Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN JAGUNG (Zea Mays) SEBAGAI BAHAN DASAR

PEMBUATAN KERIPIK JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN


PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA PANCA TUNGGAL

Nur Hidayah1, Ade Nur Istiani2, Anggun Septiani3


1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Intan Lampung
2
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Raden Intan Lampung
3
Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Raden Intan Lampung

Abstrak

Abstrak. Jagung merupakan salah satu komoditas yang biasa diolah mejadi makanan yang
beraneka ragam salah satunya adalah keripik jagung. Walaupun keripik jagung telah lama
dikenal, namun distribusi pemasarannya masih dalam skala lokal akibatnya keripik jagung
kurang begitu dikenal oleh masyarakat. Masih jarang masyarakat yang memanfaatkan jagung
untuk diolah menjadi keripik. Umumnya jagung diolah menjadi pop corn, tepung, dan lainnya
untuk kebutuhan pakan ternak. Di dusun Panca Tunggal 2 ini potensi pertanian banyak menanam
jagung. Berdasarkan hal tersebut, kami tertarik untuk mengembangkan keripik jagung menjadi
salah satu alternatif makanan ringan yang sehat ditengah maraknya makanan ringan yang
disinyalir banyak mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Jagung
mempunyai nilai karbohidrat yang tinggi juga mempunyai nilai gizi yang tinggi. Terdapat
antusias yang cukup tinggi dari masyarakat terhadap pengolahan jagung menjadi keripik jagung
yang dilaksanakan. Sangat diharapkan masyarakat desa Panca Tunggal dapat melanjutkan
usaha kerikik jagung yang telah dilakukan sebelumnya dan diharapkan juga distribusi keripik
jagung ini dapat semakin meluas sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
sekitar.
Kata kunci : Jagung, Pengolahan Jagung, Keripik Jagung

42
Pendahuluan endosperm berwarna bening, kulit biji
tipis, kandungan pati sedikit, pada waktu
Di Indonesia, jagung tersebar di
masak biji berkerut. Produk utama
berbagai kawasan dari Sumatera Utara,
jagung manis adalah buah/tongkolnya,
Sumatera Selatan, Lampung, Jawa
biji jagung manis mempunyai bentuk,
Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara,
warna dan kandungan endosperm yang
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,
bervariasi tergantung pada jenisnya, biji
sampai Maluku. Selama lima tahun
jagung manis terdiri atas tiga bagian
terakhir, produksi jagung secara nasional
utama yaitu kulit biji (seed coat),
meningkat. Namun, kebutuhan jagung
endosperm dan embrio (Koswara, 2009).
terutama untuk bahan baku ternak juga
terus meningkat sehingga Indonesia
Batang tanaman jagung padat,
masih mengimpor jagung
ketebalan sekitar 2 – 4 cm tergantung
(Mangunwidjaja, 2003).
pada varietasnya. Genetic memberikan
pengaruh yang tinggi pada tanaman.
Menurut Rukmana (2007),
Tinggi tanaman yang sangat bervariasi
jagung merupakan tanaman semusim
ini merupakan karakter yang sangat
(annual). Satu siklus hidupnya
berpengaruh pada klasifikasi karakter
diselesaikan dalam 80-150 hari. Akar
tanaman jagung (Singh, 1987). Biji
jagung tergolong akar serabut yang
jagung merupakan jenis serealia dengan
dapat mencapai kedalaman 8 m
ukuran biji terbesar dengan berat rata-
meskipun sebagian besar berada pada
rata 250-300 mg. biji jagung memiliki
kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah
bentuk tipis dan bulat melebar yang
cukup dewasa muncul akar adventif dari
merupakan hasil pembentukan dari
buku-buku batang bagian bawah yang
pertumbuhan biji jagung. Biji jagung
membantu menyangga tegaknya
diklasifikasikan sebagai kariopsis. Hal
tanaman. Kedudukan tanaman jagung
ini disebabkan biji jagung memiliki
dalam sistematika (taksonomi)
struktur embrio yang sempurna. Serta
tumbuhan, diklasifikasikan sebagai
nutrisi yang dibutuhkan oleh calon
berikut:
individu baru untuk pertumbuhan dan
Kingdom : Plantae
perkembangan menjadi tanaman jagung
Divisio : Spermatophyta
(Johnson, 1991).
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Tongkol pada jagung adalah bagian
Ordo : Poales
dalam organ betina tempat bulir duduk
Famili : Poaceae (Graminae) menempel. Istilah ini juga dipakai untuk
Genus : Zea menyebut seluruh bagian jagung betina
Spesies : Zea mays L. (buah jagung). Bongkol terbungkus oleh
kelobot (kulit buah jagung). Secara
Tinggi tanaman jagung pada morfologi, tongkol jagung adalah tangkai
umumnya berkisar antara 60-300 cm, utama malai yang termodifikasi. Malai
tergantung dari varietas (Purwono dan organ jantan pada jagung dapat
Hartono, 2011). Salah satu jenis tanaman memunculkan bulir pada kondisi tertentu.
jagung adalah Jagung manis yang Bongkol jagung muda, disebut juga
merupakan komoditas palawija dan babycorn, dapat dimakan dan dijadikan
termasuk dalam keluarga (famili) sayuran. Tongkol yang tua ringan namun
rumput-rumputan (Gramineae) genus kuat, dan menjadi sumber furfural, sejenis
Zea dan spesies Zea mays saccharata. monosakarida dengan lima atom karbon.
Jagung manis memiliki ciri-ciri Tongkol jagung tersusun atas senyawa

