Anda di halaman 1dari 14

1

INSTITUT JU-JITSU INDONESIA


KABUPATEN SIDOARJO

I. PENDAHULUAN
Perguruan bela diri “ INSTITUT JU-JITSU INDONESIA ” berusaha untuk
membangun dan meningkatkan serta membina mental dan dedikasi generasi penerus
bangsa yang kuat, tangguh dan tanggap serta secara langsung turut berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara. Dalam usaha mendidik mental serta peningkatan
kemampuan dan kekuatan jasmani tersebut kami menyelenggarakan pendidikan dan latihan
ilmu bela diri “ Ju-Jitsu ” bagi para generasi penerus bangsa Indonesia agar terciptanya
sifat yang tanggap, tanggon dan trengginas.

Untuk itu maka perguruan bela diri “ Institut Ju-Jitsu Indonesia ” berusaha
mengembangkan sayapnya secara langsung dari masyarakat tingkat bawah sampai
masyarakat kelas atas, dari tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dan juga
untuk instansi swasta maupun instansi Negara serta untuk kesatuan TNI dan POLRI.
Institut Ju-Jitsu Indonesia Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu sayap yang
diharapkan dapat membantu perkembangan perguruan demi tercapainya tujuan luhur
tersebut, khususnya di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

II. DASAR PEMIKIRAN


a. Penerapan Undang – undang Negara RI Nomor 02 tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia Bab I Pasal 3 (1c) Tugas Polri dibantu oleh bentuk-
bentuk pengamanan swakarsa, dalam penjelasannya yang dimaksud yaitu ; suatu
bentuk pengamanan yang diadakan atas kemauan, kesadaran dan kepentingan
masyarakat sendiri. Dalam hal ini Ju-jitsu merupakan salah satu olah raga beladiri
yang melatih dan menciptakan pengamanan diri (self defence ) hal ini merupakan
bentuk terciptanya pengamanan, minimal pada dirinya sendiri.

b. Ketetapan Pengurus Pusat Institut Ju-Jitsu Indonesia (IJI) dalam rangka


memasyarakatkan olah raga dan mengolahragakan masyarakat diseluruh
Indonesia.khususnya ilmu beladiri Ju-Jitsu yang merupakan induk beladiri dari
Jepang antara lain Judo,Aikido,Hapkido,Kendo dan lain-lain.

c. Penetapan yang berlaku dalam AD dan ART Institut Ju-Jitsu Indonesia.

2
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan yang akan dicapai dalam usaha menggalakkan pendidikan olah
raga ilmu beladiri Ju-Jitsu dibawah naungan organisasi Institut Ju-Jitsu Indonesia ( IJI )
adalah sebagai berikut:

a. Membina kesehatan dan kesejahteraan jasmani antara lain membina dan


mempertahankan kebugaran, kekuatan dan kesehatan jasmani, mempertinggi
ketangkasan dan keterampilan serta untuk memperbaiki dan menghindarkan hal-hal
buruk secara jasmaniah serta mencegah hal-hal negatif yang sering kali terjadi di
Indonesia seperti:

1. Perkelahian antar masyarakat, antar pelajar, antar mahasiswa maupun antar


kelompok.
2. Penggunaan obat-obat terlarang dan minuman keras
3. Pergaulan bebas
4. Mencegah terlibatnya dalam organisasi – organisasi yang bertentangan
dengan norma-norma agama dan norma-norma hukum.

b. Membina kesehatan mental dan kesejahteraan rohani antara lain membina rasa
percaya diri, keuletan, keteguhan dan ketetapan hati dan tak mudah putus asa,
mengembangkan kesadaran diri, keramahan, rasa adil, tanggung jawab dan peri
kemanusiaan, memperkuat harga diri serta memberi kepuasan dan kegembiraan
serta membentuk pribadi yang:

1. Tanggap : memiliki daya tangkap dan pengertian yang tinggi.


2. Tanggon : dapat diandalkan ,ulet dan tahan uji.
3. Trengginas : tangkas dalam bertindak dan berolah pikir
4. Berkepribadian luhur sesuai dengan moral agama, Pancasila dan UUD’45

c. Mendidik dan melatih untuk terus meningkatkan prestasi, menambah pengetahuan


dan keterampilan, dapat menumbuhkembangkan kreativitas, bertanggung jawab,
dan berusaha mengembangkan kemampuan yang tinggi yang dilandasi dengan budi
pekerti yang luhur, cinta tanah air dan cinta sesama makhluk.

