Urine dibiarkan dalam ruangan maka akan menjadi basis karena perubahan urea menjadi
ammonia
d. Warna: kuning pucat s/d kuning. Zat warna yang terkandung di dalamnya adalah urokrom,
urobilin, dan hematoporfirin.
a. Urea: hasil akhir utama dari katabolisme protein. Sehari diekskresikan 25 gr, tergantung intake
proteinnya. Ekskresi naik pada saat demam, penyakit kencing manis, aktivitas hormon
adrenokortikoid yang berlebihan. Di hepar, urea dibentuk dari siklus urea (ornitin dari CO 2 dan
NH3. Pembentukan urea menurun pada penyakit hepar dan asidosis.
b. Ammonia: dikeluarkan dari sel tubulus ginjal, pada asidosis pembentukan amonia akan naik.
c. Kreatinin: hasil katabolisme kreatin. Koefisien kreatinin adalah jumlah mg kreatinin yang
diekskresikan dalam 24 jam/kg BB. Nilai normal pada laki-laki adl 20-26 mg/kg BB. Sedang
pada wanita adl 14-22 mg/kg BB. Ekskresi kreatinin meningkat pada penyakit otot.
d. Asam urat: hasil oksidasi purin di dalam tubuh. Kelarutannya dalam air kecil tetapi larut dalam
garam alkali. Ekskresinya meningkat pada leukimia, penyakit hepar dan gout. Dengan
arsenofosfotungstat dan natrium sianida, memberi warna biru. Ini merupakan dasar penetapan
asam urat secara kolometri oleh Folin. Dengan enzim urikase akan menjadi allantoin.
g. Cl: dikeluarkan dlm bentuk NaCl, tergantung intakenya. Ekskresi 9-16 g/hari
h. Sulfat: hasil metabolisme protein yang mengandung AA dg atom S, ex: sistein, sistin, metionin.
Sulfat da 3 bentuk: seulfat anorganik, sulfat ester (konjugasi) dan sulfat netral
i. Fosfat: di urin berikatan dg Na, K, Mg, Ca. Garam Mg dan Ca fosfat mengendap pada urin alkalis.
Ekskresinya dipengaruhi pemasukan protein, kerusakan sel, kerusakan tulang pada osteomalasia
dan hiperparatiroidisme →ekskresinya naik dan menurun pada penyakit infeksi dan
hipoparatiroidisme.
k. Mineral: Kationnya (Na, K, Ca, Mg). Ekskresi K naik pada kerusakan sel, pemasukan yang
berlebih dan alkalosis. Ekskresi ion K dan Na dikontrol korteks adrenal
l. Vitamin, hormon dan enzim: pada pankreatitis→ amilase dan disakaridase meningkat. Hormon
Choriogonadotropin (HCG) terdpt pd urine wanita hamil
a. Protein: tidak boleh lebih dari 200 mg/hari. Ekskresinya naik berarti terjadi proteinuria misal terjd
glomeluronefritis sehingga ginjalnya bocor.
d. Benda-benda keton (as. Asetoasetat, β-hodroksi butirat, aseton): normal ekskresinya hanya 3-15
mg/hari. Ekskresi naik pada kelaparan, gangguan metabolisme karbohidrat (DM), kehamilan,
pemberian anestesi dg eter, asidosis ttt. Ada benda keton → baunya khas yaitu aseton, diuji dg
reagen Rhotera.
e. Bilirubin dan garam-garam kolat: ada di dalam urine berarti terjadi sumbatan pada saluran
empedu, empedu banyak masuk ke darah → diekskresi di urin →warna urin seperti air teh. Jika
tertimbun di jaringan subkutan menyebabkan ikterus. Ada bilirubin dibuktikan dengan reaksi
Gmelin, ada garam2 kolat dibuktikn dg percobaan Hay.
f. Darah: d di dalam urine → hematuria, misal pada penyakit radang ginjal atau saluran kencing di
bawahnya. Eritrosit pecah, Hb keluar dan da di urin → hemoglobinuria. Pigmen darah (Hb) dpt
dibuktikan dg percobaan benzidin