menjadi hambar.

Saat ini, jagung manis telah diolah menjadi berbagai bentuk olahan, sperti

jagung manis pipil dalam kaleng, jagung manis pipil beku dan aneka makanan dari

olahan jagung manis. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan jagung manis maka

diperlukan sebuah inovasi baru dalam mengolah jagung manis agar dapat disimpan

lebih lama, praktis untuk dikonsumsi dan menambah nilai ekonomis dari jagung

manis tersebut.

Salah satu inovasi produk yang dapat dikembangkan dari jagung manis adalah

pembuatan minuman probiotik jagung manis. Minuman probiotik adalah minuman

yang mengandung bakteri probiotik yang memberikan pengaruh positif bagi

kesehatan, khususnya menjaga keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan.


2

Minuman ini umumnya terbuat dari susu segar yang ditambahkan bakteri asam laktat

bersifat probiotik dan memiliki cita rasa dan aroma yang khas serta mempunyai

kandungan gizi yang lebih baik karena mudah diserap dan dicerna oleh tubuh

manusia.

Minuman probiotik merupakan salah satu jenis pangan fungsional. Minuman

probiotik yang telah dikenal masyarakat adalah yakult, yogurt, dan susu asidofilus.

Minuman probiotik jagung manis selama ini belum pernah dikembangkan.

Minuman probiotik dihasilkan melalui penambahan ekstrak jagung manis

dengan bakteri Enterococcus faecium IS-27526. Bakteri ini dapat hidup pada dadih,

suatu makanan fermentasi dari susu kerbau. Penelitian yang dilakukan Surono (2003)

menunjukkan bahwa bakteri asam laktat dadih Enterococcus faecium IS-27526

terbukti secara in vito memiliki kemampuan adhesi dan membentuk koloni pada

epitel saluran pencernaan. Menurut Riewpassa (2005) dalam Surono (2004),

pemberian diet bakteri asam laktat dadih IS-27526 pada balita dapat meningkatkan

sekresi antibodi IgA.

Agar diperoleh lebih banyak variasi aroma dan rasa dari minuman probiotik

jagung manis, ke dalama minuman dapat ditambahkan bahan penambah aroma

(flavor) lain, khususnya aroma buah-buahan, seperti aroma strawberry, apel, dan

lemon. Penambahan aroma ini dimaksudkan agar minuman probiotik jagung manis

dapat lebih diterima secara luas oleh konsumen, mulai dari anak-anak hingga orang

dewasa.

Minuman probiotik jagung manis memerlukan kondisi penyimpanan pada

suhu dingin agar bakteri dapat bertahan hidup dalam waktu yang lebih lama. Karena
3

itu, pengendalian suhu merupakan salah satu cara yang digunakan untuk

pengendalian pertumbuhan mikroba.

Pembuatan makalah ini bermaksud untuk mengembangkan usaha dalam

rangka diversifikasi pangan fungsional agar dapat diterima masyarakat sebagai

pangan dengan nilai gizi yang baik karena kandungan gizi jagung seperti vitamin,

asam amino esensial dan asam lemak tidak jenuh yang sangat dibutuhkan oleh tubuh

serta bakteri probiotik yang sangat bermanfaat bagi pencernaan.


4

II. PEMBUATAN MINUMAN PROBIOTIK JAGUNG MANIS

2.1 Jagung Manis

2.1.1 Botani

Tanaman jagung (Zea mays) adalah salah satu jenis tanaman biji-bijian dari

keluarga rumput-rumputan (Graminaceae), termasuk dalam divisi Tracheophyta,

kelas Angiospermae, subkelas Monocotyledonae, ordo Graminales, family Poaceae,

genus Zea dan spesies Zea mays (Muhadjir, 1988).

Menurut Hoseney (1998), biji jagung terdiri dari tiga bagian pokok, yaitu kulit

(perikarp), endosperm dan lembaga. Perikarp adalah lapisan tipis yang menutupi

seluruh biji, warna perikarp umumnya transparan sampai coklat. Endosperm adalah

bagian biji yang digunakan untuk menyimpan hasil proses respirasi karbohidrat, yaitu

pati. Bagian lembaga terletak di bagian bawah dan berhubungan erat dengan

endosperm. Bagian lembaga kaya akan lemak, protein dan mineral-mineral serta

sedikit gula.