43
kompleks lignin, hemiselulose dan selulose . perubahan gula menjadi pati sehingga
Masing-masing merupakan senyawa- biji jagung manis yang belum masak
senyawa yang potensial dapat dikonversi mengandung kadar gula lebih tinggi dan
menjadi senyawa lain secara biologi. kadar pati lebih rendah. Sifat ini
Selulose merupakan sumber karbon yang ditentukan oleh gen sugari (su) resesif
dapat digunakan mikroorganisme sebagai yang berfungsi untuk menghambat
substrat dalam proses fermentasi untuk pembentukan gula menjadi pati. Dengan
mengahasilkan produk yang mempunyai adanya gen resesif tersebut
nilai ekonomi tinggi (Suprapto dan Rasyid, menyebabkan tanaman jagung menjadi 4
2002). – 8 kali lebih manis dibandingkan
Jagung manis mempunyai nilai dengan tanaman jagung biasa kadar gula
gizi yang berbeda tergantung dari yang tinggi menyebabkan biji menjadi
varietasnya dan ukuran, struktur serta berkeriput (Rifianto, 2010). Menurut
komposisi dari butir-butir jagung manis Kamil (1982) dalam Supriyanto (2006),
tersebut. Jagung dan jagung manis gula yang disimpan dalam biji jagung
mempunyai kandungan zat gizi menurut manis adalah sukrosa yang dapat
Wahyudi (2006) seperti pada Tabel 1. mencapai jumlah 11%. Karbohidrat
dalam biji jagung mengandung gula
Tabel 1. Kandungan zat gizi pereduksi glukosa, fruktosa, sukrosa,
jagung dan jagung manis (tiap 100 gr polisakarida dan pati. Saat ini jagung
bahan) manis telah banyak dimanfaatkan
terutama dalam industri pangan. Di
Zat Gizi Jagung Jagung negara-negara maju jagung manis telah
Biasa Manis diusahakan dalam berbagai bentuk
Energi (cal) 129 96.0 olahan menjadi corn milk (susu jagung).
Protein (gr) 4.1 3.5 Susu jagung manis merupakan cairan
Lemak (gr) 1.3 1.0 yang berasal dari ekstrak biji jagung
Karbohidrat 30.3 22.8 dengan atau tanpa penambahan bahan
(gr) lain. Manfaat susu jagung manis adalah
Kadar Gula 9 16 dapat memulihkan energi dalam waktu 7
(%) singkat, menjaga kesehatan mata, hati,
Kalsium (mg) 5.0 3.0 lambung usus dan dapat mengobati
Fosfor (mg) 108.0 111 penyakit diabetes dikarenakan jagung
Besi (mg) 1.1 0.7 manis mengandung fruktosa bukan
Vitamin A 117.0 400 glukosa. Susu nabati seperti susu jagung
(SI) manis, dibutuhkan terutama bagi
Vitamin B 0.18 0.15 seseorang yang alergi terhadap susu sapi.
(mg) Sebagai minuman, susu jagung
Vitamin C 9.0 12.0 diharapkan dapat menyegarkan dan
(mg) menyehatkan tubuh karena tidak
Air (gr) 63.5 72.7 mengandung kolestrol (Satiarini, 2006).

Jagung dapat diolah menjadi


Tanaman jagung manis makanan olahan. Salah satu jenis
umumnya ditanam untuk dipanen muda makanan olahan dari jagung yang sering
yaitu 69 – 82 hari setelah tanam atau ditemui yaitu kerupuk jagung. Kerupuk
pada saat masak susu (milking stage). jagung merupakan makanan ringan yang
Proses pematangan merupakan proses mudah diolah karena prosesnya relatif