IV. STRUKTUR ORGANISASI


Struktur Organisasi Institut Ju-Jitsu Indonesia secara keseluruhan dan Pengurus
Kabupaten Sidoarjo sebagaimana terlampir.

V. SUSUNAN PENGURUS
Susunan Pengurus Kabupaten Institut Ju-Jitsu Indonesia Sidoarjo ( Pengkab IJI
Sidoarjo ) sebagaimana terlampir.

3
VI. LAIN - LAIN
Hal – hal penting lainnya seperti sejarah, tingkatan/sabuk dalam Ju-Jitsu, kejuaraan
dan lain sebagainya dapat dilihat pada lampiran.

VII. PENUTUP
Demikian profil organisasi ini kami sampaikan, besar harapan kami agar kami dapat
dibantu dan diarahkan dalam rangka membina sumber daya manusia melalui pelatihan olah
raga beladiri Ju-jitsu khususnya di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

Sidoarjo, 20 Juli 2009

PENGURUS KABUPATEN
INSTITUT JU-JITSU INDONESIA
SIDOARJO

M. IMRON ROZAQ, SH BENNY IKHWANUDIN M, ST


Ketua Umum Sekretaris

4
Lampiran 1

STRUKTUR ORGANISASI
INSTITUT JU-JITSU INDONESIA

DEWAN
PENGURUS PUSAT GURU BESAR
INSTITUT JU-JITSU INDONESIA +
PENASEHAT

PENGURUS PROVINSI
( PENGPROV )

PENGURUS KABUPATEN / KOTA


( PENGKAB / PENGKOT )

DOJO KHUSUS
PENGURUS RANTING
Lembaga Negara
( TINGKAT KECAMATAN )
BUMN
Perusahaan Swasta
Instansi Pemerintah
Instansi Swasta
D O J O PTN / PTS
Tingkat Desa / Kelurahan
SD / SLTP / SLTA

5
Lampiran 2

STRUKTUR ORGANISASI
PENGURUS KABUPATEN
INSTITUT JU-JITSU INDONESIA
SIDOARJO

PENGDA JATIM

PEMBINA
( PENASEHAT )
KETUA UMUM +
DEWAN PELATIH

SEKRETARIS
WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA
WAKIL BENDAHARA

KETUA II KETUA III


KETUA I

BIDANG BIDANG BIDANG


BIDANG BIDANG BIDANG D A N A LITBANG
U M U M
PRESTASI KEPELATIHAN ORGANISASI

6
Lampiran 3

SUSUNAN
PENGURUS KABUPATEN
INSTITUT JU-JITSU INDONESIA
SIDOARJO

Penasehat : Komandan Batalyon Arhanudse-8


( Letnan Kolonel Arh Achmat Miftahudin, S.Sos. )
Dr. H. Taufiqurrahman, SH, MHum.
Drs. Suhartono, MPd.

Ketua Umum : M. Imron Rozaq, SH


Wakil Ketua Umum : Suyatno
Ketua I : Rizqi Romdhoni
Ketua II : Kapten Arh Bambang
Ketua III : Haryo Widodo, SH
Sekretaris : Benny Ikhwanudin M, ST
Wakil Sekretaris : M. Alfa Nasrulloh, S. Kom.
Bendahara : Andi Resi
Wakil Bendahara : Mariati, SE

Bidang Pendidikan & Latihan : Zul Faijar *)


Prono
M. Sunardi

Bidang Olahraga & Kesehatan : M. Sholeh *)


Sabar

Bidang Organisasi : Drs. Mulyono, ST *)


Singgih

Bidang Humas : M. Iksan, SSos. *)


Fandi
Marikh Maziyah

Bidang Dana : Sunaryo *)


Mujianto
M. Nur

Bidang Litbang : Ayub Wahyudi *)


Irwan Kuswanto

*) Koordinator Bidang

7
Lampiran 4

DAFTAR PERSONIL
PELATIH ( SABUK HITAM )
INSTITUT JU-JITSU INDONESIA
KABUPATEN SIDOARJO

Koordinator : Drs. Pramuji ( 3th Dan of Ju-Jitsu )


