Anda di halaman 1dari 41

DIET PENYAKIT GINJAL

Edri Indah Yuliza Nur, S.Gz., M.Gizi


GINJAL
• Mengeluarkan hasil sisa
metabolisme melalui urin 
ureum, kreatinin, asam urat,
air, dan elekterolit (Na &
Kalium)

• Sintesis enzim renin 


mengatur tekanan darah

• Sintesis hormon eritropoetin


yg merangsang sumsum
tulang untuk memproduksi
sel darah merah
FUNGSI GANGGUAN PADA GINJAL

Vol urin min 500 ml Oligouria

End products :
Gagal
Urea, Kreatinin, Azotemia Ginjal
Amonia, Asam Urat
GINJAL
Mekanisme Rennin-
angiotensin : Tek Darah
Reabsorpsi Ca

Hormon
Erithropoetin : Anemia
Erithroid

Ca-P Homeostatis Gangguan Tulang


Fungsi nephron
menurun, terjadi
gangguan fungsi
ginjal

Penyakit
Pada Ginjal

kapasitas ginjal
Sisa hasil membuang &
metabolisme mempertahankan air &
meningkat elektrolit terganggu
PENYAKIT GINJAL

AKI CKD
• Acute Kidney
• Chronic Kidney
Injury
Disease / PGK
• Penurunan fungsi
• Penurunan fungsi
ginjal secara cepat
(< 48 jam) ginjal secara
• Dapat dipulihkan bertahap/perlahan
jika penyebab • Kerusakan ginjal
diatasi bersifat permanen
NEFROTIK SINDROM
Nefrotik sindrom adalah suatu kondisi
adanya protein yang hilang melalui
urin (3,5 g atau lebih) dalam waktu 24
jam, ditandai oleh :
a. Massive edema
b. Proteinuria
c. Hipoalbuminemia
d. Hiperkolesterolemia
e. Hypercoagulability
f. Abnormal bone metabolism
• Kumpulan gejala atau sindrom :

* menurun atau hilangnya kemampuan glomerulus untuk


menyaring protein
* permeabilitas glomerulus terhadap protein meningkat

• Akibatnya :

* protein banyak yang hilang dalam urine sehingga


terjadi Hypoalbuminea, Hiperlipidemia, Udem, dsb
Patofisiologi

• Peningkatan permeabilitas Glomerulo


terhadap protein, yg mengakibatkan
terjadinya Proteinuri, sehingga terjadi
udem, hipoalbuminemi, hiperlipidemi.
• Albumin : plasma protein yg
predominan hilang dlm urin, tapi jg
protein plasma yg lain ikut keluar,
seperti immunoglobulin, transferin,
koagulan, dsb
Penyebab

• Kelainan glomerulus tersebut dapat disebabkan oleh :

* Kelainan primer pada parenkim ginjal


( Sindroma Nefrotik Primer )
* Penyakit sistemik ( peny metabolik, keganasan,
infersi, toksin, dsb ) :
DM, SLE, Amyloidosis, dsb
( Sindroma Nefrotik Sekunder )
NORMAL :
Membram bersifat filter atau
barier terhadap serum albumin

Tidak NORMAL :
Permeabilitas dinding kapiler
glomerulus terhadap serum protein

hipoproteinemia
hipoalbuminea
Tanda / Gejala
• Proteinuria : 3 – 5 gr/hari
• Hipoalbumin
• Tekanan darah meningkat
• Udem
• Kadar kolesterol & trigliserida meningkat
• Lemah, chest-pain
• Hipo/avitaminosis D
• Deplesi mikronutrien ( Fe, Zn, dsb)
TUJUAN DIET

1. Mengganti protein yang hilang, terutama


albumin
2. Mengurangi edema dan keseimbangan
asam dan basa
3. Memonitor hiperkolesterolemia dan
hipertrigliseridemia
4. Memonitor kekurangan kalium karena
penggunaan diuretik
Lanjutan..