Pati jagung terdiri atas amilosa dan amilopektin, sedangkan gulanya berupa

sukrosa. Lemak jagung sebagian besar terdapat pada lembaganya. Asam lemak

penyusunnya terdiri atas asam lemak jenuh yang berupa pantotenat dan stearat serta

asam lemak tidak jenuh yang yang berupa oleat dan linoleat. Vitamin yang

terkandung dalam jagung terdiri atas tiamin, niasin, riboflavin dan piridoksin.

Berdasarkan bentuk biji dan kandungan endospermanya, jagung dibedakan

atas tujuh jenis. Tiap jenis jagung memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga
5

pemanfaatannya disesuaikan dengan komposisi dan ciri dari jagung tersebut. Jenis-

jenis jagung dan sifat-sifatnya disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis-jenis Jagung dan Sifatnya


Jenis Jagung Sifat
• Biji berbentuk gigi
Jagung gigi kuda/dent corn
(Zea mays identata) • Pati yang keras menyelubungi pati yang lunak
sepanjang tepi biji tetapi tidak sampai ke ujung
• Biji sangat keras
Jagung mutiara/flint corn • Pati yang lunak sepenuhnya diselubungi oleh
(Zea mays indurate) pati yang keras
• Tahan terhadap serangan hama gudang
• Endosperm hampir seluruhnya berisi pati yang
Jagung bertepung lunak
(Zea mays amylacea) • Biji mudah dibuat tepung
• Biji yang sudah kering permukaannya berkerut
• Butir biji sangat kecil, keras seperti pada tipe
Jagung berondong/pop corn mutiara
(Zea mays L. everta) • Ptoporsi pati lunak lebih kecil disbanding tipe
mutiara
• Endosperm berwarna bening
Jagung manis/sweet corn • Kulit biji tipis
(Zea mays L. saccharata) • Kandungan pati sedikit
• Pada waktu masak biji berkerut
• Biji berwarna buram
Jagung berlilin/waxy corn • Endosperm lunak
(Zea mays ceratina) • Pati mengandung amilopektin
• Sumber energi terbaik untuk makanan ternak
• Tiap butiran biji diselubungi oleh kelobot
• Membentuk tongkol yang juga diselubungi
Jagung polong/pod corn
kelobot
(Zea mays tunicata)
• Merupakan keajaiban genetik dan tidak
digunakan untuk produksi
Sumber : Jugenheimer (1976) dikutip Satiarini (2006).

Sweet corn (Zea mays saccharata) di Indonesia dikenal dengan nama jagung

manis. Jagung manis pada mulanya berkembang dari jagung tipe dent dan flint. Dari
6

kedua tipe jagung inilah jagung manis berkembang kemudian terjadi mutasi menjadi

tipe gula yang resesif (Palungkun, dkk., 1991).

Gambar 1. Jagung Manis Utuh


Sumber : www.ipteknet.com

Menurut Koswara (1986) dalam Palungkun (1991) sifat manis pada sweet

corn disebabkan oleh adanya gen su-1 (sugary), bt-2 (brittle) ataupun sh-2

(shrunken). Gen ini dapat mencegah pengubahan gula menjadi zat pati pada

endosperm sehingga jumlah gula yang ada sekitar dua kali lebih banyak dibandingkan

jagung biasa. Sweet corn mengandung lebih banyak gula dalam endospermanya

daripada jagung biasa dan pada proses pematangan, kadar gula yang tinggi

menyebabkan biji keriput.

Kandungan gula jagung manis tergantung pada jenis varietas, sifat genetik dan

fase kematangan biji (Reyes et al., 1982). Sedangkan jenis gula yang dominan pada

jagung manis adalah fruktosa, glukosa dan sukrosa. Tetapi sukrosa adalah gula yang

paling dominan dibandingkan dengan jenis gula yang lain (Muchtadi, 1988 dalam

Satiarini, 2006).
7

Jagung manis dan jagung biasa sulit dibedakan, namun beberapa perbedaan

yang paling mencolok adalah warna bunga jantan jagung manis berwarna putih,

sedangkan pada jagung biasa berwarna kuning kecoklatan. Rambut pada jagung

manis berwarna putih, sedangkan pada jagung biasa rambut berwarna merah.