Anggota :
1. Alex Sumino, SE ( 3th Dan of Ju-Jitsu )
2. Bonari ( 2nd Dan of Ju-Jitsu )
3. Suyatno ( 2nd Dan of Ju-Jitsu )
4. Drs. Mulyono, ST ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
5. Mujianto ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
6. Haryo Widodo, SH ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
7. Benny Ikhwanudin M, ST ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
8. Ayub Wahyudi ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
9. Zul Faijar ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
10. Suwandi ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
11. M. Sholeh ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
12. Sunaryo ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
13. Anton P. ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
14. Rizqy Romdhoni ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
15. M. Alfa Nasrulloh, S.Kom. ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
16. Irwan Kuswanto ( 1st Dan of Ju-Jitsu )
17. Moh. Sunardi ( 1st Dan of Ju-Jitsu )

8
Lampiran 5

DAFTAR DOJO
INSTITUT JU-JITSU INDONESIA
KABUPATEN SIDOARJO

1. Batalyon Arhanud Selatan VIII (YON ARHANUD SE-8)


2. POLSEK Prambon
3. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA)
4. SMKN 3 Buduran (STM Perkapalan) Sidoarjo
5. SMKN 1 Sidoarjo
6. SMK Krian
7. SMK YPM Bringin
8. SMAN 1 Krembung
9. SMAN 1 Porong
10. SMA Bhayangkari Porong
11. SMP Integral Ulul Albab Sepanjang
12. SMP Bhayangkari Porong
13. SMP Sunan Ampel Porong
14. SMK Al-Fudlolah Porong
15. SMK Yos Sudarso
16. SDI Salafiyah Tanggulangin
17. Dojo PERMATA Tanggulangin

9
Lampiran 6

INSTITUT JU-JITSU INDONESIA


I. Sekilas tentang Organisasi Institut Ju-Jitsu Indonesia (IJI)
a. Sejarah dan perkembangan beladiri Ju-jitsu
Kalu dilihat dari sejarah perkembangan bela diri di dunia, maka mulanya cara
perkelahian yang dilakukan oleh manusia sangat primitif, tidak mengenal aturan sama
sekali karena tujuan akhir dari cara berkelahi dari jaman primitif itu adalah
mengalahkan lawan dengan segala cara agar lawan dapat dikuasai atau dibunuh. Cara
berkelahi ini berangsur-angsur berubah karena pengaruh kebudayaan manusia, letak
geografis negara dan kepandaian manusia. Dari tahun ke tahun bentuk perkelahian itu
makin lama makin sempurna dan akhirnya mempunyai metode/cara yang teratur dan
sistematis untuk dipelajari.
Teknik Beladiri Jiu-Jitsu, Ju-Jitsu atau Jujutsu sudah ada sejak jaman kuno
yaitu sekitar dua abad sebelum Masehi (230 tahun SM). Teknik Jiu-Jitsu ini dulunya
dipakai oleh para Ksatria Jepang (Samurai Warriors).
Berdasarkan catatan literatur kuno di Jepang, teknik bela diri yang tertua adalah
SUMO (gulat Jepang). Teknik-teknik membanting dalam Sumo tumbuh dan
berkembang bersamaan dengan tumbuhnya teknik membanting Jiu-Jitsu, sebab secara
umum teknik bantingan dalam Sumo dipakai juga dalam Jiu-Jitsu.
Saat pemerintahan Kaisar Suinin (230 tahun SM), di Jepang telah ada suatu
bentuk pertandingan adu kekuatan fisik dan pemenangnya diberi hadiah. Dalam
pertandingan itu telah dipakai teknik membanting dan menghimpit tubuh lawan agar
tidak bisa bergerak dengan jalan menindih di atas tubuh lawan (awal dari timbulnya
teknik kuncian Jiu-Jitsu)
Pada masa 23 tahun SM, seorang yang bernama “ Morni-no-Sukune ” berhasil
membunuh lawannya “ Tayimi-no-Keyaya ” dengan menggunakan teknik cekikan dan
tendangan. Selanjutnya teknik bantingan, kuncian, tendangan pukulan, tangkisan
berkembang terus dari tahun ke tahun di negeri Jepang. Tetapi saat itu teknik Jiu-Jitsu
hanya dipelajari secara tertutup dan fanatik di kalangan masing-masing
marga/klan/suku. Kerahasiaan cara belajar teknik Jiu-Jitsu itu baru diketahui untuk
dipelajari secara terbuka terbuka pada masa pemerintahan Pangeran Teijun (tahun 850-
880 M), di mana saat itu telah mulai dibuka sekolah-sekolah Jiu-Jitsu tetapi khusus
untuk orang Jepang saja.
Pada era Kamakura (1185-1336) muncul sekolah Jiu-Jitsu aliran Daito-Ryu Aiki-
Jujutsu, yang telah mengkombinasikan teknik bela diri tangan kosong dengan teknik
menggunakan senjata yaitu “Daito” (pedang yang panjangnya + 39 inchi), didirikan
oleh Jenderal Shinra Saboru Yoshimitsu. Kemudian aliran Take-nu-Uchi Ryu oleh
Pangeran Toichiro Takeuchi pada tahun 1532. Seorang Jago Pedang (Swordman) paling
legendaris, Miyamoto Mushasi (Arake Matemon) menciptakan aliran Yagyu Ryu.
Berikutnya aliran Tenjin-Shinyo Ryu didirikan oleh Iso Matemon (aka Mastari Yanani)
yang merupakan penggabungan dua aliran Yoshin Ryu dan Shin-no-Shindo Ryu.
Pada sekitar tahun 1300 M dikenal seorang tokoh Jago Jiu-Jitsu bernama
Akiyama Shintoki, yang menciptakan teknik-teknik pertarungan yang hebat dan lebih
maju dibanding bela diri yang ada di Jepang saat itu sehingga ia berhasil menjagoi
pertandingan bela diri yang ada pada saat itu. Karena itu tahun itu dipandang sebagai
“Tahun Kebangkitan Jiu-Jitsu “.
Pada Tukugawa era (1603-1867) sampai dengan masa Restorasi Meiji sekitar
tahun 1868, Jiu-Jitsu tumbuh dengan pesat di Jepang dan bermunculan sekolah-sekolah
Jiu-jitsu baru seperti Sekiguchi Ryu, Shinkage Ryu, Kyushin Ryu dan masih banyak
lagi.