44
mudah dan harganya terjangkau. Selain
itu kerupuk jagung hanya diolah dengan Pada pengabdian yang
menggunakan bahan baku jagung dilakukan, mahasiswa memfasilitasi
sebagai bahan dasarnya. Kerupuk jagung masyarakat untuk dapat menerapkan
adalah kerupuk yang terbuat dari olahan pendekatan ABCD. Mahasiswa bersama
jagung yang dibuat tipis kemudian dengan masyarakat menganalisis aset
digoreng hingga renyah dengan dan kekuatan yang dimiliki masyarakat
tambahan aneka bumbu. Bahan pembuat di Desa Panca Tunggal yang salah
kerupuk jagung dapat dibagi menjadi satunya yaitu jagung. Di desa ini
dua bagian yaitu bahan baku dan bahan banyak sekali jagung yang dapat
tambahan. Bahan baku adalah bahan ditemukan. Namun aset desa yang
yang digunakan dalam jumlah yang berupa jagung tersebut belum dapat
besar dan fungsinya tidak dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh
digantikan oleh bahan lain. Bahan masyarakat karena selama ini hasil
tambahan adalah bahan yang digunakan panen jagung langsung didistribusikan
untuk melengkapi bahan baku dalam ke pabrik oleh masyarakat. Berdasarkan
proses pembuatan kerupuk jagung. hal tersebut, mahasiswa dan masyarakat
Bahan tambahan yang digunakan dalam memiliki keputusan bersama untuk
pembuatan kerupuk jagung berfungsi mencoba memanfaatkan jagung tersebut
untuk memperbaiki dan menambah cita lebih maksimal dengan menjadikannya
rasa kerupuk jagung (Djumali dkk,1982) sebagai bahan dasar olahan makanan
sehingga hasil panen jagung tidak
semuanya langsung dijual ke pabrik.
Metode
Jagung yang diolah menjadi keripik
Metode yang digunakan pada jagung diharapkan mampu
pengabdian ini berorientasi pada meningkatkan perekonomian
masyarakat dengan pendekatan ABCD masyarakat. Pembuatan keripik jagung
(Asset Based Community Development). ini diharapkan mampu meningkatkan
Pendekatan ini dilakukan supaya kualitas kehidupan masyarakat, salah
masyarakat memiliki kemampuan untuk satunya jika ditinjau dari segi ekonomi
mengenali dan memanfaatkan segala dengan memanfaatkan aset atau potensi
kekuatan dan aset yang dimiliki untuk yang ada di desa.
kebaikan bersama dalam rangka
meningkatkan kapasitas masyarakat. Alat-alat yang diperlukan antara
ABCD merupakan sebuah pendekatan lain alat penggiling adonan, baskom,
dalam pengembangan masyarakat yang pisau, talenan, mangkuk, piring, sendok,
berupaya untuk dapat terwujudnya parut, nampan, kompor, kuali, sutil, dan
sebuah tatanan kehidupan sosial dimana penyaring minyak. Sedangkan bahan-
masyarakat menjadi pelaku dan penentu bahan yang diperlukan sntaa lain jagung
upaya pembangunan. Berdasarkan manis, bubuk perasa, margarine, tepung
pendekatan ini, masyarakat diharapkan sagu, tepung terigu, telur ayam, garam
mampu mengetahui kekuatan dan aset halus, baking powder, dan minyak
yang terdapat di desa dimana mereka goring. Adapun langkah-langkah
tinggal sehingga nantinya masyarakat pembuatan keripik kelapa adalah
mampu memiliki agenda perubahan, sebagai berikut: 1) menyediakan bahan-
program untuk perbaikan kualitas bahan yang diperlukan, 2) memipil
kehidupan di masyarakat (Tim jagung menggunakan mesin pemipil
Penyusun, 2015). jagung, 3) memarut hingga halus biji

45
jagung yang sudah dipipil, 4)
menyiapkan bahan-bahan lainnya yang
diperlukan seperti tepung terigu, tepung
sagu, garam, telur (dikocok lepas),
margarin, dan baking powder, 5)
mencampurkan semua bahan hingga
adonan kalis, 6) memipihkan sedikit
demi sedikit adonan dengan alat
penggiling adonan, lalu memotong
adonan sesuai selera, 7) memanaskan
wajan dengan api sedang lalu masukkan
satu persatu adonan keripik jagung, 8)
selanjutnya meniriskan keripik jagung
yang sudah setengah matang, 9) setelah
Gambar 2. Hasil Produk Keripik
kering, memberi bumbu pada keripik
jagung atau memberikan rasa sesuai Jagung dalam Kemasan
selera, 10) kemudian mengemas kelapa
yang telah diberi rasa ke dalam kemasan.
Adapun proses pembuatan keripik Hasil dan Pembahasan
jagung terdapat pada Gambar 1,
Berdasarkan pengabdian yang
sedangkan hasil produk keripik jagung
telah dilaksanakan, dihasilkan suatu
yang sudah dikemas terdapat pada
produk inovatif berupa keripik jagung
Gambar 2.
dengan 2 varian rasa yaitu original
dan balado. Dengan adanya
pengolahan makanan berbahan dasar