2.1.2 Komposisi Jagung Manis

Jagung manis mempunyai nilai gizi yang berbeda dengan jagung biasa.

Kandungan zat gizi jagung manis dan jagung biasa dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Perbandingan Komposisi Jagung Manis dengan Jagung Biasa (100 g).
Zat Jagung Manis Jagung Biasa
Energi (kal) 96 129
Protein (g) 3,5 4,1
Lemak (g) 1,0 1,3
Karbohidrat (g) 22,8 30,3
Kalsium (mg) 3,0 5,0
Fosfor (mg) 111,0 108,0
Besi (mg) 0,7 1,1
Vitamin A (SI) 400 117
Vitamin B (mg) 0,15 0,18
Vitamin C (mg) 12 9
Air (g) 72,7 63,5
Sumber : Palungkun, dkk., (1991)

Karbohidrat dalam biji jagung mengandung gula pereduksi (glukosa dan

fruktosa), sukrosa, polisakarida dan pati. Menurut Koswara (1986) dalam Palungkun

(1991), kadar gula pada endosperm jagung manis sebesar 5 – 6 %, kadar pati 10 – 11

%. Sedangkan pada jagung biasa hanya 2 – 3 % atau setengah dari kadar gula jagung

manis. Kamil (1982) menyatakan bahwa gula yang disimpan dalam biji jagung manis

adalah sukrosa yang dapat mencapai jumlah 11%.

2.1.3 Pemanfaatan Jagung Manis


8

Jagung manis umumnya dikonsumsi langsung sebagai jagung rebus, berbagai

macam camilan, serta produk kalengan. Sebagai makanan pokok, jagung

dimanfaatkan sebagai pengganti nasi atau dicampur bersama nasi. Di Madura, jagung

dikonsumsi sebagai makanan pokok dalam bentuk beras jagung. Jagung yang tua

dikeringkan, setelah itu digiling berbentuk beras. Di Sulawesi, jagung direbus dengan

tongkolnya dan dijadikan makanan pokok. Masih banyak lagi daerah lain yang

memanfaatkan jagung sebagai makanan pokok dengan berbagai variasi (Soenar,

2008).

2.2 Minuman Probiotik

2.2.1 Pengertian Probiotik

Sejarah perkembangan probiotik dimulai semenjak tahun 1900-an, ketika

ilmuwan Rusia Ellie Metchnikoff (1907), seorang pemenang hadiah nobel

menyatakan bahwa konsumsi yogurt bisa memperpanjang umur seseorang. Kemudian

pada tahun 1965, konsep probiotik sudah mulai dikenal, pertama digunakan oleh Lily

dan Stillwell (1965). Istilah “probiotik” berasal dari Bahasa Yunani yang berarti

“untuk hidup”, dan pertama kali digunakan untuk mendeskripsikan substansi yang

diproduksi oleh sebuah mikroorganisme yang dapat menstimulasi pertumbuhan

mikroorganisme lain (Surono, 2004).

Beberapa definisi lain mengenai probiotik telah banyak diungkapkan. Fuller

(1992) mendefinisikan probiotik sebagai makanan tambahan berupa mikroorganisme

yang mempunyai pengaruh menguntungkan untuk induk semangnya melalui

keseimbangan mikrooganisme usus. Makanan probiotik adalah makanan yang


9

mengandung mikroorganisme hidup sebagai probiotik yang tumbuh dalam makanan

berupa produk fermentasi atau secara sederhana ditambahkan ke dalam makanan

(Hull et al., 1992).

Sementara itu Salminen (1998) dalam British Journal of Nutrition

mendefinisikan probiotik sebagai mikrobiota hidup yang dapat memberikan pengaruh

kesehatan bagi manusia, yang secara ilmiah dan aman telah terbukti dapat

memberikan efek kesehatan melalui uji klinis. Definisi lain menyebutkan bahwa

probiotik adalah mikroorganisme hidup (bakteri + khamir) memiliki satu atau

beberapa spesifik jenisnya, yang ketika dimasukkan dalam jumlah yang sesuai telah

terbukti memiliki efek yang menguntungkan bagi pengkonsumsinya (EFFCA,

European Food and Feed Cultures Association).