10
Dari tahun ke tahun semakin banyak lagi aliran-aliran yang muncul, dan banyak
pula pemuda Jepang maupun dari negara lain yang belajar pada beberapa aliran
sekaligus sehingga membentuk lagi aliran-aliran baru bahkan melahirkan bela diri baru.
Jigoro Kano setelah berlatih Jiu-Jitsu aliran Tenjin-Shinyo Ryu dan Kito Ryu dia
mencipatakan bentuk bela diri baru dengan menghilangkan teknik-teknik yang
mematikan dan mengutamakan sport yang diberi nama JUDO. Bela diri Judo
menitikberatkan pada inti gerakan membanting dan mengunci.
Pada sekitar tahun 1901 muncul lagi pemuda Jepang berbakat bernama Morehei
Uyehiba (Kito Ryu, Daito-Ryu Aiki-Jujutsu dan Shinkage Ryu) yang menciptakan bela
diri AIKIDO pada tahun 1925 yang menitikberatkan pada teknik Aiki-jutsu.
Pada waktu yang hampir bersamaan seorang pemuda Korea bernama Yang Shui
Choi datang untuk berlatih Jiu-Jitsu di Jepang (aliran Daito-Ryu Aiki-Jujutsu).
Kemudian ia pulang ke Korea dan menggabungkan teknik Jiu-Jitsu dengan bela diri asli
Korea (Tang So Do) menjadi suatu bela diri baru yaitu HAPKIDO pada tahun 1945.
Selain ketiga bela diri di atas masih banyak lagi bela diri yang lainnya yang juga
berasal dari Jiu-Jitsu.