jagung menjadi keripik jagung ini


Gambar 1. Proses Pembuatan maka diharapkan dapat menjadi
penghasilan tambahan bagi masyarakat
Keripik Jagung
serta dapat meningkatkan daya jual dari
jagung itu sendiri. Mulanya mahasiswa
melakukan uji coba terlebih dahulu
dengan membuat keripik jagung.
Percobaan pertama pun berhasil dengan
hasil keripik jagung yang renyah dan
gurih, sehingga setelah itu mahasiswa
berinisiatif untuk melakukan
penyuluhan dan pendampingan
terhadap masyarakat terutama ibu-ibu
yang mayoritas tidak bekerja di luar

46
rumah. Mahasiswa melakukan Kesimpulan
demonstrasi terlebih dahulu tentang
Berdasarkan kegiatan penyuluhan atau
cara pembuatan keripik yang berbahan
pendampingan pembuatan produk
dasar jagung tersebut. Selanjutnya ibu-
olahan makanan yang berbahan dasar
ibu diarahkan untuk mencoba membuat
jagung yaitu keripik jagung yang telah
keripik jagung dengan didampingi
dilaksanakan bersama dengan
mahasiswa. Pada pelaksanaan kegiatan
masyarakat Desa Panca Tunggal,
ini, ibu-ibu terlihat antusias karena
Kecamatan Merbau Mataram,
mereka beranggapan bahwa kegiatan
Kabupaten Lampung Selatan dapat
ini menambah pengetahuan dan
disimpulkan bahwa telah berhasil
bermanfaat bagi mereka. Masyarakat
membuat keripik jagung yang cukup
tertarik untuk meneruskan melakukan
diminati oleh masyarakat. Selain itu,
pembuatan keripik jagung ini karena
kegiatan penyuluhan atau pendampingan
bahan dasar jagung yang sangat mudah
yang dilakukan dianggap memiliki
sekali ditemui di desa mereka, selain itu
kebermanfaatan bagi masyarakat.
adanya nilai gizi yang cukup tinggi
yang terdapat pada jagung sehingga
dapat dijadikan sebagai camilan sehat.
Adapun respon masyarakat mengenai
kebermanfaatan kegiatan penyuluhan
atau pendampingan mengenai
pembuatan keripik jagung tercantum
pada Gambar 3.

Respon… 0%
Tidak
bermanfaat
11%

Cukup
bermanfaat
21%

Bermanfaat
68%

Gambar 3. Respon Kebermanfaatan


Pendampingan Pembuatan Keripik
Jagung

Berdasarkan Gambar 3, dapat


disimpukan bahwa masyarakat memiliki
respon yang baik terhadap kegiatan
penyuluhan atau pendampingan yang
dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini
terlihat dengan perolehan persentase
68% yang menyatakan bahwa kegiatan
yang dilaksanakan bermanfaat.

47
DAFTAR PUSTAKA Suprapto, H.S. dan Rasyid, M.S. (2002).
Bertanam Jagung. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Buku panduan. 2019,Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Pemberdayaan Wahyudi, Marman. 2006. Proses
Masyarakat Berbasis Masjid Dan Pembuatan dan Analisis Mutu
Posdaya UIN Raden Intan, Yoghurt. Jurnal Buletin Teknik
Lampung: LP2M. Pertanian, Vol. 11 No. 1.

Djumali, Z., dkk. 1982. Teknologi


Kerupuk. Buku Pegangan
Petugas Lapang Penyebarluasan
Teknologi Sistem Padat Karya.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Johnson LA. 1991. Corn: Production,


Processing and atilitation. Di
dalam Lorenzo KJ, Kulp K,
editor. Handboojk of Cereal
Science and Technology. New
York: Marcel Dekker Inc.
Koswara. 2009. Teknologi Pengolahan
Jagung (Teori dan Praktek). E-
Book. Diakses dari http:
//Pangan.com/
Mangunwidjaja, D. (2003). Teknologi
dan Diversifikasi Pengolahan
Jagung. Bandar Lampung.
Diakses dari
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstrea
m/ 123456789/40435/1/Pages%
20from%20modul3-2.pdf pada
26 September 2019.
Purwono dan Hartono, R. 2011.
Bertanam Jagung Unggul. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Rukmana, R., 2007. Bertanam Petsai dan
Sawi. Yogyakarta: Kanisius.

Satiarini, B. 2006. Kajian Produksi dan


Profitabilitas Pembuatan Susu
Jagung. [Skripsi]. Fakultas
Teknologi Pertanian. Bogor :
Institut Pertanian Bogor.

48

Anda mungkin juga menyukai