2.2.2 Manfaat Minuman Probiotik

Fungsi probiotik di dalam tubuh manusia adalah sama dengan antibodi, yaitu

dapat meningkatkan laju pertumbuhan dan meningkatkan kesehatan, namun keduanya

memiliki perbedaan dalam mekanisme kerja. Menurut San et al., (1996) dikutip

Kuntarso (2007), probiotik memiliki peran yang sangat penting untuk kesehatan,

yaitu menciptakan keseimbangan mikroflora usus, mengurangi laktosa intoleran,

menurunkan kadar kolesterol serum dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh

sehingga tubuh lebih tahan terhadap penyakit.

Menurut Fuller (1992) bakteri yang digunakan sebagai probiotik adalah

bakteri yang termasuk ke dalam golongan GRAS mikroorganisme, yaitu

mikroorganisme yang secara umum telah direkomendasikan sebagai mikroorganisme


10

yang aman digunakan dalam pengolahan pangan. Contoh bakteri ini diantaranya L.

casei, L. bulgaricus, S. thermophillus, dan B. bifidum.

Menurut Holzapfel (2006) serta McFarland dan Elmer (2003), ada beberapa

sifat probiotik yang diinginkan serta menjadi kriteria untuk diisolasi, yaitu:

• Ketahanan terhadap amilase asam lambung dan racun empedu

• Kecocokan untuk tinggal di usus manusia

• Dapat berkoloni dalam usus manusia

• Dapat melawan bakteri patogen

• Dapat menstimulasi sistem kekebalan

• Secara klinis terbukti memiliki efek kesehatan beserta dosisnya

• Memproduksi substansi antimikroba

• Memiliki komponen yang dapat memodulasi immun

• Terbukti aman untuk digunakan pada manusia

Pada manusia, Lactobacillus (L. acidophilus, L. casei, L. delbruekii subsp.

bulgaricus, L. johnsonii), umum digunakan sebagai probiotik. Genera lainnya yang

telah digunakan adalah Bifidobacteria (B. adolescentis, B. bifidum, B. longum, B.

breve, dan B.infantis), dan Streptococcus (S. thermophilus, S.lactis). Semuanya

termasuk dalam kelompok bakteri asam susu, bersama dengan Enterococcus dan

Lactococcus.

Menurut Kurmann (1988) di dalam Microbiology of Fermented Foods oleh J.

B Wood (1998), ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh bakteri asam laktat

agar dapat digunakan sebagai produk susu probiotik, antara lain : (1) memiliki hasil
11

penelitian yang positif sebagai bakteri probiotik; (2) dapat memfermentasi susu dalam

waktu yang cukup cepat, baik dalam bentuk kultur tunggal ataupun gabungan; (3)

mampu membelah diri sehingga mencapai jumlah yang cukup besar pada produk

fermentasi serta memiliki toleransi yang tinggi terhadap asam laktat; (4) strain yang

terpilih harus dapat menghasilkan rasa atau sifat organoleptik yang dapat diterima

oleh konsumen; (5) strain terpilih harus dapat bertahan hidup dalam usus besar dalam

jumlah yang besar.

2.3 Proses Pembuatan Minuman Probiotik Jagung Manis

2.3.1 Cara Pembuatan Minuman Probiotik Jagung Manis

Prinsip pembuatan minuman probiotik adalah menumbuhkan bakteri probiotik

di dalam media jagung manis sehingga bakteri itu dapat tumbuh dan tidak

terkontaminasi bakteri lain yang merugikan. Tahapan pembuatan minuman probiotik

jagung manis terdiri atas 3 bagian, yaitu penyiapan starter, penyiapan sari jagung, dan

penambahan starter pada sari jagung untuk menghasilkan minuman probiotik jagung

manis.

a. Penyiapan Starter

Susu skim direbus, dimasukkan dalam botol kaca dan setelah dingin

ditambahkan bakteri Enterococcus faecium IS-27526 dan difermentasi.

Setelah fermentasi susu siap digunakan sebagai starter.

b. Penyiapan Sari Jagung Manis


12

Jagung manis yang digunakan adalah jagung manis dengan tingkat kemanisan

milky dengan kisaran umur panen 68-72 hari. Pemilihan jagung manis dengan

ciri rambut jagung berwarna putih, dan ketika biji jagung ditekan dengan ibu

jari keluar cairan seperti susu. Jagung manis dibalnsing dengan menggunakan

air mendidih selama 10 menit. Jagung selanjutnya digiling dengan blender.