b. Perkembangan Ju-jitsu di Indonesia


Bela diri Ju-Jitsu khususnya aliran Kyushin Ryu masuk ke Indonesia pada masa
pergolakan Perang Dunia II (1942) di bawa oleh seorang tentara Jepang yang bernama “
Ishikawa “. Karena itu Ju-Jitsu Indonesia ( I J I ) dikenal dengan aliran “ I Kyushin
Ryu Ju-Jitsu “.
Ishikawa kemudian mewariskan ilmunya kepada R. Sutopo (Ponorogo) yang
kemudian diturunkan kepada kelima muridnya yaitu Drs. Firman Sitompul (Dan X),
Drs. Heru Nurcahyo (Dan VII), Drs. Bambang Supriyanto (Dan VI), Irjen Pol DPM
Sitompul, SH, MH (Dan V) dan Drs. Heru Winoto (Dan V). Kelima murid inilah yang
menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Ju-Jitsu di Indonesia..
Sebelum dibentuk organisasi “Institut Ju-Jitsu Indonesia (IJI)”, Ju-Jitsu dikenal
dengan sebutan Perkumpulan Bela Diri “Ju-jitsu Bantaran Angin” yang berpusat di
Ponorogo (yang sekarang nama BANTAR ANGIN dipakai salah satu nama Fighting
Club binaan Institut Ju-jitsu Indonesia yang terkenal dalam mengikuti pertandingan-
pertandingan professional seperti TPI FIGHTING, RCTI DUEL, dll).
Untuk mengembangkan Ju-Jitsu ke seluruh Indonesia maka kemudian pusat
pengembangan Ju-Jitsu dipindahkan ke Jakarta. Di sinilah dibentuk suatu organisasi
resmi dan berbadan hukum yang bernama “ Institut Ju-Jitsu Indonesia “ disingkat “ IJI
”, tepatnya tanggal 8 Desember 1981.
Pada tahun itu juga saat diadakan demonstrasi bela diri Ju-Jitsu di Perguruan
Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Ju-Jitsu berhasil mendapatkan penghargaan
serta pengakuan dari Kedutaan Besar Jepang.
Hingga saat ini Institut Ju-Jitsu Indonesia telah melaksanakan pelatihan-pelatihan
maupun pendirian Dojo (tempat latihan) di berbagai Kesatuan TNI/POLRI, Instansi
Pemerintah/Swasta, Perusahaan dan Lembaga Pendidikan antara lain sebagai berikut :
1. Bekerja sama dengan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, dengan
SKEP KAPOLRI No. Pol : B/3545/IX/1999 : tentang Penggantian
Beladiri POLRI dengan Beladiri Ju-Jitsu, untuk memberikan Kepelatihan
Beladiri Ju-Jitsu untuk para Perwira, Bintara, dan Tamtama di seluruh
POLDA di Indonesia beserta Jajarannya serta di Pusat-pusat Pendidikan
Kepolisian.
2. PTIK ( Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ), POLDA JATENG, POLDA
DIY, POLDA JATIM, POLRES dan POLRESTA Malang, POLRES

11
Sidoarjo, POLRES Sumenep, POLRES Ponorogo, POLRES Ngawi,
POLWIL Besuki dll.
3. GRUP I, II, III, IV, serta DENMAKO Komando Pasukan Khusus
(KOPASSUS) TNI-AD
4. KOSTRAD 328 TNI-AD Cilodong Jawa Barat.
5. PASPAMPRES RI (Pasukan Pengaman Presiden)
6. Pelatihan penggunaan Tonfa (Tongkat T POLRI) antara lain untuk Peragaan
Beladiri Tongkat T pada Upacara HUT POLRI ke-57 di Lapangan Terbang
Pondok Cabe, PUSDIK GASUM Porong, PUSDIK BRIMOB Watukosek,
SECAPA POLRI, POLDA JATIM, POLDA JATENG dan POLRES
Sidoarjo.
7. Perusahaan-perusahaan antara lain : PT Petrokimia Gresik, PT Pakuwon
Indah, PT Tjiwi Kimia, Hotel Santika, BCA Diponegoro, Bank Danamon
Pemuda, PT UBS (Untung Bersama Sejahtera), PT Karya Dua Raksa, PT
Karya Murni Indocipta dan lain-lain.
8. Di sekolah-sekolah mulai SD, SLTP dan SMU/SMK baik Negeri maupun
Swasta.
9. Di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia antara lain :
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), UNAIR Surabaya, ITS
Surabaya, UNESA Surabaya, UNIBRAW Malang, UNTAG DKI dan
Surabaya, UPN Veteran DKI dan Surabaya, UNTAR DKI, Univ. 45
Surabaya, STIESIA Surabaya, UBAYA Surabaya, UNUD Bali, UNCEN
Papua dan masih banyak lagi yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