5. Mengganti kekurangan zat gizi seperti


kalsium, vitamin D
6. Mencegah dan mengontrol gagal ginjal
7. Memperbaiki anoreksia
SYARAT DIET

1. Energi : 35 kkal/kgBB/hari (dewasa)


100 -150 kkal/kgBB/hari (anak-anak)
2. Protein : 0,8 g/kgBB atau 0,7 g/kgBB + protein
yang keluar melalui urin
3. Lemak : 30% dari total kalori dengan
perbandingan lemak jenuh : lemak tak jenuh
ganda : lemak tak jenuh tunggal  1:1:1
4. Kolesterol dibatasi < 300 mg/hari
5. Kurangi asupan gula dan alkohol
6. Jika ada edema asupan garam 2-3 gram
7. Cukup asupan kalium, vitamin D dan kalsium
8. Bila ada edema mungkin perlu pembatasan
cairan
9. Beri appetizer untuk ↑ selera makan
* Dilema dalam pemberian protein

Protein Tinggi Protein Terbatas

• Kerusakan “barrier” • Ekskresi proteinuri


glomerulus menurun shg lipida darah
• Peningkatan proteinuri berkurang

• Kandungan Asam tinggi, • Menjaga keseimbangan


mengakibatkan asidosis Nitrogen
dan produksi ammonia • Progresifitas gagal ginjal
shg dpt menyebabkan bekurang, terutama pada
injuri renal pasien dg proteinuri
Dietary Recomendation

PROTEIN

- Dewasa : 0,8 gr/kg BB/hr dpt menurunkan


proteinuri tanpa berakibat
terhadap serum albumin
- Anak : 2 – 3 gr/kg BB/hari
- Untuk mendapat protein yg optimal, dianjurkan
0.75 berasal dari jenis NBT
GAGAL GINJAL AKUT
kondisi yang ditandai dg secara
mendadak GFR menurun dan
kemampuan ginjal untuk
mengeluarkan sisa metabolisme
tertunda
Penyebab
1. Pra renal  hipovolemia (↓ aliran darah ke ginjal) dan
dehidrasi berat.

2. Intra renal  kerusakan nefron berkaitan dg


nefrotoksin, Nekrosis Tubular Akut, Akut
Glumerulo Nefritis

3. Post Renal tersumbatnya urin karena hipertrofi


prostat, batu atau kanker prostat, trauma
TIGA FASE TERJADINYA GGA

Fase Oliguria
Berlangsung 10-20 hari) ditandai dg berkurangnya urin < 500
ml dalam 24 jam. Sehingga terjadi tidak seimbangnya cairan

Fase Diuretik
Berlangsung 14 – 21 hari, pasien secara bertahap dapat ↑
pengeluaran urin, sampai beberapa liter per hari

Fase penyembuhan
secara perlahan fungsi ginjal pulih kembali, periodenya 3 –
12 bulan
TUJUAN

1. Memperbaiki kondisi yg tidak normal, bila


mungkin tunda dialisis
2. Mempertahankan keseimbangan: cairan,
elektrolit, mineral
3. Mencegah atau memperbaiki uremia, hiperli-
pidemia, malnutrisi, sepsis dan komplikasi paru
4. Mengurangi beban ginjal dg mengurangi sisa2 (
urea, asam urat, kreatinin dan elektrolit)
SYARAT DIET

1. Kalori : 35 kkal/kg BB untuk mencegah katabolisme


2. Protein: 0,8 g/kgBB, bila fungsi ginjal membaik asupan
protein ditingkatkan secara bertahap
3. Batasi asupan cairan + 500 mL IWL
4. Fosfor : 4 – 10 mg/kgBB ideal
5. Suplemen vitamin & mineral : asam folat, vit B6, vit C,
vit K, vit A , zink dan kromium
6. Bila ada hipertrigliserida dan hiperlipidemia, kurangi
asupan KH sederhana, ↑ asupan sumber Omega -3,
kacang kedele
BATU GINJAL
(NEFROLITIASIS)
• Pengertian
batu ginjal terbentuk bila konsentrasi mineral atau garam
dalam urin mencapai nilai yang memungkinkan
terbentuknya kristal, selanjutnya akan mengendap di
tubulus ginjal atau ureter

• Penyebab
pengaruh lingkungan atau adanya kelainan metabolisme

• Jenis batu
Garam kalsium, fosfat, oksalat, serta asam urat
• GEJALA : * Nyeri abdomen
* mual
* muntah
* infeksi pada saluran kemih
* sering buang air kecil