Cairan yang digunakan adalah air panas dengan perbandingan jagung dan air

1 : 4. Setelah dihaluskan sari jagung disaring dengan menggunakan saringan

untuk membunuh bakteri patogen dan menonaktifkan enzim. Pada saat

pemanasan dilakukan di atas api sedang sambil diaduk terus menerus.

Minuman jagung yang telah dipanaskan dimasukkan ke dalam toples,

kemudian disterilkan kembali dalam air panas selama ± 10 menit. Setelah itu

toples didinginkan di dalam bak air hingga dingin.

c. Penambahan Starter Bakteri Enterococcus faecium IS-27526

Starter yang akan dimasukkan ke dalam minuman jagung sebelunya telah

difermentasi dahulu di dalam larutan susu 2% dan difermentasikan selama 8

jam di suhu ruang. Setelah selesai fermentasi berarti susu dapat dimasukkan

ke dalam miuman jagung. Pada saat penembahan starter ini harus dilakukan

dengan cepat dan di atas api agar tidak ada bakteri yang mengkontaminasi.

Setelah starter dituang ke dalam toples, toples harus segera ditutup kembali.

Minuman jagung ini difermentasi selama 12 jam. Setelah proses fermentasi

selesai, sebelum dilakukan penembahan aroma minuman probiotik ini

ditambahkan dengan simple sirup kembali, kemudian ditambahkan aroma.


13

Aroma yang ditambahkan ialah aroma strawberi, apel, dan lemon.

Penambahan aroma sebanyak 1% dari total minuman.

Pemilihan jagung manis

Jagung manis dicuci dan dipipil


14

Jagung diblansir

Penghalusan (diblender)

Penyaringan

Pemanasan dan penambahan bahan tambahan

Pendinginan minuman jagung

Penambahan susu starter 10 % (v/v)

Fermentasi minuman selama 20 jam pada suhu ruang

Penambahan simpel sirup

Penambahan aroma

Minuman probiotik jagung manis

Gambar 2. Diagram Proses Pembuatan Minuman Probiotik Jagung Manis

2.3.1 Karakteristik dan Keunggulan Minuman Probiotik Jagung Manis

Komponen flavor paling utama pada bakteri probiotik jenis Enterococcus

faecium IS-27526 yaitu kelompok bakteri heterofermentatif menghasilkan 25 % asam

asetat dan etanol, 25% CO2 serta 50% asam laktat. Senyawa flavor lainnya seperti
15

asetoin dan diasetil. Diasetil yaitu suatu senyawa komponen citarasa, memberikan

citarasa mentega dan juga mempunyai daya anti mikroba (Mitsuoka, 1089 dikutip

Rusilanti, 2007).

Proses fermentasi berpengaruh terhadap konsistensi minuman yang dihsilkan

melalui proses fermentasi dengan BAL probiotik Enterococcus faecium IS-27526.

Jenis bakteri ini apabila ditumbuhkan pada media yang mengandung sukrosa akan

menghasilkan polisakarida dekstran atau yang dikenal dengan EPS

(eksopolisakarida), yang membentuk konsistensi atau kekentalan fermentasi

(Rusilanti, 2007).

Rasa asam yang muncul pada minuman ini diperoleh dari asam laktat yang

merupakan produk utama yang dihsailkan setalah proses fermentasi. Jika semakin

lama proses fermentasi berlangsung maka jumlah asam laktat yang dihasilkan akan

terus bertambah. Selama pembentukan asam tersebut pH pada minuman akan turun.

Rasa asam disebabkan oleh fermentasi BAL probiotik yang mengkatalisis senyawa

karbohidrat dalam minuman jagung manis menjadi komponen-komponen asam.

Beberapa manfaat minuman probiotik menurut Maulidya (2007) antara lain

sebagai berikut :

1. Minuman probiotik dapat mencegah kanker dengan cara menghilangkan bahan

prokarsinogen dari tubuh dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.