II. Jenjang Tingkatan/Sabuk


Jenjang Tingkatan/Sabuk dalam Institut Ju-Jitsu Indonesia adalah sebagai berikut :
Kyu VI (Roku-kyu) warna sabuk Putih : Siswa
Kyu V ( Go-kyu ) warna sabuk Kuning : Siswa
Kyu IV (Yon-kyu) warna sabuk Hijau : Siswa
Kyu III (San-kyu) warna sabuk Oranye : Siswa
Kyu II ( Ni-kyu ) warna sabuk Biru : Asisten Pelatih II
Kyu I ( Ik-kyu ) warna sabuk Coklat : Asisten Pelatih I
Tingkatan Master (Pelatih) :
Dan I (Sho-dan) warna sabuk Hitam
Dan II ( Ni-dan ) warna sabuk Hitam
Dan III (San-dan) warna sabuk Hitam
Dan IV (Yon-dan) warna sabuk Hitam
Dan V (Go-dan) warna sabuk Hitam
Dan VI (Rokudan) warna sabuk Merah Putih
Dan VII (Sichi-dan) warna sabuk Merah Putih
Dan VIII (Hachi-dan) warna sabuk Merah Putih
Dan IX (Kyu-dan) warna sabuk Merah
Dan X ( Ju-dan ) warna sabuk Merah
III. Kejuaraan di Ju-Jitsu

12
Kejuaraan – kejuaraan yang dapat diikuti oleh anggota Ju-Jitsu antara lain :
1. Kejuaraan Ju-jitsu Junior (untuk anak – anak / < 13 tahun)
2. Kejuaraan Komite Ju-Jitsu (untuk sabuk kuning/Kyu V s/d sabuk
cokelat/Kyu I)
3. Kejuaraan Special Fight (untuk Asisten pelatih dan pelatih)
4. Kejuaraan Mixed Martial Art/Perkelahian bebas (untuk
Profesional)
5. Lomba Kata (untuk sabuk Kuning sampai dengan sabuk Cokelat)
6. Lomba Kata Tonfa/Tongkat “ T “ (sampai saat ini masih dalam
lingkup POLRI)
7. Lomba Demo (peragaan teknik-teknik dalam Ju-jitsu)
Kejuaraan-kejuaraan tersebut di pertandingkan mulai tingkat Ranting, Kabupaten,
Provinsi, Nasional bahkan sampai tingkat Internasional.

IV. Tata Tertib Disiplin Ju-Jitsu


a. Syarat menjadi siswa Ju-Jitsu
1. Berakal sehat minimal berusia 6 tahun
2. Berkelakuan baik
3. Tidak terlibat organisasi terlarang
4. Sanggup menaati dan melaksanakan ketentuan serta aturan yang berlaku di
Institut Ju-jitsu Indonesia
b. Tata Tertib Ju-Jitsu:
1. Anggota Ju-Jitsu dilarang melanggar Sumpah dan Semboyan Ju-Jitsu
2. Anggota Ju-Jitsu wajib menaati aturan Ju-Jitsu baik yang tertulis maupun tak
tertulis
3. Anggota Ju-Jitsu dilarang melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat
merugikan nama baik dan kepentingan Ju-Jitsu IJI.
4. Anggota Ju-Jitsu dilarang mengajarkan teknik-teknik dan teori Ju-Jitsu kepada
perkumpulan/bela diri lain.
5. Anggota Ju-Jitsu dilarang melakukan perbuatan yang melanggar hukum
c. Sumpah Ju-Jitsu
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Taat kepada orang tua
3. Sanggup menjaga nama baik Ju-Jitsu
4. Bersikap ksatria dan jujur
5. Taat pada pelatih
d. Semboyan Ju-Jitsu :
1. Berlatih Ju-Jitsu demi kemanusiaan
2. Tidak boleh sombong
3. Melindungi yang lemah berdiri di pihak yang benar
4. Ju-Jitsu digunakan hanya dalam keadaan terpaksa

13
5. Dalam latihan tidak ada tawa dan tangis

Ha r y o Wi d o d o , S H 7 5 0 5 0 4 4 6 - DP . 2 0 0 4

14

Anda mungkin juga menyukai