• Cairan : Asupan cairan sebaiknya 2,5 – 3 liter/hari, maka


urin yang akan dihasilkan paling kurang 2 L/hari  hal ini
dapat mencegah timbulnya batu ginjal
TUJUAN

1. Mencegah atau memperlambat


terbentuknya kembali batu ginjal
2. ↑ ekskresi garam dalam urin dgn cara
mengencerkan urin melalui ↑ asupan
cairan
3. Memberikan diet sesuai komponen
utama ginjal
Syarat Diet
1. Energi diberikan sesuai dengan
kebutuhan
2. Protein sedang, 10-15% dari TE
3. Lemak sedang: 15 – 25 % dari TE
4. Karbohidrat sebanyak 60 - 75% TE
5. Cairan: 2,5 – 3 L/hari, lebih dari
separuhnya air putih
6. Pembatasan makan sesuai jenis batu
Diet Pada Batu kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat

• Gambaran Umum
1. Sebagian besar batu ginjal terdiri dari batu oksalat
(80%)
2. Hiperkalsiuria (> 200 mg dalam urin sehari)  ↑
absorbsi kalsium
3. Jenis hiperkalsiuria:
a) Tipe 1 : tidak tergantung pada asupan kalsium.
Anjuran asupan kalsium cukup tetapi
tidak berlebihan
b) Tipe 2 : yang tergantung pada asupan
kalsium  kalsium urin tinggi, jika asupan
kalsium berlebihan
Dianjurkan asupan kalsium :
Laki-laki: 500 – 800 mg/hari
Perempuan : 500 – 600 mg/hari
• Tujuan Diet
Mencegah atau memperlambat terbentuknya batu kalsium
oksalat atau batu kalsium fosfat

• Syarat Diet
1. Energi sesuai kebutuhan
2. Protein 10-15 % TE, Lemak 10-25% TE, K.hidrat 60-70%
TE
3. Cairan 2,5 – 4 L/hari
4. Kalsium : 500 – 800 mg/hari
5. Tinggi serat tidak larut air, krn dapat mengikat kalsium
6. Oksalat rendah, dan fosfat normal
Bahan Makanan Yang Dibatasi

• Sumber Kalsium
- Susu dan keju serta makanan yg dibuat dari susu
- Teri dan ikan yg dimakan dengan tulang

• Sumber Oksalat
- Makanan yg menyebabkan ekskresi oksalat melalui
ginjal : kentang, ubi, bayam, bit, stroberi, anggur,
kacang2an, teh, coklat
Diet Batu Asam Urat

• Batu asam urat terbentuk karena


hiperurekimia, dehidrasi atau pH urin
bersifat asam

• Makanan tinggi purin umumnya


menghasilkan urin yang bersifat asam dan
meningkatkan eksresi asam urat melalui
urin
Tujuan Diet

1. Membantu menurunkan asam urat


dalam darah
2. Meningkatkan pH urin menjadi 6 –
6,5
Syarat Diet
1. Energi sesuai kebutuhan
2. Protein 10-15% TE, Lemak 10-25 % TE,
K.Hidrat 60-70% TE
3. Hindari b.m yang kandungan purin > 100
mg/100g bahan makanan
4. Utamakan mkn yang menghasilkan sisa basa
tinggi, batasi makanan tinggi sisa asam
5. Cairan 2,5 – 3 L/hari, separuh air putih
6. Cukup vitamin & mineral.
Bahan Makanan yang Cenderung Menghasilkan

1. Sisa Basa Tinggi


Susu : susu, susu asam (yoghurt), krim
Lemak : minyak kelapa, kelapa, santan
Sayuran : Semua jenis sayur terutama
bayam dan bit
Buah : semua jenis buah
2. Sisa Asam Tinggi
• Sumber K.Hidrat: nasi, roti, makaroni,
spaghetti, cereal, mie, cake dan kue kering
• Sumber protein : daging, ikan, kerang,
kacang2an dan hasil olahnya
• Sumber lemak : lemak hewan

3. Bahan makanan netral


jagung, tapioka, gula, sirop, madu, minyak
goreng selain minyak kelapa, margarin,
mentega, teh, kopi

Anda mungkin juga menyukai