2. Minuman probiotik dapat menghasilkan bahan aktif anti tumor

3. Minuman probiotik dapat memproduksi berbagai vitamin yang mudah diserap ke

dalam tubuh.
16

4. Minuman probiotik memiliki kemampuan memproduksi asam laktat dan asam

asetat di usus sehingga dapat menekan pertumbuhan bakteri E. coli dan

Clostridium perfringens penyebab radang usus serta menekan pertumbuhan bakteri

patogen lainnya.

5. Minuman probiotik dapat mengurangi penyerapan amonia dan amina penyebab

meningkatnya tekanan darah, kolesterol dan kanker yang disebabkan nitrosamin

jika diserap dalam jumlah besar.

Syarat dari suatu produk dikatakan probiotik apabila produk tersebut

mengandung total BAL yang masih hidup saat dikonsumsi sebesar ≥ 106 cfu/mL

(Tamime dan Robinson, 1989). Sedangkan menurut FAO (2002), jumlahnya harus

mencapai 106 – 108 cfu/mL.

III. KESIMPULAN

Prinsip pembuatan minuman probiotik adalah menumbuhkan bakteri probiotik

di dalam media jagung manis sehingga bakteri itu dapat tumbuh dan tidak
17

terkontaminasi bakteri lain yang merugikan. Tahapan pembuatan minuman probiotik

jagung manis terdiri atas 3 bagian, yaitu penyiapan starter, penyiapan sari jagung, dan

penambahan starter pada sari jagung untuk menghasilkan minuman probiotik jagung

manis.

Minuman probiotik dapat dibuat dari jagung manis menggunakan bakteri

Enterococcus faecium IS-27526 sebagai starter yang akan melangsungkan proses

fermentasi. Dengan demikian manfaat probiotik bagi kesehatan dapat diperoleh jika

mengonsumsi minuman probiotik jagung manis ini.

Ke dalam minuman ditambahkan bahan penambah aroma (flavor) lain,

khususnya aroma buah-buahan, seperti aroma strawberry, apel, dan lemon agar

diperoleh lebih banyak variasi aroma dan rasa dari minuman probiotik jagung manis.

DAFTAR PUSTAKA
18

Anonim. 2005. Jagung Manis (Sweet Corn). Available at :

http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.php?mnu=2&id=303.

(diakses 25 Februari 2009)

Anonim. 2007. Susu Jagung Lima Sekawan. Available at :

http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=2007. (diakses 25

Februari 2009)

Anonim. 2008. Jagung. Available at :

http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/jagung.pdf. (diakses 25 Februari

2009)

Anonim. 2009. Probiotik. Available at : http://id.wikipedia.org/wiki/Probiotik.

(diakses 25 Februari 2009)

Hambali, Erliza, M. Ihsanur, dan Ani Suryani. 2007. Membuat Aneka Olahan Jagung.

Penebar Swadaya. Depok.

Hidayat, Nur, Masdiana C. Padaga, dan Sri Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri.

Penerbit Andi. Yogyakarta.

Hui, Y. H., dan L. M. Goddik. 2004. Handbook of Food and Beverages Fermentation
Technology. Marcel Dekker Inc, New York.
19

Maulidya, A. 2007. Kajian Pembuatan Yoghurt Susu Jagung Sebagai Minuman


Probiotik Menggunakan Campuran Kultur Lactobacillus delbrueckii subsp.
bulgaricus, Streptococcus salivarus subsp. thermophillus dan Lactobacillus
casei subsp. rhamnosus. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian-IPB, Bogor.

Nuraida, Lilis. 2008. The Latest Update on Probiotic. Food Review: III(6):16– 20.

Palungkun, A. dan A. Budiarti. 1991. Sweet Corn Baby Corn. Tim Penebar Swadaya,
Jakarta.

Rusilanti, Alsuhendra, Ridawati, dan Inggrid S. Surono. 2007. Formulasi Minuman

Probiotik dari Jagung Manis. Prosiding Seminar Nasional PATPI 2007 : 1963-

1976.

Soenar, Tuti. 2008. Jantung Sehat dengan Makan Jagung. Available at :

http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Nutrition&y=cybermed|0|

0|6|445 (diakses tanggal 20 Maret 2009)

Surono, Inggrid S. 2004. Probiotik Susu Fermentasi dan Kesehatan. Tri Cipta Karya.

Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai